Anda di halaman 1dari 28

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

(B P P T)
SALINAN

PERATURAN
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NOMOR 10 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN
FUNGSIONAL PEREKAYASA MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

Menimbang: bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 26 Tahun 2016 tentang pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui
penyesuaian/inpassing, Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi perlu menetapkan Tata Cara
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Perekayasa melalui Penyesuaian/Inpassing
berdasarkan Peraturan ini;

Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 6037);

2. Keputusan
-2-

2. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);
3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun
2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 322);
4. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
11);
5. Keputusan Presiden Nomor 64/M Tahun 2014 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam
Jabatan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan
Fungsional Perekayasa dan Angka Kreditnya,
sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 2 Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 409);

7. Peraturan...
-3-

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 192);

8. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan


Teknologi Nomor 009 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 1610);

9. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13


Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pembinaan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 865);

10. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan


Teknologi Nomor 015 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Perekayasa dan Angka
Kreditnya;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN


PENERAPAN TEKNOLOGI TENTANG TATA CARA
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM
JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA MELALUI
PENYESUAIAN/INPASSING.

Pasal 1
-4-

Pasal 1
Pedoman tata cara pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Fungsional Perekayasa melalui
Penyesuaian/Inpassing dibuat untuk keseragaman dalam
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Perekayasa melalui Penyesuaian/Inpassing.

Pasal 2
Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan
Fungsional Perekayasa melalui Penyesuaian/Inpassing
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 dilaksanakan dengan
menggunakan Pedoman Tata Cara sebagaimana diatur
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.

Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2018.

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada yang


berkepentingan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Mei 2017
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI

ttd

UNGGUL PRIYANTO
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 10 TAHUN 2017
TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL


DALAM JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI


INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
-2-

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terbitnya Tata Cara pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Perekayasa melalui Penyesuaian/Inpassing.

Jabatan Fungsional Perekayasa ditetapkan oleh pemerintah yang


mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk
melakukan kegiatan kerekayasaan dalam kelompok kerja fungsional pada
bidang Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan dan
Pengoperasian untuk meningkatkan produktivitas dan professionalisme
Pegawai Negeri Sipil.

Tata Cara pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Perekayasa


melalui Penyesuaian/Inpassing ini disusun dalam rangka mendukung
kebijakan Pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang
pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional melalui
penyesuaian/inpassing.

Berdasarkan Tata Cara pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam


jabatan Perekayasa melalui Penyesuaian/Inpassing ini, kepada semua
pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memahami dan
melaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN


PENERAPAN TEKNOLOGI

ttd

UNGGUL PRIYANTO.
-3-

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . 2
Daftar Isi . 3

I. Pendahuluan . 4
I.1 Latar belakang . 4
I.2 Maksud dan tujuan ... 5
I.3 Pengertian .. 6

II. Persyaratan Penyesuaian/Inpassing 9


II.1 Kriteria untuk dapat mengikuti Penyesuaian/Inpassing . 9
II.2 Prosedur/Inpassing 14

III. Uji kompetensi . 15


III.1 Standard Kompetensi 15
III.2 Materi Uji Kompetensi .. 19
III.3 Tata Cara Uji Kompetensi 19
III.4 Lokasi Uji Kompetensi .. 20

Anak Lampiran
1. Daftar Pendidikan dengan kualifikasi bidang Teknologi.. 21
2. Angka Kredit Kumulatif Penyesuaian/inpassing Jabatan .. 24
Fungsional Perekayasa
-4-

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), menyatakan bahwa pengembangan karier PNS
didasarkan pada kualifikasi kompetensi, penilaian kinerja dan
kebutuhan dari Instansi, dan menetapkan perubahan pokok-
pokok kepegawaian diantaranya ASN sebagai profesi. PNS
sebagai salah satu unsur dari ASN, dalam pengangkatannya ke
dalam jabatan tertentu ditentukan berdasarkan perbandingan
obyektif antara kompetensi, kualifikasi dan persyaratan yang
dibutuhkan oleh jabatan dengan yang dimiliki oleh pegawai.

