Mutu Kinerja Perguruan Negeri Tinggi Agama Islam Swasta Jawa Barat
Mutu Kinerja Perguruan Negeri Tinggi Agama Islam Swasta Jawa Barat
Wawan
Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Suryalaya - Tasikmalaya
E-mail : wawankusnawan@gmail.com. Tlp. 081323012197
Abstrak
Kinerja pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan layanan akademik merupakan
faktor-faktor mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta (IAIS). Keberadaannya memiliki keterkaitan yang
erat dalam upaya meningkatkan mutu kinerja IAIS. Lemahnya elemen tersebut menyebabkan
ketidakseimbangan dalam mutu kinerja IAIS. Penelitian ini untuk identifikasi pengaruh kinerja pimpinan,
budaya organisasi,komunikasi organisasi, dan layanan akademik terhadap mutu kinerja IAIS di Jawa Barat.
Metoda penelitian yang digunakan metoda survey dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik pengumpulan
data oleh angket terhadap 53 Dosen dan 53 mahasiswa dari 795 Dosen dan 2133 Mahasiswa. Teknik analisis
data yang digunakan adalah WMS dan path analysis. Penelitian difokuskan pada IAIS se-Jawa Barat.
Teridentifikasi bahwa kinerja pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan layanan akademik
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap mutu kinerja IAIS. Untuk meningkatkan mutu kinerja
IAIS disarankan (1) sistem nilai dan iklim organisasi dalam budaya organisasi senantiasa dipertahankan dan
ditingkatkan. (2) perlu dilakukan upaya mengefektifkan kinerja pimpinan program studi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya (3) adanya diklat komunikator supaya komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. (4)
layanan akademik harus ditingkatkan (5) untuk menentukan arah dan tujuan perguruan tinggi maka
dipandang perlu memiliki visi, misi, tujuan, dan strategis jelas dan terukur.
Kata kunci : Kinerja Pimpinan, Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi, Layanan Akademik, Mutu
Kinerja Institut.
ABSTRACT
KAJIAN PUSTAKA
Perguruan tinggi Indonesia menghadapi dan berinteraksi dalam organisasi dan mendukung
berbagai tantangan besar yang perlu direspons dengan bagaimana hal-hal dilakukan. Dengan kata lain
strategis. Globalisasi ekonomi dan revolusi teknologi budaya organisasi memiliki dimensi sistem nilai dan
informasi adalah dua kekuatan besar yang sangat ilkim organisasi. Melalui sistem nilai dan iklim
mempengaruhi dunia perguruan tinggi Indonesia. Jika organisasinya dapat menjadi pendukung dalam
perguruan tinggi tidak mampu mengantisipasi menciptakan mutu kinerja Institut agama Islam
tantangan globalisasi dengan memadai, diperkirakan swasta. Selanjutnya itu semua dimensi tersebut akan
lembaga tersebut tidak rnampu mempertahankan menjadi feedback bagi sistem manajemen
eksistensinya. Oleh karena itu perlu bagi perguruan pengembangan mutu perguruan tinggi agama Islam
tinggi di Indonesia untuk terus meningkatkan mutu swasta.
kinerjanya agar tetap mampu bertahan. Untuk
menganalis kinerja perguruan tinggi Walter Willborn Faktor lain yang menunjang mutu kinerja
(1994 : 55) berpendapat bahwa faktor-faktor yang perguruan tinggi adalah komunikasi organisasi.
mempengaruhi mutu perguruan tinggi adalah: Komunikasi organisasi menurut Firent D. Ruben
(1988 : 12) adalah: suatu proses melalui mana
The guidelines list the following elements as individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam
examination criteria : 1) leadership 2) organisasi dan dalam masyarakat menciptakan,
Information and analysis 3) strategic quality mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk
planning 4) human resource utilization 5) mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
quality assurance of product and service 6) Dalam kaitannya dengan ini Harold D. Lasswell
quality results,and customer satisfaction. (1971: 84) merinci beberapa komponen
berkomunikasi dalam suatu organisasi yaitu
Dari teori ini penulis interpretasikan bahwa komunikator, pesan, media, dan gangguan.
