Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut
maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk
usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi
makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin
oleh sistem perbankan konvensional.
Bank syariah beroperasi tidak dengan menerapkan metode bunga, melainkan dengan metode
bagi hasil dan penentuan biaya yang sesuai dengan syariah islam.
Dikutip oleh Zubairi Hasan, tertera dalam Pasal 22 UU Perbankan Syariah, bahwa kegiatan
yang sesuai dengan prisip syariah adalah kegatan yag tidak mengandung unsur:
Riba, penambahan pendapatan secara tidak sah. Dikutip oleh Hendi Suhenndi dalam
bukunya Fiqh Muamalah, menurut Abdurrahman Al-Jaziri yang dimaksud dengan riba
ialah akad yang terjadi penikaran tertentu, tidak diketahui samaatau tidak menurut syara
atau terlambat salah satunya.
Maisir, transaksi yang digantungkan pada ketiidakjelasan atau untung-untungan
Gharar, trasaksi yang objeknya tidak jelas
Haram, transaksi yang objeknya dilarang syariah
Zalim, transaksi yang meimbulkan ketidakadilan
Bank syariah menurut Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio, penulis buku
Apa Dan Bagaimana Bank Islam :
kelebihan bank syariah terutama pada kuatnya ikatan emosional keagamaan antara
pemegang saham,pengelola bank,dan nasabahnya.Dari ikatan emosional inilah dapat
dikembangkan kebersamaan dalam menghadapi risiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil.
Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam
bank Islam adalah berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya
sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa berkah.
Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia
peringatan dini tentang keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik
turunnya jumlah bagi hasil yang diterima. Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan
ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri dari pengaruh
gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.
pertama, Kelemahan bank syariah adalah bahwa bank dengan sistem ini terlalu
berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua orang yang
terlibat dalam bank Islam adalah jujur. Dengan demikian bank Islam sangat rawan
terhadap mereka yang beritikad tidak baik, sehingga diperlukan usaha tambahan untuk
mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan dari bank syariah.
Ketiga, Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil, maka bank Islam lebih
memerlukan tenaga-tenaga profesional yang handal dari pada bank konvensional.
Kekeliruan dalam menilaui proyek yang akan dibiayai bank dengan system bagi hasil
akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi bank konvensional yang
hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono)
Bank konvensional merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank
umum mempunyai kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi
diseluruh wilayah Indonesia.
Simpanan Giro
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
Kredit Investasi
Kredit Perdagangan
Kredit Produktif
Memberikan Jasa Jasa Bank Lainnya (Services)
Kiriman Uang
Bank Card
Bank Garansi
Bank Draft
Kliring
Letter of Credit
Inkaso
Melayani Pembayaran
Cek Wisata
Bank Notes
Menerima setoran
Semua transaksi yang dilakukan di bank syariah harus berdasarkan akad yang
dibenarkan oleh Syariah Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadist dan telah
difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), seperti akad al-mudharabah
(bagi hasil), al-musyarakah (perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-bai
(bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-wakalah (keagenan).
Untuk bank konvensional, surat penjanjian dibuat berdasarkan hukum positif yang
sedang berlaku di Indonesia.
2. Keuntungan
3. Pengelolaan Dana
Bank syariah akan menolak untuk menyalurkan kredit yang diinvestasikan pada
kegiatan bisnis yang melanggar hukum Islam, seperti perniagaan barang-barang
haram, bunga (riba), perjudian (maisir), dan manipulatif (ghahar).
Pada bank konvensional, hubungan nasabah dan bank lebih pada hubungan
kreditur dan debitur. Namun akhir-akhir ini mereka juga berusaha
untuk memperkuat hubungan dengan nasabah.
5. Promosi
Bank syariah yang menerapkan sistem cicilan dengan jumlah tetap berdasarkan
keuntungan bank yang sudah disetujui antara pihak bank dan nasabah saat akad
kredit. Selain itu, konten promosi bank syariah juga harus disampaikan jelas, tidak
ambigu, dan transparan.
Bank konvensional punya banyak promosi untuk menarik nasabah. Seperti suku
bunga fixed rate rendah untuk KPR sebelum akhirnya memberikan suku bunga
jenis floating rate.
Oleh karena itu bank harus menjual kepada nasabah lain (peminjam) dengan
biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya disebut spread yang
menandakan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila spread-nya
positif, di mana beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari
bunga yang diberikan kepada penabung, maka dapat dikatakan bahwa bank
mendapatkan keuntungan. Sebaliknya juga benar.
