Anda di halaman 1dari 20
5 GARIS PENGARUH Menjelaskan tentang Garis Pengaruh yaitu analisa gaya dan menghitung momen akibat beban bergerak. Pembahasan terdiri dari garis pengaruh reaksi tumpuan, garis pengaruh momen dan ‘gaya lintang baik untuk beban terpusat maupun beban terbagi rata. Diharapkan dengan mempelajari bab ini maka pembaca dapat memahami penyelesaian momen dengan Garis Pengaruh. ‘cara umum setiap konstruksi sipil selalu dibebani oleh beban ‘mati (muatan tetap) dan beban hidup (muatan bergerak). Beban mati (muatan tetap) adatah suatu beban yang tetap dan selalu bekerja pada konstruksi tersebut seperti berat sendiri konstruksi sedangkan beban hidup (muatan bergerak) adalah suatu beban yang bekerja pada swat tertentu saja seperti beban angin, beban gempa, beban manusia dan peralatan pada saat pengerjaan konstruksi dan juga beban kenderaan pada konstruksi jembatan dan pembahasan garis pengaruh itu umumnya pada konstruksi jembatan yang dilewati oleh beban kendaraan. Garis pengaruh ini adalah suatu grafik yang menunjukkan besamya pengaruh dari suatu satuan muatan untuk setiap perubahan kedudukan beban hidup (muatan bergerak) Pada bagian garis pengaruh ini adalah penyelesaian reaksi tumpuan, momen dan gaya lintang, Untuk konstruksi yang dibebani ‘muatan bergerak maka penyelesaian tersebut dapat dilakukan dengan cara Garis Pengaruh. 3.1 Garis Pengaruh Reaksi Untuk menyelesaikan masalah reaksi tumpuan pada balok dengan cara garis pengaruh dapat dilakukan seperti diperlihatkan pada Gambar 3a. ‘umpuan Beban bergerak bekerja sejarak x dari tumpuan A maka reaksi ‘tumpuan dapat dihitung sebesar beban dikalikan dengan ordinatnya, dapat dirumuskan sebagai berikut: R= Ba) ys di mana: R= reaksi tumpuan P= beban y= ordinat grafik Garis Pengaruh R, Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 Bila beban P terletak di tumpuan & maka: 104] Mekanika Rekayasa - 3.2) =R,L+P.L=0 Ry=P so 8.3) Garis Pengaruh R, Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 Bila beban P terletak di tumpuan A maka: x, =0 Rk = PL R,=P. B.4) 3.5) Garis Pengaruh Gambar 3.1 Garis Pengaruh Reaksi Tumpuan Berdasarkan muatan yang melewati balok sejarak x dari tumpuan ‘A maka RA dan RB dapat dinyatakan dengan: (3.6) 3.7) Ry = Pay t Pda Ry = Poys* Pde Contoh 3.1 Sebuah balok AB panjang 8 meter diberi beban bergerak P,= 2 ton dan P,= 1 ton (arak P, dan P, adalah 2 meter) sejarak 2 meter dari 106] MekantaRekayasa tumpuan A (seperti tergambar). Hitung Reaksi Tumpuan R, dan R, dengan menggunakan cara Garis Pengaruh Penyelesaii Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut Ordinat y,, dan y, 7 2 maka ul tog maka Ordinat y,, dan y, Seal maka 28 ww) pay maka Reaksi Tumpuan Garis Pengaruh |107 3.2 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang Dalam penyelesaian masalah momen dan gaya lintang pada balok dengan cara garis pengaruh dapat ditakukan seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2. Untuk melukis garis pengaruh momen dilakukan dengan membuat busur menggunakan jangka pusat titik A dengan jari-jari AC dari titik C ke titik A’ kemuudian tarik garis dari titik A’ ke titik B sehingga