BAB III Bismillah Fix
BAB III Bismillah Fix
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
29
30
Dari Denah lokasi akan diperoleh informasi mengenai kondisi area yang akan
diteliti berupa letak jalan, letak bangunan dan luas area yang akan diteliti. Dengan
denah lokasi maka akan mempermudah dalam penentuan titik pendugaan dan jarak
antar elektroda. Lokasi yang dipilih hendaknya tidak terhalangi oleh bangunan gedung
dan saluran atau lokasi yang tergenang air, agar dapat mempermudah dalam proses
pendugaan dan menjaga kestabilan pembacaan alat.
3. ACCU (1 buah)
7. Dokumentasi
PENGECEKAN PERALATAN
Elektroda
Geolistrik Kabel rol besar Kabel rol kecil Accu Meteran Palu GPS
Stainless
35
injeksi arus pada formulir data yang telah disediakan. Titik pusat /base station
merupakan titik utama untuk mengontrol semua kegiatan pengukuran yang
dilakukan, selain itu juga untuk menghubungkan operator yang berada di C1 atau
C2. Sehingga nantinya jika koneksi terputus dapat segera ditangani di titik pusat
agar data yang kurang valid yang telah dicatat dapat diperbaiki.
2. Pada kabel gulungan, di posisi ini terdapat dua oprator yagn akan saling
berkomunikasi baik pada C1 maupun C2. Pada masing-masing titik tersebut terdapat
dua operator, satu operator bertugas menanamkan elektroda arus dan satu operator
menginformasikan ke base station apakah elektroda arus sudah ditanam atau belum
ditanam. Operator ini juga bertugas untuk memindahkan kabel dari titik 1 ke titik
yang lainnya sampai dengan titik terakhir.
3. Harus terjadi komunikasi dua arah baik pada base stasion dan pada operator di
elektroda. Agar pada saat peninjeksian arus ke dalam bumi tidak terjadi kesalahan ,
baik karena terputusnya kabel (kabel belum terpasang dengan benar) atau karena
salah satu operator pada salah satu posisi (C1/C2) belum menanamkan elektroda.
Perlu diperhatikan juga bahwa pada saat penanaman elektroda harus melihat apakah
di bawah permukaan tersebut terdapat pipa atau tidak. Karena sangat
mempengaruhi data yang diperoleh. Yang disebabkan oleh adanya benda
logam/metallic yang sangat mempengaruhi hasil penginjeksian arus.
Pada praktikum ini konfigurasi pengukuran yang digunakan adalah
Schlumberger.
Pengukuran Titik Ukur I:
a. Tentukan koordinat titik pengukuran dengan menggunakan GPS dan masukkan
data koordinat dan elevasi dalam tabel pencatatan.
b. Letakkan geolistrik pada titik ukur.
c. Tancapkan elektroda arus (C1 C2 atau AB) dan elektroda (P1 P2 atau MN) pada
jarak bentangan terpendek sesuai dengan jarak yang telah ditentukan.
37
l. Catat semua data-data yang diperoleh dalam format tabel pengukuran yang telah
ditentukan. Adapun data-data hasil pengukuran antara lain:
1. Titik ordinat titik ukur (prosedur point a)
2. Jarak C1 C2 atau AB jarak antar elektroda arus (prosedur point c)
3. Jarak P1 P2 atau MN jarak antar elektroda arus (prosedur point c)
4. Nilai tegangan (V) dalam satuan mili Volt (prosedur point i)
m. Tanda tegangan data-data tersebut diakhir pengukuran pada dosen pembimbing/
pembimbing lapangan
e. Plotkan kurva standart naik atau turun sesuai dengan bentuk garis hubung. titik
ini merupakan titik kontrol lapisan pertama yang diketahui harga absis dan
ordinatnya juga dicatat harga app/1 dari kurva standartnya.
f. Siapkan kurva bantu; kurva bantu bentuk mangkuk (Bowl), kurva bantu bentuk
lonceng (bell), kurva bantu naik (Ascending), dan kurva bantu turun
(Descending).
g. Lihat arah garis berikutnya naik atau turun, jika garis sebelumnya turun dan
garis berikutnya naik maka kurva bantu yang digunakan kurva bantu mangkuk,
apabila garis berikutnya turun maka yang digunakan kurva bantu turun, jika
garis sebelumnya naik dan berikutnya turun maka kurva bantu yang digunakan
kurva bantu lonceng, apabila garis berikutnya naik maka kurva bantu yang
digunakan kurva bantu naik.
