2013 2 88210 544409012 Bab2 10012014113907 PDF
2013 2 88210 544409012 Bab2 10012014113907 PDF
Kajian Teori
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan
(kerajinan tangan), kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.
Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-
barang, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan).
Arti lain dari kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus
tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya, (Kadjim 2011 :
10).
Dari data tersebut diatas dapat dikatakan, kerajinan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus yang berkaitan dengan perbuatan tangan atau
otodidak dari orang tuanya serta dorongan kebutuhan akan pakaian pada zaman
dahulu.
(prinsip) yang sederhana dari benang yang di gabung secara memanjang dan
melintang. Apa yang dahulu tampak sebagai kain adalah hasil tenunan, dan
asalnya dapat ditelusuri hingga 200 abad yang lalu. Pengertian lain dari tenun
adalah kegiatan menenun kain dari helaian benang pakan dan benang lungsing
kepar dan tenunan satin, ketiga tenunan dasar dapat diuraikan sebagai berikut :
Tenunan sederhana adalah tenunan yang paling sederhana dari kain tenun,
masing-masing dengan sebuah benang lungsing dan benang pakan naik turun
bergantian sambil saling menyilang, kain tenunan ini memiliki kekuatan dan
Pada tenunan kepar benang pakan menyilang dibawah dua benag lungsing,
kepar tiga kepar yang paling sederhana, dan sebuah tenunan lengkap terdiri dari
tiga benang pakan dan seutas benang lunsing. Terdapat juga tenunan empat kepar,
lima kepar dan dst. Pada tenunan kepar titik pertemuan antara lungsing dan pakan
(titik tenun) berjalan miring, yang membuat garis miring pada kain tenunnya,
(Sugiarto,Wartanabe 2003:115)
Pada tenunan saten, titik-titik tenun antara lungsing dan pakan dibuat
sesedikit mungkin, dan lagi pula titik-titik tenun harus dihamburkan dan bukannya
terus menerus, sehingga seolah-olah hanya benang lungsing saja yang mengapung
di atas permukaan kain. Tenunan dengan benang lungsing yang mengapung pada
2003:115).
Desa Barakati menggunakan teknik tenun sederhana atau tenun polos. Adapun
klasifikasi teori teknik tenun sederhana dapat digambarka pada tabel di bawah ini:
Sumber : http://ar-royyal-dwi-saputra.blogspot.com/2012/10/tekstil-struktur-
tenun.html
Menghani merupakan suatu cara yang digunakan untuk persiapan
pemasangan benang lungsing pada mesin ataupun alat tenun ada bermacam-
macam namun cara pemasangannya tetap sama. Caranya: benang diatur dan diulur
pada alat penghani, panjangnya sesuaikan dengan kebutuhan, pada salah satu sisi
pada gun. Setiap 10 (sepuluh) kali putaran diberi tanda tali untuk memudahkan
tadi agar tidak mudah lepas dan menjadi patokan untuk memudahkan pemasangan
pada gun. Apabila benang lungsing sudah terpasang pada alat tenun, selanjutnya
Berikut ini adalah beberapa contoh kain tenunan dari beberapa daerah.
tenun Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan motif tumbuh tumbuhan, dan
motif geometris. Motif yang ditampilkan pada gambar 4 adalah motif geometris.
dan geometris. Dengan melihat gambar 5 dapat disimpulkan bahwa motif yang
digunakan pada kain tenun Palembang adalah motif tumbuh tumbuhan. Pada
gambar ini peneliti menampilkan motif tumbuh-tumbuhan pada kain tenun khas
Palembang.
Gb. 6 Kain Tenun Khas Toraja (SulSel)
Sumber : tenuntimor.blogspot.com
Repro : Wilan Naini
yang digunakan pada kerajinan tenun yang ada di Toraja adalah motif geometris,
flora dan fauna. Motif di gunakan oleh pengrajin tenun di Toraja adalah motif
geometris dengan pertimbangan motif flora dan fauna lebih rumit pengerjaannya
sengkang tidak berbeda dengan motif kain tenun Toraja, yaitu motif geometris,
flora dan fauna yang merupakan ciri khas Sulawesi Selatan. Pada gambar 7
2012:209).
Faktor internal dari suatu usaha bisa dilihat pada SDM, produk, alat serta
kekhasan atau keunikan suatu produk, untuk faktor eksternal dari suatu usaha bisa
adalah SDM (sumber daya manusia), manusia yang menjadi motor penggerak
kegiatan usaha perlu dikelolah secara profesional. Pengelolaan SDM ini kita kenal
manusia adalah konsep yang bertalian dengan kebijakan, prosedur dan praktik
dapat ditawarkan produsen untuk dapat diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, dan
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
dengan produk lain, karena suatu produk akan terus bertahan dan berkembang jika
produk itu dapat memenuhi kebutuhan konsumen baik dalam segi fungsi maupun
Selain produk, untuk menjalankan suatu usaha perlu adanya strategi perusahaan
untuk mengetahui dan memantau setiap gerak gerik pesaingnya. Tujuannya adalah
agar perusahaan mengetahui keunggulan pesaing dalam bidang mana serta
dimana letak kelemahan pesaing, ( Kasmir, 2012: 279).