mutu kinerja perguruan tinggi meliputi kinerja Komponen-komponen ini dapat membangun suatu
pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi, mutu kinerja Institut agama Islam swasta.
dan layanan akademik. Dimana masing-masing unsur
saling mempengaruhi sehingga menjadi satu kesatuan Layanan akademik merupakan bagian kegiatan
yang utuh. perguruan tinggi yang memiliki kontak langsung
dengan mahasiswa. Penilaian langsung mahasiswa
Kinerja pimpinan adalah kemampuan dan terhadap mutu kinerja perguruan tinggi salah satunya
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat melalui pelayanan akademik. Pelayanan
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, akademik menurut Miller (1980:420) ada 9 elemen,
menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu yaitu : Isi kurikulum yang relevan (Relevance of
memaksa orang atau kelompok agar menerima curriculum content), proses perkuliahan (Teaching
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu learning process), majalah dinding fakultas (Faculty
yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan walfare), kualitas anggota fakultas (Quality of faculty
tertentu yang telah ditetapkan (Gary Yukl, 2005:61). members), bimbingan terhadap mahasiswa (Student
Dalam kepemimpinan Gary Yukl membatasi pada hal advisement), administrasi akademik (Academic
personality integrity, proactive, resourchefull, dan administration), kemampuan keuangan (Financial
managerial strategies. Melalui dimensi ini diharapkan capabilities), jaringan perguruan tinggi (Networking),
dapat meningkatkan mutu kinerja institut agama Islam dan kualitas lulusan (Quality of graduates).
swasta.
Kerangka Berpikir
Selain itu untuk mengukur tingkat komitmen
individu dalam organisasi diperlukan adanya budaya Penelitian ini dilandasi atas adanya fenomena
organisasi. Micheal Amstrong (2006 : 135) lulusan PTAI yang kurang mampu beradaptasi dengan
mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah pola kebutuhan dunia pendidikan dan industri yang
sikap, keyakinan, asumsi dan harapan yang dimiliki berdampak pada angka pengangguran lulusan yang
bersama, yang mungkin tidak dicatat, tetapi terus meningkat, kualitas dan mutu kinerja perguruan
membentuk cara bagaimana orang-orang bertindak tinggi belum berjalan baik sesuai dengan visi misi
Jurnal Adminisistrasi Pendidikan Vol.XIV No.1 April 2012 22
yang diembanya, serta adanya praduga yang mengarah mahasiswa terhadap mutu kinerja perguruan tinggi
pada faktor-faktor, kinerja pimpinan, budaya salah satunya dapat melalui pelayanan akademik.
organisasi, komunikasi organisasi dan layanan Pelayanan akademik dapat dilihat dari 9 elemen, yaitu
akademik terhadap lemahnya mutu kinerja perguruan : Isi kurikulum yang relevan, proses perkuliahan,
tinggi khususnya pada Institut Agama Islam Swasta di majalah dinding fakultas, kualitas anggota fakultas,
Jawa Barat. bimbingan terhadap mahasiswa, administrasi
akademik, kemampuan keuangan, jaringan perguruan
Dua kendala utama yang dihadapi Institut tinggi, dan kualitas lulusan.
