ESTIMASI AKUNTANSI
Tujuan audit estimasi adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai apakah:
a. Estimasi akuntansi, termasuk estimasi akuntansi dengan nilai wajar dalam laporan keuangan,
yang diakui atau yang diungkapkan, adalah wajar, dan
b. Disclosures (yang berkaitan dengan estimasi akuntansi) dalam laporan keuangan (sudah) cukup,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Pengukuran estimasi akuntansi bisa berbeda-beda tergantung ketentuan yang ditetapkan dalam
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan item dalam laporan keuangan. Tujuan pengukuran dari
suatu estimasi bisa untuk:
Membuat perkiraan atau forecast mengenai outcome satu atau lebih transaksi, peristiwa, atau
kondisi yang menyebabkan estimasi akuntansi perlu dibuat; atau
Menentukan nilai dari transaksi berjalan atau item laporan keuangan berdasarkan kondisi yang ada
pada tanggal pengukuran, seperti taksiran harga pasar (estimated market price) dari suatu jenis aset atau
kewajiban tertentu. Ini dapat meliputi pengukuran nilai wajar (fair value measurements)
Risiko salah saji yang material karena estimasi sering kali didasarkan pada tingkat ketidakpastian estimasi
(estimation uncertainty) dalam membuat estimasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
Tingkat ketidakpastian rendah (RMM rendah) Tingkat ketidakpastian tinggi (RMM tinggi)
Diambil dari data yang tersedia, seperti data mengenai Telaahan auditor terhadap estimasi serupa
tingkat bunga yang dipublikasi atau harga saham di di tahun yang lalu menunjukkan
bursa perbedaan yang besar antara estimasi
akuntansi dan hasil sebenarnya (not
publicly traded)
Metode pengukuran menurut kerangka pelaporan Estimasi nilai wajar (fair value accounting
keuanganyang berlaku adalah sederhana dan mudah estimates) untuk instrumen keuangan
diterapkan derivatif yang tidak diperdagangkan secara
umum (not publicly traded)
Estimasi akuntansi nilai wajar yang menggunakan Estimasi akuntansi nilai wajar yang
model (untuk mengukur estimasi akuntansi) yang menggunakan model dari entitas yang
populer atau telah diterima umum, dimana asumsi atau berspesialisasi dalam bidang itu, atau yang
input untuk model itu dapat diamati dipasar (misalnya menggunakan asumsi atau input untuk
di bursa saham) model itu yang tidak dapat diamati di
pasar (misalnya di bursa saham)
Penilaian Risiko
tabel berikut menyajikan area utama yang menjadi perhatian auditor dalam estimasi akuntansi pada
tahap pertama suatu proses audit, yakni tahao penilaian risiko
Bagaimana mengidentifikasi Bisa berawal dari kerangka akuntansi yang digunakan atau dari
kebutuhan entitas melakukan transaksi, peristiwa, dan kondisi dimana entitas perlu membuat
estimasi estimasi akuntansi yang kemudian diakui dan diungkapkan
dalam laporan keuangan.
Proses manajemen membuat Reviu dan evaluasi proses estimasi manajemen, ternasuk
estimasi penyusunan asumsi yang menjadi dasar estimasi, keandalan data
yang digunakan, dan proses persetujuan atau reviu intern.
Hasil akhir/realisasi/outcomedari Reviu outcome dari estimasi yang dibuat tahun lalu. pahami
entitas yang dibuat tahun lalu alasan mengenai selisih antara estimasi tahun lalu dengan
realisasi (actual amount).
besarnya estimasi
dalam tahap ini, auditor memberi tanggapan atas risiko yang dinilai (assesed risk) pada tahap
sebelumnya.
Apakah estimasi dibuat Uji bagaimana manajemen menbuat estimasi akuntansi dan uji
dengan benar ? data yang digunakan.
Berapa andalnya bukti Laksanakan satu atau lebih hal dibawah, dengan mempertimbangkan
pendukung ? sifat estiamsi akuntansi, sifat bukti yang diperoleh, dan risiko salah
saji material yang dinilai:
Kemungkinan adanya Ini mungkin terlihat dari perubahan cara menghitung estimasi, atau
management bias ? pemilihan point estimate yang berindikasi pola (terlalu) optimis atau
pesimis.
Pelaporan
Estimasi akuntansi adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporankeuangan yang berlaku, atau
disalahsajikan; dan
Sesuai dengan persyaratan dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan
Ketidakpastian estimasi diungkapkan dengan cukup, jika ketidakpastian estimasi itu berisiko signifikan
Representasi Tertulis
auditor meminta (dan harus memperoleh) representasi tertulis (written representations) dari
manajemen mengenai kewajaran dari asumsi-asumsi signifikan yang digunakan.