h. Tempatkan kurva bantu yang telah dipilih pada point g dengan bantuantitik
kontrol lapisan pertama, dimana titik ini harus berhimpit dengan perpotongan
kurva bantu dengan sumbu y-nya yang sesuia nilainya dengan perbandingan
app/1 dari kurva standar sebelumnya.
i. Buatlah garis mengikuti garis lurus (bukan garis putus-putus) pada kurva bantu
kemudian pada ujung bisa nama/kode (N:naik, T:turun, M:mangkuk, L:lonceng)
untuk mempermudah pengingatnya.
j. Tahap pertama selesai, kemudian menentukan titik kontrol lapisan kedua dengan
menggunakan kurva standart. caranya adalah: jalankan kurva standar, dengan
catatan titik pusat (0,0) kurva harus berhimpit dengan sumbu bilog. kurva
tersebut terus digerakkan (segala arah) hingga dari beberapa kurva yang ada
terdapat satu kurva yang dianggap cocok.
k. Setelah dianggap cocok tentukan sebagai titik kontrok lapisan kedua, dan
langkah point f diatas sampai point j diulangi hingga seluruh garis telah habis
diinterpretasi.
Data-data yang ditampilkan pada metode pencocokan kurva adalah:
1. titik kontrol lapisan
2. nilai koordinat yang nerisi sumbu y untuk nilai resistivitas dan sumbu x untuk
nilai kedalaman pengukuran.
3. nilai rasio resistivitas dari kurva standar
4. nilai rasio tebal dari kurva bantu
41
Progress 3.0
Resistivity Interpretasion Program Progress Version 3.0 merupakan
perangkat lunak komputer yang secara otomatis menampilkan model resistivitas
2D bawah permukaan secara vertical dengan menampilkan 3 (tiga) hasil, yaitu
44
resistivitaas. Dari hasil inversi data resistivitas dapat dibuat batas lapisan tanah dengan
melihat adanya kecenderungan warna yang mengindikasikan nilai resistivitas.
Berdasarkan data pendukung lain seperti peta geologi, hidrogeologi dan data
logging pada daerah penelitian yang kemudian dikorelasikan dengan data pengukuran
lapangan, sehingga didapatkan gambaran kondisi bawah permukaan dari suatu lintasan
pengukuran. Hasil interpretasi yang didapatkan dari perbedaan resistivitas (tahanan
jenis) yang dapat memberikan gambaran sifat fisis batuan.
3.7 Simulasi aliran air tanah menggunakan alat ground water flow / well
abstraction (Praktikan)
a. Simulasi gradien hidraulik aliran air tanah
1. Hidupkan pompa air (Water Supply) dan buka kontrol valve untuk
mengatur besaran debit inflow.
2. Ukur debit inflow dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch. Catat
nilai Q inflow.
3. Sambungkan selang air ke lubang inlet1, buka control valve agar air
mengisi bak pasir sampai penuh.
4. Buka control valve pada lubang inlet 2 sebagai outlet. Catat nilai Q
Outfolw.
5. Amati tabung piezometer / pencatat tekanan air. Apabila tinggi muka air
pada piezometer no 13 sudah stabil. Catat tinggi muka air pada semua
piezometer.
6. Tinggi tekanan didapat dari harga-harga tinggi tekanan pada pipa
piezometer 1,2,3,...,19.
7. Gambar garis rembesan air tanah (tinggi muka air pada piezometer
vs jarak antar piezometer), hitung dan bandingkan gradien hidraulis
hasil percobaan dan teoritis.
47
Gambar 3.3 Grafik Tinggi Muka Air Pada Piezometer Vs Jarak Manometer
Sumber: Laporan Praktikum Pengelohan Air Tanah Tahun 2017
Gradien hidraulis adalah beda tinggi tekanan suatu titik dengan titik yang lain
diperbandingkan dengan jarak (ds), gradien hidraulis digambar dengan hubungan antara
tinggi air pada piezometer dengan jarak titik-titik piezometer.