didapat titik C’ selanjutnya tarik garis dari ttik A ke C’ maka diperoleh A ABC’ yang disebut dengan garis pengaruh MC dengan ordinat Y berupa ce. Beban sebesar P diletakkan pada balok AB sejarak X dari tumpuan B, maka reaksi tumpuan di A sebesar: Tinjauan terhadap titik A maka EM, -0 G8) 3.9) Momen pada titik C merupakan garis lurus karena fungsi X | berpangkat satu. | Untuk x = (L-c) maka 6.10) Garis Pengarh | 109 { 108 | Mekanika Rekayasa gan Tinjauan terhadap tik B maka DM, =0 se G12) . G13) 1 ‘Gambar 3.2 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang, 110] Mekanika Rekayasa Momen pada titik C juga merupakan garis lurus karena fungsi X berpangkat satu Untuk x = (Lo) maka Pal *) 1-6) 14 Untuk P = 1 maka Me = Feu -0) Me f-e) . (8.15) Ordinat y dapat diselesaikan dengan perbandingan segitiga pada ‘4 ABC’ sehingga diperoleh persamaan: CC _(L-c) a untuk CC'= y maka (L-c) L G16 Pada garis pengaruh Gaya Lintang di titik C dilukiskan dengan cara membuat garis netral di atas tik A dengan menarik garis 1 ton «tau 1 meter pada bagian atas garis netral kemudian pada bagian titik 8 dilukiskan hal yang sama 1 ton atau 1 meter di bawah garis netral Garis erga | 11 : — SS Langkah pertama dilakukan adalah melukis garis pengaruh Momen, dan dari masing-masing tik tersebut di tarik garis ke arah titik A atau pada titik C (MC) dengan cara: titik B. ‘Apabila perletakan beban P berada pada bagian C, dari batok A, * Buat busur dengan 7 maka gaya lintang DC sebesar R, maka garis pengaruh RA diambil menggunakan jangka Piea5t Pre2t ssampai batas BC. Garis pengaruh R, dan R, sampai batas titik C, Dalam dari titik C ke titik penyelesaian garis pengaruh gaya lintang maka ordinat ac dan be A’ dengan jarijari dapat diselesaikan dengan cara perbandingan segitiga. Dari Gambar AC dengan pusat 3.2 dapat dicari ordinat ab berdasarkan segitiga bagian bawah. lingkatan —_(busur) adalah titik A. oe * Kemudian tarik garis 1 =e dari ttik A’ ke tik B Ge G17 sehingga diperoleh L titk C’. * Selanjutnya —tarik ordinat bc berdasarkan segitiga bagian atas maka garis dari titik A ke be _(L-0) titik C’sehingga e2=s diperoleh sebuah A. be oa ABC’ dan segitiga ini disebut dengan garis pengaruh M,. Untuk _memperoleh = MC maksimum maka “Be- ban terbesar_diletakkan pada titik C dan akan di- dapatkan 2 buah kemung- kinan yaitu Kedudukan 1 Sebuah balok AB panjang 10 meter, diberi beban bergerak dengan P1= 3,5 ton dan P2~ 2 ton (arak P1 dan P2 adalah 2 meter) sejarak 4 meter dari tumpuan A (seperti tergambar). Hitung Momen dan Gaya Lintang dengan menggunakan cara Garis Pengaruh: 6 dengan meres dan Kedudukan Il, kemu- i Penyelesaa dian diselesaikan masing- ' ee mmasing kedudukan secara satu persatu selanjutnya dipilih nilai mo- i men yang terbesar. i | MekaitaRekayasa art Pengaruh [113 i Pada Kedudukan 1s Di cari lebih dahulu ordinat y berdasarkan rumus 3.16. AAL~c) L 400-4) 9.4m 10 Y=h6m ‘Maka momen maksimum yang terjadi sebesar: Monots = By + Ps Meme =35.2,44 2.16 M nis = 11,6 tm Pada Kedudukan I = 400-9) 94m 10 : Untuk ordinat y,3 114] Mekanika Rekayasa Maka momen maksimum yang terjadi sebesar: Memats = Boy + PYa Menatg = 315.244 