Berdasarkan pertimbangan perubahan pokok-pokok


kepegawaian dalam Undang-Undang ASN, maka Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Instansi
Pembina Jabatan Fungsional Perekayasa melakukan
perubahan dan perbaikan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan dan pembinaan Jabatan Fungsional Perekayasa.

Kebijakan Pemerintah merencanakan bahwa pada tahun tahun


mendatang jumlah PNS akan dirasionalisasi dari 4,3 juta orang
saat ini menjadi 2,5 juta orang. Setelah dikurangi tenaga
pendidik, diperkirakan PNS yang berjumlah 1 juta orang terbagi
kedalam 250 jabatan fungsional tertentu. Berdasarkan data di
atas, maka secara pro-rata, setiap jabatan fungsional tertentu
harus membina sekitar 40.000 orang. Target jumlah tersebut
sangat besar bila dibandingkan jumlah pejabat Fungsional
Perekayasa saat ini yang hanya 2.295 orang.
-5-

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan penambahan


jumlah pejabat Fungsional Perekayasa sebagai aset sumber
daya manusia untuk mendukung program-program
pembangunan nasional, dan untuk menghasilkan karya-karya
teknologi dan produk inovatif yang memiliki daya saing tinggi di
pasar global, regional dan nasional serta sebagai wadah untuk
meningkatkan pembangunan nasional dalam rangka
mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.

I.2 Maksud dan Tujuan


I.2.1 Maksud:
Sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil dalam Jabatan Fungsional Melalui
Penyesuaian/Inpassing.
I.2.2 Tujuan:
I.2.2.1 Memberikan pengakuan/penghargaan serta pengembangan
karier kepada PNS yang melakukan kegiatan kerekayasaan
melalui penyesuaian/inpassing;
1.2.2.2 Memperpanjang masa kerja produktif PNS untuk menghasilkan
inovasi produk teknologi sesuai peraturan yang berlaku.
-6-

I.3. Pengertian
I.3.1 Penyesuaian/Inpassing adalah proses pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional dalam jangka waktu tertentu guna
memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan;
I.3.2 Perekayasa adalah Pejabat Fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja
Fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan,
perekayasaan, dan pengoperasian yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara
penuh oleh pejabat yang berwenang;
I.3.3 Kerekayasaan adalah kegiatan bertahap yang secara runtun
meliputi penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian;
I.3.4 Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk
yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai
disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi
pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu
kehidupan manusia;
I.3.5 Inovasi adalah adalah kegiatan Penelitian, Pengembangan,
dan/atau Perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi;
I.3.6 Organisasi Fungsional Kerekayasaan adalah organisasi yang
dibentuk secara temporer (ad hoc) untuk pelaksanaan kegiatan
kerekayasaan dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan
tertentu;
-7-

I.3.7 Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian multi disiplin


ilmu pengetahuan yang dapat dilanjutkan melalui kegiatan
pengembangan dan perekayasaan;
I.3.8 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu
pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk
meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi
baru;
I.3.9 Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk
menghasilkan nilai, produk, dan/atau proses produksi dengan
mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau
konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya, dan
estetika;
I.3.10 Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional
dan evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan pasca jual,
modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem
kerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial;
I.3.11 Unit kepegawaian adalah unit yang mengelola atau
bertanggung jawab terhadap pembinaan Jabatan Fungsional;
I.3.12 Unit Perekayasaan Instansi Pemerintah adalah unit kerja yang
melaksanakan kegiatan fungsional kerekayasaan pada
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau
Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
I.3.13 Tim penilai adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi
kerja calon pejabat Fungsional Perekayasa;
-8-

I.3.14 Kompetensi adalah suatu kemampuan menguasai dan


menerapkan pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian,
sikap kerja di tempat kerja sesuai dengan kinerja yang
dipersyaratkan;
I.3.15 Uji kompetensi kerekayasaan adalah suatu sarana untuk
mengetahui atau membuktikan kemampuan Kompetensi
teknis, Kompetensi manajerial dan Kompetensi sosial kultural
seseorang pada bidang kerekayasaan;
I.3.16 Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang
merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian;
I.3.17 Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi/data
dengan cara mengajukan pertanyaan langsung;
I.3.18 Pelaksana adalah tim yang melaksanakan uji kompetensi yang
terdiri dari sekretariat penilai dan tim penilai;
I.3.19 Sekretariat adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan bertugas melakukan administrasi,
verifikasi dan korespondensi terkait dengan pengusulan
dokumen inpassing;
I.3.20 Tim penilai adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan
oleh Kepala BPPT/Instansi Pembina yang bertugas menilai
kompetensi, prestasi dan pengalaman kerja calon pejabat
Fungsional Perekayasa;
-9-

BAB II
PERSYARATAN PENYESUAIAN/INPASSING

Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional


Perekayasa ditujukan bagi seluruh PNS yang pada saat ini
sedang bertugas pada instansi/unit kerja bidang
kerekayasaan dan memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

II.1 Kriteria untuk dapat mengikuti penyesuaian/inpassing


II.1.1 Usulan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perekayasa
melalui penyesuaian/inpassing didasarkan pada kebutuhan
pegawai sebagaimana yang ada dalam e-Formasi dan
pelaksanaannya harus mempertimbangkan kebutuhan
organisasi;

II.1.2 Seluruh PNS yang berasal dari instansi/unit yang mempunyai


tugas dan fungsi kerekayasaan, dan telah memiliki
pengalaman kerja di bidang kerekayasaan minimal 2 (dua)
tahun kumulatif, dengan kriteria sebagai berikut :

II.1.2.1 PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang


Jabatan Fungsional Perekayasa yang akan diduduki
berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang.

II.1.2.2 PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan


formasi Jabatan Fungsional Perekayasa dan telah
mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

II.1.2.3 Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator atau Pengawas yang


memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir dengan Jabatan
Fungsional Perekayasa yang akan didudukinya.
-10-

II.1.3 Pendidikan:

II.1.3.1 Untuk dapat diusulkan dan diangkat paling tinggi dalam


jenjang Jabatan Perekayasa Ahli Muda, III/d, Pendidikan paling
kurang Stra ta 1 atau Diploma IV di bidang teknologi sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan;

II.1.3.2 Untuk dapat diusulkan dan diangkat paling tinggi dalam


jenjang Jabatan Perekayasa Ahli Madya, IV/c, Pendidikan
paling kurang Strata 2 di bidang teknologi sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan; atau

II.1.3.3 Untuk dapat diusulkan dan diangkat paling tinggi dalam


jenjang Jabatan Perekayasa Ahli Madya, IV/c, Pendidikan
paling kurang Strata 1 atau Diploma IV di bidang teknologi
sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan, ditambah paling
kurang telah mempublikasikan 2 (dua) karya tulis ilmiah pada
majalah terakreditasi nasional (paling kurang sebagai penulis
keempat); atau paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu)
karya tulis ilmiah pada majalah terakreditasi Internasional
(paling kurang sebagai penulis keempat); atau paling kurang
memperoleh 1 (satu) paten berbasis teknologi;

II.1.3.4 untuk dapat diusulkan dan diangkat paling tinggi dalam


jenjang Jabatan Perekayasa Ahli Utama, IV/e, Pendidikan
Strata 3 di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan; atau

II.1.3.5 Untuk dapat diusulkan dan diangkat paling tinggi dalam


jenjang Jabatan Perekayasa Ahli Utama, IV/e, Pendidikan
paling kurang S-2 di bidang teknologi sesuai dengan kualifikasi
yang ditentukan, ditambah paling kurang telah
mempublikasikan 3 (tiga) karya tulis ilmiah pada majalah
terakreditasi nasional (paling kurang sebagai penulis keempat);
-11-

atau paling kurang telah mempublikasikan 1 (satu) karya tulis


ilmiah pada majalah terakreditasi Internasional (paling kurang
sebagai penulis keempat); atau paling kurang memperoleh 2
(dua) paten berbasis teknologi;

