Anda di halaman 1dari 23

Bank Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan

berdasarkan syariah (hukum) islam.

Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut
maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk
usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi
makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin
oleh sistem perbankan konvensional.

Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode bunga, melainkan dengan metode
bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah islam.

Dikutip oleh Zubairi Hasan, tertera dalam Pasal 22 UU Perbankan Syariah, bahwa kegiatan
yang sesuai dengan prisip syariah adalah kegatan yag tidak mengandung unsur:

Riba, penambahan pendapatan secara tidak sah. Dikutip oleh Hendi Suhenndi dalam
bukunya Fiqh Muamalah, menurut Abdurrahman Al-Jaziri yang dimaksud dengan riba
ialah akad yang terjadi penikaran tertentu, tidak diketahui samaatau tidak menurut syara
atau terlambat salah satunya.
Maisir, transaksi yang digantungkan pada ketiidakjelasan atau untung-untungan
Gharar, trasaksi yang objeknya tidak jelas
Haram, transaksi yang objeknya dilarang syariah
Zalim, transaksi yang meimbulkan ketidakadilan

Kelebihan dan Kekurangan Bank Syariah

Bank syariah menurut Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio, penulis buku
Apa Dan Bagaimana Bank Islam :

kelebihan bank syariah terutama pada kuatnya ikatan emosional keagamaan antara
pemegang saham,pengelola bank,dan nasabahnya.Dari ikatan emosional inilah dapat
dikembangkan kebersamaan dalam menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil.

Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam
bank Islam adalah berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya
sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa berkah.

Ketiga, adanya Fasilitas pembiayaan (al=mudharabah dan al-musyarakah) yang tidak


membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.hai ini
adalah memberikan kelonggaran psikologis yang diperlukan nasabah untuk dapat
berusaha secara tenang dan sungguh-sungguh.

Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia
peringatan dini tentang keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik
turunnya jumlah bagi hasil yang diterima. Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan
ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri dari pengaruh
gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Kelemahan Bank Syariah

pertama, Kelemahan bank syariah adalah bahwa bank dengan sistem ini terlalu
berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang
terlibat dalam bank Islam adalah jujur. Dengan demikian bank Islam sangat rawan
terhadap mereka yang beritikad tidak baik, sehingga diperlukan usaha tambahan untuk
mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari bank syariah.

Kedua, sistem bagi hasil memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama


dalam menghitung bagian laba nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di
bank tidak tetap. Dengan demikian kemungkinan salah hitung setiap saat bisa terjadi
sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar dari bank konvensional.

Ketiga, Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil, maka bank Islam lebih
memerlukan tenaga-tenaga profesional yang handal dari pada bank konvensional.
Kekeliruan dalam menilaui proyek yang akan dibiayai bank dengan system bagi hasil
akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi bank konvensional yang
hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono)

Bank konvensional merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank
umum mempunyai kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi
diseluruh wilayah Indonesia.

Kegiatan bank konvensional secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :

Menghimpun Dana (Funding)

Simpanan Giro

Simpanan Tabungan

Simpanan Deposito

Menyalurkan Dana (Lending)

Kredit Investasi

Kredit Modal Kerja

Kredit Perdagangan

Kredit Produktif
Memberikan Jasa Jasa Bank Lainnya (Services)

Kiriman Uang

Bank Card

Bank Garansi

Bank Draft

Kliring

Letter of Credit

Inkaso

Melayani Pembayaran

Cek Wisata

Safe Deposit Box

Bank Notes

Menerima setoran

Bermain didalam pasar modal

Keunggulan Bank Konvensional:

o Dukungan peraturan perundang undangan yang mapan sehingga bank dapat


bergerak lebih pasti.
o Banyaknya bank konvensional menggairahkan persaingan.
o Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi hasil yang
relatif baru.
o Bank konvensional lebih kreatif membuat produk produk baru.
o Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.

Kelemahan Bank Konvensional :

o Adanya praktek sfekulasi tanpa perhitungan.


o Kredit bermasalah.
o Praktik curang.
o Faktor manajemen

Lima Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


1. Akad

Semua transaksi yang dilakukan di bank syariah harus berdasarkan akad yang
dibenarkan oleh Syariah Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadist dan telah
difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), seperti akad al-mudharabah
(bagi hasil), al-musyarakah (perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-bai
(bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-wakalah (keagenan).

Untuk bank konvensional, surat penjanjian dibuat berdasarkan hukum positif yang
sedang berlaku di Indonesia.