21,2 Memate = 10,8 tra Dari kedua kedudukan di atas maka diperoleh momen maksimum pada titik C diambil hasil yang paling besar adalah pada kedudukan | YyaitU Menyye = 11,6 tm ‘Mencari Gaya Lintang De maksimum dan De minimum Dilukiskan terlebih dahulu. gambar garis pengaruh DC dengan cara sebagai berikut: © Tarik garis 1 ton atau 1 meter pada bagian atas garis netral di bawah titik A. © Hubungkan titik tersebut ke titik 8 kemudian letakkan beban di tas garis pengaruh tersebut sesuai dengan kedudukan momen smaksimum (dalam hal ini sama dengan kedudukan 1). ‘+ Buat garis ordinat dibawah beban P, dan P,. ‘+ Lakukan hal yang sama dengan membuat garis 1 ton atau 1 meter di bawah titik B ‘¢ Hubungkan titik tersebut ke titik A (perletakan beban sama pada keadaan di atas). ‘+ Buat garis ordinat dibawah beban P, dan P,, Mencari ordinat y,, ¥y, y, dan y, berdasarkan rumus 3.17 dan rumus 3.18 maka diperoleh: ¢ © ah = © pada ab= ys maka Ys = "7 sehingga ys = 5 Garis Peng [15 ordinat bc berdasarkan segitiga bagian atas maka 2-9 po (E=2) pada ab = y, maka y, = E=2) sehingga Berdasarkan kedua ordinat di atas dicari ordinat y, dan y, dengan perbandingan segitiga sebagai berikut: 4 as MF maka Y= GIs wn 6 2 =2m Ms 5 6 aa maka Ye s 5 % 5 Garis pengaruh De maksimum menjadi: Donets = R¥s + PaYs a2 Dowty #355425 Donat; = 2,9 ton Garis pengaruh Dc minimum menjadi: Demin = Bs + Ps 23 Dents =35-3 4255 Donets =2,6 ton 16 | MekaitaRekayesa Contoh 3.3 Sebuah balok jajaran ABC panjang 10 meter dengan rincian panjang ‘AB 8 m dan panjang BC 2 m, diberi beban bergerak dengan P = 3 ton. Apabila pada suatu potongan pada titik D sejarak 3 m dari tumpuan A (eperti tergambar) maka hitung momen dan gaya lintang pada potongan D tersebut dengan menggunakan cara faris pengaruh. Penyelesaian: Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut Garis Pengaruh R,: A. Beban P diletakkan pada bagian BC di Titik X, maka: DMe= Ry ly + PL, - X,)=0 =P = 4) _ Pa 4) (5 L L Untuk X, = 0 (Beban P pada titik C) maka: Untuk X, = L, (Beban P pada ttik B) maka: P(L, ~ L,) Garis Pengaruh [117 Pre 1 B. Beban P diletakkan pada bagian AB di Titik X, maka: rM, =0 R,.L,~P-X, =0 Untuk X, = L,-X = 8-3 =5 (Beban P pada titik D) maka: Untuk X, = L, (Beban P pada titik A) maka: Roo =P R,=3ton (+) Garis Pengaruh Ry ‘A. Beban P dliletakkan pada bagian BC di Titik X, maka: mM, -R,.L, + P.{L, +(L,-X,)}=0 {h +L, ~X) L Untuk X, = 0 (Beban P pada titik C) maka: R= Pht h-O} 3.(8+2) _ 30 a ion) Untuk X, = L, (Beban P pada titk 8) maka: iby + (L, ~ Ly), Ry = 3100 (+) Rye =P Garis Pengaruh |119 B. Beban P diletakkan pada bagian AB di Titik X, maka: ©, Ry ly — PAL, ~X,)=0 _ PAL-X) “TE Ry Untuk X, = L,-X = 8-3 =5 (Beban P pada ttik D) maka: Py Ry iF 3-8-5) 9,4, Ree wn Untuk X, = L, (Beban P pada ttik A) maka: P(Lj,-h) L, R,=0 Garis Pengaruh Momen Mgt Kedudukan I: Momots = P-¥ = 3-1,875 = 5,6251m (+) 120] Mekanika Rekayasa a Kedudukan I: Momats = P-Y, = 3.0,4 = 1,2tm(+) Dari kedua kedudukan di atas maka yang diambil adalah nilai vyang paling besar yaitu: Moa, = P.Y = 3.1,875 = 5,625tm(+) Garis Pengaruh Gaya Lintang D,: % Ss maka - y,=520,625m 8 8 3. maka : 0,375 m 2 2 2. 