Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

A. Pengantar
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet
anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi
dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk
manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai,
termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya.
Indonesia adalah pertemuan rangkaian sirkum mediterania dan rangkaian
sirkum pasifik dengan proses peembentukan gunung yang masih berlangsung
.Oleh sebab itu ,di Indonesia banyak terjadi gempa bumi . Korban jiwa yang
di timbulkan dari gempa bumi ini mengalami peningkatan dari sekian gempa
yang terjadi (gempa-gempa besar), hal ini disebabkan karena kurangnya
wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap gempa dan cara
penanggulanganya, oleh karena itu kami menyusun makalah ini unutk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap gempa, serta cara
penanggulanganya dan mitigasi yang baik dan benar.
B. Fokus Masalah
Paper ini mengajak anda untuk mengetahui tentang fenomena alam yang
sudah mendunia yaitu Gempa Bumi.
Berikut adalah gagasan-gagasan untuk memahami paper kami :
1. Apa itu gempa bumi?
2. Apa saja penyebab terjadinya gempa?
3. Apa saya dampak terjadinya gempa?

Rekayasa Gempa Hal 1


ISI

A. Penguraian Definisi
Paper ini berjudul tentang Penyebab Terjadinya Gempa dan Akibat
Terjadinya Gempa yang menjadi fokus dari pembahasan paper ini adalah
apa saja penyebab terjadi gempa dan apa saja akibat terjadinya gempa.
Dalam pranala Wikipedia didapatkan apa pengertian dari Gempa Bumi, :
Pengertian gempa bumi dan jenisnya lengkap Pengertian gempa bumi
adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar
atau dari bawah permukaan bumi. Atau definisi gempa bumi yang lebih
langkapnya yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan
(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah
permukaan bumi dan bisa juga disebabkan adanya letusan gunung api.
Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi dibedakan menjadi
3 sebagai berikut :
1. Gempa bumi dalam, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum lebih
dari 300 km. Letak hiposentrum yang dalam mengakibatkan gempa ini
tidak begitu mengguncang permukaan bumi. Contohnya adalah gempa
yang pernah terjadi di bawah Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut
Sulawesi.
2. Gempa bumi menengah, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum
antara 100 - 300 km. Contoh gempa ini pernah terjadi di selatan Jawa,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Teluk Tomini. Gempa bumi ini biasanya
menimbulkan kerusakan ringan.
3. Gempa bumi dangkal, gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum
kurang dari 100 km. Gempa bumi ini berbahaya sebab dapat
menimbulkan kerusakan besar, seperti yang terjadi di Yogyakarta dan
sebagian Jawa tengah pada bulan Mei tahun 2006.

Berdasarkan kekuatan Gempa, Gempa bumi ini dibedakan menjadi


beberapa jenis yang diukur oleh alat ukur gempa yaitu Seismograf dalam
skala Ritcher, diantaranya yaitu:

Rekayasa Gempa Hal 2


1. Kekuatan 0.0-3.0 SR disebut dengan gempa mikro
2. Kekuatan 3.0-3.9 SR disebut dengan gempa minor
3. Kekuatan 4.0-4.9 SR disebut dengan gempa ringan
4. Kekuatan 5.0-5.9 SR disebut dengan gempa sedang
B. Penyebab Terjadinya Gempa
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras
kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh
karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling
berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik,
merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang
menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.
Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu:
Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra
(Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif
dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah
lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel.
Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak
kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas
yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan
bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama
lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif
terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi
(spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak
saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan
ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan
saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung
terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi

Rekayasa Gempa Hal 3


kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang
kita kenal sebagai gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Menurut sebab terjadinya gempa di
klasifikan sebagai berikut :
1. Gempa Vulkanisme
Gempa vulkanisme terjadi karena meletusnya gunung berapi. Kalau
gunung api akan meletus timbullah tekanan gas dari dalam sumbat
kawah. Tekanan itu menyebabkan terjadinya getaran yang di sebut
gempa bumi. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah sekitar gunung
api yang meletus. Gempa bumi ini lebih bahaya dari gempa bumi
runtuhan.
2. Gempa Runtuhan (guguran)
Gempa bumi runtuhan terjadi karena guguran atau runtuhan tanah atau
runtuhnya bagian atas litosfer karena sebelah dalam berongga. Daerah
yang terjadi gempa guguran adalah daerah tambang yang berbentuk
terowongan, pegunungan kapur atau lubang di dalam pegunungan
kapur. Kadang-kadang terdapat gua yang terjadi karena pelarutan. Jika
atap gua tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Bahaya yang di
akibatkan gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan
terjadi pada wilayah lokal.
3. GempaTektonik
Sebab lapisan bumi dapat mengalami lipatan patahan, retakan atau
bergeser. Karena gempa ini selalu mengakibatkan pergeseran muka
bumi, maka gempa ini di sebut juga gempa dislokasi. Dislokasi
berasal dari kata Dis artinya terpisah, iocare artinya tempat. Jadi,
timbulnya getaran itu karena retakan kulit bumi atau terpisahnya kulit
bumi dari kedudukan semula..
4. LedakanNuklir
Gempa ini terjadi di sebabkan oleh peledakan nuklir. Pada umumnya
peristiwa ini terjadi pada Negara-negara yang sedang perang atau
yang melakukan percobaan hasil rakitnya. Kekuatan gempa ini
tergantung dari kekuatan dari hantaman nuklir tersebut.

Rekayasa Gempa Hal 4


C. Proses Perambatan Gempa Bumi
Proses perambatan gempa bumi melalui tiga cara macam yaitu :
1. Getaanran Longitudinal (Merapat-merenggang).
Yaitu getaran yang berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui
dalam bumi. Kecepatan getaran ini besar sekali yakni 7-14 km/jam..
Getaran ini datang paling awal dan merupakan getaran pendahuluan
yang pertama. Itulah sebabnya di sebut juga getaran primer. Getaran
ini belum menimbulkan kerusakan.
2. Getaran Tranversal (naik turun).
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian
dalam bumi. Kecepatan getaran ini antara 4-7km/jam.Getaran ini
datang setelah getaran longitudinal, dan merupakan getaran
pendahuluan kedua. Itulah disebut getaran sekunder (s). Getaran ini
belum menimbulkan kerusakan.
3. Getaran Gelombang Panjang.
Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan
bumi. Kecepatan getaran ini antara 3,8 - 3,9 km/jam. Getaran ini
dating paling ahir, tetapi merupakan getaran pokok.
D. Akibat Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang terjadi karena
adanya pelepasan energi yang menyebabkan pergeseran pada lapisan
atmosfer bumi. Pelepasan energi ini dapat disebabkan oleh banyak hal,
seperti karena adanya aktivitas gunung berapi, aktivitas sesar di
permukaan bumi, proses tektonik akibat pergerakan lempeng pada kerak
bumi, pergerakan geomorfologi secara lokal, atau juga karena adanya
ledakan nuklir. Tetapi umumnya pelepasan energi yang mengakibatkan
gempa bumi ini dihasilkan oleh tekanan akibat kegiatan proses
pergerakan lempeng bumi.
Besarnya kekuatan gempa bumi ini dapat diukur dengan alat yang
disebut seismograf atau bisa juga disebut dengan seismometer.
Seismograf ini dapat mengukur kekuatan gempa yang terjadi dan
mencatat semua getaran gempa dan kecepatan rambat gempa dalam

Rekayasa Gempa Hal 5


bentuk seismogram. Skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan
gempa bumi ini adalah Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala
Richter, tetapi skala Richter merupakan yang umum digunakan.
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini ada yang bersifat
menguntungkan manusia tetapi ada juga yang merugikan manusia. Tetapi
kebanyakan bersifat merugikan manusia. Akibat gempa bumi tersebut
antara lain adalah :
1. Terangkatnya mineral ke permukaan bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan terangkatnya mineral
mineral yang ada di dalam lapisan bumi. Hal ini dikarenakan oleh
proses tektonik yaitu pergerakan lempeng bumi atau pergerakan
sesar. Sesar dapat menyebabkan lapisan bumi terangkat ke
permukaan. Sesar ini disebut dengan sesar naik. Tetapi tidak semua
proses gempa yang disebabkan oleh sesar atau jenis jenis patahan
ini dapat mengangkat mineral mineral yang ada di dalam bumi.
Hanya lapisan yang mengandung mineral dan juga memang
terdapat sesar aktif yang memotong lapisan mineral tersebut.
2. Terjadinya Tsunami.
Gempa bumi yang menjadi penyebab tsunami ini berjenis
gempa tektonik yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng
akibat dari adanya arus konveksi yang terjadi di dalam bumi dan
pusat titik gempanya berada di dasar lautan. Gelombang tsunami
yang terjadi dapat merusak dan menenggelamkan apa saja yang ada
di pesisir pantai sekitar sumber gempa sampai beberapa kilometer
ke daratan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan
dekat tidaknya pusat titik sumber gempa dari permukaan. Jika
gelombang tsunami ini sering terjadi pada suatu daerah maka tidak
menutup kemungkinan daerah tersebut akan terkena dampak abrasi
dan erosi pantai.
3. Terjadinya Jenis Jenis Longsor.
Gempa bumi mengakibatkan getaran atau guncangan tanah
(ground shaking) yang disebabkan oleh karena adanya gerakan

