Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Riska putri oktavianti

KELAS : XII IPA 1


M.PELAJARAN : R emedial fisika
SIFAT SIFAT GELOMBANG BUNYI DAN
PENGGUNAANNYA
Sifat-sifat Bunyi

Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan (difraksi) dan
dapat diresonansikan.

Sifat-sifat dasar gelombang bunyi:


a. Gelombang bunyi memerlukan medium.
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan.
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan.

a. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya


Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang astronout berada jauh dari bumi
dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara, astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap
langsung tetapi menggunakan alat komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout
tersebut berada dalam satu pesawat.

b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)


Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku
pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.

Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak
jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan televisi, dan
gedung konser musik dindingnya dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol,
kapas, gelas, karet, atau besi.

c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)


Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal
ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan
bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka
kecepatan bunyi dilapisan udara
atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari
medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi
petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat
kalian lihat pada gambar dibawah.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui,
bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.

Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan
walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir
tikungan.

e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)


Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan
menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau
pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi
dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan
lemah secara bergantian.

Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya:


a. Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat komunikasi
seperti telepon karena keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara.

b. Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi
asli terdengar tidak jelas.

c. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari.

d. Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum melihat mobil tersebut karena
terhalang tembok yang tinggi.
SIFAT SIFAT CAHAYA DAN PENGGUNAANYA

Cahaya memiliki sifat-sifat khusus. Cahaya tidak mempunyai wujud, namun cahaya ada di
sekitar kita dan dapat dirasakan keberadaannya. Untuk mengenali cahaya, kita perlu mengetahui
dan memahami sifat-sifat cahaya dan penggunaannya pada alat-alat optik. Alat Optik adalah alat
yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk
membentuk bayangan suatu benda. Alat Optik terbagi atas dua jenis yaitu alat optik alami dan
alat optik buatan. Alat Optik alami berupa mata, sedangkan alat Optik buatan berupa kaca mata,
kamera, mikroskop, kaca pembesar atau lup, periskop, dan teropong. Cahaya dapat merambat
lurus, dipantulkan, dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.

Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi, tanpa cahaya, maka di sekitar kita menjadi gelap
dan kita tidak bisa melihat benda. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat
merambat tanpa memerlukan medium. Cahaya yang biasa kita lihat merupakan kelompok-
kelompok sinar cahaya atau disebut berkas cahaya. Berikut ini beberapa sifat cahaya.

a. Cahaya Merambat Lurus


Cahaya merambat ke semua arah. Misalnya, jika lilin atau lampu yang kamu nyalakan di tempat
gelap, maka kamu akan melihat bahwa daerah yang ada di sekitar lilin atau lampu tersebut akan
terang.

b. Cahaya dapat dibiaskan


Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas dua
medium yang berbeda indeks biasnya. Cahaya akan dibiaskan ketika melalui medium dengan
kerapatan yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air atau medium yang
lebih rapat. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda,
akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat
benda dicelupkan dalam posisi tegak lurus.

c. Cahaya dapat dipantulkan


Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang. Pemantulan
yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika
cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, batang kayu, dan lainnya.
Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar
atau permukaan air danau yang tenang.

Bunyi hukum pemantulan adalah sebagai berikut.

Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
Jika dirumuskan adalah sebagai berikut : i = r
Keterangan :
i = Sudut datang
r = Sudut pantul

d. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik


Cahaya dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa menggunakan medium
sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik terbentuk
karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik. Salah satu fenomena
yang dapat membuktikan bahwa cahaya itu mampu mentransfer energi adalah saat lilin yang
dinyalakan di sebuah ruang yang gelap dan kemudian lilin tersebut dapat menerangi ruangan
tersebut. Contoh lainnya adalah matahari yang memancarkan gelombang cahayanya melalui
ruang angkasa (tanpa medium). Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke
bumi meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat merambat
pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi.

Anda mungkin juga menyukai