25m 2 = maka VY, = 3,0,625 = 18751(+) D, ow) Donia) = P-¥, = 3.0,375 = 1,125¢(4) fy 3 ,754(-) Contoh 3.4 Sebuah balok AB akan dilewati oleh muatan bergerak. Panjang balok ‘AB adalah10 meter dengan rincian panjang AC 4 m dan panjang BC 7 m. Beban bergerak yang melewati balok AB masing-masing P,=2 ton, P,=2 ton, P,=3 ton dan P,=3 ton. Jarak masing-masing beban 1 meter. Hitung Momen maksimum, gaya lintang maksimum dan gaya lintang minimum pada potongan C tersebut dengan menggunakan cara garis pengaruh. Gears engaah [121 Penyelesaian: Dari soal di atas dapat digambarkan sebagai berikut Terdapat 2 buah beban terbesar yaitu P, dan P, beban masing-masing 3 ton, maka ada 4 kedudukan yang harus dicari dan hasil yang terbesar dari ke 4 kedudukan tersebut disebut dengan Mc Maksimum. ‘A. Garis Pengaruh Mc Mencari ordinat y uy 4m — —_ =l2m —_— =18. — Pada Kedudukan I: Me mae = Ra + PVs +BY + MIs Me mats = 2.152 + 2.18 + 3.24 43.2 Me mots = 19,24 (+) 122] Mekania Rlayas Pada Kedudukan tl Me mats = FY, + PeY2 + Py + Pry Me mots = 20,6 +2.1,2 + 3.18 +3.2,4 Me mas =16,2tm(+) Garis Pengaruh 123 Pada Kedudukan Itt: Me mate = Peds + Pa¥at Poy + Pods Me mate = 2-16-+2.2,0 + 3.24 + 3.18 Me mis =19,81m(4) Pada Kedudukan IV: Me mois = PYe + PeYs + Pry + Py Me may = 2-12 +2.1,6 + 3.204 3.24 Me mary = 1881 (+) Dari 4 buah kedudukan di atas dapat disimpulkan bahwa temyata ‘Momen Maksimum pada titik C (Mc Maks) pada kedudukan It! yaitu sebesar Mc maks = 19,8 tm (+) B. Garis Pengaruh D, Kedudukan dari Garis Pengaruh D, tergantung dari Mc maks yang diperoleh yaitu pada kedudukan lt Mencari ordinat y: oS . 0 iG 6 wef —, y-L-06m 1; 10) 4 ee io 5 Med + y,-5 205m 1 10 cc . Yo 4 yy = 4 204m 10 124] Maka Retayasa Ys. 4 ee ie aio Yo 04m Yu. 5 : 5 ae 1 10 oe totane Gaya Lintang Maksimum. Dy mate = P-¥io + Yo + PVs + Poy Dy mots = 2-0/4 + 2.0,5 +3.0,6 + 3.0,7 Dy mats = 5,7 ton Gaya Lintang Minimum =F + Bn + Pst Pda Do win = 2.0,2 +2.0,3 +3.0,4+3.0,5 Dy win = 3,7t0n 3.3 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang Pada Beban Terbagi rata ‘Apabila pada sebuah balok yang ditumpu oleh 2 tumpuan akan tetapi balok tersebut dilewati oleh muatan bergerak terbagi rata maka (aris Pengaus | 125 dapat diselesaikan momen dan gaya lintang pada suatutitik disepanjang balok tersebut dengan memperhitungkan luas bidang pada area yang dilewati oleh muatan bergerak tersebut. Untuk hal di atas maka pelu dipahami dan dimengert tentang luas bidang-bidang seperti luas trapesium, luas segitiga agar memudahkan penyelesaian persoalan tesebut. Langkah pertama Muatan terbagi rata diletakkan sedemikian rupa sehingga ordinat: Wave 6.19) Berdasarkan letak tersebut di atas maka jarak muatan terbagi rata dari titik A adalah sejarak X, sementara jarak muatan terbagi rata dari titik B adalah sejarak (L-L-X). Langkah berikutnya adalah mencari ordinat y, y,, dan y, berdasarkan perletakan tersebut di atas. Ordinat tersebut adalah: uy 3.20) 6.21) (3.22) 126] Mekanika Rekayass Gambar 3.3 Garis Pengaruh Momen dan Gaya Lintang Pada Beban Terbagi rata Langkah selanjutnya mencari jarak x berdasarkan persamaan G.19): Weds Garis Pengarun |127, Substitusikan nilai y1 dan y2 persamaan menjadi _Wah=Xy XV =(L-L,-X).U (L-L,-X).U pea v Selanjutnya disederhanakan menjadi persamaan: UL _ UL, _UX be UU Ux - - a: Uh UL Ub _ _ v X(V +U)=UL-UL, X.L=UL-UL, Nilai x menjadi persamaan sebagai berikut: L a 12] Metaika Rekayasa - 3.23) Setelah nilai X diperoleh selanjutnya dapat dihitung Momen maksimum pada titik C sebagai berikut: Mena = 4-(F +P) ~ Di mana: (Luas Trapesium) 7 OAD =¥) 3.23) (3.24) Or + IY =C-4-%) ]. 