L Bloom
1. Faktor Genetik/Biologis
Pasien dalam kasus ini berusia 15 tahun. Pada usia tersebut, pasien termasuk ke
dalam usia yang rentan untuk mengalami penyakit terutama penyakit menular yang
disebabkan oleh binatang yakni DBD. Hal ini disebabkan karena pada usia remaja awal,
daya tahan tubuh belum terbentuk sempurna. Sistem imun tubuh manusia terbentuk
sempurna pada usia dewasa. Selain itu pasien tergolong seorang perempuan yang dalam
beberapa penelitian dijelaskan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian
DBD.
Kerja hormon dipengaruhi oleh adanya protein spesifik yang disebut reseptor.
Reseptor hormon glikoprotein yaitu FSH dan LH terdapat di membran plasma gonad.
Aktivasi sel FSH dan LH yang dipengrauhi oleh hipotalamus dapat ditekan oleh steroid
gonad sehingga pada anak hormon estrogen sangat rendah dan estrogen memengaruhi
lemak dalam tubuh. Sehingga rendahnya estrogen pada anak perempuan menyebabkan
leptin yang dihasilkan oleh sel lemak dalam tubuh masih sedikit. Leptin merupakan
protein yang mengatur berat badan. Sehingga anak perempuan cenderung memiliki berat
badan kurang dengan imunitas rendah akan rentan terhadap penyakit karena memiliki
imunitas selular rendah sehingga respon imun dan memori imunologik belum
berkembang sempurna.
2. Faktor Lingkungan
Penilaian rumah sehat pasien sesuai persyaratan kesehatan perumahan
menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999, yaitu :
a. Langit-langit
Terdapat langit-langit pada rumah pasien. Hal ini menunjukkan fungsi langit-
langit sebagai penahan debu, kotoran dan hal polusi lainnya yang jatuh dari atap
cukup diperhatikan oleh keluarga pasien sehingga hal ini tidak menjadi faktor
risiko terjadinya penyakit menular yakni DBD
b. Dinding
Dinding yang tersusun dari semen yang dicat, tidak lembab dan tampak bersih
tidak berlumut sudah cukup baik untuk pasien dan keluarga.
c. Lantai
Lantai sebagian besar keramik dan masih ada beberapa yang terbuat dari semen,
tidak licin dan mudah dibersihkan serta tinggi lantai dari permukaan tanah 20
cm sudah baik untuk pasien dan keluarga
d. Tata ruang
Ruang tidur
Satu ruang tidur dihuni oleh 2 orang dan ada ruang tidur berisi 3 orang dengan
luas < 8m2. Kondisi ini tidak layak berdasarkan kriteria rumah sehat akrena dapat
mengganggu aktifitas penghuninya.
Dapur
Dapur pasien terletak di sebelah ruang tidur dan terdapat satu dapur yang
berdekatan dengan kamar mandi, berdinding semen, beratap genteng, tanpa
ventilasi udara. Pasien sehari-hari masak dengan kompor gas namun di dalam
dapur terdapat hewan peliharaan yakni ayam hal ini tentunya tidak baik bagi
kesehatan pasien dan keluarga karena kondisi tersebut mengurangi higienitas
dalam mempersiapkan makanan sehingga dapat menurunkan imunitas penghuni
rumah.
Kamar mandi
Kamar mandi terletak di luar rumah, berdinding semen, beratap genteng dengan
ventilasi cukup untuk pertukaran udara dan pasien menggunakan jamban jongkok,
hal ini cukup baik bagi kesehatan pasien dan keluarga.
e. Ventilasi
Jumlah ventilasi pada kamar pasien terdri dari 1 buah dengan ukuran 20 cmx 8 cm
dengan kondisi tertutup tanpa jendela. Hal ini tentunya sangat jauh dari pesyaratan
rumah sehat yaitu luas ventilasi tetap minimal 5% dari luas lantai dan luas
ventilasi insidentil minimal 5%, hal ini menyebabkan pertukaran udara di dalam
kamar pasien tidak baik terlebih ketika nyamuk demam berdarah di dalamnya
yang terperangkap hal ini tentunya menyebabkan masalah kesehatan bagi pasien
dan keluarga
f. Pencahayaan
Pencahayaan alamiah yang masuk ke dalam kamar pasien tidak ada sehingga
tampak gelap ketika siang hari, hal ini menyebabkan kelembaban ruangann
meningkat dan fungsi cahaya matahari sebagai pembunuh kuman penyakit tidak
berjalan efektif
g. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah pasien 40 m2, jika ditinjau sesuai kriteria rumah sehat
Permenkes yaitu 8m2/orang, rumah pasien belum termasuk kriteria, luas
bangunan tidak sebanding dengan jumlah penghuninya, hal ini tidak baik untuk
kesehatan di samping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen dan mudahnya
tertular penyakit, terutama apabila ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
menular seperti halnya demam berdarah dengue.