Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KONSEP SEHAT SAKIT DITINJAU DARI KEBUTUHAN

DICINTAI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VIII
NAMA :

SITI HAVIDATUL M (1211011073)


SOFIYYA PURNAMA SARI (1211011074)
SRI MARTINI (1211011075)
ROBY HAKIM (1211011095)
RULY VIRGA NANDA (1211011096)

DOSEN PEMBINA : Ns. NIKMATUR ROHMAH, S.Kep., M.Kes.

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2013
KONSEP SEHAT SAKIT

1. Pengertian sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari
penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Berikut ini beberapa definisi sehat menurut para ahli:
A. Sehat menurut WHO (1927)
Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, metal, dan sosial dan
bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.
Mengandung 3 karakteristik :
a. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
b. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal.
c. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan prodiktif
B. Sehat menurut UU No.23/1992 tantang Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
C. Sehat menurut Pepkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuaian sehungga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.
D. Sehat menurut Zaidin Ali (1999)
Sehat adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis
(jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang memungkinkan
orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif.
E. Sehat menurut Pender (1982)
Sehat adalah aktualisasi (perwujudan yang diperoleh individu melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas structural.
2. Pengertian Sakit
Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan,
atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses
penyakit.
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh klien
dengan Leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu
berfungsi seperti bisaanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang
sedang mempersiapkan diri untuk menjalanai operasi mungkin akan merasakan
akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Berikut beberapa definisi sakit menurut para ahli:
1. Sakit menurut Parson (1972)
Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,
termasuk keadaan organisme sebagai system biologis dan penyesuaian
sosialnya.
2. Sakit menurut Bauman (1965)
Seseorang menggunakan tiga criteria untuk menentukan apakah mereka sakit:
Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja, sekolah.
3. Sakit menurut Perkins
Sakit adalah sautu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik
aktivitas jasmani, rohani, maupun sosial.
4. Sakit menurut Websters New Coligiat Act
Sakit adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh melemah.
5. Sakit menurut Zaidin Ali (1998)
Sakit adalah suatu keadaan yang mengganggu keseimbangan status
kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual yang
mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktifitas dan kemandirian
individu baik secara keseluruhan maupun sebagian.

3. Rentang Sehat Sakit


Status kesehatan seseoorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal
dan kematian. Apabila status kesehatan kita bergerak kearah kematian maka kita
berada dalam area sakit (Illness area), dan apabila status kesehatan kita bergerak
ke arah sehat maka kita berada dalam areasehat (Wllness are). Jadi, status
kesehatan selalu dinamis dan berubah setiap saat.
Sesuai dengan rentang sehat-sakit maka status kesehatan dapat dibagi
dalam keadaan optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat
sampai meinggal dunia. Apabila individu berada dalam area sehat maka dilakukan
upaya pencegahan primer (primary prevention), yaitu perlindungan kesehatan
(Health protection) dan perlindungan khusus (Specific protection) agar terhindar
dari penyakit. Apabila individu berada dalam area sakit maka dilakukan upaya
pencegahan sekunder dan tersier, yaitu dengan diagnosis dini dan pengobatan
yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi. Karena sehat dan
sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan sehingga akan
lebih akurat jika ditentukan seseuai titik-titik tertentu pada skala Rentang Sehat-
Sakit.

4. Faktor yang Mempengaruhi Sehat


Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan individu yaitu:
A. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan besar sekali. Hal ini
disebabkan karena faktor-faktor penyebab penyakit dipengaruhi oleh
lingkungan. Demikian penting dan besarnya pengaruh lingkungan terhadap
kesehatan.
B. Faktor Sosial Budaya
Fakrot sosial budaya merupakan faktor kedua yang cukup besar
pengaruhnya terhadap kesehatan. Termasuk ke dalam faktor ini adalah :
1. Tingkah laku, kebisaaan, adat istiadat
2. Kepercayaan, pandangan hidup, nilai-nilai
3. Sosial ekonomi tarap hidup dan penghasilan
4. Demigrafi, kepadatan penduduk
5. Pendidikan
C. Fasilitas kesehatan
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah
1. Lokasi, tempat pelayanan dekat atau dapat dijangkau dan diketahui oleh
masyarakat atau tidak
2. Usha informasi dan motivasi
3. Program : apakah meliputi semua kebutuhan kesehatan masyarakat atau
tidak.
D. Keturunan
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah :
1. Genetik
2. Struktur tubuh
Keempat faktor di atas dapat menunjang ataupun menghambat kesehatan,
sehingga dapat memudahkan atau menyulitkan timbulnya sehat-sakit, dan
juga faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi.
5. Perilaku Sakit (Sick Role Behaviour)
Perilaku sakit mencakup semua kegiatan yang dilakukan orang sakit
untuk merasakan mendefinisikan, menginterpretasikan gangguan serta
mencari pengobatan yang tepat. Sedangkan perilaku sehat mencakup semua
kegiatan yang dilakukan oleh orang untuk mencegah atau mendeteksi adanya
penyakit pada setiap tingkat gangguan.
Gangguan dapat diinterpretasikan berbeda oleh orang yang berbeda,
sehingga mempengaruhi keputusan yang diambil. Lesu ketika bangun tidur,
dapat diinterpretasikan kelelahan oleh orang yang baru bekerja keras; atau
gejala flu pada cuaca mendung; atau penyakit bertambah parah pada orang
yang berpenyakit kronis. Interpretasi berbeda akan menyebabkan tindakan
pengobatan yang berbeda. Perilaku sakit merupakan fungsi dari pengalaman
saat itu, pengalaman masa lalu, proses informasi dan proses kognitif.
Menurut Parsons, perilaku spesifik yang tampak bila seseorang
memilih peran sebagai orang sakit, yaitu orang sakit tidak dapat disalahkan
sejak mulai sakit, dikecualikan dari tanggung jawab pekerjaan, sosial dan
pribadi, kemudian orang sakit dan keluarganya diharapkan mencari
pertolongan agar segera sembuh.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara
seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan
gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem
pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa
berfungsi sebagai mekanisme koping.

TEORI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW


Individu merupakan keseluruhan yang padu dan teratur. Jika seorang
merasa lapar maka yang lapar adalah seluruh dirinya : Dialah yang
menginginkan makanan, bukan hanya perutnya. Maka dari itu, sebagian
besar hasrat dorongan pada seseorang adalah saling berhubungan.
Konsep fundamental unik dari pendirian teoritis Maslow
ialah manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat
sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis
atau naluriah.
Pandangan lama yang mengatakan bahwa naluri-naluri memiliki sifat
kuat, tidak bisa diubah dan jahat, Maslow justru mengajukan kebalikannya,
Kebutuhan-kebutuhan dengan mudah dapat diabaikan atau ditekan dan tidak
jahat, melainkan netral atau justru baik.
Suatu sifat dapat dipandang sebagai kebutuhan dasar jika memenuhi syarat-
syarat berikut ini :
1. Ketidakhadiran kebutuhan menimbulkan penyakit
2. Kehadiran kebutuhan mencegah timbulnya penyakit
3. Pemulihan kebutuhan menyembuhkan penyakit
4. Dalam situasi-situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang
bebas memilih, orang yang sedang berkekurangan ternyata
mengutamakan kebutuhan itu dibandingkan jenis-jenis kepuasan
lainnya
5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah atau secara fungsional tidak terdapat
pada orang yang sehat
6. Orang-orang yang cukup beruntung dilahirkan di tengah lingkungan
yang memberi mereka kesempatan untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhan dasar mereka memiliki karakter yang begitu kuat serta
menyatu sehingga mampu tetap tegak menghadapi kehilangan atau
penundaan pemuasan kebutuhan-kebutuhan dasar mereka dalam jangka
waktu yang cukup lama
7. Kebutuhan - kebutuhan dasar yang sama sekali belum terpuaskan itulah
memiliki pengaruh terbesar pada tingkah laku kita. Begitu terpuaskan,
maka sesuatu kebutuhan tidak lagi akan memiliki pengaruh yang berarti
pada motivasi