2 (3.25) A Setelah nilai Momen Maksimum pada ttk C diperoleh selanjutnya dapat dihitung gaya lintang maksimum dan gaya lintang minimum pada ttik C sebagai berikut: Mencari Ordinat (3.28) Selanjutnya dihitung gaya lintang maksimum dan minimum sebagai berikut: 3.29) 6.29) Garis Pengarun |129 | | Di mana: (Luas Trapesium) L-1,-X)] ... - (3.30) 630) Contoh 3.5, Sebuah balok AB yang ditumpu oleh 2 tumpuan mempunyai panjang 10 meter dengan titik potong C sejarak 4 meter, akan dilewati oleh ‘muatan bergerak terbagi rata sepanjang 5 meter dengan q = 1,5 vm Hitung momen maksimum, gaya lintang maksimum dan gaya lintang ‘minimum pada potongan C tersebut dengan menggunakan cara garis pengaruh. ism Penyelesaian: Muatan terbagi rata diletakkan sedemikian rupa dengan jarak dari titik A sejarak X sehingga ordinat: Way 130 | Mekanika Rekayasa “4 Mencati ordinat: ¥2=2- 04K Selanjutnya mencari jarak “x” berdasarkan persamaan (3.19): daa 0,6X =2-0,4X 0,6X +0,4X =2 X=2 Sehingga nilai masing-masing y, dan y, sebagai berikut: Di = 06X = 0,6.2 = 1.2m Jy = 2-04X = -04.2=2-08= 12m Setelah nilai X diperoleh selanjutnya dihitung momen maksimum pada titik C sebagai berikut: Moms = 4-(F, + Fi) Oi + »)-U = ¥) 2 _ .242,4).(4-2) _ 36.2 2 x =3,6m* Garis Pengaruh [131 Ont yw ===) | (1,2-+ 2,4).(6- (10-5 ~2)) Maka besar momen maksimum pada Titik C adalah: Moms = 15-(3,6 +54) Memasg = 13,5tm Setelah nilai momen maksimum pada ttik C diperoleh selanjutnya dlihitung gaya lintang maksimum dan gaya lintang minimum pada ttik C sebagai berikut: Mencari Ordinat ART 06m oe8 Tom 10 =U eA 04m Lt 10 Selanjutnya dihitung gaya lintang maksimum dan minimum sebagai berikut: Gs +y1V--4-%) ] . 2 Tra] Motanika Rekayass (0.6 + 04). - 00-5 ~2) ] Gaya Lintang Maksimum: Premars = 9-F; Denats = 15.1,05 = IS7Ston Gaya Lintang Minimum: Demnin = OF Demnic = 158.08 = 1,2t0n 3.4 Menghitung Momen Maksimum dan Letak Momen ‘Maksimum Menggunakan Garis Pengaruh Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan dengan panjang lebar tentang bagaimana cara menghitung momen maksimum pada suatu titik potong sebuah balok di mana titik potong tersebut sudah ditentukan. Pada bagian ini akan dijelaskan cara menghitung momen maksimum pada sebuah balok dan menghitung di mana letak momen ‘maksimum tersebut berada pada balok Garis Pengaruh |133, Gambar 3.4 Penentuan Letak Momen Maksimum Pada sebuah balok yang ditumpu oleh 2 buah tumpuan dan dilewati oleh muatan bergerak seperti kendaraan dengan sumbu roda muka P1 dan sumbu roda belakang P,. Kondisi ini dapat digambarkan seperti diperlihatkan pada Gambar bagai berikut: Kata kunci penyelesaian masalah seperti di atas adalah “Meletakkan titk tengah antara resultan Gaya