Konvensional:
Syariah:
Jika melunasi pinjaman ditengah jalan diberikan diskon atas pelunasan yang
dipercepat.
Kekurangan
Keuntungan, Kelebihan, Kekurangan,Kelemahan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Tugas Kedua : Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Gita Nurul Azania
NPM : 23213757
Kelas : 3EB15
1. Definisi
Bank syariah ialah perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Nama bank syariah sebenarnya hanya digunakan di Indonesia saja, bank syariah pada
internasional disebut sebagai bank islam. Contoh : Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah.
Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Prinsip syariah menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang
perbankan adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk
penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau
dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
Bank konvensional ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan prosedur dan
ketentuan yang telah ditetapkan. Contoh : Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI dan lain sebagainya.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional
menggunakan dua metode, yaitu :
Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito berjangka,
maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.
Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam nominal
atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.
Bank konvensional merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum
mempunyai kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah
Indonesia.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Konvensional berarti menurut apa yang sudah menjadi
kebiasaan. Dimana dapat kita ambil kesimpulan bahwa bank konvensional adalah yang operasionalnya
menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu yang menjadi kebiasaan.
Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan. Menurut status
bank konvensional dibagi kedalam dua jenis yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa.
Produk Produk Bank Konvensional. Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank
yang bersangkutan yang memberikan pelayanan yang berbeda. Kegiatan bank konvensional secara
lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :
Simpanan Giro
Simpanan Tabungan
Simpanan Deposito
b. Menyalurkan Dana (Lending)
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Perdagangan
Kredit Produktif
c. Memberikan Jasa Jasa Bank Lainnya (Services)
Kiriman Uang
Bank Card
Bank Garansi
Bank Draft
Kliring
Letter of Credit
Inkaso
Melayani Pembayaran
Cek Wisata
Safe Deposit Box
Bank Notes
Menerima setoran
Bermain didalam pasar modal
Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah
berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh
diyakini membawa berkah. Ketiga, adanya Fasilitas pembiayaan (al=mudharabah dan al-musyarakah)
yang tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.hai ini adalah
memberikan kelonggaran psikologis yang diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan
sungguh-sungguh.
Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini
tentang keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang
diterima. Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam
lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Karnaen Perwataatmadja dan M SyafiI Antonio juga menyatakan, pertama, Kelemahan bank syariah
adalah bahwa bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik kepada semua nasabahnya dan berasumsi
bahwa semua orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur.Dengan demikian bank Islam sangat
rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik,sehingga diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi
nasabah yang menerima pembiayaan dari bank syariah.
Kedua, sistem bagi hasil memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama dalam menghitung
bagian laba nasabah yang kecil-kecil dan yang nilai simpanannya di bank tidak tetap.Dengan demikian
kemungkinan salah hitung setiap saat bias terjadi sehingga diperlukan kecermatan yang lebih besar dari
bank konvensional.
Ketiga, Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil,maka bank Islam lebih memerlukan tenaga-
tenaga profesionan yang andal dari pada bank konvensional. Kekeliruan dalam menilaui proyek yang akan
dibiayai bank dengan system bagi hasil akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi
bank konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono)
Dukungan peraturan perundang undangan yang mapan sehingga bank dapat bergerak lebih pasti.
Banyaknya bank konvensional menggairahkan persaingan.
Nasabah telah terbiasa dengan sistem bunga tidak dengan metode bagi hasil yang relatif baru.
Bank konvensional lebih kreatif membuat produk produk baru.
Metode bunga telah lama dikenal masyarakat.
Bank Konvensional
Biaya:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BCA (Tahapan Xpresi)
Pada akhir bulan September 2011, BCA mengeluarkan produk baru yaitu Tahapan Xpresi yang
dikhususkan untuk anak muda usia < 25 tahun. Informasinya bisa dibaca di Website KlikBCA. Diskusi dan
pertanyaan mengenai Tahapan Xpresi juga bisa dilakukan di Facebook E-Banking BCA, FanPage BCA
Xpresi, dan Kaskus.
Fasilitas utama:
Biaya:
ATM tersebar dimana-mana; kartu ATM bisa digunakan sebagai kartu debit dan tarik tunai.
E-Banking: Phone Banking, SMS Banking, Internet Banking.
Di beberapa kantor cabang disediakan mesin CDM.
Nasabah bisa apply GazCard, Indomaret Card, eToll Card.
Anggota jaringan Link dan ATM Bersama.
Saat ini, Bank Mandiri sudah menjalin kerja sama dengan BCA untuk bisa saling transfer. Infonya
bisa dibaca di sini.
Biaya:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BNI (Taplus)
Fasilitas utama:
ATM tersebar dimana-mana; kartu ATM bisa digunakan sebagai kartu debit di merchant yang
memasang logo Mastercard.
E-Banking: Phone Banking, SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking.
Anggota jaringan Link dan ATM Bersama.
Biaya
Catatan:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BRI
Fasilitas utama:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
CIMB Niaga
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Permata
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Citibank
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
HSBC
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Danamon
Setoran awal: Rp 250.000
Saldo minimum Rp 100.000
Biaya Administrasi: Rp 0 (Tabungan Danamon Lebih), Rp 12.500 (Tabungan Danamon)
Bebas biaya LLG/RTGS via internet banking
Bebas biaya penarikan di semua ATM Bersama (saldo minimal sebelum penarikan Rp 2.500.000)
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Commonwealth
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Mega
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Syariah Mandiri (BSM)
Fasilitas utama:
Kartu ATM (BSM Card) yang bisa digunakan untuk tarik tunai gratis di ATM BSM dan ATM
Mandiri. BSM Card juga bisa digunakan untuk cek saldo di ATM BSM (gratis) dan ATM Mandiri
(dikenakan biaya).
BSM Card juga bisa digunakan sebagai debit card di mesin EDC Mandiri dan BCA
E-Banking: SMS Banking, BSM Net Banking, BSM Mobile Banking
BSM Mobile Banking merupakan aplikasi java untuk ponsel dan bisa digunakan untuk melakukan
transaksi cek saldo/mutasi rekening (Rp 500), transfer ke sesama BSM (Rp 500), antar bank (Rp
5.000), dan transfer tunai via pos (Rp 5.000), pembelian pulsa Telkomsel, dan pembayaran
zakat, infaq, dan takaful.
BSM Net Banking adalah layanan internet banking dari Bank Syariah Mandiri. Syarat untuk
mendapatkan layanan ini adalah nasabah memiliki saldo minimal Rp 1.000.000 sewaktu
pengaktifan internet banking dan membayar biaya administrasi Rp 2.500 per bulan.
Anggota jaringan Prima (BCA) dan ATM Bersama
Menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah
Biaya:
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Muamalat
Fasilitas utama:
Mulai tanggal 1 Agustus 2010, tabungan shar-e terkonversi menjadi dua yaitu iB Muamalat
(reguler) dan iB Muamalat Pos.
Kartu ATM bisa dipakai di ATM bersama dan ATM BCA. Penarikan di ATM Bersama dan ATM BCA
tidak dikenakan biaya.
E-Banking: SMS Banking, Phone Banking (SalaMuamalat),
Kartu ATM juga bisa digunakan sebagai debit card di mesin EDC BCA.
Untuk iB Muamalat Pos, nasabah bisa setor tunai di kantor pos.
Biaya:
Biaya administrasi iB Muamalat: gratis (saldo = Rp 2.000.000); Rp 7.500 (saldo < Rp 2.000.000)
iB Muamalat Pos: gratis (saldo = Rp 100.000); Rp 2.000 (saldo < Rp 100.000)
Saldo minimum: Rp 0
Penutupan rekening: Rp 0
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BCA Syariah
Fasilitas utama:
Gratis tarik tunai, cek saldo, dan transfer ke BCA/BCA Syariah melalui ATM BCA.
Kartu ATM bisa digunakan di Debit BCA dan Tunai BCA gratis.
Gratis (untuk saldo = Rp 10.000.000)
Nasabah bisa melakukan setor tunai di seluruh kantor cabang BCA.
Biaya:
Catatan:
Sampai saat ini, BCA Syariah belum menyediakan fitur e-banking apapun.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
BRI Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Jatim Syariah (Tabungan Barokah)
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
CIMB Niaga Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Permata Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Bank Bukopin Syariah
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Notes:
Sampai akhir 2010, ada 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan setidaknya 23 Unit Usaha Syariah
(UUS) yang telah beroperasi.
Yang termasuk BUS yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah,
BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA
Syariah, Bank Jabar Banten Syariah serta Maybank Syariah.
Dan yang termasuk UUS antara lain ada di Bank Danamon, BII, HSBC, Bank DKI, BPD Riau, BPD
Kalsel, CIMB Niaga, BPD Sumut, BPD Aceh, Bank Permata, BTN, BPD NTB, BPD Kalbar, BPD
Sumsel. Lalu, terdapat pula BPD Kaltim, BPD DIY, BPD Sulsel, BPD sumbar, BPD Jatim, Bank
Tabungan Pensiun Nasional. BPD Jateng, OCBC NISP, Bank Sinarmas.