Rekayasa Gempa Hal 6


endogen. Getaran tanah ini menyebabkan tanah dan massa batuan
keluar dan akhirnya terjadi penyebab tanah longsor pada lapisan
tanah dan batuan yang ada diatasnya.
4. Terjadinya Banjir.
Air yang terdapat didalam waduk, atau danau dapat keluar
dan mengalir dalam jumlah besar sehingga menjadi penyebab
banjir ketika gempa terjadi. Jenis jenis Banjir ini terjadi karena
ketika gempa, fungsi danau atau waduk menjadi rusak karena air
dalam waduk atau danau mengalir ke berbagai arah atau tumpah
kembali dan keluar dan memenuhi manfaat sungai-sungai
dibawahnya.
5. Terjadinya Kebakaran.
Gempa bumi menimbulkan getaran yang dapat
mengakibatkan rusaknya bangunan yang ada. Kerusakan
kerusakan bangunan tersebut dapat mengakibatkan aliran listrik
terputus atau kebocoran pipa dan tabung gas sehingga
menyebabkan ledakan. Aliran listrik yang terputus secara tiba
tiba dan ledakan tabung dan pipa gas tersebut dapat menimbulkan
kebakaran. Apalagi jika material yang ada di sekitarnya adalah
material yang mudah terbakar. Kebakaran yang terjadi juga
menjadi penyebab pencemaran udara di lingkungan sekitarnya.
6. Hancurnya Bangunan.
Bangunan yang ada diatas permukaan bumi atau berada
bawah tanah dapat rusak bahkan hancur karena adanya getaran
pada lapisan tanah akibat dari terjadinya gempa. Parahnya
kerusakan tergantung dari besar kecilnya kekuatan gempa dan jauh
dekatnya sumber titik gempa serta kuat tidaknya konstruksi
bangunan yang ada.
Gelombang pada gempa bumi menyebabkan pergerakan pada
lapisan tanah yang mengakibatkan bangunan bangunan rumah
atau gedung bergoyang sehingga dapat menjadikan tidak kokohnya
dan lemahnya kontruksi bangunan atau kerangka bangunan, bahkan

Rekayasa Gempa Hal 7


sebagian atau keseluruhan bangunan menjadi runtuh. Maka dari itu,
pada beberapa negara yang sering terjadi gempa, sudah membuat
rumah mereka atau gedung gedung dengan kontruksi bangunan
anti gempa agar kerugian yang ditimbulkan oleh terjadinya gempa
bumi tidak terlalu besar.
7. Munculnya wabah Penyakit.
Wabah Penyakit ini dapat muncul ketika gempa yang terjadi
telah merusak semua fasilitas yang ada sehingga mengakibatkan
sulitnya air bersih karena terjadi pencemaran air atau saluran
saluran air yang rusak, sanitasi yang buruk, dan kebersihan yang
tidak terjaga. Wabah penyakit yang biasanya muncul adalah seperti
diare, demam berdarah, deman dan flu, sesak nafas, sampai TBC.
8. Banyaknya korban Jiwa.
Ketika gempa terjadi, banyak korban jiwa berjatuhan karena
tertimpa reruntuhan bangunan, terbawa arus gelombang tsunami,
atau terkena wabah penyakit.
9. Kerusakan Lingkungan.
Getaran yang dihasilkan gempa bumi dapat menyebabkan
kerusakan fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan ruang publik
untuk kehidupan seperti rusaknya struktur jenis jenis tanah, erosi
tanah (baca juga: cara mencegah erosi tanah), terkikisnya lapisan
tanah, pencemaran tanah (baca juga: pencemaran yang
mengakibatkan perubahan alam dan ciri ciri air, tanah, dan udara
yang tercemar), rusaknya fungsi ekosistem terumbu karang jika
pusat gempa ada di laut, banyak tanaman yang rusak dan roboh,
dan lain sebagainya.
Dan untuk menghadapi keadaan ketika gempa bumi terjadi dalam
rangka mengurangi dampak akibat terjadinya gempa bumi seperti yang
disebutkan diatas, kita bisa melakukan mitigasi bencana gempa bumi
seperti yang dijelaskan pada artikel cara melakukan mitigasi gempa
bumi.

