ABORTUS
Abortus dapat terjadi dengan sengaja dan terjadi dengan sendirinya. Abortus yang disengaja
dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Ajaran agama normal masyarakat melarang
abortus yang disengaja.
Pada dasarnya, wanita berhak melakanakan fungsi keibuannya, kalau dia
menghendakinya dan berhak menolak jika memang tidak menghendaki. Kita perlu
mengetahui motivasi yang mendorong wanita menginginkan anak dan motivasi yang
mendorong wanita ingin memusnahkan janin dalam kandungannya, baik pada kehamilan
ikatan nikah maupun diluar nikah, kehamilan pertama ataupun yang sudah berulang-
ulang.berbagai faktor yang dapt penyebab seorang melakukan abortus sengaja (aborsi), antara
lain kemiskinan, moralitas, sosial, ketakutan terhadap orangtua, rasa malu dan aib, hubungan
cinta yang tidak harmonis, kehamilan yang tidak dikehendaki/tidak sengaja, calon ayah tidak
bertanggung jawab, dan lain-lain.
Penjelasan di bawah ini menguraikan beberapa tipe wanita yang melakukan aborsi.
a. Wanita yang bersifat aktif agresif dan revolusioner. Wanita tipe ini berusaha
mementang norma sosial dan sanksi tradisional. Wanita menyimpan dendam
dan kemarahan kepada suami/kekasihmya. Ide-idenya bersifat negatif terhadap
janin yang di kandungannya, bayi dianggap sebagai beban dan menyulitkan
dirinya. Dengan tanpa keraguan dan hati yang dingin, wanita ini melakukan
aborsi. Apabila ide terhadap bayi positif, nayi tersebut merupakan
kebanggaan, dan pada saat lahir, bayi akan di rawat tanpa menghiraukan
cemoohan masyarakat.
b. Wanita yang pasif dan lemah. Ia tiak menghendaki fungsi keibuan dan
menolak janinnya. Kehamilan di anggap sebagai kecelakaan dan nasib buruk,
dan tidak ada pilihan lain kecuali aborsi. Walaupun wanita ingin menjadi ibu,
tetapi dia takut akan sanski dari masyarakat.
c. Wanita dengan sadar dan pertimbangan yang masuk mengahayati keadaan
dirinya/kehamilannya sebagai sesuatu yang belum diharapkan. Hati wanita ini
pasrah menanggung konsekuensi dari perbuatannya dengan cara melakukkan
aborsi.
Moralitas sosial ini tidak banyak berpengaruh terhadap wanita hamil yang yng
sudah menikah. Sanksi sosial dikenakan kepada wanita hamil di luar nikah.
Aborsi yang di lakukan pada wanita menikah dilandasi motivasi lain, sebagai
contoh pertimbangan ekonomi, gangguan terhadap rencara tertentu, hambatan
karier, keinginana menikmati hidup berdua, belum sanggap menjadi ibu, tidak
ingin memperbanyak anak, dan lain-lain.
Dalam kehidupan-kehidupan sosial, tekanan sosial sangat berpengarui
fungsi reproduksi pada wanita. Faktor emosional yang terus ditekan akan
menggangu alam bawah sadarnya.
PSEUDOSIESIS/KEHAMILAN PALSU
Menurut ilmu kedokteran dan kebidanan, terjadi abortus spontan dan kelahiran bayi
prematur antar lain karena defisiensi/keusakan primer dari ovarium/idung telur, gangguan
pada triod/kelenjar gondok, gangguan pada hipofisis dan gangguan pada hormon lainnya,
dan penyebab lainnya. Kebanyakan peristiwa abortus sangat di pengaruhi oleh faktor-
faktor psikogenik.
a. Faktor terletak pada psikis
b. Wanita hamil yang bersangkutan ada keinginana yang tidak didasari untuk
abortus atau membuang bayi dalam kandungan yang di dorong oleh
keinginan bawah sadar.
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa wanita yang mengalami keguguran berulang pada
umumnya memiliki tendensi yang destruktif terhadap ego sendiri atau terhadap orang lain,
seperti di pengaruhi perasaan dendam dan agresi kepada suami, keterlibatan profesional yang
sangat kuat, ambisi-ambisi tertentu tersebut kehidupan bebas, dan lain-lain.
Hubungan ibu dengan anaknya di mulai sejak hamil, ketika ibu mengkhayal dan
memimpikan dirinya sebagai ibu (RUBIN,1975). Hubungan ibu dengan anak
berkembang dalam 3 fase selama habil.
Fase 1 Ia menerima kenyataan biologis tentang kehamilan dengan saya hamil dan
menyatakan ide tentang anak di dalam tubuhnya dan gambaran dirinya sebagi berikut
(LUMLEY,1982).
Pikiran berpusat pada dirinya
Menyadari kenyataan dirinya hamil
Janin adalah bagian dari dirinya
Janin seolah-olah tidak nyata
Fase 3 ini adalah proses attacment dan ibu merasakan hal-hal sebagai berikut
Merasa realistis
Mempersiapkan kelahiran
Mempersiapkan diri menjadi orang tua
Spekulasi mengenai jenis kelamin anak