Agama Islam Swasta, pertama, menyangkut mutu
lulusan dan kedua, pengembangan ilmu, Institut Dalam prakteknya kinerja pimpinan,
Agama Islam Swasta menghadapi tantangan sangat budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan
serius menyangkut mutu lulusan, sebab pada layanan akademik satu sama lainnya saling
umumnya Institut Agama Islam Swasta hanya mempengaruhi dalam mewujudkan mutu kinerja
mementingkan jumlah lulusan, yang diupayakan perguruan tinggi Islam swasta khususnya pada
bagaimana merekrut mahasiswa sebanyak banyaknya, institut agama Islam swasta di Jawa Barat.
dan hanya sedikit memikirkan kemana para Berdasarkan pemikiran ini maka pengaruh kinerja
mahasiswa itu akan dibawa dan akan jadi apa mereka pimpinan, budaya organisasi, komunikasi organisasi,
setelah lulus nanti. dan layanan akademik terhadap mutu kinerja Institut
Agama Islam Swasta di Jawa Barat secara visual
Tantangan dan peluang bagi Institut Agama digambarkan sebagai berikut :
Islam Swasta di era global, secara imperatif maupun
empirik telah menjadi sebuah realitas yang harus
dihadapi di Indonesia. Perubahan-perubahan yang
berlangsung cepat sudah mulai kelihatan dampaknya
untuk itu Institut Agama Islam Swasta memang harus
berani melakukan perubahan-perubahan yang lebih
mendasar pada aplikasi dan aksinya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
Faktor Eksternal
Budaya Organisasi (X2) Mutu Kinerja
1. Kecukupan
1. Tuntutan Perubahan PTAIS kualitas
2. Tuntutan Pelayanan 1. Sistem Nilai
2. Iklim organisasi dan
Prima
3. Nilai dan harapan kuantitas
pengguna jasa mahasiswa
1) Kepemimpinan 2. Pendapata
pendidikan Layanan Akademik 2) Informasi dan
4. Peluang lulusan/pasar n yang
(X4) analisis
kerja 3) Perencanaan memadai
5. Tuntutan atas globalisasi Kinerja Pimpinan (X1) 3. Respek
1. Relevance of curriculum Strategi
pendidikan content kualitas sosial
1. Personalities 2. Quality of faculty 4) Penggunaan budaya
Integrity members
Faktor Internal 3. Financial capabilities
Sumber Daya yang baik
2. Proactive 4. Teaching learning process Manusia
4. Imaj
1. Kurikulum Pembelajaran 3. Resourcefull 5. Student advisement 5) Jaminan
6. Networking kualitas masyarakat
2. Proses Pembelajaran 4. Managerial
3. Tenaga Pendidik dan
7. Faculty welfare pelayanan yang lebih
Kependidikan
6) Kepuasan baik
Pelanggan dan
4. Sarana dan Prasarana Komunikasi Organisasi (X3) 7) kualitas
5. Suasana Akademik
6. Landasan hukum dan status 1. Kualitas komunikator,
perguruan tinggi 2. Pesan,
7. Komitmen beragama 3. Saluran 4. Gangguan
Umpan Balik
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini 2133 mahasiswa dari 31 program studi yang ada pada
adalah explanatory survey method, dengan pendekatan Institut Agama Islam Swasta di Jawa Barat dan
kuantitatif, yaitu untuk memberikan gambaran secara sampelnya 53 orang dosen dan 53 mahasiswa yang
cermat, utuh, dan apa adanya tentang suatu obyek ditentukan secara proforsional. Teknik pengumpulan
studi. Adapun obyek dalam penelitian ini adalah : data dengan menggunakan angket.
kinerja pimpinan ( X1 ), budaya organisasi ( X2 ),
komunikasi organisasi ( X3 ), layanan akademik ( X4 ), Teknik analisis data untuk variabel
mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta ( Y ). menggunakan WMS dan pengaruh antar variabel
menggunakan analisis jalur (path analysis). Setelah
Untuk menguji instrumen penelitian dianalisis secara statistik, kamudian hasil pengolahan
digunakan uji validitas dengan validitas kontruksi data tersebut dibahas dengan mengacu pada teori-teori
dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan atau pendapat yang mendasari penelitian ini untuk
para ahli (judgment experts) dan Pearsons Coefficient diketahui apakah hasilnya mendukung teori atau tidak,
of Correlation. Sedangkan untuk menguji sehingga dapat dibuat sebuah kesimpulan dan saran.
