Anda di halaman 1dari 7

Analisis Data

Menggunakan analisis variansi dua jalan, dengan melakukan uji prasayarat dan uji hipotesis

1. Uji prasyarat analisis


a. Uji normalitas
Untuk mengeatahui apakah sampel berasal dari populasi yang terdistrbusi normal dengan
menggunakan metode lilliefors, dengan hipotesis
1) Hipotesis
Ho: sampel dari populasi berdistribusi norma;
H1: sampel dari populasi tidak berdistribusi normal
2) Statistik uji
Pengujian hipotesis nol dengan rumus
Lobs Maks F z i S z i 3.16
Dimana
xx
zi
Sp
F z i pZ z i
S z i proporsi cacah Z z i terhadap seluruh cacah z i
3) Daerah kritis

DK L L La;n 3.17
(Budiyono, 2004: 170-171)
Dengan n adalah ukuran sampel dan a: taraf signifikan = 0,05
4) Keputusan Uji
Menurut Budiyono (2004) keputusan uji untuk uji normalitas adalah sebagai berikut
a) Ho diterima jika Lobs Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal
b) Ho ditolak jika Lobs Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
tidak normal
b. Uji homogenitas
Digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi homogeny atau tidak,
dengan menggunakan uji statistic metode Bartlett
1) Hipotesis
Ho: sampel berasal dari populasi yang homogeny
H1: sampel berasal dari populasi yang tidak homogeny
2) Statistic uji
2
2,303
C

f j log RKG f j log S j
2
(3.18)

1 1
C 1
1
3.19
3k 1 fj f

RKG
SS j 3.20
fj
f j nj 1 3.21
fj N k 3.22
X 2

SS j X j
2

j
3.23
nj
Keterangan
k : banyaknya populasi banyaknya sampel
f : derajat kebebasan RKG
j :1,2,3,....., k
n j : cacah pengukuran pada sampel ke j
N : banyaknya seluruh nilai ( sampel )
3) Daerah kritis

DK 2 2 2
; k 1
3.24
(Budiyono, 2004: 176-177)
Dengan taraf signifikansi 0,05
4) Keputusan Uji
Menurut Budiyono (2004) keputusan uji homogenitas adalah
a) Ho diterima jika ;k 1 maka sampel berasal dari populasi homogeny
2 2

b) Ho ditolak jika ;k 1 maka sampel berasal dari populasi tidak homogeny


2 2

2. Pengujian hipotesis
a. Uji analisis variansi (ANAVA) dengan anava dua jaan sel tak sama
1) Tujuan
Untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, kolom, dan kombinasi efek baris dan
efek kolom terhadap variable terkait
2) Asumsi dasar
Syarat anava dua jalan:
a) Setiap sampel diambil random dari populasinya
b) Populasi berdistribusi normal dengan variansi sama
3) Hipotesis
H 0 A : i 0 untuk semua I ( tidak ada perbedaan pengaruh antara penggunaan
model pembelajaran problem solving dengan pendekatan peer tutoring berbasis
metode pembelajaran peer tutoring dan demonstrasi erhadap kemampuan kognitif
siswa)
H 1A : i 0 untuk paling sedikit satu harga I (ada perbedaan pengaruh antara
penggunaan model pembelajaran problem solving dengan pendekatan peer tutoring
berbasis metode pembelajaran peer tutoring dan demonstrasi terhadap kemampuan
kognitif siswa)
H 0 B : j 0 untuk semua j (tidak ada perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar
siswa kategori tinggi dan aktivitas belajar siswa kategori rendah terhadap kemampuan
kognitif siswa)
H 1B : j 0 untuk paling sedikit satu harga j (ada perbedaan pengaruh antara
aktivitas belajar siswa kategori tinggi dan aktivitas belajar siswa kategori rendah
terhadap kemampuan kognitif siswa)
H 0 AB : ij 0 untuk semua (ij) (tidak ada interaksi antara penggunaan model
pembelajaran problem solving dengan pendekatan peer tutoring berbasis metode
pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan kognitif siswa)
H 1 AB : ij 0 untuk paling sedikit satu harga (ij) (ada interaksi antara
penggunaan model pembelajaran problem solving dengan pendekatan peer tutoring
berbasis metode pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa terhadap kemampuan
kognitif siswa)

4) Tabel jumlah AB
Data dari variable-variabel penelitian dikelompokkan berdasar tabel 3.6
Aktivitas Belajar Siswa (B)
Total
Tinggi (B1) Rendah (B2)
Metode Eksperimen A1B1 A1B1 A1=..
Pembelajaran (A1)
Demonstrasi A2B1 A2B2 A2=.
(A2)
Total B1=. B2= G=

