Anda di halaman 1dari 3

RESUME GEOLOGI PANAS BUMI

SELASA, 29 AGUSTUS 2017


PAIYAN PANDIANGAN

Aspek-Aspek Geologi Panas Bumi


1. Mempelajari kerangka geologi panas bumi
Energi panas Bumi ialah energi yang dihasilkan dari panas yang muncul di dalam bumi. Energi
panas Bumi ini bersumber dari adanya aktivitas tektonik di dalam bumi yang sudah berlangsung
sejak planet Bumi ini terbentuk. Penyebaran panas bumi ini meliputi geologi regional dan geologi
local. Geologi regional berasosiasi dengan jalur gunung api yang dihasilkan oleh zona subduksi
pada zona cincin api. Zona ini menghasilkan produk berupa deretan gunung api. Geologi lokal
berasosiasi dengan post graben, post kaldera, dome, dan mixing.
2. Volcanostratigrafi Mapping
Volcanostratigrafi atau stratigrafi gunung api adalah ilmu yang mempelajari urut-urutan dari
rekaman kegiatan vulkanik, terutama kegiatan yang disaksikan gunung api. Stratigrafi dalam
pemetaan vulkanik didasarkan pada genesa dan paleovulkanismenya. Penyebaran gunung api di
Indonesia sangat banyak dan memiliki tipe-tipe tersendiri yang dapat diklasifikasikan enjadi 3 tipe
yaitu:
Gunungapi TipeA, yaitu gunungapi yang melakukan kegiatan erupsi magmatik sesudah
tahun 1600. Contoh: Merapi, Bromo, dan lain-lain.

Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik
namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara. Contoh:
Patuha, wayang windu.
Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah. Contoh: Pusuk Buhit.
Pembagian Facies Gunung Api
a. Zona Central
Pada zona ini, pusat erupsi terjadi dan energi terbesar dari pusat erupsi ada pada zona ini. Dengan
adanya kegiatan vulkanisme yang tinggi, banyak menyebabkan aktifitas-aktifitsas lain seperti
hidrothermal dan mineralisasi sehingga banyak terjadi proses alterasi menghasilkan berbagai
macam unsur yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti emas.
b. Zona Proksimal
Zona ini adalah zona dengnan lapisan soil yang tipis dan material piroklastik agak terorientasi.
Material piroklastik ini setelah beberapa bulan atau beberapa tahun bisa menjadi sumber
penghisupan bagi tanaman melalui berbagai unsur yang dibawanya. Maka dari itu, zona ini sudah
mulai dikembangkan menjadi lahan perkebunan dimana sayuran dapat sangat tumbuh subur. Selain
itu, zona proksimal menjadi daerah penangkap air hujan yang baik yang kemudian
menyalurkannnya ke zona-zona di bawahnya. Saat terjadi erupsi, zona ini menjadi sangatlah
berbahaya. Pyroclastic fall, flow, and surge dapat menjadi sangat berbahaya bagi kehidupan. Zona
ini menjadi zona bahaya jika terjadi erupsi.
c. Zona Medial
Zona ini tersusun atas lahar dan tuff. Material-material ini jika telah lapuk akan menjadi sangat
subur bagi tanaman. Pertanian dan perkebunan menjadi sangat berkembang pada daerah ini.
Tangkapan air baik dari hujan maupun zona di atasnya muncul sebagai mata air dan menjadi
sumber air bagi kehidupan. Namun saat terjadi erupsi, zona ini juga masih menjadi zona bahaya
karena terjangan lahar yang hebat apabila erupsi yang terjadi sangatlah kuat.
d. Zona distal
Zona ini merupakan zona dengan kelerengan landai dan menjadi daerah tangkapan air hasil dari
zona medial dan proksimal. Litologi penyusunnya kebanyakan adalah konglomerat, lahar,
batupasir, dan tuff. Daerah ini masih cukup subur dengan adanya jatuhan piroklastik yang sampai
di daerah ini. Saat terjaidi erupsi, zona distal dapat menjadi daerah aman namun dapat juga menjadi
daerah berbahaya terutama pada kawasan yang terletak di sekitar sungai tempat lahar menerjang.

3. Penentuan Umur Batuan


a. Teknik Radiokarbon : memerlukan materi organic atau karbon, umur minimum 100 tahun
sedangkan umur maksimum 75.000 tahun. Sangat berguna untuk investigasi deposit dangkal
dan sangat membantu menentuksn umur deposit hidrotermal.
b. K/Ar: dapat digunakan untuk semua batuan tetapi sangat bagus untuk memisahkan biotit,
feldspar, illit atau hornblende. Bisa digunakan untuk mengaktifkan system hidrotermal
vulkanik recent. Umur minimumnya itu 10.000 tahu dan maksimunya tak terhingga.
c. U/Th: bagus digunakan untuk berbagai macam mineral plutonik, bagus juga untuk batuan yang
lebih tua seperti intrusive . umur minimumnya 1 juta tahun dan maksimum unlimited.
4. Pemetaan Geologi Struktur
Batuan dapat mengalami deformasi karena adanya adanya proses proses tektonik yang
menghasilkan gaya -gaya dalam batuan. Gaya yang bekerja pada batuan dapat berupa gaya tekan t
(kompresi), gaya tarikan (ekstensi ) atau gabungan keduanya .
Hasil deformasi batuan akan menghasilkan berbagai macam struktur geologi , antara lain:
-Rekahan (Joint / Fracture)
-Sesar Sesar (Fault) (Fault)
-Lipatan Lipatan (Fold)
5. Hidrogeologi Panas Bumi
Air merupakan faktor sangat penting dan diperlukan pada pembentukan sistem panasbumi (media
pembawa panas )
Pola hidrogeologi di daerah panasbumi dipengaruhi :
-Kondisi topografi
-Permeabilitas
Target:
Memperkirakan daerah resapan
Memperkirakan aliran airtanah airtanah airtanah regional regional regional dan lokal lokallokal
Membuat peta aliran hidrologi dan penampang hidrologi yang memperlihatkan hubungannya
dengan potensi panasbumi.
6. Alterasi Hidrotermal
Fluida dan batuan reservoir dari suatu sistem panasbumi umumnya bereaksi bersama -sama .
Hasil dari reaksi ini adalah perubahan komposisi fluid dan batuan tersebut .
Kelimpahan dan jenis mineral mineral hidrotermal hasil dari interaksi fluida dan batuan tersebut
tergantung dari berbagai berbagai faktor :
-Temperatur
-Komposisi fluida (pH)
-Ketersediaan fluida (permeabilitas )
-Terjadinya boiling

a. Tipe-Tipe alterasi hidrotermal


Pengendapan langsung (direct deposition
Penggantian mineral (replacement)
Pemindahan dan penyaringan mineral (leaching)

b. Perubahan Host Rock Karena Alterasi Hidrotermal


Chemical changes
Physical changes
-Density
-Porosity and Permeability
-Magnetic Properties
-Resistivity
-Mineralogy Changes
7. Manifestasi Permukaan
Dengan adanya jalur ke permukaan, panas bumi akan termanifestasikan ke permukaan. Manifestasi
ini meliputi solfatara, fumarole, tanah beruap, danau kawah, boiling springs, dan lain-lain. Hal
tersebut lah yang akan bermannfaat untuk dijadikan sebagai parameter penentuan panas bumi.

Anda mungkin juga menyukai