2. Keuntungan

Bank syariah mengunakan pendekatan bagi hasil (al-mudharabah) untuk


mendapatkan keuntungan, sementara bank konvensional justru mengunakan
konsep biaya untuk menghitung keuntungan.

Pada bank konvensional, bunga yang diberikan kepada nasabah Sebenarnya


berasal dari keuntungan bank meminjamkan dana kepada nasabah lain dengan
bunga yang lebih besar.

3. Pengelolaan Dana

Bank syariah akan menolak untuk menyalurkan kredit yang diinvestasikan pada
kegiatan bisnis yang melanggar hukum Islam, seperti perniagaan barang-barang
haram, bunga (riba), perjudian (maisir), dan manipulatif (ghahar).

Sementara bank konvensional akan menyalurkan kredit tanpa harus mengetahui


dari mana atau kemana uang tersebut disalurkan, selama debitur bisa membayar
cicilan dengan rutin.

4. Hubungan Bank dan Nasabah

kalau di bank syariah, nasabah diperlakukan sebagaimana seorang mitra alias


partner. Hal ini dikarenakan bank dan nasabah diikat dalam akad yang sangat
transparan. Tak heran banyak nasabah yang mengaku kalau hubungan emosional
mereka lumayan kuat dengan banknya.

Pada bank konvensional, hubungan nasabah dan bank lebih pada hubungan
kreditur dan debitur. Namun akhir-akhir ini mereka juga berusaha
untuk memperkuat hubungan dengan nasabah.

5. Promosi
Bank syariah yang menerapkan sistem cicilan dengan jumlah tetap berdasarkan
keuntungan bank yang sudah disetujui antara pihak bank dan nasabah saat akad
kredit. Selain itu, konten promosi bank syariah juga harus disampaikan jelas, tidak
ambigu, dan transparan.

Bank konvensional punya banyak promosi untuk menarik nasabah. Seperti suku
bunga fixed rate rendah untuk KPR sebelum akhirnya memberikan suku bunga
jenis floating rate.

Suku Bunga Dasar Kredit Data Posisi Akhir Februari 2016

Suku Bunga Dasar Kredit (%)


Nama Bank Kredit Kredit Kredit Kredit K
Korporasi Ritel Mikro KPR
PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk 10.50 12.25 19.25 11.
PT BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO), Tbk
10.75 11.25 17.50 10.25

PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk 10.


10.25 11.25
PT BANK NEGARA INDONESIA

(PERSERO), Tbk
10.50 11.50 10.50

PT BANK CIMB NIAGA, Tbk


11.25 12.00 19.50 11.25

PT BANK PERMATA, Tbk


11.75 12.00 11.75

Bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitung


keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan di muka kepada nasabah penabung
merupakan ongkos atau biaya yang harus dibayar oleh bank.

Oleh karena itu bank harus menjual kepada nasabah lain (peminjam) dengan
biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya disebut spread yang
menandakan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila spread-nya
positif, di mana beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari
bunga yang diberikan kepada penabung, maka dapat dikatakan bahwa bank
mendapatkan keuntungan. Sebaliknya juga benar.

Sedangkan bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana


yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapat dari
pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan
perjanjian pembagian keuntungan di muka.

Konvensional:

Jika melunasi pinjaman ditengah jalan Bunga dihitung proposional bunga


berjalan saja dan dikenakan pinalti.

Syariah:

Jika melunasi pinjaman ditengah jalan diberikan diskon atas pelunasan yang
dipercepat.

BANK BNI SYARIAH

Kekurangan
Keuntungan, Kelebihan, Kekurangan,Kelemahan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Tugas Kedua : Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Gita Nurul Azania
NPM : 23213757
Kelas : 3EB15

1. Definisi
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Nama bank syariah sebenarnya hanya digunakan di Indonesia saja, bank syariah pada
internasional disebut sebagai bank islam. Contoh : Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah.

Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Prinsip syariah menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang
perbankan adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk
penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau
dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).

Bank konvensional ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan
ketentuan yang telah ditetapkan. Contoh : Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI dan lain sebagainya.

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional
menggunakan dua metode, yaitu :

Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito berjangka,
maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.

Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam nominal
atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.
Bank konvensional merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum
mempunyai kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah
Indonesia.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Konvensional berarti menurut apa yang sudah menjadi
kebiasaan. Dimana dapat kita ambil kesimpulan bahwa bank konvensional adalah yang operasionalnya
menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu yang menjadi kebiasaan.

Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan. Menurut status
bank konvensional dibagi kedalam dua jenis yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa.

