Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN PUSTAKA

A. Tutor Sebaya
Menurut Wijaya (1996:120) tutor sebaya adalah siswa sebaya / seangkatan
yang berkemampuan tinggi dalam kelas yang ditugasi untuk melatih siswa lainnya
yang belum tuntas dalam pembelajaran-pembelajaran tertentu di sekolah serta
bertugas melaporkan kemajuan-kemajuanyang telah dicapai dalam melakukan tugs
kepada sekolah.menurut muhtar dan rusmini (2003;66)
Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil, yang
sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang pandai dan
cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.
Penerapan tutor sebaya membantu siswa yang ditunjuk sebagai tutoruntuk
belajar berkomunikasi aktif dan belajar menyampaikan kembali informasi yang
diperoleh kepada teman yang kurang pandai serta memperkuat konsep yang sedang
dipelajari.
B. Pembentukan Tutor Sebaya
Peran tutor ditentukan oleh guru. Pemilihan peran tutor tidak diberikan
kepada siswa yang pandai sajatetapi memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Siswa sudah tuntas terhadap bahan yang ditutorkan
2. Mengetahui cara menyajikan materi pelajaran
3. Memiliki hubungan emosional yang bai, bersahabat dan menunjang
situasi kegiatan tutoring
4. Menguasai materi yang akan disampaikan
5. Mampu menyampaikan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa
yang menerima bantuan (Ischak dan Warji, 1987 ; 44 dan 64)

C. Kesenjangan pencapaian Hasil Belajar Siswa


Kesenjangan pencapaian hasil belajar siswa merupakan istilah yang
digunakan untuk menyatakan kesenjangan kinerja akademik siswa (Dahlin &
Cronin, 2010). Kesenjangan pencapaian hasil belajar siswa ditandai dengan adanya
rasio perbedaan pencapaian pemahaman siswa.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur
kesenjangan pencapaian belajar. Satu diantaranya adalah dengan mengobservasi
varian pencapaian hasil belajar siswa yang terbagi dalam sub-sub kelas berdasarkan
kemampuan memahami materi ajar, high achievers, middle achievers dan low
achievers (konstantopoulos).
D. Uraian Materi Usaha dan Energi
Konsep usaha memiliki hubungan erat dengan konsep energi. Jika usaha
dikerjakan oleh satu sistem ke sistem yang lain maka antara kedua sistem tersebut
terjadi perpindahan energi.
1. Usaha yang dilakukan oleh Gaya Konstan
Usaha W yang dilakukan pada sebuah sistem oleh gaya konstan
dinyatakan sebagai hasil kali besaran gaya F, besaran perpindahan dari
titik usaha gaya, r, dn cos dimana adalah sudut antara gaya dan
vektor-vektor perpindahannya.

W = F . r (2.1)
W = F r cos (2.2)

Gambar 2.1 sebuah peti ditarik sebesar gaya F sepanjang lantai hingga
mencapai perpindahan r

Sebuah gaya dikataka tidak melakukan usaha jika benda ynag diberi gaya
tidak mengalami perpindahan. Jika r = 0, persamaan 2.2 menghasilkan
W = 0. Usaha yang dilakukan sebuah gaya pada benda yang bergerak
juga akan bernilai nol ketika gaya yang bekerja tegak lurus terhadap
perpindahannya. Jika = 90 maka W = 0.

Tanda dari usaha bergantung pada arah F relatif terhadap r. Usaha


dikatakan memiliki tanda positif apabila proyeksi F terhadap r memiliki
arah yang sama dengan perpindahannya. Ketika proyeksi F terhadap r
tidak searah dengan perpindahannya, maka nilai W bertanda negatif.
Faktor juga menentukan tanda dariusaha W. Jika sebuah gaya F
bekerja pada arah yang sama dengan perpindahan r, maka = 0 dan cos
0 = 1. Dalam kasusu ini persamaan 2.2 menghasilkan

W = F r

Usaha dalah besaran skalar, dan satuan SI dari usaha adalah Joule (J)
yang sama hasil kali newton dan meter

1 J = 1 Nm

Usaha dan energi

Jika gaya konservatif dan tak konservatif melakukan usaha, energi mekanik sistem tidak
akan konstan. Partikel yang dipengaruhi gaya tak konservatif Fnc dan dua gaya tak
konservatif F1 dan F2 gaya neto yang berusaha

Fneto = Fnc+F1+F2 (2.36)


Menurut teorema usaha energi, usaha total yang dilakukan gaya-gaya ini sama dengan
perubahan energy kinetic partikel :

Wtotal = + 1 + 2 (2.37)

=Wnc+ W1+ W2 =

Dengan Wnc adalah usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif, W1 adalah uaha yang
dilakukan gaya F1 dan W2 adalah usaha yang dilakukan oleh gaya F2. Untuk tiap gaya
konservatif didefinisikan sebuah fungsi energy potensial U

= (2.38)

Selanjutnya persamaan 2.38 dapat di Tulis

1 2 = (2.39)

atau

= 1 + 2 + = (2.40)

Dengan

= 1 + 2 + (2.41)

Adalah energy mekanik total system. Persamaan (2.40) adalah teorema usaha energy umum

Usaha yang dilakukan gaya tak konservatif yang berusaha pada sebuah partikel sama dengan
perubahan energy mekanik total system

Gaya tak konservatif yang paling sering dihadapi adalah gaya gesek kinetic, yaitu gaya
yang dilakukan oleh satu permukaan pada permukaan yang lain. Dengan koefesien gesekan
kinetic kecepatan horizontal awal dan jarak ditempuh sebelum berhenti, energy
mekanik awal adalah energy kinetic
1
= = 2 12 (2.42)

Energy mekanik akhir adalah nol. Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek tidak sama
dengan . Dapat di lihat dengan menerapkan hukum kedua Newton, di dapatkan

Fneto =

Dengan mengalikan kedua ruas dengan , didapatkan

1 1 1
= = ( 2 2 = 2
2 2 2
Dimana digunakan rumus percepatan konstan 2 = 2 2 , dengan = 0. Dapat
ditunjukkan bahwa memang sama dengan energy mekanik total yang diubah
menjadi energy termal karena gaya-gaya gesekan. Jadi dapat digunakan persamaan usaha
energy umum dalam soal-soal yang melibatkan gesekan kinetic yang berusaha pada benda-
benda yang melibatkan gesekan kinetic yang berusaha pada benda-benda yang dperluas
jika menggunakan untuk usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif.

Kekekalan Energi

Dalam dunia makroskopik, gaya-gaya tak konservatif hampir selalu ada, sebagai contoh
adalah gaya gesekan. Jenis lain gaya tak konservatif adalah gaya yang terlibat dalam
perubahan bentuk benda.

Hukum kekekalan energy menyatakan

Ketika usaha dilakukan pada system, energy dipindahkan ke system dari suatu sumber atau
system yang melakukan usaha itu.

Anda mungkin juga menyukai