5) Komputasi
2
a G 3.25
pq
b ijSSij 3.26
2
A
c i i 3.27
nq
2
B
d j i 3.28
np
e ij ABi 2 j 3.29
6) Jumlah kuadrat
JKA n h c a 3.30
JKB n h d a 3.31
JKAB n h a e c d 3.32
JKG b 3.33
JKT JKA JKB JKAB JKG 3.34
pq
Dengan n h
1
i nij
7) Derajat kebebasan
dKA p 1 3.35
dkB q 1 3.36
dkAB p 1q 1 3.37
dkG N pq 3.38
dkT N 1 3.39
8) Rerata kuadrat

RKA
JKA
3.40
dkA
RKB
JKB
3.41
dkB
RKAB
JKAB
3.42
dkAB
RKG
JKG
3.43
dkG

9) Statistic uji
a untuk H 0 A adalah FA 3.44
RKA
RKG
b untuk H 0 B adalah FB 3.45
RKB
RKG
c untuk H 0 AB adalah FAB 3.46
RKAB
RKG
10) Daerah kritis
Ketentuan daerah kritis
a) Daerah kritis untuk FA
DK A FA F ; p 1, N pq 3.47
b) Daerah kritis untuk FB
DK B FB F ;q 1, N pq 3.48
c) Daerah kritis untuk FAB
DK AB FAB F ;( p 1)( q 1), N pq 3.49
11) Keputusan Uji
H 0 A : ditolak jika FA F ; p 1, N pq
H 0 B : ditolak jika FB F ;q 1, N pq
H 0 AB : ditolak jika FAB F ;( p 1)( q 1), N pq
(Budiyono, 2004: 207-213)
12) Rangkuman analisis
Sumber JK dk RK Fobs Fa
Variasi
A (kolom) JKA dkA RKA FA Fa
B (baris) JKB dkB RKB FB Fa
Interaksi AB JKAB dkAB RKAB FAB Fa
Galat JKG dkG RKG - -
Total JKtotal dktotal - - -

b. Uji lanjut pasca ANAVA


Bila uji anava diperoleh keputusan uji Ho ditolak, maka ada perbedaan pengaruh faktor
variable bebas terhadap variable terikat.
Syarat uji lanjut dilakukan:
1) Kategori pada kolom atau baris lebih dari 2 kategori
2) Terdapat interaksi antar variable dalam penelitian

Uji lanjut pasca anava dengan uji komparansi ganda metode Scheffe
(mengetahuiperbedaan rerata setiap pasangan baris, kolom, dan sel). Langkah-
langkah melakukan uji Scheffe:
1) Mengidentifikasi semua pasangan komparansi yang ada
2) Menentukan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi
3) Mebcari harga statistic uji F dengan langkah:
a) Komparasi rataan antar baris
Uji scheffe:

Fi j
X i Xj 2

1 1
RKG
n
i nj
Keterangan:
Fi j nilai Fobs pada pembandingan baris ke i dan baris ke j
X i rataan pada baris ke i
X j rataan pada baris ke j
RKG rataan kuadrat galat , yangdipero leh dari perhitugan analisis var iansi
ni ukuran sampel baris ke i
n j ukuran sampel baris ke j

Daerah kritis untuk uji tersebut adalah



DK Fi j Fi j ( p 1) F ; p 1, N pq
b) Komparasi rataan antar kolom

Fi j
X i Xj 2

1 1
RKG
n
i nj
Daerah kritis untuk uji tersebut adalah

DK Fi j Fi j (q 1) F ;q 1, N pq
c) Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fij kj
X ij X kj 2

1 1
RKG
n
ij n kj
Keterangan
Fij kj nilai Fobs pada perbanding an rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj
X ij rataan sel ij
X kj rataan sel kj
RKG rataan kuadrat galat , dari perhitungan analisis var iansi
nij ukuran sel ij
n kj ukuran sel kj

daerah kritik untuk uji tersebut adalah DK Fij kj ( pq 1) F ; pq1, N pq
d) Komparasi rataan sel pada baris sama

Fij ik
X ij X ik 2

1 1
RKG
n
ij nik
4) Menentukan tingkat signifikansi
5) Menentukan DK dengan rumus

a DK i j Fi j Fi j p 1F : p 1, N pq
b DK i j F
i j Fi j q 1F :q 1, N pq
c DK ij kj F
ij kj Fij kj pq 1F : pq1, N pq
d DK ij kj Fij kj Fij ik pq 1F : pq1, N pq
6) Menyusun rangkuman analisis komparasi ganda
7) Menentukan keputusan uji untuk setiap pasangan komparasi rerata
Keputusan uji: Ho ditolak bila Fhitung Ftabel ; berarti perbedaan efek signifikan
Keputusan uji: Ho diterima bila Fhitung Ftabel ; berarti perbedaan efek tidak
signifikan

Anda mungkin juga menyukai