Pengolahan data percobaan a. menggunakan acuan dari Formula Darcy dan
persamaan dasar tentang aliran air tanah (groundwater flow).
48
=
v = kecepatan aliran yang melewati area pasir basah (m/det)
k = koefisien kelulusan air (m/det) (0,013 mm/det)
= gradien hidraulik
b. Simulasi garis aliran air tanah pada akuifer bebas dengan satu sumur
1. Hidupkan pompa air (Water Supply) dan buka kontrol valve untuk mengatur
besaran debit inflow.
2. Ukur debit inflow dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch. Catat nilai Q
inflow.
3. Sambungkan selang air ke lubang inlet 1 dan 2, buka control valve agar air mengisi
bak pasir sampai penuh.
4. Buka ring penutup sumur pertama atau sumur 1. Catat nilai Q outflow pada
sumur 1. Debit outflow tidak lebih besar dari debit inflow.
5. Amati tabung piezometer /pencatat tekanan air. Apabila tinggi muka air pada
piezometer no 13 sudah stabil, catat tinggi muka air pada semua piezometer.
6. Ulangi langkah 4 5 dengan kondisi sumur 1 tertutup dan sumur 2 dibuka. Catat
nilai Q outflow pada sumur 2. Debit outflow tidak lebih besar dari debit inflow.
7. Gambar kurva / garis yang dihasilkan dari pembacaan piezometer (tinggi
muka air pada piezometer vs jarak antar piezometer), hitung nilai koefisien
permeabilitas (k) dan hitung penurunan muka air akibat pemompaan 1
sumur (S).
2 r h = P = Perimeter lingkaran
Persamaan Q di atas bila diintegralkan akan diperoleh persamaan muka air tanah
sebagai berikut :
2 = 2 + ln ( )
.
.
Maka : = { 2 2 }
ln( )
Penurunan muka air (draw down) akibat pemompaan S = H-h, maka persamaan
muka air tanah dapat ditulis sebagai berikut :
50
2 2 = ln ( )
.
c. Simulasi garis aliran airtanah pada akuifer bebas dengan dua sumur
1. Hidupkan pompa air (water Supply) dan buka control valve untuk mengatur
besaran debit inflow.
2. Ukur debit inflow dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch. Catat nilai Q
inflow.
3. Sambungkan selang air ke lubang inlet 1 dan 2, buka control valve agar air
mengisi bak pasir sampai penuh.
51
4. Buka ring penutup sumur pertama dan kedua atau sumur 1 dan 2 secara
bersamaan. Catat nilai Q outflow pada sumur 1 dan 2. Debit outflow tiap sumur
sama dan tidak lebih besar dari pada debit inflow.
5. Amati tabung piezometer / pencatat tekanan air. Apabila tinggi muka air pada
piezometer no 13 sudah stabil, catat tinggi muka air pada semua piezometer.
6. Gambar kurva/garis yang dihasilkan dari pembacaan piezometer (tinggi muka
air pada piezometer vs jarak antar piezometer) dan hitung penurunan muka air
(draw down) akibat pemompaan 2 sumur hasil percobaan dan teoritis.
Gambar 3.8 grafik tinggi muka air pada piezometer vs jarak manometer
Sumber: Laporan Praktikum Pengelohan Air Tanah Tahun 2017
Pada prinsipnya percobaan c sama dengan percobaan b, akan tetapi pada percobaan
c ring pada kedua sumur dibuka. Selanjutnya dilakukan pemompaan secara
bersamaan dengan debit yang sama. Maka akan terjadi superposisi dari grafis aliran
airtanah akibat pemompaan dua sumur yang bersamaan.
Persamaan penurunan muka air (draw down) adalah sebagai berikut :
S = 2 ln()
Proses asistensi dilakukan sesuai jadwal yang dibrikan dosen atau melalui
perjanjian dengan dosen pembimbing bersangkutan.
Laporan yang sudah benar dijilid, dan disetujui dosen pembimbing
j. Lampiran
o Daftar hadir praktikum
o Table isian data pengukuran di lapangan
o Dokumentasi kegitan
55
6. Bagan Alir
Mulai
Pendaftaran Praktikum
Pengecekan Peralatan
Penentuan Lokasi
Penjelasan Praktikum
Pengukura Lapangan
Penyusunan Laporan
Persetujuan Ka.Lab.
Nilai