=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=
Catatan:
Informasi berupa fitur dan biaya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan bank.
Tidak menjamin isi keseluruhan artikel ini benar karena rangkuman di atas di dapat dari
informasi yang ada di internet. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi customer service
masing-masing bank.
Jenis-Jenis Al-Mudharabah
Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis yaitu :
1. Mudharabah Muthalaqah
Adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,waktu,dan daerah bisnis.
2. Mudharabah Muqayyadah
Disebut juga dengan istilah restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan dari
mudharabah muthalaqah, Si Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu atau tempat
usaha.Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam
memasuki jenis dunia usaha.
Aplikasi Dalam Perbankan
Al-Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi
penghimpunan dana,al
-mudharabah diterapkan pada :
1. Tabungan berjangka yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus,seperti tabungan
haji,tabungan qurban,dan sebagainya.
2. Deposito biasa
3. Deposito Spesial (Special Investment),dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis
tertentu,misalnya murabahah saja atau ijarah saja.Sedangkan pada sisi pembiayaan, mudharabah
ditetapkan untuk :
1. Pembiayaan modal kerja,seperti modal kerja perdagangan dan jasa
2. Investasi khusus;disebut juga mudharabah muqayyadah,dimana sumber dana khusus dengan
penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.
Manfaat Dan Risiko Al-Mudharabah
1. Manfaat Al-Mudharabah
a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat
b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap,tetapi
disesuaikan dengan pandapatan atau hasil usaha bank,sehingga bank tidak akan pernah mengalami
negative spread
c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan Cash flow atau arus kas usaha nasabah,
sehingga tidak memberatkan nasabah.
d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal,aman,dan
menguntungkan karena keuntungan yang konkrit dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
e. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah atau al-musyarakah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap
dimana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun
keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
2. Risiko Al-Mudharabah
Risiko yang terdapat dalam al-mudharabah,terutama pada penerapan dalam pembiayaan,relatif
tinggi.Diantaranya :
a. Side Streaming ; nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak.
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.
Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan bank
syariah yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian yang
dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus
tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariat islam.
Dalam bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem
operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi apapun. Bank syariah
tidak mengenal yang namanya sistem bunga, baik itu bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam
uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah.
4. Adanya sistem bagi hasil, untuk penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang keadaan
banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.
5. Penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam lebih mandiri dari
pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari luar negeri.
3. Karena bank ini membawa misi bagi hasil yang adil, maka bank Islam lebih memerlukan tenaga-tenaga
profesional yang andal dari pada bank konvensional. Kekeliruan dalam menilau proyek yang akan dibiayai
bank dengan system bagi hasil akan membawa akibat yang lebih besar daripada yang dihadapi bank
konvensional yang hasil pendapatannya sudah tetap dari bunga. (saksono).
Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito
berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga
tertentu.
Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam
nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.
3. SISTEM BUNGA
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Persentase dari pokok utang yang
dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"
Bank Konvensional sepenuhnya menerapkan sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang
dilakukan bank sebagai mediator penabung dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga.
Bagi Bank Syariah, dana masyarakat yang disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam
untuk mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank
sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan membagi keuntungan
atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dana nasabah yang
dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab dari bank.
Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba pada Bank Konvensional penabung akan
menerima bunga sebesar ketentuan bank. Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank
itu sendiri. Bagi bank kovensional berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan
keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan di Bank Syariah
nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya tergantung pendapatan bank. Sedangkan
pada bank syariah jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin besar pula jumlah bagi hasil yang
didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika bank mendapatkan keuntungan sedikit.
Bank Konvensional :
Apabila melakukan pelunasan ditengah jalan dikenakan denda sekitar 5% dari sisa pokok.
Bank Syariah :
Apabila melakukan pelunasan ditengah jalan tidak dikenakan denda atas pelunasan dipercepat.
2. Bni syariah
BNI Syariah
Biaya administrasi: Rp 5.000 (iB Plus), Rp 0 (Tabungan Wadiah; tanpa bagi hasil)
Saldo minimum: Rp 150.000
Biaya charge di bawah saldo minimum: Rp 10.000
Penutupan rekening: Rp 15.000
Ada fasilitas e-banking (ATM, Phone Banking, SMS Banking, SMS Banking, Mobile Banking)
Nasabah bisa melakukan setor tunai di seluruh kantor cabang BNI.
Keunggulan:
Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant
berlogo MasterCard di seluruh dunia.
Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh Indonesia.
Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan