Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RUMAH

SAKIT MITRA MULIA HUSADA DENGAN


ROHANIAWAN ISLAM

RUMAH SAKIT MITRA MULIA HUSADA


JL. PROKLAMATOR RAYA 162-164
BANDAR JAYA
2016
PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA

RUMAH SAKIT MITRA MULIA HUSADA

DENGAN

ROHANIAWAN ISLAM

NO.PKS : / PKS / RS.MMH / /2016

Pada hari ini .......... tanggal.....bulan....tahun....di Bandar Jaya yang bertanda tangan dibawah
ini masing masing :

1. Dr. Iluh Sri Wahyuni bertindak untuk dan atas nama Direktur Rumah Sakit Mitra
Mulia Husada Lampung Tengah yang berdomisili di Jalan Proklamator Raya No.162-
164 Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah yang selanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama.

2. Ust. Rosyid yang berkedudukan di Simpang Agung, Seputih Agung selaku pihak
yang memberikan bimbingan rohani kepada pasien dan keluarga yang beragama Islam
selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan kontrak kerjasama dalam hal Bimbingan
Rohani terhadap pasien dan keluarga pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Mitra
Mulia Husada.

Pasal 1

Pengertian

Rumah Sakit adalah suatu organisasi atau institusi yang menyelenggarakan kegiatan
dibidang medis dan kesehatan yang didirikan berdasarkan Undang Undang di Negara
dimana institusi itu berada dan terdaftar serta memiliki izin dari instansi / badan yang
berwenang yang memberikan pelayanan perawatan dokter dan juru rawat selama 24 jam.

Rohaniawan Islam adalah seseorang yang memberikan bimbingan rohani Islam dimana
bimbingan Islam itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan terhadap individu agar
mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Bimbingan Islam adalah suatu proses pemberian bantuan dari Rohaniawan Islam atau
yang sering disebut Ustadz dalam rangka membantu seseorang untuk membuka diri
kepada hubungan yang bersifat personal dengan Allah.
Pasal 2

Ruang Lingkup Kerjasama

Pihak Kedua memberikan pelayanan kepada pasien pihak pertama berupa Bimbingan
Rohani Islam kepada pasien tahap terminal yang beragama Islam yang dirawat inap
dalam bentuk motivasi agar tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan selama sakit dan
motivasi doa sesuai dengan agama Islam.

Pasal 3

Hak dan Kewajiban

Hak Pihak Pertama :

1. Pasien pihak pertama yang beragama Islam dan dirawat di Rumah Sakit pihak
pertama berhak mendapatkan Bimbingan Kerohanian Islam terutama pasien tahap
terminal
2. Pihak Pertama berhak untuk memanggil atau menelefon Pihak Kedua apabila ada
pasien Pihak Pertama yang dirawat di Rumah Sakit Pihak Pertama yang
membutuhkan Bimbingan Kerohanian dengan segera.

Kewajiban Pihak Pertama :

Memberikan kompensasi kepada pihak kedua atas pelayanan Bimbingan Kerohanian


Islam yang sudah diberikan kepada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pihak Pertama
yang beragama Islam sebesar Rp 100.000,- per kunjungan.

Hak Pihak Kedua :

Mendapatkan kompensasi dari Pihak Pertama atas Bimbingan Kerohanian Islam yang
sudah dilakukan dan diberikan kepada pasien Islam yang dirawat inap di Rumah Sakit
Pihak Pertama.

Kewajiban Pihak Kedua :

1. Pihak Kedua berkewajiban melakukan kunjungan kepada pasien yang beragama Islam
yang dirawat inap di Rumah Sakit Pihak Pertama yang membutuhkan Bimbingan
Kerohanian Islam terutama pasien tahap terminal.
2. Mengikuti tata tertibyang berlaku di Rumah Sakit Pihak Pertama.
3. Menghormati Hak pasien untuk tidak bersedia diberikan Bimbingan Kerohanian
sesuai dengan UU Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Pasal 4

Jangka Waktu Kerjasama

Jangka waktu kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun terhitung sejak ditandatangani
nya perjanjian kerjasama ini. Apabila dalam waktu yang sudah ditentukan ada Pihak yang
akan mengakhiri perjanjian ini, maka harus ada permohonan secara tertulis 1 bulan
sebelum mengakhiri perjanjian ini.

Pasal 5

Penyelesaian Perselisihan

Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul sehubungan


dengan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat.

Pasal 6

Lain-lain

Hal hal yang belum termasuk dalam perjanjian ini akan diberikan oleh kedua belah
pihak dan akan dituangkan dalam bentuk addendum.

Pasal 7

Penutup

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap dua, bermaterai cukup dan berlaku sah
setelah ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Dr.Iluh Sri Wahyuni Ust. Rosyid

Anda mungkin juga menyukai