Produk Produk Bank Konvensional. Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank
yang bersangkutan yang memberikan pelayanan yang berbeda. Kegiatan bank konvensional secara
lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Menghimpun Dana (Funding)

Simpanan Giro
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
b. Menyalurkan Dana (Lending)

Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Perdagangan
Kredit Produktif
c. Memberikan Jasa Jasa Bank Lainnya (Services)

Kiriman Uang
Bank Card
Bank Garansi
Bank Draft
Kliring
Letter of Credit
Inkaso
Melayani Pembayaran
Cek Wisata
Safe Deposit Box
Bank Notes
Menerima setoran
Bermain didalam pasar modal

2. Kelebihan dan Kekurangan Bank Syariah


Bank syariah menurut Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio, penulis buku Apa Dan Bagaimana
Bank Islam : pertama, kelebihan bank syariah terutama pada kuatnya ikatan emosional keagamaan
antara pemegang saham,pengelola bank,dan nasabahnya.Dari ikatan emosional inilah dapat
dikembangkan kebersamaan dalam menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan
adil.

Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah
berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh
diyakini membawa berkah. Ketiga, adanya Fasilitas pembiayaan (al=mudharabah dan al-musyarakah)
yang tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.hai ini adalah
memberikan kelonggaran psikologis yang diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan
sungguh-sungguh.

Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini
tentang keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang
diterima. Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam
lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Kelemahan Bank Syariah

Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio juga menyatakan, pertama, Kelemahan bank syariah
adalah bahwa bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi
bahwa semua orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur.Dengan demikian bank Islam sangat
rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik,sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi
nasabah yang menerima pembiayaan dari bank syariah.

Kedua, sistem bagi hasil memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung
bagian laba nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak tetap.Dengan demikian
kemungkinan salah hitung setiap saat bias terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar dari
bank konvensional.

Ketiga, Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil,maka bank Islam lebih memerlukan tenaga-
tenaga profesionan yang andal dari pada bank konvensional. Kekeliruan dalam menilaui proyek yang akan
dibiayai bank dengan system bagi hasil akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi
bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono)

Bank syariah memiliki beberapa keunggulan yaitu sebagai berikut :


Bank syariah relatif lebih mudah merespons kebijaksanaan pemerintah.
Terhindar dari praktik moneu laundring.
Bank syariah lebih mandiri dalam penentuan kebijakan bagi hasilnya.
Tidak mudah dipengaruhi gejolak moneter.
Mekanisme bank syariah didasarkan pada prinsip efisiensi, keadilan dan kebersmaan.

Bank syariah memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut :

Jaringan kantor bank syariah belum luas.


SDM bank syariah masih sedikit.
Pemahaman masyarakat tentang bank syariah masih kurang.
Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada bank konvensional.

3. Kelebihan dan Kekurangan Bank Konvensional


Keunggulan Bank konvensional adalah sebagai berikut :

Dukungan peraturan perundang undangan yang mapan sehingga bank dapat bergerak lebih pasti.
Banyaknya bank konvensional menggairahkan persaingan.
Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi hasil yang relatif baru.
Bank konvensional lebih kreatif membuat produk produk baru.
Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.

Bank konvensional memiliki beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut :

Adanya praktek sfekulasi tanpa perhitungan.


Kredit bermasalah.
Praktik curang.
Faktor manajemen

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


Bank Syariah
Berdasarkan prinsip investasi bagi hasil
Menggunakan prinsip jual-beli
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan
Melakukan investasi-investasi yang halal saja
Setiap produk dan jasa yang diberikan sesuai dengan fatwa Dewan Syariah
Dilarangnya gharar dan maisir
Menciptakan keserasian diantara keduanya
Tidak memberikan dana secara tunai tetapi memberikan barang yang dibutuhkan (finance the goods
and services)
Bagi hasil menyeimbangkan sisi pasiva dan aktiva.
Bank Konvensional
Berdasarkan tujuan membungakan uang
Menggunakan prinsip pinjam-meminjam uang
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditur-debitur
Investasi yang halal maupun yang haram
Tidak mengenal Dewan sejenis itu
Terkadang terlibat dalam speculative FOREX dealing
Berkontribusi dalam terjadinya kesenjangan antara sektor riel dengan sektor moneter
Memberikan peluang yang sangat besar untuk sight streaming (penyalah gunaan dana pinjaman)
Rentan terhadap negative spread
5. Suku Bunga
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang untuk menggunakan
daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen (%). Bunga merupakan imbal jasa atas pinjaman uang.
Imbal jasa cipal. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu
periode tertentu.

