Anda di halaman 1dari 2

Nama : MOH KHOROFI

Nim : 18201521065

Dinasti abbasiyah

Keruntuhan dinasti umayyah digantikan oleh dinasti abbasiyah yang menunjukkan


banyak pemikiran baru dan lebih banyak lagi perluasan wilayah kekuasaan islam. Pertama-
tama abbasiyah memindahkan ibukota ke baghdad, dan pada era abbasiyah inilah perhatian
terhadap ulamasangat tinggi karena abbasiyah melihat akan pentingnya karakter keagamaan
bagi seorang pemimpin. Dan ras bukanlah hal yang sangat penting bagi masyarakat pada era
abbasiyah baik itu pemeluk islam atau non islam.

Sementara itu, siis yang membantu abbasiyah dalam penggulingan kekuasaan


umayyah merasa kecewa terhadap dinasti abbasiyah karena kaum mereka dipandang tidak
relevan oleh abbasiyah yang mengakibatkan mereka bersekongkol dengan para pemberontak
akan tetapi itu semua dapat diredam oleh dinasti abbasiyah. Abul abbas sebagai khalifah
pertama dinasti abbasiyah berhutang budi terhadap siis sebagai komplotan politik yang
memiliki kekuatan militer yang membantu dia untuk menggulingkan umayyah, akan tetapi
abul abbas menyingkirkan semua orang yang berpotensi untuk memberontak termasuk semua
sisa keluarga umayyah.

Al-mansur adalah saudara dari abul abbas yang menjadi pendiri dinasti abbasiyah
yang sebenarnya dan menjadi khalifal pengganti abul abbas, ketika ia meninggal ia
meninggalkan seorang pewaris, yaitu al-mahdi akan tetapi ia terkenal kikir oleh sebagian
kalangan.. Dalam sejarah al-mahdi telah memperbaiki semua komunikasi didalam
kekaisarannya, perhatian terhadap seni dan pendirian kota dan sekolah. Usahanya untuk
menghentikan pemberontakan gagal sehingga terjadi pemberontakan dimana-mana. Setelah
kematian al-mahdi,anaknya yang bernama al-hadi menggatikannya dan ia pun juga gagal
menghentikan pemberontakan sehingga dia digantikan oleh saudaranya yang bernama harun,
dan harun pun dapat meredam pemberontakan.

Sebelum kematiannya, harun meninggalkan dua orang pewaris yaitu al-amin dan al-
mamun, al-amin berkuasa diwilayah barat dan al-mamun berkuasa diwilayah timur bersama
dengan bangsa persia, karena merasa terancam denganal-amin, maka al-mamun mengepung
baghdad dan membunuh al-amin dalam perang saudara, dan al-mamun pun menjadi khalifah
satu-satunya di dinasti abbasiyah. Dan pada masa al-mamun inilah disebut sebagai masa
keemasan peradaban islam oleh para sejarawan, karena pada masa ini terjadi ekspansi ilmu
pengetahuan, seni, dan budaya dan pada masa ini terjadi penerjemahan besar-besaran
terhadap ilmu-ilmu yang berbahasa asing.

Putra harun yang lain yang bernama al-miktasim menjadi kholifah, dan pada masa
inilah awal mula kehancuran dinasti abbasiyah, karena banyaknya pengikut abbasiyah yang
tidak setia. Dan al-waqid masa jabatannya dipercepat dan digantikan oleh saudaranya, yaitu
al-mutawakkil yang terlambat berusaha kembali kedalam hukum islam, al-mutawakkil
dibunuh oleh salahsatu penjaga turki dan digantikan oleh putranya yaitu al muntasir, dan dia
berkuasa selama 6 bulan dan dibunuh oleh penjaga istana turki.

Rival dinasti

Pada masa ini awal kehancuran diasti abbasiyah, para panglima dan gubernur didaerah
membentuk dinastinya sendiri dan keluar dari barisan dinasti abbasiyah. Setelah terjadi
perang salib, dinasti abbasiyah menghadapi ancamanbangsa mongol. Awalnya, Mongol
terdiri dari suku-suku nomaden yang terorganisir secara longgar di Mongolia, Manchuria, dan
Siberia. Beberapa waktu sebelum 1200 kepala suku Mongol dengan nama Temujin (1162-
1227), kemudian dikenal sebagai Genghis Khan (yang berarti "Raja Perkasa") , bersatu dan
terorganisir suku yang tersebar menjadi kekuatan tempur yang unggul. Sebagai master tak
perlu dari Mongolia, ia dan penerusnya ditetapkan pada karir yang spektakuler yaitu
penaklukan, menyebarkan teror dan kehancuran apapun.

Di bawah kepemimpinan Genghis Khan, tentara Mongol menyapu daratan Cina,


menaklukkan Beijing (Peking), dan tahun 1220 maju ke perbatasan Iran. Satu demi satu kota-
kota Azerbaijan, Georgia, Samarkand, Bukhara, Khorasan, Mesir, dan Nishapur ditangkap,
rusak, dan hancur oleh api dan pedang. Setelah vi'tory mereka Mongol kembali ke Asia timur.

OPINI

Adanya kekuasaan dikalangan penguasa dinasti abbasiyah yang sangat dipengaruhi


oleh kesolitan jajaran pemerintah, seperti halnya dalam catatandiatas, bahwa tidak ada
sesuatu yang instan. Dapat kita lihat diatas bahwa kebanyakan dari setiap kholifah yang
berhasil menghadapi dinamika internal dan eksternal pemerintahannya adalah orang-orang
yang memiliki kualitas yang sangat bagus, salah satu contoh adalah kholifah harun dan
kholifah al-makmun, dan sebaliknya para pemimpin yang tidak memiliki kualitas dan
kapabilitas yang hanya mementingkan diri mereka sendiri banyak mengalami kegagalan,
tidak semua penguasa adalah pemimpin, dan semua pemimpin adalah penguasa karena
pemimpin adalah orang yang dapat membimbing dan membawa rakyatnya kedalam lingkaran
ketentraman. dan pada zaman sekarang sudah jarang terlihan sosok seorang pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai