1. Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan
menempati ruang. Manusia, tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan benda
benda apa saja di sekitar kita termasuk materi. Sifat dari materi dapat diklasifikasikan
berdasar jumlah dari materi (sifat ekstensif dan intensif) dan perubahan yang terjadi pada
materi (sifat fisik dan sifat kimia). Sifat berkenaan dengan mutu atau atribut yang dapat
kita gunakan untuk membedakan satu materi dengan materi lainnya.
2. Penggolongan Materi
Berdasarkan wujudnya, materi dapat digolongkan menjadi padat, cair, dan gas.
Berdasarkan sifat dan komposisinya, materi juga dapat digolongkan menjadi zat, campuran,
unsur, dan senyawa.
Fakta bahwasanya kimia ada di sekeliling kita dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan
kita menjadi alasan penting mengapa mempelajari kimia sangat urgen. Manfaat yang lebih
jauh dari belajar ilmu kimia adalah untuk mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih
berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, misalnya pembuatan sabun dari minyak
sawit. Dunia modern merupakan dunia dimana manusia menjadi terbiasa dengan kemudahan
yang diperoleh dari ilmu kimia. Contohkanlah sabun, pasta gigi, tesktil, kosmetik, plastik,
obat-obatan, pupuk, pestisda, bahan bakar, cat, bumbu masak, dan berbagai jenis makanan
olahan adalah hasil dari penerapan ilmu kimia.
Bagaimana kaitan ilmu kimia dengan bidang ilmu yang lain?
Ilmu kimia disebut juga central science karena peranannya yang sangat penting diantara
ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu
kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, dan pertanian dapat
berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia, misalnya:
1. Bidang Kedokteran dan Farmasi
Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan
laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang,
gigi dan pembuatan obat-obatan.
2. Bidang Geologi
Ilmu kimia diperlukan utnuk penelitian jenis dan komposisi materi dalam batuan dan
mineral.
3. Bidang Pertanian
Ilmu kimia digunakan untuk pembuatan berbagai macam pupuk dan pestisida agar
produksi pangan meningkat.
4. Bidang Industri
Ilmu kimia berperan seperti dalam pembuatan serat sintetis, rayon dan nylon, untuk
menggantikan kapas, wool dan sutera alam yang produksinya semakin tidak
mencukupi.
B. Metode Ilmiah
Berkat kerja keras para ahli kimia dalam melakukan studi atau penelitian, kita telah
menikmati hasilnya untuk memenuhi berbagai keperluan hidup. Pendekatan umum yang
biasanya digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia disebut Metode
Ilmiah. Metode ilmiah merupakan langkah-langkah pekerjaan seorang ilmuwan dalam
melakukan penelitian yang merupakan kombinasi dari pengamatan, percobaan dan perumusan
hukum alam, hipotesis, dan teori.
Metode ilmiah bermula pada abad ke-17 melalui gagasan dari orang-orang seperti
Galileo, Francis Bacon, Robert Boyle, dan Isaac Newton. Kunci dari metode ini adalah tidak
membuat asumsi awal, melainkan mengamati secara cermat gejala alam. Bila pengamatan
sudah cukup sehingga mulai tampak polanya, generalisasi atau hukum alam dapat dirumuskan
untuk menjelaskan gejala tersebut. Hukum alam adalah pernyataan ringkas, sebagian besar
dalam bentuk matematis, tentang gejala alam. Hipotesis adalah penjelasan tentatif
(sementara) atas hukum alam. Jika suatu hipotesis dapat melewati pengujian lewat
percobaan, maka sering disebut sebagai teori. Dalam pengertian umum, teori adalah model
atau cara memandang alam yang dapat digunakan untuk menjelaskan hukum alam dan
membuat prediksi di masa depan atas gejala alam. Bila ada usulan untuk membedakan atau
mempertentangkan teori, maka teori yang paling berhasil dalam memprediksi yang akan
dipilih. Selain itu teori yang paling sedrhana yang juga dipilih. Setelah berselang beberapa
waktu, teori ilmiah tertentu bisa saja ditinggalkan, dan juga diabaikan.
Labu Ukur
Gelas Ukur