Kelebihan & Kekurangan Bank di Indonesia


Sebagai manusia yang hidup pada saat ini, transaksi menggunakan Bank adalah hal yang sangat lumrah.
Baik itu sekedar sebagai tempat penyimpanan *yang katanya aman*, transaksi jual beli, sebagai
pembayaran gaji dsb. Apalagi, kini banyak transaksi yang dilakukan secara online. Kita dimudahkan
dengan berbagai fasilitas Bank, misalnya untuk pembayaran, cek saldo dan transfer, cukup dengan
menggunakan layanan i-banking.
Nah, kita sebagai pengguna kadang2 bingung memilih Bank mana yang bagus baik dari segi fasilitas dan
biaya administrasinya. Untuk itu, berikut adalah rangkuman kecil mengenai Bank yang populer
digunakan oleh banyak orang, hasil googling yang sebagian besar saya ambil dari sini.

Bank Konvensional

BCA (Tahapan BCA)


Fasilitas utama:

ATM BCA yang tersebar dimana-mana.


Debit BCA & Tunai BCA.
E-Banking: Phone Banking (BCA By Phone), Internet Banking (klikBCA), Mobile Banking via Menu
Aplikasi GSM (m-BCA), SMS Banking, dan Aplikasi BCA Mobile untuk Smartphone.
Nasabah dan Non-nasabah bisa meng-apply Flazz BCA sebagai alat pembayaran pengganti uang
tunai. Isi ulangnya bisa melalui ATM BCA Non-Tunai atau merchant yang melayani Flazz BCA.
Di beberapa kantor cabang disediakan Cash Deposit Machine (CDM).

Biaya:

Setoran awal: Rp 500.000


Setoran minimum selanjutnya: Rp 50.000
Biaya administrasi: Rp 10.000/bulan (silver & gold card), Rp 20.000/bulan (platinum card)
Saldo minimum: Rp 10.000
Penutupan rekening: Rp 5.000

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BCA (Tahapan Xpresi)
Pada akhir bulan September 2011, BCA mengeluarkan produk baru yaitu Tahapan Xpresi yang
dikhususkan untuk anak muda usia < 25 tahun. Informasinya bisa dibaca di Website KlikBCA. Diskusi dan
pertanyaan mengenai Tahapan Xpresi juga bisa dilakukan di Facebook E-Banking BCA, FanPage BCA
Xpresi, dan Kaskus.
Fasilitas utama:

Fasilitas yang diberikan hampir sama dengan Tahapan BCA (Reguler).


Nasabah Tahapan Xpresi tidak mendapatkan Buku Tabungan, dan pengecekan daftar mutasi
transaksi bisa melalui KlikBCA.
Nasabah bisa mendapatkan Kartu ATM dengan foto nasabah ataupun tanpa foto (preprinted).
Pembukaan Tahapan Xpresi dengan Kartu ATM preprinted bisa dilakukan di semua kantor
cabang, namun jika nasabah menginginkan Kartu ATM dengan foto, nasabah bisa membuka
rekening di cabang tertentu.
Jika nantinya nasabah berusia lewat dari 25 tahun, nasabah tetap dapat menggunakan rekening
tanpa harus menutupnya.
Limit transaksi untuk ATM Tahapan Xpresi adalah sama dengan limit transaksi ATM Tahapan
BCA jenis silver (penarikan tunai dan transfer maksimal Rp 5.000.000 per hari).

Biaya:

Setoran awal: Rp 75.000 (termasuk biaya kartu)


Setoran minimum selanjutnya: Rp 50.000
Biaya administrasi: Rp 5.000/bulan
Saldo minimum: Rp 50.000
Penutupan rekening: Rp 50.000
Tarikan Tunai/Transfer di konter atau kantor cabang: Rp 15.000/transaksi (apabila nominal
transaksi di bawah limit ATM silver atau kurang dari Rp 5.000.000)
Tarikan tunai/Transfer di ATM BCA: gratis
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Mandiri (Tabungan Mandiri)
Fasilitas utama:

ATM tersebar dimana-mana; kartu ATM bisa digunakan sebagai kartu debit dan tarik tunai.
E-Banking: Phone Banking, SMS Banking, Internet Banking.
Di beberapa kantor cabang disediakan mesin CDM.
Nasabah bisa apply GazCard, Indomaret Card, eToll Card.
Anggota jaringan Link dan ATM Bersama.
Saat ini, Bank Mandiri sudah menjalin kerja sama dengan BCA untuk bisa saling transfer. Infonya
bisa dibaca di sini.

Biaya:

Setoran awal: Rp 500.000


Setoran minimum selanjutnya: Rp 50.000
Biaya administrasi tabungan: Rp 9.000
Biaya administrasi kartu: Silver Rp 1.000, Gold Rp 3.500, Platinum/Platinum Plus Rp 6.000
Saldo minimum: Rp 100.000 (berlaku mulai 1 Mei 2011)
Penutupan rekening: Rp 50.000

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BNI (Taplus)
Fasilitas utama:

ATM tersebar dimana-mana; kartu ATM bisa digunakan sebagai kartu debit di merchant yang
memasang logo Mastercard.
E-Banking: Phone Banking, SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking.
Anggota jaringan Link dan ATM Bersama.

Biaya

Setoran awal: Rp 500.000 (Jabodetabek) atau Rp 250.000 (luar Jabodetabek)


Biaya administrasi: Rp 10.000
Saldo minimum: Rp.150.000

Catatan:

Sementara ini BNI belum bisa melakukan transfer ke BCA

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BRI
Fasilitas utama:

E-Banking: Phone Banking, SMS Banking


Anggota jaringan Link, ATM Bersama, dan Prima (BCA)
Biaya:

Setoran awal: Rp 200.000


Biaya administrasi tabungan: Rp 9.000
Biaya administrasi kartu: Rp 0 (Britama Classic), Rp 3.000 (Britama Gold), Rp 7.500 (Britama
Platinum)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
CIMB Niaga

Setoran awal: Rp 300.000


Biaya administrasi: Rp 9.000 (Tabungan Xtra), Rp 3.000 (Tabungan Junior)
Penutupan rekening: Rp 50.000

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Permata

Setoran awal: Rp 250.000


Setoran minimum selanjutnya: Rp 50.000
Biaya administrasi Permata Tabungan Optima: Rp 0 (untuk saldo rata-rata per bulan Rp
10.000.000)
Permata Tabungan Bebas: Rp 0 (dengan melakukan minimum 3 (tiga) kali transaksi pembayaran
tagihan dalam 1 (satu) bulan melalui Permata e-Banking atau Autodebet)
Permata Bintang: Rp 0 (untuk saldo rata-rata per bulan minimum Rp 100.000)
Penutupan rekening: Rp 50.000
Ada fasilitas ATM (debit card) dan e-banking (internet banking, mobile banking, phone banking)
Tergabung dalam jaringan ATM Bersama, ALTO, dan Prima (BCA)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Citibank

Setoran awal: Rp 1.000.000 (Tabungan MAXI Save)


Biaya administrasi: gratis (untuk saldo = Rp 10.000.000); Rp 20.000 (untuk saldo < Rp
10.000.000)
Gratis tarik tunai di seluruh jaringan ATM Bersama
Bebas biaya transfer ke bank-bank yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
HSBC

Setoran awal: Rp 5.000.000


Biaya administrasi: Rp 0 (untuk saldo = Rp 20.000.000), Rp 50.000 (untuk saldo < Rp 20.000.000)
Gratis tarik tunai lewat ATM Bersama
Ada fitur Phone Banking

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Danamon
Setoran awal: Rp 250.000
Saldo minimum Rp 100.000
Biaya Administrasi: Rp 0 (Tabungan Danamon Lebih), Rp 12.500 (Tabungan Danamon)
Bebas biaya LLG/RTGS via internet banking
Bebas biaya penarikan di semua ATM Bersama (saldo minimal sebelum penarikan Rp 2.500.000)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Commonwealth

Setoran awal: Rp 500.000


Biaya administrasi: Rp 5.000
Gratis tarik tunai lewat ATM BCA, ATM Bersama, Prima
Ada fitur internet banking

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Mega

Setoran awal: Rp 100.000 (Mega Dana), Rp 500.000 (Mega Berbagi)


Biaya administrasi: Rp 7.500 (Mega Dana), Rp 0 (Mega Berbagi)
Saldo minimum: Rp 100.000 (Mega Dana), Rp 500.000 (Mega Berbagi)
Ada fitur internet banking dan mobile banking

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Syariah Mandiri (BSM)
Fasilitas utama:

