PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada dasarnya merupakan suatu kegiatan akademis
bagi mahasiswa program Strata Satu (S1). Kegiatan ini merupakan suatu syarat
mutlak untuk menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Di samping itu pula, KKN
merupakan sarana bagi pengaplikasian / penerapan salah satu makna dari Tri Dharma
membuka Program KKN Reguler yang merupakan program intrakurikuler wajib dan
Hasanuddin.
Kegiatan KKN pada intinya tidak terlepas dari pendidikan, penelitian dan
daerahnya. Keterlibatan mahasiswa yang terjun langsung di dalam KKN tidak hanya
bersifat fisik namun juga bersifat non-fisik yang merupakan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat
metode yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern diharapkan
(1)
pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk meningkatkan
pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dilakukan oleh
KKN adalah merupakan aset masyarakat yang lahir dari saham mahasiswa dalam
pembangunan.
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud
masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Reguler Gelombang 90 Tahun 2015 Unhas
Sinjai.
B. Falsafah KKN
secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu
(2)
1. Keterpaduan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi
3. Lintas Sektoral
6. Sustainable
C. Tujuan
wawasan mahasiswa.
sendiri.
beriman dan berilmu senantiasa dituntut peran sertanya secara aktif dalam memegang
andil yang sangat besar dalam proses pembangunan. Mahasiswa sebagai bagian dari
kaum intelektual diharapkan untuk tampil sebagai motivator dan mobilisator yang
masyarakat desa. Dengan demikian maka salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
(3)
lewat KKN Reguler yang merupakan perwujudan dari makna Tri Dharma Perguruan
kepada masyarakat yang pada dasarnya mampu menunjukan eksistensinya pada hasil
D. Manfaat
ilmunya sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Mahasiswa juga belajar untuk
berbaur dengan masyarakat di lokasi mereka melaksanakan KKN Reguler. Pola pikir
mendapat motivasi dari mahasiswa sebagai motivator untuk lebih peduli dan mau
(4)
BAB II
Benteng, dan Samaenre. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 1 Km, jarak dari
ibukota kabupaten 1 Km dan jarak ibukota propinsi Sulawesi Selatan 230 Km.
1. Jumlah Penduduk
(5)
Tabel I. Klasifikasi Penduduk Kelurahan Bongki
2. Mata Pencaharian
pedagang. Selain itu, adapula yang bekerja sebagai PNS, Wiraswasta, Buruh, maupun
Nelayan.
Mata Buruh
Pensiuna Nelaya
Pencaria Karyawa Pedagan Tani
n n
n n g Petani Pertukangan
bangunan pemerintah maupun bangunan umum yang dibangun secara swadaya dan
untuk kepentingan masyarakat umum. Adapun sarana dan prasarana yang ada di
(6)
1. Kantor Kelurahan
2. Satu buah Puskesmas/Pustu yang melayani kebutuhan rawat inap dan BPS
lingkungan Paruntu.
5. Empat buah gedung sekolah PAUD, empat buah gedung sekolah TK, tiga
buah Sekolah Dasar (SD), dua buah gedung sekolah SMP di Kelurahan
Bongki.
6. Enam belas buah sarana ibadah yakni masjid dan 2 musholah di Kelurahan
Bongki.
7. Satu buah gedung pertemuan, dan satu gedung prasarana olahraga yang
Masyarakat kelurahan Bongki mayoritas berasal dari Suku Bugis, ini terlihat
kalangan, mulai dari yang anak-anak hingga orang tua, baik itu di sekolah maupun
(7)
II.4 Kondisi Pemukiman Penduduk
mengikuti sepanjang jalur jalan poros dan lorong-lorong. Fasilitas umum seperti jalan
raya pada umumnya dalam keadaan bagus dan beraspal, begitupun dengan jalan
sempit (lorong).
II.5 Kepercayaan
keyakinan di bidang spiritual adalah 99,98% memeluk agama Islam dan sisanya
II.6 Pendidikan
1. TK 1.055
2. SD 1.005
3. SMP 3.840
4. SMU 0
5. Akademi/D1-D3 126
6. Sarjana 362
(8)
7. Pasca Sarjana 22
BAB III
A. Identifikasi Permasalahan
sekitar.
Farmasi adalah masih ada sebagian masyarkat yang belum mengetahui tentang
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang dapat dijadikan obat serta kesadaran
masyarakat untuk menanam dan memeliharan tanaman yang dapat dijadikan obat
masih kurang. Hal ini berakibat pada tingginya konsumsi obat sintetik yang
(9)
didasarkan pada keilmuan mahasiswa KKN dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.
B. Pemecahan Masalah
oleh hasil observasi lapangan, maka ditetapkan alternatif pemecahan masalah yang
dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi dan sumber daya yang dimiliki dan
TOGA
( 10 )
BAB IV
dilakukan seminar program kerja pada tanggal 9 Juli 2015 di Aula Kelurahan Bongki
bentuk kegiatan yang kelak akan dilakukan oleh mahasiswa KKN Reguler
Gelombang 90 Unhas 2015 selama berada di lokasi yang kurang lebih 2 bulan
tradisional.
( 11 )
f. Tempat : Jl. Bulu Manyurung
serta mahasiswa
( 12 )
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dan program kerja yang
dilaksanakan adalah Bakti Sosial Penanaman TOGA terlaksana dengan baik dengan
B. Saran
( 13 )
khususnya di pedesaan yang masih belum terlalu modern dan terpengaruh
kehidupan perkotaan.
( 14 )