reliabilitasnya digunakan Chi Square yang semua Penelitian ini dilaksanakan pada empat Institut
perhitungannya dilakukan dengan menggunakan Agama Islam Swasta di Jawa Barat.
microsoft office program SPSS versi 19.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh; Layanan akademik Insitut Agama Islam Swasta di
(a) Kinerja pimpinan diperoleh skor rata-rata 2,94 Jawa Barat memiliki skor rata-rata 2,93 (cukup).
dengan kriteria cukup. Maka dengan demikian kinerja Dengan demikian variabel layanan akademik Institut
pimpinan pada Institut Agama Islam Swasta di Jawa Agama Islam Swasta di Jawa Barat memiliki layanan
Barat memiliki kriteria cukup baik. (b) Budaya akademik yang cukup baik. (e) Mutu kinerja Institut
organisasi dari kedua dimensi itu diperoleh rata-rata Agama Islam Swasta di Jawa Barat diperoleh rata-rata
hitung 2,91 dengan kriteria cukup. Maka dengan 2,79 dengan kriteria cukup. Maka dapat disimpulkan
demikian budaya organisasi pada Institut Agama bahwa mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta di
Islam Swasta di Jawa Barat tergolong cukup baik. (c) Jawa Barat tergolong cukup baik.
Komunikasi organisasi meliputi dimensi komunikator, Sedangkan untuk pengaruh masing-masing variabel
pesan, media, dan gangguan, diperleh rata-rata 2,88 berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil sebagai
dengan kriteria cukup. Maka dengan demikian berikut : (a) Kinerja pimpinan secara langsung
komunikasi organisasi yang ada di Institut Agama maupun tidak langsung memiliki pengaruh yang
Islam Swasta di Jawa Barat tergolong cukup. (d) positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut
Jurnal Adminisistrasi Pendidikan Vol.XIV No.1 April 2012 25
Agama Islam Swasta di Jawa Barat. (b) Budaya bersama-sama berpengaruh secara positif dan
organisasi secara langsung maupun tidak langsung signifikan terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan Swasta di Jawa Barat diperoleh nilai F sebesar 3.050
terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta di dengan nilai probabilitas (sig.) = 0.035. Karena nilai
Jawa Barat.(c) Komunikasi organisasi secara langsung sig. < 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
maupun tidak langsung memiliki pengaruh yang Ha diterima. Artinya kinerja pimpinan, budaya
positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut organisasi, komunikasi organisasi, layanan akademik
Agama Islam Swasta di Jawa Barat. (d) Layanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap mutu
akademik secara langsung maupun tidak langsung kinerja Institut Agama Islam Swasta di Jawa Barat.
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan Besarnya pengaruh untuk variabel X1 X2 X3
terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta di X4 terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut
Jawa Barat. (e) Kinerja pimpinan, budaya organisasi, :
komunikasi organisasi, layanan akademik secara
Tabel 1
Berdasarkan hasil analisis jalur baik secara akademik berpengaruh secara positif dan signifikan
individu maupun keseluruhan dinyatakan bahwa pada terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta,
dasarnya semua hipotesis diterima. Selanjutnya hasil dengan besarnya diterminasi 7,56 %. (e) Budaya
analisis pengaruh tersebut dimaknai untuk organisasi, kinerja pimpinan, komunikasi organisasi,
memberikan informasi secara objektif dan dan layanan akademik secara bersama-samaber
mengetahui besarnya determinasi masing-masing berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel penelitian sebagai berikut : (a) Kinerja mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta dengan
pimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan besarnya diterminasi 31,9 %.
terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta,
dengan besarnya diterminasi 12,96 %. (b) Budaya Bila digambarkan secara bagan pengaruh
organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan keempat variabel tersebut adalah:
terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta,
dengan besar diterminasi 3,61 %. (c) Komunikasi
organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta,
dengan besarnya diterminasi 1,77 %. (d) Layanan
21 = 84%
\ Organisasi
31 = 0.376
(X3) 1 = 0.360
1 = 0.400
4321 = 0,565
Gambar 2
Pelaksanaan kerja yang dilakukan oleh sivitas tata cara dari perguruan tinggi, dan terutama melalui
akademika (khususnya para ketua jurusan, sekretaris tindakan serta kinerja pekerja dan manajemen (
jurusan dan ketua konsentrasi) selalu diharapkan Jerome Want, 2006 : 42). Besarnya pengaruh budaya
dapat memberikan pengaruh/menopang kepada mutu organisasi terhadap mutu kinerja perguruan tinggi
di perguruan tinggi secara keseluruhan. Sehingga Islam swasta khususnya pada Institut Agama Islam
kinerja pimpinan akhirnya dapat menunjang Swasta di Jawa Barat sebesar 0,190. Hal memberikan
terwujudnya visi dan misi perguruan tinggi melalui penegasan terhadap pendapat Hoy dan Miskel, (2005 :
mutu pembelajaran yang baik. 407) mengatakan "organisasi yang memiliki budaya
organisasi yang berorientasi pada mutu yang tinggi
Kinerja pimpinan adalah kinerja yang biasanya menunjukkan kepada keberhasilan dari
dimiliki oleh pimpinan perguruan tinggi (ketua pencapaian tujuan organisasi". Artinya bahwa budaya
jurusan, sekretaris jurusan, dan ketua konsentrasi) organisasi pada jurusan pada Institut Agama Islam
yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Swasta di Jawa Barat menunjukan budaya organisasi
kegiatan perguruan tinggi. Dimensi kinerja pimpinan yang berorientasi kepada mutu kinerja yang
diukur berdasarkan (a) integritas kepribadian diharapkan , Wibowo (2007 : 95) yang menyebutkan
(personality intregrity), (b) peran serta (proactive), (c) bahwa budaya organisasi memberikan kontribusi pada
resourceful (kemampuan mengerahkan semua sumber mutu kinerja organisasi. Begitu pula hasil penelitian
daya) dan (d) unsur-unsur atau alat-alat manajemen ini menunjukkan bahwa pengaruh langsung budaya
(managerial tools) dengan strategi untuk organisasi terhadap mutu kinerja Institut Agama Islam
meningkatkan mutu kinerja Institut Agama Islam Swasta sebesar 3,61 %.
Swasta (Gary Yukl, 2005:61).
Komunikasi organisasi yang meliputi empat
Institut Agama Islam Swasta di Jawa Barat dimensi yaitu kualitas komunikator, pesan, media
kinerja pimpinan jurusan dalam integritas kepribadian, saluran, dan gangguan merupakan faktor utama dalam
peran serta, kemampuan mengerahkan sumberdaya dan proses komunikasi di jurusan. Sesuai dengan
dan unsur-unsur manajemen memiliki kontribusi pendapat lain, komunikasi organisasi menurut
positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut Forsdale (1981 : 43) adalah ahli sosiologi Amerika,
Agama Islam Swasta di Jawa Barat. Besarnya mengatakan bahwa, communication is the process by
kontribusi kinerja kepemimpinan terhadap mutu which an individual transmits stimuli (usually verbal)
kinerja perguruan tinggi adalah 0,360 Berkaitan to modify the behavior of other individuals. Definisi
dengan temuan penelitian, penelitian ini memberikan ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses,
penegasan terhadap pendapat Sallis (1993 : 53) dan pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan,
pendapat Yukl (2005 : 75) serta Deming dan Juran lingkungan dan ketidakpastian.
