Anda di halaman 1dari 5

KOMPONEN PASIF

Komponen Pasif merupakan jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus
listrik sehingga tidak bisa menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat
mengubah suatu energi ke bentuk energi lainnya.
a. Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang berfungsi pokok untuk membagi tegangan dan
membagi arus dalam rangkaian listrik. Jenis resistor berdasarkan nilainya, dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1. Fixed Resistor adalah resistor yang nilai hambatannya tetap.

Resistor gelang warna

2. Variable Resistor adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.


Contoh Potensiometer adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat
diubah dengan cara menggeser (untuk potensio geser) atau memutar (untuk
potensio putar) tuasnya.

Menentukan kode warna pada resistor


Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil
harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik karena harga sebenarnya adalah harga
yang tertera pada harga toleransinya.
Terdapat 4 gelang warna pada sebuah resistor, contohnya pada gambar dibawah ini:

Gambar 5. Contoh sebuah resistor dengan 4 gelang warna

Tabel kode warna pada resistor 4 gelang

Contoh:
Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama kuning, gelang kedua ungu, gelang
ketiga jingga, gelang keempat emas. Tentukan nilai tahanan resistor tersebut!
Nilai resistor tersebut:
Gelang pertama kuning =4
Gelang kedua ungu = 7
Gelang ketiga jingga = 103 = 1000
Kita susun angka-angka tersebut, maka kita dapatkan nilai tahanannya 47000 Ohm
Gelang keempat emas berarti toleransi 5 %

Cara perhitungan resistor pada rangkain seri dan Pararel

Fungsi Resistor :
-Sebagai tahanan arus listrik pada rangkain listrik
-Memperkecil arus masuk untuk komponen elektronika yang lain

b. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat menyimpan
muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya udara vakum,keramik,gelas
dan lain-lain.
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
menggumpul pada satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-
muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik
yang non-konduktif.
Muatan dielektik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.

Fungsi Kapasitor dalam rangkaian:


Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain
Sebagai filter dalam rangkaian power suply
Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
Untuk menghemat daya listrik lampu neon
Menghilangkan bouncing(loncatan api) bila dipasang saklar

Bentuk dan symbol kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 6 Kapasitor

Gambar 7 Simbol Kapasitor

Tipe kapasitor berdasaran polaritasnya:


1. Polar kapasitor
Kondensator polar membedakan polarisasi antara kutub positif dan kutup negatif. Untuk
kondensator polar maka pemasangan tidak boleh terbalik
Contoh : elco dan tantalum
2. Non polar kapasitor
Kondensator non polar tidak membedakan polarisasi kutubnya. Untuk kondensator non
polar boleh sembarang. Contoh: kondensator kertas,kondensator mika,dan kondensator
keramik.

Tipe kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya


1. Kapasitor tetap
Nilai kapasitansinya tetap. Contoh : elco,kapasitor keramik,dll
2. Kapasitor variabel
Nilai kapasitor dapat diatur(variabel). Contoh : TC (trimmer kapasitor) atau VARCO
(variabel condenser)

Tipe kapasitor berdasarkan bahan dielektriknya


1. Kapasitor electrostatic
Kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik,film, dan mika
2. Kapasitor elecrolytic
Kapasitor dengan tanda + dan (kapasitor elco)
3. Kapasitor electrochemical
Termasuk kapasitor jenis ini adalah accu dan baterai

Pada badan kapasitor tertulis 10F, 6V ini berarti kapasitor tersebut kapasitasnya 10F
dan tidak boleh dihubungkan dengan tegangan listrik melebihi 6 Volt.

Tabel kode angka dan huruf pada kapasitor dapat dilihat pada tabel berikut:
Contoh : kode kapasitor 562J 100V artinya besarnya kapasitas 56 x 102 pF = 5600 pF,
besarnya toleransi sebesar 5% dan kemampuan tegangan kerja 100 Volt.

Cara Pehitungan Rangkain Seri dan pararel pada Kapasitor

c. Induktor
Induktor adalah komponen listrik yang digunakan sebagai beban induktif atau
komponen yang terbentuk dari lilitan kawat atau tembaga yang dapat menyimpan energi
listrik berupa arus. Arus yang mengalir pada induktor akan menghasilkan fluksi magnetik
( ) yang membentuk loop yang melingkupi kumparan . Kapasitas induktor dinyatakan
dalam satuan H (Henry) = 1000 mH (mili Henry). Induktor memiliki unsure resistansi dan
induktansi jika digunakan sebagai beban dalam sumber tegangan AC, sedangkan bila
digunakan sebagai beban pada sumber tegangan DC hanya akan menghasilkan unsure
resisteansi.
Symbol induktor seperti pada gambar dibawah:

Gambar 8 Induktor

Gambar 9 Simbol
Induktor

Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan flutuasi arus
yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan
tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Pada aplikasi rangkaian AC, salah
satu gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
Akan lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter,
tuner dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai