PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Umumnya akne vulgaris dimulai pada usia 12-15 tahun (Sitohang dan
Wasitatmadja, 2015). Menurut catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia
menyatakan bahwa kejadian akne vulgaris mengalami peningkatan secara
berturut-turut setiap tahunnya. Dimana pada tahun 2006 menunjukkan bahwa
penderita akne vulgaris berkisar 60%, 80% terjadi di tahun 2007 dan 90% di
tahun 2009. Prevalensi tertinggi pada wanita yaitu pada usia 14-17 tahun, dan
terdapat sekitar 83-85% pada pria yaitu pada usia 16-19 tahun berkisar 95-100%.
Namun kadang pada wanita dapat menetap, pada pria jarang terjadi akan tetapi
jika mengenai pria akan terjadi lebih berat (Afriyanti, 2015).
Banyak remaja yang bermasalah dengan akne vulgaris. Bagi mereka
menderita akne vulgaris merupakan gangguan psikis. Ada beberapa penyebab
berupa faktor intrinsik, yaitu genetik, ras hormonal dan faktor ekstrinsik berupa
stress, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan (Sitohang dan
Wasitatmadja, 2015). Selain itu, penyebab lain yaitu tekanan emosional, cuaca
yang panas dan berkeringat dapat diyakini sebagai faktor yang memperberat
terjadinya akne vulgaris dari kedua jenis kelamin baik pada pria ataupun pada
wanita, dan faktor pramenstruasi dan kosmetik merupakan faktor di antara wanita.
Banyak pasien akne vulgaris percaya bahwa akne vulgaris mereka dapat
diperparah oleh aspek diet tertentu termasuk di antaranya yaitu kacang-kacangan,
coklat, makanan berlemak, makanan gorengan, telur, kue, biskuit, rempah-
rempah, kopi dan teh (Akawi et al, 2006).
Terjadinya akne vulgaris dapat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu terdiri
dari peningkatan produksi sebum, hiperproliferasi folikel pilosebasea, kolonisasi
propionibacterium acnes, proses inflamasi (Sitohang dan Wasitatmadja, 2015).
Akne vulgaris memiliki 2 penatalaksanaan yaitu penatalaksanaan secara umum
dan secara medikamentosa. Secara umum dapat dilakukan dengan menghindari
pemencetan pada lesi dengan tangan yang tidak bersih, memilih kosmetik yang
non komedogenik, dan melakukan perawatan kulit wajah. Secara medikamentosa
dapat dibagi menurut derajat keparahan dari akne vulgaris tersebut. Untuk
pencegahan akne vulgaris itu sendiri dapat dilakukan dengan menghindari faktor-
faktor pemicu yang dapat menyebabkan akne vulgaris, melakukan perawatan kulit
wajah dengan benar, serta menerapkan pola hidup sehat mulai dari makanan,
olahraga dan menejemen emosi dengan baik (Ramdani dan Sibero, 2015).