II.1.3.6 Kualifikasi pendidikan di bidang teknologi yang ditentukan


dapat dilihat pada anak lampiran 1 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

II.1.4 Pangkat paling rendah Penata Muda, Golongan Ruang III/a,

II.1.5 Menyertakan surat pernyataan dari Pejabat Pembina


Kepegawaian, bahwa yang bersangkutan belum pernah
diangkat dalam Jabatan Fungsional Tertentu;

II.1.6 Batas usia yang dipersyaratkan:

II.1.6.1 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan


terakhir bagi pejabat pelaksana;

II.1.6.2 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan


terakhir bagi pejabat Administrator atau Pengawas (pangkat
paling tinggi Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d);

II.1.6.3 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan


terakhir bagi Administrator (pangkat paling kurang Pembina,
Golongan Ruang IV/a) yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Ahli Perekayasa Madya;

II.1.6.4 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan


terakhir bagi pejabat Pimpinan Tinggi (JPT).

II.1.7 Mengikuti dan lulus uji kompetensi Jabatan Fungsional


Perekayasa yang dilaksanakan oleh Instansi Pembina Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi;

II.1.8 Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.

II.1.9 Pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing wajib


melampirkan:
-12-

II.1.9.1 Foto copy sah Ijazah yang telah diakui Badan Kepegawaian
Negara (BKN);

II.1.9.2 Foto copy sah Kartu Pegawai (karpeg);

II.1.9.3 Foto copy sah SK pangkat terakhir;

II.1.9.4 Foto copy sah SK jabatan terakhir (JA/JPT);

II.1.9.5 Surat rekomendasi mengikuti inpassing dari Pimpinan


Instansi;

II.1.9.6 Surat pernyataan bersedia ikut Diklat Fungsional Perekayasa,


bagi yang belum pernah ikut dan lulus Diklat fungsional
Perekayasa;

II.1.9.7 Surat pernyataan tidak rangkap jabatan;

II.1.9.8 Surat pernyataan di atas materai bahwa PNS yang


bersangkutan akan melaksanakan kegiatan kerekayasaan
secara aktif;

II.1.9.9 Daftar Riwayat Hidup (DRH) ditandatangani yang


bersangkutan dan diketahui pimpinan unit kerjanya;

II.1.9.10 Copy Bukti Pendukung Kegiatan Kerekayasaan (SK Tim atau


Laporan Kegiatan Kerekayasaan atau dokumentasi pendukung
lainnya dari kegiatan Kerekayasaan yang dilakukan);

II.1.9.11 Copy Bukti Pendukung Kegiatan Publikasi Ilmiah, berupa


karya tulis ilmiah pada jurnal, dan/atau prosiding, dan/atau
buku ber ISSN/ISBN/ akreditasi, atau sertifikat Patent di
bidang Teknologi, (jika ada);

II.1.9.12 Copy Bukti Pendukung Kegiatan Penunjang, berupa Sertifikat


mengikuti Kegiatan Seminar, Workshop, Pengajar di bidang
kerekayasaan, (jika ada);

II.1.9.13 Copy Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (P2KP) Tahun Terakhir;


-13-

II.1.9.14 Seluruh berkas digandakan 2 (dua) kali dan masing-masing


dimasukkan dalam document holder berwarna hijau dengan
diberikan nama, NIP, unit kerja, dan instansi.

