Anda di halaman 1dari 3

Resiko Dibalik Praktisnya Air Minum Kemasan

Kemajuan teknologi dan meningkatnya mobilitas manusia menuntut setiap orang


untuk mempraktiskan berbagai hal dalam kehidupan, termasuk di dalam penyediaan air untuk
diminum. Masyarakat yang hidup di pedesaan ataupun di perkotaan sudah jarang menanak air
untuk dijadikan air minum. Kebanyakan lebih memilih air minum kemasan yang dapat
diperoleh dengan mudah. Terlebih lagi saat ini air minum dalam kemasan tersedia dalam
berbagai volume yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Dapat dilihat dipasaran, air minum kemasan tersedia
dalam galon ataupun botol ukuran 19 L, 10 L, 1,5 L, 400ml
dan lain sebagainya. Dengan kemasan yang berbagai warna
dan rupa. Berbagai merk dagang mengiklankan kelebihan air
minum kemasan yang mereka produksi berbalut kampanye
kesehatan.
Seringkali kita mendengar saran kesehatan yang menganjurkan untuk mengkonsumsi
air minum sebanyak 2 liter setiap hari. Manfaatnya akan menambah kebugaran tubuh dan
menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas. Tetapi bukan sembarang air minum
kemasan yang dapat kita minum, alih alih memberi manfaat bagi tubuh, kesalahan dalam
pemilihan air minum kemasan dapat menyebabkan penyakit bagi tubuh. Anggota masyarakat
berpandangan bahwa cukup dengan mengandalkan air minum kemasan yang dijual bebas
dipasaran untuk menjamin kebutuhan air minumnya. Ternyata air minum dalam kemasan
memiliki beberapa resiko bagi kesehatan.
Tentu saja perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan memproses
produk mereka sedemikian rupa sehingga layak dan aman untuk dikonsumsi manusia. Tetapi
yang menjadi masalah adalah kontaminasi yang terjadi pada air minum kemasan selama
produk tersebut didistribusikan dari pabrik hingga ke tangan konsumen.

Apa Penyebabnya?
Air minum kemasan kebanyakan dikemas dalam wadah yang terbuat dari polimer
jenis polietilen tereftalat, yang juga dikenal sebagai PET atau PETE yaitu jenis plastik yang
kuat dan memiliki sifat penghalang air sehingga ideal untuk aplikasi botol air minum dalam
kemasan. Dalam pembuatan polietilen tereftalat digunakan antimoni trioksida yang berfungsi
sebagai katalis bagi asam tereftalat dan etilen glikol. Antimoni trioksida ini dalam jumlah
tertentu merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker bagi tubuh manusia.
Pendistribusian air minum kemasan yang sering dilakukan disiang hari dengan
menggunakan mobil truk bak terbuka maupun penjual yang memajang air minum kemasan
diluar ruangan menyebabkan wadah air minum kemasan terpapar sinar matahari selama
berjam-jam. Hal ini memicu pemutusan ikatan rantai polimer dan terlepasnya zat antimoni
trioksida ke dalam isi wadah.
Botol jenis PETE/PET ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai, karena bila
terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat atau panas bisa
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan keluarnya zat karsinogenik.
Kebiasaan meremas, memukul-mukulkan, dan mengocok air minum dalam kemasan
sehingga terjadi gesekan antara air dan kemasan plastik, juga memicu pelepasan partikel
plastik dari ikatannya pada dinding kemasan dan bercampur ke dalam air.

Apa Dampak Kesehatannya ?


Antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat
menghirup debu yang mengandung zat tersebut maupun karena mengkonsumsi makanan atau
minuman yang telah terkontaminasi zat tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam
periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi wanita,
senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak
mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan .
Senyawa antimoni juga dapat menimbulkan kerusakan hati dan ginjal dimana tanda dan
gejalanya seperti : konjungtivitis, insomnia, vertigo, sakit kepala, kram abdomen, nausea,
vomitus, nyeri otot, paringitis, diare.

Tips Aman Mengkonsumsi Air Minum Kemasan


Teliti sebelum membeli
Perhatikan bahwa air minum kemasan tersebut tidak terpapar matahari, dan tidak
terbentuk uap air di bagian botol sebelah dalam.
Gantilah galon anda bila sudah tergores dan lecet
Jangan menggunakan botol air minum kemasan berulang kali
Jangan menyimpan air minum kemasan ditempat yang terkena panas
Perhatikan tanggal kadaluarsanya
Selayaknya air minum tidak memiliki tanggal kadaluarsa, tetapi air minum dalam
kemasan yang sudah melewati tanggal kadaluarsa dikhawatirkan terkontaminasi oleh
wadah
Jangan memukul-mukulkan, atau mengguncang-guncang botol air minum kemasan
Karena dapat memicu terlepasnya zat karsinogenik kedalam air minum.
Bila memungkinkan masaklah air minum anda sendiri.

Anda mungkin juga menyukai