KONSEP SEHAT SAKIT DITINJAU DARI KEBUTAHAN

DICINTAI

Menurut Maslow,manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-


kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang
paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut salah satunya
adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki

Adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan


interaksi dan ikatan emosional dengan individu yang lain, baik di lingkungan
keluarga atau masyarakat. Mendambakan kasih saying, ingin dicintai individu
/ kelompok dan lain sebagainya. Individu akan mengalami keterasingan,
kesepian apabila keluarga, teman atau pasangan hidup meninggalkannya. Ia
akan mengalami penderitaan dalam hidupnya. Tapi bagi sebagian orang,
dalam kesepiannya, ia bisa memunculkan suatu kreativitas.
Cinta adalah karunia yang paling indah yang Allah berikan kepada
kita. Perasaan kecukupan cinta, jiwa yang hangat dan persahabatan yang erat
sungguh memiliki dampak luar biasa bagi kualitas kesehatan dan
kesejahteraan seseorang. Cinta itu dapat memberikan kontribusi yang positif
kepada diri seseorang. Orang yang sedang jatuh cinta. Meski pola hidup dan
pola makannya belum tentu sehat, tapi mereka nampak segar dan penuh
energi. Tiba-tiba saja menjadi kuat bekerja siang dan malam seolah
mendapatkan energi ekstra. Cinta mambuat seseorang lebih sehat, bukan
menyembuhkan penyakit menjadi sehat. Penelitian di Yale University
terhadap 119 pria dan 40 wanita yang menjalani pemeriksaan pembuluh
darah koroner, hasilnya mereka yang merasa paling dicintai dan didukung
oleh pasangannya memiliki lebih sedikit penyumbatan di arteri jantungnya
dibandingkan kelompok lainnya. Cinta juga bisa meningkatkan kekebalan
tubuh. Menurut seorang dokter yaitu, Dr. Bemie Siegel, bahwa cinta tanpa
syarat (unconditional love) merupakan perangsang sistem kekebalan yang
paling hebat. Dengan sepenuhnya menyayangi diri sendiri dan orang lain,
secara otomatis kadar immunoglobulin dalam darah kita akan meningkat.
(http://banxit23.wordpress.com/2010/10/04/beberapa-cara-mengatasi-
stress-depresi-dan-cinta/).
Maslow menekankan bahwa kebutuhan ini mencakup keinginan untuk
mencintai dan dicintai. Menurut Maslow, kedua hal ini merupakan syarat
terciptanya perasaan yang sehat. Tanpa cinta, seseorang akan dikuasai rasa
kebencian, tak berharga dan kehampaan.
Manusia pada umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka
dicintai oleh keluarga mereka dan bahwa mereka diterima oleh teman sebaya
dan masyarakat . Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan
kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis
dan keselamatan terpenuhi karena hanya pada saat individu merasa selamat
dan aman , mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan
rasa memiliki serta untuk membagi cinta tersebut dengan orang lain.
Pada saat sakit atau terluka, kebutuhan cinta dan rasa memiliki tersebut sering
tidak terpenuhi .
Terpuaskannya kebutuhan ini akan menghasilkan rasa bahagia, bahwa
dirinya berharga serta berguna. Kebutuhan rasa cinta bisa membantu
meringankan dan bahkan melepas penat dari hiruk pikuk kehidupan.
Sebaliknya, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka individu akan
frustasi, pesimis, merasa dirinya tak berharga. Maslow menyatakan bahwa
rasa cinta yang sehat adalah keinginan untuk mencintai dan dicintai yang
wajar.
Dan Maslow menyebutnya sebagai bahaya psikologis jika terlalu mencintai
secara berlebihan.
Dikarenakan hilangnya kebutuhan ini sungguh berpengaruh terhadap
tingkah laku individu. Misalnya suami yang terus sibuk bekerja (kebutuhan
akan rasa harga diri) sehingga hampir tidak pernah memperhatikan istrinya
dan akibatnya sang istri pun meninggalkannya. Maka, ia pun akan kembali
berusaha untuk mendapatkan rasa cinta itu dengan mengurangi frekuensi
pekerjaannya.
Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi
seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi,
keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.