II.1.10 Masa penerimaan berkas usulan penyesuaian/inpassing


sampai dengan tanggal 31 Juli 2018 sesuai dengan tanda
bukti penerimaan berkas di Sekretariat Tim inpassing;

II.1.11 Bagi yang lulus uji kompetensi akan diberikan Penetapan


Angka Kredit (PAK) penyesuaian/inpassing sebagai dasar
penerbitan Surat Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Perekayasa melalui penyesuaian/Inpassing;

II.1.12 Angka kredit kumulatif untuk PAK penyesuaian/inpassing


tercantum dalam anak lampiran 2 yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

II.1.13 Instansi Pembina menerbitkan pengusulan pengangkatan


Pejabat Fungsional Perekayasa berdasarkan Penetapan Angka
Kredit (PAK) untuk penyesuaian / Inpassing berlaku paling
lama sampai dengan 31 Desember 2018;

II.1.14 Surat Keputusan Pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional


Perekayasa berdasarkan rekomendasi PAK untuk
penyesuaian/Inpassing sudah harus ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang paling lambat 31 Desember 2018.
-14-

II.2 Prosedur Inpassing

Diagram alir prosedur Inpassing sebagai berikut :

Kementerian/LPNK/Pemda BPPT
No Proses Prov/Kab/Kota
Pusbindiklat Kepala
Distribusi Perka BPPT Tentang Tata Cara
Pengangkatan PNS dalam J.F. Perekayasa melalui Mulai
1 penyesuaian/Inpassing
Dari Instansi Pembina ke Instansi Kementerian,
LPNK, Pemerintah Provinsi, Kab/Kota 1
Distribusi Perka BPPT Tentang Tata Cara
Pengangkatan PNS dalam J.F. Perekayasa melalui 2
2 penyesuaian/Inpassing
Dari Instansi ke unit kerja Litbangyasa di
lingkungannya
Pegawai/pengusul mengisi formulir dan melengkapi
berkas yang diperlukan.
Pegawai/pengusul mengajukan berkas usulan
kepada Kepala Unit Kerja.
Kepala Unit Kerja mengirim surat pengantar dan
berkas pegawai/pengusul ke unit Kepegawaian.

3 Unit Kepegawaian melakukan verifikasi berkas : 3

Berkas yang tidak lengkap, dikembalikan kepada


pegawai/pengusul melalui unit kerja untuk T
dilengkapi. Verifikasi
internal
Berkas yang tidak memenuhi persyaratan inpassing,
dikembalikan ke unit kerja. Y
Berkas lengkap dan memenuhi persyaratan di kirim
ke Instansi Pembina/ Ka. BPPT cq. Pusbindiklat
4
BPPT dengan surat pengantar Kepala Instansi atau
4
Pejabat Pembina Kepegawaian
Ditujukan kepada :
Kepala BPPT
C.q. Kepala Pusbindiklat BPPT
Gedung 2 BPPT Lt. 6
Jln. M.H. Thamrin No. 8, JAKARTA 10340
Telp. 021 3162222 ex 9182, Fax. 021-3101416
Sekretariat Inpassing (Pusbindiklat BPPT)
5 memverifikasi berkas usulan yang diterima 5

Berkas yang tidak lengkap, dikembalikan kepada


Instansi pengusul untuk dilengkapi

Berkas yang tidak memenuhi persyaratan inpassing, T Verifikasi


dikembalikan ke Instansi pengusul.

6 Pelaksanaan Uji Kompetensi 6 Y

Jika lulus dalam Penilaian Substansi dan Uji


Kompetensi, Konsep PAK Inpassing disiapkan dan Lulus ?
disampaikan kepada Ka. BPPT. y

7 Pengesahan PAK Inpassing oleh Kepala BPPT 7

Pusbindiklat selaku sekretariat Inpassing mengelola T


administrasi hasil pelaksanaan Inpassing dan
8 8
menyampaikan laporan ke instansi pengusul, BKN
serta Kemenpan & RB.
Instansi Pengusul (Kementerian, LPNK, Pemerintah
Provinsi, Kab/Kota) menerima Surat hasil
9 9
pelaksanaan Inpassing serta PAK Inpassing (bagi
yang lulus)

Selesai
-15-

BAB III

Uji kompetensi

Uji kompetensi dilaksanakan terhadap Pegawai Negeri Sipil


yang akan menjadi pejabat Fungsional Perekayasa melalui
penyesuaian/inpassing agar hasil uji kompetensi (yang terdiri
dari Kompetensi Teknis; Kompetensi Manajerial; dan
Kompetensi sosial kultural) dapat digunakan sebagai dasar
untuk memberikan rekomendasi dan penetapan jenjang
jabatan yang sesuai dengan kompetensinya.
Dengan demikian bagi pengusul yang akan mengikuti uji
kompetensi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
III.1 Standar Kompetensi
III.1.1 Perekayasa Ahli Pertama :
III.1.1.1 Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan;
III.1.1.2 Melakukan kegiatan eksplorasi;
III.1.1.3 Melakukan kegiatan observasi;
III.1.1.4 Melaksanakan penelitian lanjut;
III.1.1.5 Menerapkan Konsep Dasar Rancangan Teknik;
III.1.1.6 Melaksanakan desain awal;
III.1.1.7 Melaksanakan desain rinci;
III.1.1.8 Melaksanakan pengujian karakteristik produk;
III.1.1.9 Melaksanakan pengujian Kinerja;
III.1.1.10 Melaksanakan pengukuran;
III.1.1.11 Melaksanakan modifikasi produk;
III.1.1.12 Melaksanakan perawatan produk;
III.1.1.13 Melaksanakan studi kesesuaian parameter kelayakan teknologi;
III.1.1.14 Melaksanakan perbandingan kinerja suatu teknologi;
III.1.1.15 Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik;
III.1.1.16 Menulis Laporan Teknis.
-16-

III.1.2 Perekayasa Ahli Muda :


III.1.2.1 Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
III.1.2.2 Melakukan Supervisi kegiatan eksplorasi;
III.1.2.3 Melakukan Supervisi kegiatan observasi;
III.1.2.4 Melakukan Supervisi penelitian lanjut;
III.1.2.5 Melakukan Supervisi Konsep Dasar Rancangan Teknik;
III.1.2.6 Melakukan Supervisi desain awal;
III.1.2.7 Melakukan Supervisi desain rinci;
III.1.2.8 Melakukan Supervisi pengujian karakteristik produk;
III.1.2.9 Melakukan Supervisi pengujian Kinerja;
III.1.2.10 Melakukan Supervisi pengukuran;
III.1.2.11 Melakukan Supervisi modifikasi produk;
III.1.2.12 Melakukan Supervisi perawatan produk;
III.1.2.13 Melakukan Supervisi studi kesesuaian parameter kelayakan
teknologi;
III.1.2.14 Melakukan Supervisi perbandingan kinerja suatu teknologi;
III.1.2.15 Melakukan Perencanaan Proyek;
III.1.2.16 Menyampaikan presentasi;
III.1.2.17 Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik;
III.1.2.18 Menulis Laporan hasil supervisi teknis;
III.1.2.19 Membuat karya tulis ilmiah bidang kerekayasaan;
III.1.3 Perekayasa Ahli Madya :
III.1.3.1 Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
III.1.3.2 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah testing;
III.1.3.3 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah modifikasi;
III.1.3.4 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah desain;
III.1.3.5 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah observasi;
-17-

