Anda di halaman 1dari 7

No Tinjauan Kriteria Penerapan Teori

Penerapan teori elemen desain


pada taman rekreasi dapat
digunakan untuk melakukan
1) Pintu Gerbang
studi observasi dan studi
(Entrance)
Elemen desain banding. Selain itu teori elemen
1 2) Papan Informasi
taman rekreasi desain taman rekreasi ini juga
3) Area Parkir
digunakan sebagai bahan
4) Fasilitas
referensi dalam rancangan
taman hiburan tematik (Theme
Park).

1. Untuk menemukan identitas


tematik
Karakteristik Theme 2. Untuk mengetahui ruang
Park menurut Clave jenis tertutup dan adanya
(2007) akses yang dikendalikan.
3. Menemukan jenis wahana
dan pertunjukkan untuk
Karakteristik Theme menciptakan kunjungan
Park menurut Scoot 4. Untuk mendapatkan
2 Theme Park
A. Lucas (2008), informasi proses mengelola
proses produktifitas dan
konsumen secara terpusat.
5. Menciptakan rasa
ketenangan di dalam suatu
desain theme park.
6. Dapat menciptakan dunia
impian
7. Mengetahui adanya mesin
wahana yang sangat besar
dengan system yang
fungsional.
8. Untuk mengetahui
pentingnya sebuah
pertunjukan dalam theme
park.
9. Untuk menciptakan merk
baru yang nantinya
diharapkan dapat menjadi
merk terkenal dalam sebuah
theme park
10. Untuk membuat sebuah alur
cerita dalam desain taman
hiburan tematik (theme
park)

Sebagai bahan referensi jenis-


jenis wahana permainan dalam
sebuah Theme Park, maka dari
Jenis Wahana
itu dapat dijadikan panduan
Permainan
dalam menemukan dan
memilih jenis wahana
permainan yang cocok

Untuk menemukan kelas dan


Kelas dan Jenis jenis apa yang cocok dalam
Tema taman hiburan tematik (Theme
Park) di Kota Paelembang.
Beberapa persyaratan tentang
fasilitas yang ada pada Theme
Fasilitas Park akan dipilih dan akan
digunakan sebagai
pertimbangan desain sesuai
rancangan taman hiburan
tematik (Theme Park) di Kota
Paelembang.

Untuk dapat digunakan sebagai


Elemen Fisik
penciptaan atmosfer pada
Dekorasi
theme park dengan cara
Material
penyampaian melalui alat indra
Warna
seperti, penglihatan, perabaan,
Atmosfer Pergerakan
3 dan perasaan.
Desain
Dapat digunakan sebagai
Elemen Non Fisik
penciptaan atmosferpada theme
Pencahayaan
park melalui alat indra
Suara
penglihatan, pendengaran dan
Aroma
penciuman.

Bahasa : Bahasa Palembang


mempunyai dua tingkatan,
yaitu Baso Pelembang alus atau
bebaso dan Baso Pelembang
sari-sari. Baso Pelembang alus
Bentuk lokalitas dipergunakan dalam
menurut Dower percakapan dengan pemuka
Lokalitas Kota (1993) yaitu : masyarakat, orang-orang tua,
5
Palembang 1) Folk atau orang-orang yang

2) Work dihormati, terutama dalam

3) Place upacara adat..

Cara Hidup : Masyarakat


Palembang sejak dulu
menjadikan sungai sebagai
elemen penting dalam
kehidupan keseharian mereka.
Keberadaan sungai hampir
diseluruh penjuru kota
menyebabkan Palembang
tumbuh sebagai kota dagang
melalui jaringan lalu lintas
sungai.

Makanan Khas : Pempek


adalah kuliner khas palembang
yang menjadi makanan
sehari-hari.

Pakaian : Adanya 2 jenis gaya


busana yang menjadi pakaian
adat Palembang. Keduanya
yaitu Aesan Geda dan Aesan
Pasangko.

Tempat Tinggal : Rumah


Limas merupakan rumah
tradisional khas Provinsi
Sumatera Selatan. Dari
namanya, jelaslah bahwa rumah
ini berbentuk limas.
Bangunannya bertingkat-
tingkat dengan filosofi budaya
tersendiri untuk setiap
tingkatnya.

Jembatan Ampera : Jembatan


Ampera menjadi simbol Kota
Palembang, bahkan simbol
wilayah Sumatara Selatan.
Jembatan Ampera adalah
simbol yang membawa
pemaknaan akan modernisasi
kota, kota modern Palembang.

Pulau Kemaro : Pulau Kemaro


adalah tempat rekreasi yang
terkenal di Sungai Musi, di
tempat ini terdapat sebuah
Vihara Cina (Klenteng Hok
Tjing Rio).

Kampung Kapitan
Kampung Kapitan merupakan
kampong yang sudah lama
menjadi kawasan yang
mengandung nilai sejarah di
Palembang. Di kampung inilah,
warga keturuan Tionghoa
pertama kalinya menetap di
Palembang.

Bukit Siguntang : Bukit


Siguntang Palembang ini
dulunya merupakan salah satu
daerah kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya, dibuktikan dengan
fakta bahwa disekitar bukit ini
banyak ditemukan artefak
kerajaan Sriwijaya.

Monumen Perjuangan
Rakyat (MONPERA)
Bentuk MONPERA
menyerupai bunga melati
bermahkota lima. Melati
menyimbolkan kesucian hati
para pejuang, sedangkan lima
sisi manggambarkan lima
wilayah keresidenan yang
tergabung dalam Sub
Komandemen Sumatera
Selatan.

Teori mental images digunakan


sebagai alat bantu desain pada
rancangan taman hiburan
tematik dengan atmosfe
lokaitas.

Mental images disini


Mental Images merupakan suatu kegiatan,
tempat penyimpanan informasi
Making of yang dikumpulkan melalui
6 Memory in pengalaman sensual melalui
Architecture penglihatan, suara, penciuman,
sentuhan dan rasa. Mental
image menghadirkan lebih dari
sebuah ingatan awal akan
persepsi berpikir

Memori dalam Ide-ide diturunkan dari mental

menciptakan image yang diperoleh melalui

Imajinasi pengalaman. Desainer atau


klien melakukan proses desain
berangkat dari seperti apa
gambaran tempat di masa
datang. Desainer menuangkan
gambar berdasarkan memori
sebagai sumber imajinasi
desain dan ide-ide.

Anda mungkin juga menyukai