Kartu ATM (BSM Card) yang bisa digunakan untuk tarik tunai gratis di ATM BSM dan ATM
Mandiri. BSM Card juga bisa digunakan untuk cek saldo di ATM BSM (gratis) dan ATM Mandiri
(dikenakan biaya).
BSM Card juga bisa digunakan sebagai debit card di mesin EDC Mandiri dan BCA
E-Banking: SMS Banking, BSM Net Banking, BSM Mobile Banking
BSM Mobile Banking merupakan aplikasi java untuk ponsel dan bisa digunakan untuk melakukan
transaksi cek saldo/mutasi rekening (Rp 500), transfer ke sesama BSM (Rp 500), antar bank (Rp
5.000), dan transfer tunai via pos (Rp 5.000), pembelian pulsa Telkomsel, dan pembayaran
zakat, infaq, dan takaful.
BSM Net Banking adalah layanan internet banking dari Bank Syariah Mandiri. Syarat untuk
mendapatkan layanan ini adalah nasabah memiliki saldo minimal Rp 1.000.000 sewaktu
pengaktifan internet banking dan membayar biaya administrasi Rp 2.500 per bulan.
Anggota jaringan Prima (BCA) dan ATM Bersama
Menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah

Biaya:

Setoran awal: Rp 80.000


Setoran minimum berikutnya: Rp 10.000
Biaya administasi: Rp 6.000
Saldo minimum: Rp 50.000
Penutupan rekening: Rp20.000

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Muamalat
Fasilitas utama:

Mulai tanggal 1 Agustus 2010, tabungan shar-e terkonversi menjadi dua yaitu iB Muamalat
(reguler) dan iB Muamalat Pos.
Kartu ATM bisa dipakai di ATM bersama dan ATM BCA. Penarikan di ATM Bersama dan ATM BCA
tidak dikenakan biaya.
E-Banking: SMS Banking, Phone Banking (SalaMuamalat),
Kartu ATM juga bisa digunakan sebagai debit card di mesin EDC BCA.
Untuk iB Muamalat Pos, nasabah bisa setor tunai di kantor pos.

Biaya:

Biaya administrasi iB Muamalat: gratis (saldo = Rp 2.000.000); Rp 7.500 (saldo < Rp 2.000.000)
iB Muamalat Pos: gratis (saldo = Rp 100.000); Rp 2.000 (saldo < Rp 100.000)
Saldo minimum: Rp 0
Penutupan rekening: Rp 0

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BCA Syariah
Fasilitas utama:

Gratis tarik tunai, cek saldo, dan transfer ke BCA/BCA Syariah melalui ATM BCA.
Kartu ATM bisa digunakan di Debit BCA dan Tunai BCA gratis.
Gratis (untuk saldo = Rp 10.000.000)
Nasabah bisa melakukan setor tunai di seluruh kantor cabang BCA.

Biaya:

Setoran awal: Rp 100.000


Biaya administrasi: Rp 5.000
Saldo minimum: Rp 25.000
Penutupan rekening: Rp 25.000

Catatan:

Sampai saat ini, BCA Syariah belum menyediakan fitur e-banking apapun.

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BRI Syariah

Bebas biaya administrasi


Bebas biaya cek saldo/penarikan di semua ATM BRI, ATM Bersama, Prima
Biaya penutupan rekening: Rp 25.000
Biaya transfer ke bank lain: Rp 15.000
Belum ada fasilitas e-banking

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Jatim Syariah (Tabungan Barokah)

Setoran awal: Rp 50.000


Setoran minimum berikutnya: Rp 50.000
Biaya administrasi: maksimum Rp 2.500
Saldo minimum: Rp 50.000
Penutupan rekening: Rp 15.000
Ada fasilitas kartu ATM (debit card) dan SMS Banking

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
CIMB Niaga Syariah

Setoran awal: Rp 2o0.000


Biaya administrasi: gratis
Saldo minimum: Rp 50.000
Penutupan rekening: Rp 50.000
Ada fasilitas kartu ATM (debit card) dan ebanking (SMS Banking, Internet Banking, Mobile
Banking, Phone Banking)
Menggunakan prinsip wadhiah syariah

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Permata Syariah

Bebas biaya administrasi


Setoran awal: Rp 250.000
Setoran minimum berikutnya: Rp 50.000
Ada fasilitas e-banking (internet banking, mobile banking)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Bukopin Syariah

Bebas biaya administrasi


Setoran awal: Rp 50.000
Setoran minimum berikutnya: Rp 10.000
Saldo minimum: Rp 35.000
Penutupan rekening: Rp 15.000
Gratis tarik tunai di ATM Bukopin, ATM Bersama, ATM Alto, dan ATM BCA.
Ada fasilitas e-banking (SMS banking, Phone Banking)

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Notes:

Sampai akhir 2010, ada 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan setidaknya 23 Unit Usaha Syariah
(UUS) yang telah beroperasi.
Yang termasuk BUS yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah,
BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA
Syariah, Bank Jabar Banten Syariah serta Maybank Syariah.
Dan yang termasuk UUS antara lain ada di Bank Danamon, BII, HSBC, Bank DKI, BPD Riau, BPD
Kalsel, CIMB Niaga, BPD Sumut, BPD Aceh, Bank Permata, BTN, BPD NTB, BPD Kalbar, BPD
Sumsel. Lalu, terdapat pula BPD Kaltim, BPD DIY, BPD Sulsel, BPD sumbar, BPD Jatim, Bank
Tabungan Pensiun Nasional. BPD Jateng, OCBC NISP, Bank Sinarmas.