Rekayasa Gempa Hal 8


E. Dampak Primer Terjadinya Gempa
Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke
permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak
bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan , rel kereta
api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan
kerugian harta benda. Beberapa contoh gambar dampak primer gempa
tektonik :
1. Gempa di Kobe, Jepang bulan Januari 1995 merusak jalan kereta api
express yang menghubungkan Kobe dan Osaka. Lebih dari 6400
orang meninggal.
2. Gempa dengan kekuatan 6.7 Skala Richter merobohkan jalan bebas
hambatan di Los Angeles pada bulan Januari 1994.
F. Dampak Skunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental
(liquefaction), kebakaran , penyakit dan sebagainya.
G. Sisi Positif Terjadinya gempa
Sisi positif atau manfaat dari gempa bumi, antara lain:
1. Gempa bumi, sangat berguna bagi manusia karena mereka
memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di bawah tanah. Hal
ini dapat membuat ekstraksi minyak dan gas lebih efisien, dan
memungkinkan para ilmuwan untuk memantau perkembangan air
selama ekstraksi energi panas bumi.
2. Gempa juga memberi tahu kita apa yang terjadi dalam struktur bumi,
misalnya, ruang magma, dan memungkinkan para ilmuwan untuk
memonitor gunung berapi dan ancaman letusan.
3. Gempa bumi juga dapat memberitahu kita tentang struktur internal
Bumi. Dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang seismik
untuk melintasi bumi kita bisa memetakan struktur bumi ke inti.
4. Pada skala global, gempa bumi hanyalah gejala pergerakan lempeng
yang terjadi sepanjang waktu, dan mereka terjadi karena material di
permukaan di bumi berubah karena konveksi di dalam mantel bumi

Rekayasa Gempa Hal 9


gunung-gunung yang sedang dibuat, mineral dari bawah sedang
dinaikkan ke atas dan dasar laut baru sedang dibuat.
5. Aktivitas tektonik sangat penting untuk mempertahankan kehidupan
di bumi. Materi yang ada terus-menerus didaur ulang antara
permukaan dan kerak bumi. Kita memiliki beberapa daratan karena
adanya aktivitas tektonik. Dataran yang muncul di tengah laut
mendukung sejumlah besar kehidupan, dan mungkin memiliki
peranan penting pada asal-usul kehidupan, dan permukaan bumi juga
sangat dipengaruhi oleh letusan gunung berapi untuk membentuk
komposisinya.

Rekayasa Gempa Hal 10


KESIMPULAN

Dari uraian Paper di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
4. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada
keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan
besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun)
juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik
dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor
tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Rekayasa Gempa Hal 11


DAFTAR PUSTAKA

1. Waluyo, Joko. 2007. Geografi. Jakarta : Graha Pustaka.


2. http://wikipedia.com
3. Baroroh, Atik (2008), Dampak gempa Bumi Tektonik Bagi Kehidupan
Masyarakat Kepuh Wetan Wirokerten Banguntapan Bantul,
Skripsi/Undergraduate Theses from UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Rekayasa Gempa Hal 12


LAMPIRAN FOTO
Dampak Gempabumi Terhadap Alam

Dampak Gempabumi Terhadap Struktur Bangunan

Dampak Liquifaksi Terhadap Bangunan

Dampak Sekunder Gempabumi Berupa Kebakaran

Rekayasa Gempa Hal 13

Anda mungkin juga menyukai