P, dan P, di tengah-tengah batang ” = Langkah pertama dicari terlebih dahulu Resultan gaya dari gaya atau beban bergerak. Perhitungan dilakukan persamaan: 134], Mekanika Rekayasa Resultan Gaya sebesar: Ra PtP (3.32) Jarak X: 3.33) - — Langkah kedua, ttik tengah antara resultan R dan P, diletakkan pada tengah-tengah batang balok AB. = Langkah ketiga digambarkan letak pembebanan tersebut sehingga didapat titik C dan D di mana jarak AD dan BC sebagai berikut: BC (3.34) Fa-n AD =L-1L,-BC 3.35) Dari hitungan di atas maka didapat titik B potong C sejarak BC dari Garis Pengarub [135 = Langkah keempat, dari tik C dibuat busur ke B’ dengan jarijari BC dan titik pusat lingkaran B. = Langkah kelima, tarik garis dari titik A ke tik B’ berpotongan di ic. = Langkah keenam, hubungkan C’ ke B’ maka didapat garis pengaruh Me, = Langkah ke tujuh mencari ordinat y- 1 y bese _Eo7E-%) L L Karena: BB'= BC maka persamaan menjadi y _L-BC_ BC OL 1 a-x) L=BCypo 2 Ly y= (BC ree a) i L-=L+—X peeeeepee Ty ee ia ge) _ be DAL oe 4 (3.36) 136| Mekanka Rekayass +X-2y LL-X) 637) ne Mencari Momen Maksimum: Meats = FY, + ~ Contoh 3.6 Sebuah balok AB yang ditumpu oleh 2 tumpuan mempunyai panjang 10 meter akan dilewati oleh muatan bergerak kendaraan dengan sumbu muka P, =1,75ton dan beban pada sumbu roda belakang P, = 3,5 ton. Hitung momen maksimum akibat kendaraan tersebut dan pada potongan mana momen maksimum tersebut bekerja. Penyelesaia ‘Mencari resultan gaya dan letak resultan gaya: DM =0 R.X = P,.3=1,95.3 = 5,25 Garis Pengaruh [137 ‘Titik tengan antara resultan R dan P, diletakkan di tengah-tengah batang dan didapat tik C dan titik D. Jarak BC = 4,5 m Jarak AD = 2,5m Didapat ttik potong C sejarak 4,5 m dari titik B Mencari ordinat y dan y,: 55 _ yn 38:45 275m 10 10 a 25-45 195m ——+ y= 10 10 138] Mekanika Rekayasa Mencari Momen Maksimum: Memats = FW Prd Me my = 175-AN25 +3,5.2,475 Moos, = 10,641m (Terletak 4,5 m dari titik B) Contoh 3.7 Seperti contoh soal 3.6 dengan pembebanan P1 = 2t dengan jarak 1,5 mm dari P2, sedangkan beban P2= 4 ton dengan jarak 2 m dari P3 dan beban P3= 4 ton. Hitung Momen maksimum akibat muatan tersebut dan letak Momen maksimum tersebut bekerja, Penyelesaian: Langkah pertama dicari terlebih dahulu resultan gaya dan letak resultan gaya sebagai berikut: R=P +P. +P, =24+444=108 IM. R.X=P35+P,.2 R.X=2.35+4.2 =15 0 45 _ 15 = =15m Res 10) Garis Pengarub |139 Maka selanjutnya dapat digambarkan sebagai berikut: Karena gaya terbesar ada 2 buah yaitu P, dan P, maka letak beban antara K dan P juga ada 2 buah kedudukan yaitu: Kedudukan |: Antara R dan P3 Kedudukan Il : Anatar R dan P2 140] Mekaita Reayasa Kedudukan 1 ‘Mencari ordinat kedudukan: = 2,44, by 10 244m y= 2P5A25 « o.05m 10 3,75.4,25 pecs anne J 7 m Mencari Momen Maksimum: Memats = PV) + Prd + Py Me may = 2-095 +4.1,6 + 4.2,44 Meats = 18,07 1m (Terletak 4,25 m dari ttik B) Kedudukan I Mencari ordinat kedudukan: ye _ $25 5,25.4,75 10 i." 25 poe 154m Da _ 325 2,5.3,25 _ Ys «ATS aise ‘Mencari Momen Maksimum: M, Fd th Yet Bs M pots = 21714 4.2,5 + 4.1,54 M gt, = 19,5810 (Terletak 4,75 m dari titik A) Garis Pengarub [141

Anda mungkin juga menyukai