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Catatan:

Informasi berupa fitur dan biaya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan bank.
Tidak menjamin isi keseluruhan artikel ini benar karena rangkuman di atas di dapat dari
informasi yang ada di internet. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi customer service
masing-masing bank.

Keunggulan Bank Islam


Keunggulan bank Islam menurut Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio dalam buku Apa Dan
Bagaimana Bank Islam :
1. Keunggulan Bank Islam terutama pada kuatnya ikatan emosional keagamaan antara pemegang
saham,pengelola bank,dan nasabahnya.Dari ikatan emosional inilah dapat dikembangkan kebersamaan
dalam menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan secara jujur dan adil.
2. Dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah
berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang
diperoleh diyakini membawa berkah.
3. Adanya Fasilitas pembiayaan (al=mudharabah dan al-musyarakah) yang tidak membebani nasabah
sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.hai ini adalah memberikan kelonggaran
phychologis yang diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan sungguh-sungguh.
4. Dengan adanya sistim bagi hasil maka untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang
keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima
5. Penerapan sistim bagi hasil dan ditanggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri
dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Kelemahan Bank Islam
Kelemahan Bank Islam dan bagaimana upaya mengatasinya, dari pendapat Karnaen Perwataatmadja
dan M SyafiI Antonio dalam buku Apa Dan Bagaimana Bank Islam adalah sebagai berikut :
1. utama Kelemahan bank Islam adalah bahwa bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik kepada
semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank Islam adalah
jujur.Dengan demikian bank Islam sangat rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik,sehingga
diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari bank Islam.
2. Sitem bagi hasil memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung
bagian laba nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak tetap.Dengan demikian
kemungkinan salah hitung setiap saat bias terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar dari
bank konvensional.
3. Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil,maka bank Islam lebih memerlukan tenaga-tenaga
profesionan yang andal dari pada bank konvensional. Kekeliruan dalam menilaui proyek yang akan
dibiayai bank dengan system bagi hasil akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi
bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga.
SISTEM BAGI HASIL AL-MUDHARABAH
4.1 Pengertian Al-Mudharabah
Menurut Muhammad SyafiI Antonio dalam bukunyaBank Syariah Suatu Pengenalan Umum.
Mudharabah berasal dari kata dharb,artinya memukul atau berjalan, pengertian mrmukul ini lebih
tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha secara teknis Al-
Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)
menyediakan seluruh (100%) modal,sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola keuntungan usaha
secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak sedangkan apabila rugi
ditanggung oleh pemilikn modal selama kerugian itu bukan kelalaian si pengelola seandainya kerugian
itu disebabkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian
tersebut.

Jenis-Jenis Al-Mudharabah
Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis yaitu :
1. Mudharabah Muthalaqah
Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,waktu,dan daerah bisnis.
2. Mudharabah Muqayyadah
Disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari
mudharabah muthalaqah, Si Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat
usaha.Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam
memasuki jenis dunia usaha.
Aplikasi Dalam Perbankan
Al-Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi
penghimpunan dana,al
-mudharabah diterapkan pada :
1. Tabungan berjangka yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus,seperti tabungan
haji,tabungan qurban,dan sebagainya.
2. Deposito biasa
3. Deposito Spesial (Special Investment),dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis
tertentu,misalnya murabahah saja atau ijarah saja.Sedangkan pada sisi pembiayaan, mudharabah
ditetapkan untuk :
1. Pembiayaan modal kerja,seperti modal kerja perdagangan dan jasa
2. Investasi khusus;disebut juga mudharabah muqayyadah,dimana sumber dana khusus dengan
penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.
Manfaat Dan Risiko Al-Mudharabah
1. Manfaat Al-Mudharabah
a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat
b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap,tetapi
disesuaikan dengan pandapatan atau hasil usaha bank,sehingga bank tidak akan pernah mengalami
negative spread
c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan Cash flow atau arus kas usaha nasabah,
sehingga tidak memberatkan nasabah.
d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal,aman,dan
menguntungkan karena keuntungan yang konkrit dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
e. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah atau al-musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap
dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun
keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
2. Risiko Al-Mudharabah
Risiko yang terdapat dalam al-mudharabah,terutama pada penerapan dalam pembiayaan,relatif
tinggi.Diantaranya :
a. Side Streaming ; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak.
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

Kelebihan/Keuntungan, Kekurangan/Kekurangan Bank Syariah dan Bank Konvensional

1. Pengertian Bank Syariah mandiri

Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan bank
syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian yang
dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus
tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariat islam.
Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem
operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi apapun. Bank syariah
tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam
uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah.

Kelebihan dan Kelemahan Bank Syariah


Kelebihan Bank Syariah : Bank syariah menurut Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio, penulis
buku Apa Dan Bagaimana Bank Islam
1. Kuatnya ikatan emosional keagamaan antara pemegang saham, pengelola bank, dan nasabahnya.
2. Dengan adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah
berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh
diyakini membawa berkah.
3. Adanya Fasilitas pembiayaan (al=mudharabah dan al-musyarakah) yang tidak membebani nasabah sejak
awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.

4. Adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang keadaan
banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.

5. Penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri dari
pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Kelemahan Bank Syariah :


Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio juga menyatakan,
1. Bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua
orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur.Dengan demikian bank Islam sangat rawan terhadap
mereka yang beritikad tidak baik.
2. Sistem bagi hasil memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung bagian
laba nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak tetap.

3. Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil, maka bank Islam lebih memerlukan tenaga-tenaga
profesional yang andal dari pada bank konvensional. Kekeliruan dalam menilau proyek yang akan dibiayai
bank dengan system bagi hasil akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi bank
konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono).

2. Pengertian Bank Konvensional


Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional
menggunakan dua metode, yaitu :

Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito
berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga
tertentu.
Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam
nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

Kelebihan dan Kekurangan Bank Konvensional


Kelebihan Bank Konvensional adalah :
1. Nasabah terbiasa dengan metode bunga dibandingkan metode bagi hasil.
2. Bank konvensional lebih beragam.
3. Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.
Kekurangan Bank Konvensional :
1. Sistem bunga haram dalam Islam
2. Bunga yang begitu besar. Bunga yang ada di bank konvensional begitu besarnya kadang membuat orang
berfikir dua kali untuk membuka tabungan atau rekening di bank konvensional tersebut. Setiap bulan pasti
berkurang uang yang ada di rekening bank konvensional dengan persentase bunga yang cukup.
3. Kredit bermasalah karena prosedur pemberian kredit tidak potensi dan penampakan pemberian kredit
pada grup sendiri dan kalangan tertentu.
4. Praktik curang seperti bank dalam bank dan transaksi fiktif.
5. Praktik spekulasi yang terlalu ambisius dan tanpa perhitungan.

3. SISTEM BUNGA

Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Persentase dari pokok utang yang
dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"
Bank Konvensional sepenuhnya menerapkan sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang
dilakukan bank sebagai mediator penabung dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga.

Bagi Bank Syariah, dana masyarakat yang disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank
sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan membagi keuntungan
atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dana nasabah yang
dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab dari bank.
Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba pada Bank Konvensional penabung akan
menerima bunga sebesar ketentuan bank. Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank
itu sendiri. Bagi bank kovensional berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan
keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan di Bank Syariah
nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya tergantung pendapatan bank. Sedangkan
pada bank syariah jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin besar pula jumlah bagi hasil yang
didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika bank mendapatkan keuntungan sedikit.

Bank Konvensional :
Apabila melakukan pelunasan ditengah jalan dikenakan denda sekitar 5% dari sisa pokok.
Bank Syariah :
Apabila melakukan pelunasan ditengah jalan tidak dikenakan denda atas pelunasan dipercepat.

2. Bni syariah

BNI Syariah

Biaya administrasi: Rp 5.000 (iB Plus), Rp 0 (Tabungan Wadiah; tanpa bagi hasil)
Saldo minimum: Rp 150.000
Biaya charge di bawah saldo minimum: Rp 10.000
Penutupan rekening: Rp 15.000
Ada fasilitas e-banking (ATM, Phone Banking, SMS Banking, SMS Banking, Mobile Banking)
Nasabah bisa melakukan setor tunai di seluruh kantor cabang BNI.

Keunggulan:

Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant
berlogo MasterCard di seluruh dunia.
Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh Indonesia.
Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan

Anda mungkin juga menyukai