yang memberikan suatu pandangan terhadap
kepemimpinan. Dikatakan bahwa, kinerja pimpinan Komunikasi organisasi berpengaruh secara
merupakan faktor utama dalam usaha peningkatan positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut
mutu organisasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Agama Islam Swasta, sebesar 0,133. Hal ini
kinerja pimpinan secara langsung berpengaruh secara memberikan penegasan terhadap pendapat Walter
positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut Willborn (1994 : 55) bahwa tinggi rendahnya mutu
Agama Islam Swasta, dengan besarnya kontribusi kinerja perguruan tinggi tergantung kepada faktor-
adalah 12,96 %. faktor yang mempengaruhinya. Selain itu juga
memberikan penegasan kepada teori-teori yang
Budaya organisasi terdiri dari dua dimensi relevan yang menunjukkan keterkaitan/hubungan
yaitu sistem nilai dan iklim organisasi pada Institut kausalitas antara mutu kinerja perguruan tinggi
Agama Islam Swasta memiliki pengaruh yang positif dengan komunikasi organisasi diantaranya dari Wilbur
dan signifikan terhadap mutu kinerja perguruan tinggi. Scramm (1971: 84), bahwa communication is the
Budaya organisasi adalah sebuah sistem keyakinan process by which an individual transmits stimuli
kolektif yang dimiliki orang dalam organisasi tentang (usually verbal) to modify the behavior of other
kemampuan mereka bersaing di pasar, dan bagaimana individuals dan ini merupakan faktor yang dapat
mereka bertindak dalam sistem keyakinan tersebut mempengaruhi kepada mutu kinerja perguruan tinggi.
untuk memberikan nilai tambah produk dan jasa di Berdasarkan hasil penelitian bahwa komunikasi
pasar (pelanggan) sebagai imbalan atas penghargaan organisasi berpengaruh langsung terhadap mutu
finansial. Budaya organisasi diungkapkan melalui kinerja Institut Agama Islam Swasta, sebesar 1,77%.
sikap, sistem keyakinan, impian, perilaku, nilai-nilai,
Bila diurai dan dikelompokan maka teori itu Layanan akademik yang perlu ditata kembali
meliputi kinerja pimpinan, budaya organisasi, adalah networking, kedisiplinan dalam proses
komunikasi organisasi, layanan akademik yang perkuliahan, meningkatkan kemampuan staf fakultas,
memiliki pengaruh terhadap mutu kinerja perguruan meningkatkan ketertiban dan otomatisasi administrasi,
tinggi. Dari hasil penelitian kinerja pimpinan, budaya bimbingan kepada mahasiswa yang efektif, serta
organisasi, komunikasi organisasi, dan layanan promosi perguruan tinggi yang efektif dan efisien.
akademik secara bersama-sama berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap mutu kinerja Institut Untuk mempermudah pemahaman model
Agama Islam Swasta. Besarnya pengaruh semua strategi pengembangan sistem mutu IAIS di Jawa
variabel secara bersama-sama terhadap mutu kinerja Barat dapat dilihat pada gambar berikut :
Institut Agama Islam Swasta di Jawa Barat adalah 56,1
%, deteminasinya adalah 31,90% Maka dengan
demikian budaya organisasi, kinerja pimpinan,
komunikasi organisasi, layanan akademik adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi mutu kinerja
Institut Agama Islam Swasta di Jawa Barat.
Budaya
Organisasi
Kebijakan
Pengembangan
Eksternal
4. Tertib dan
3. Performance berorganisasi
otomatisasi
Apraisal
4. Audit Kinerja Administrasi Respek sosial
Kondisi IAIS 1. Diklat Komunikator 5. Bimbingan budaya yang
2. Pengadaan dan mahasiswa
Penataan Media 6. Promosi yang Imaj masyarakat
yang lebih baik
Komunikasi efektif
7. Audit kinerja dan
Finansial
Umpan
Balik
DAFTAR PUSTAKA
Cyert, M. (1993). Leadership in the '80s: essays on Lankin, M. (1990). Innovation in Higher Education:
higher education, USA : Harvard University. Thelnfluenceof Organizational Culture.