Menurut Carl Rogers :

Rogers memiliki beberapa hipotesis tentang bagaimana


ketidaksesuaian itu dapat berkembang. Rogers menggambarkan orang yang
tidak sehat adalah orang yang mengalami tidak mendapatkan unconditional
positive regard (penghargaan positif tanpa syarat). Contohnya, Semakin
banyak conditional positive regards dari orang tua, patologi juga semakin
berkembang. Karena membutuhkan cinta tersebut, anak mulai untuk
mendapatkan kasih sayang tersebut dengan mengikuti kondisi yang diberikan
orang tuanya atau apa yang diharapkan oleh orang tuanya. Sehingga dia tidak
menjadi dirinya sendiri dan selalu mengkuti kehendak orang lain.

MACAM MACAM WAHAM CINTA


1. Erotomania atau waham cinta
Adalah gangguan deusi dimana individu meyakini ia dicintai oleh
oranglain, biasanya seseorang yang terkenal atau memiki status soaial
yang tingi. Pada kenyataannya, individu hanya memiliki hubungan
yangsekedarnya, atau bahkantidak memiliki hubungan denganorang yang
ia katakana mencintainya (R.L. Goldstein,1986). Meskipun waham cinta
sebelumnya dianggap lebih banyak terjadi padaperempuan, laporan
laporan terbaru menyatakan bahwa hal ini juga tak jarang terjadi pada
laki laki. Dikatakan bahwa, missal, John Hinckley Jr. berusaha
membunuh Ronald Reagan, yang pada saat itu menjai presiden, sebagai
upaya menarik perhatian Jodie Fster, dimana hal itu dapat dianggap kasus
erotomania (Stone,1984), meskipun perempuan yang mengalami
erotomania mungkin berpotensi melakukan kekerasan apabila perhatan
mereka ditolak, laki laki dalam kondisi ini lebihh cenderung untuk
mengancam atau melakukan tinda kekerasan dalam upaya mengejar obek
dari hasrat mereka yang tidak terbalas. (Goldstein,1986).pengobatan
antispikotik mungkin mengurangi derajat waham namun tampaknya tidak
dapat menghilangannya (Kelly, Kennedy & Shanley, 2000; Segal, 1989).
Demikian juga tidak terdapat bukti baha psikoterapi membantu orag
dengan erotomania. Sehingga prognosisnya cenderung suram, dan orang
yang mengalami erotomana mungkin melecehjkan objek cinta mereka
selama bertahun tahun. Para ahli kesehatan mental juga perlu untuk
menyadari potensi keerasan dalam enangani orang orang yang
menunjukkan waham cintasemacam ini (Mullen, 2000; Segal, 1989).
Kasus kasus berikut memberikan beberapa gambaran tentang waham
cinta.
Tiga kasus Erotomania :
Contoh :
Mr. A., seorang pria berusia 35 tahun, digambarkan sebagai
pelamar cinta dari putrid mantan presan tiden Amerika Serikat. Ia
ditangkap karena berkali kali melecehkan perempuan tersebut dalam
usaha mendapatkan cintanya, meskipun sesungguhnya mereka benar
benar tidaksaling kenal. Menolak untuk menuruti perintah hakim untuk
berhenti mengganggu sang perempuan, ia menelpon perempuan tersebt
dari penjara dan selanjutnya dipindahkan ke fasilitas psikiatris, dengan
tetap menyatakan bahwa mereka benar benar saling mencintai.
Mr. B. ditangkap karena melanggar perintah pengadilan untuk
berhenti menggangu seorang penyanyi pop terkenal. Mr. b, seorang
petani berusia 44 tahun, telah mengikuti rang yang dicintainya
berkeliling negeri, secara konstan menghujaninya engan berbagai taaran
romantic. Ia dibawa ke rumah sakit psikiatris, namun tetap
mempertahankan keyakinan bahwa sang perempuan akan selalu
menungunya.
Kemudian aa kasus Mr. C., seorang pebisnis berusia32 tahun,
yang meyakini bahwa seorang pengacara perempun yang terkenal jatuh
cinta padanya setelah satu pertemuan yang biasa biasa saja. Pria ini
terus menelpon dan engirimkan bunga serta surat surat, menyatakan
cintanya.ketika sang perempuan berkali kali menolak criminal atas
pelecehan seksual, Mr. C. merasa bahwa sang prempuan hanya menguji
cintanya dengan menciptakan hambatan di jalanya. Ia mengabaikan istri
dan bisnisnya dan kemampuan berfungsinya menurun. Ketika sang
perempuan tetp menolaknya, ia mulai mengirimkan surat surat
ancaman dan kemudian dimasukkan ke fasilitas psikiatris. (Diadaptasi
dari Goldstein, 1986, hal, 802).
Fakta bahwa beberapa orag mengalami waham bahwa mereka dicintai
oleh seseorang yang terkenal. Mereka dikatakan mengalami gangguan
delusi, tipe erotomania.
2. Cemburu
Waham cemburu dimanaseseorang mungkin menjadi
sangatyakin, tanpa sebab yang terjadi, bahwa kekasihnya tidak setia.
Orang yangmengalami wahamini mungkn salah menginterprestasikan
tanda tana tertentu sebagai tanda tanda ketidaksetiaan, seperti noda
noda pada seprai tempat tidur.
(Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene, 2003, Psikologi
Abnormal/Edisi Kelima/Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga)
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB
a) Factor biologis :
Bukti kuat tentang kontribusi genetis yang utama
Ketidakteraturan dalam system neurotransmitter di otak, terutama
pada jalur di otak yangmengatur neurotransmitter dopamine
Ketidaknormalan otak yang menyadari banyak kasus, seperti
kerusakan structural ataudeteriorasi jaringan otak atau gagguan ada
jalur di otak pada bagian otak yang mengatur fungsi kognitif dan
emosional
Kemungkinan adanya peran infeksi virus yang mempengaruhi
perkembangan otak yang terjadi pada masaprenatal atau selama masa
awal kehidupan
b) Faktor psikososial :
Pengalaman yang penuh stress dapatmemberikan konstribusi terhadap
perkembangan waham cinta pada individu yang memiliki kerentanan
secara genetis.

(Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene, 2003,


Psikologi Abnormal/Edisi Kelima/Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga)

PENDEKATAN PENANGANAN

a. Perawatan biomedis
Yaitu obat obat antiseptic digunakan untuk mengendalikan sistom- sistom
psikotik.
b. Penanganan psikososial
Yaitu pendekatan prinsip belajar, seperti system token ekonomi dan pelatihan
keterampilan social dapat membantu pasien mengembangkan perilaku yang
lebih adaptif.
c. Rehabilatasi psikososial
Yaitu kelompok kelompok self help dan program tempat tinggal yang
berstruktur dapat membantu pasien menyesuaikan diri dengan kehidupan
komunitas.
d. Progam intervensi keluarga
Yaitu intervensi keluarga digunakan untuk meningkatkan komunitas dalam
keluarga dan mengurangi tingkat konflik dan stress keluarga.
(Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene, 2003, Psikologi
Abnormal/Edisi Kelima/Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga)
DAFTAR PUSTAKA

(Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene, 2003, Psikologi


Abnormal/Edisi Kelima/Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga)

Globe, Frank. Mazhab Ketiga : Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta:


Penerbit Kanisius

http://banxit23.wordpress.com/2010/10/04/beberapa-cara-mengatasi-stress-depresi-
dan-cinta/

Anda mungkin juga menyukai