III.1.3.6 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja


(WBS) untuk masalah eksplorasi;
III.1.3.7 Melaksanakan sub-integrasi produk struktur rincian kerja
(WBS) untuk masalah perawatan;
III.1.3.8 Mendiskusikan kualitas capaian dari segi teknis dengan
melakukan iterasi teknis diantara kelompok (group) yang
terkait;
III.1.3.9 Mempersiapkan buku acuan produksi;
III.1.3.10 Mempersiapkan buku acuan desain;
III.1.3.11 Mempersiapkan buku acuan kerekayasaan;
III.1.3.12 Mempersiapkan buku acuan pengujian;
III.1.3.13 Memberikan metode pengendalian proyek, untuk penjadwalan
dan pengendalian program;
III.1.3.14 Melaksanakan kerjasama teknis dengan pihak lain;
III.1.3.15 Melaksanakan Progress Control & Monitoring (PCM);
III.1.3.16 Melaksanakan persiapan dan pemeriksaan Progress Control &
Monitoring (PCM);
III.1.3.17 Melakukan Perencanaan Proyek;
III.1.3.18 Menyampaikan presentasi;
III.1.3.19 Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik;
III.1.3.20 Menulis Laporan teknis hasil sub integrasi;
III.1.3.21 Membuat karya tulis ilmiah bidang kerekayasaan.
III.1.4 Perekayasa Ahli Utama :
III.1.4.1 Menerapkan Prinsip-Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
III.1.4.2 Mempersiapkan buku acuan program (Program Manual);
III.1.4.3 Memberikan supervisi teknis untuk penyelarasan kinerja secara
rutin;
III.1.4.4 Memberikan saran perbaikan, alternatif teknik yang lain pada
pertemuan diskusi dengan para Ketua Kelompok (Group Leader)
secara bersama atau sendiri-sendiri, untuk mendiskusikan
hasil-hasil program secara berkala;
-18-

III.1.4.5 Melakukan optimasi desain (trade-off) terhadap kondisi batas


yang masih bisa dinegosiasi diantara struktur rincian kerja
(WBS) dan prioritasi hasil-hasil struktur rincian kerja (WBS)
untuk mendapatkan produk akhir yang paling sesuai pada
akhir tahun anggaran;
III.1.4.6 Mengevaluasi usulan spesifikasi teknis barang yang diusulkan
Ketua Kelompok (Group Leader);
III.1.4.7 Mempresentasikan hasil kegiatan secara teknis dihadapan
Kepala Program secara berkala;
III.1.4.8 Membentuk organisasi program bersama kepala program (KP)
dan Program Manajer (PM);
III.1.4.9 Membuat perencanaan SDM yang sesuai kebutuhan,
berkoordinasi dengan para Kepala Unit Struktural yang terlibat
dalam program;
III.1.4.10 Melakukan perencanaan program bersama Pengelola Program
(Program Manager) dan Insinyur Kepala (Chief Engineer)
membentuk organisasi program, menentukan jumlah struktur
rincian kerja (WBS) dan jumlah paket pekerjaan (WP) untuk
setiap struktur rincian kerja (WBS);
III.1.4.11 Mengangkat personil-personil yang terlibat dalam program serta
pejabat-pejabat fungsional atas usulan Insinyur Kepala (Chief
Engineer) dan Program Manager;
III.1.4.12 Mendiskusikan jalannya program ditinjau dari segi teknik
ketepatan waktu dan pendanaan secara berkala bersama para
Ketua Kelompok (Group Leader), Program Manager dan Insinyur
Kepala (Chief Engineer);
III.1.4.13 Memberikan saran-saran pada setiap fasa penelaahan program
(program review): tahap persiapan (preliminary), tahap rinci
(detail), tahap kritis (critical) dan tahap akhir (final);
-19-

III.1.4.14 Melaporkan jalannya program serta mempertanggungjawabkan


hasil program kepada kepala unit struktural (pimpinan terkait)
yang memberi pekerjaan secara berkala;
III.1.4.15 Memperagakan hasil-hasil program;
III.1.4.16 Mempresentasikan serta mempertahankan usulan Hak Atas
Kekayaan Intelektual dihadapan yang berwenang;
III.1.4.17 Melakukan Komunikasi Kerja Timbal-Balik;
III.1.4.18 Menulis Laporan akhir (quality cost and delivery/QCD) yang
merupakan hasil integrasi seluruh kegiatan/pekerjaan;
III.1.4.19 Membuat karya tulis ilmiah bidang kerekayasaan.

III.2 Materi uji kompetensi


III.2.1 Peran dan tugas di dalam tahapan kegiatan kerekayasaan
yaitu:
III.2.1.1 Penelitian terapan; dan atau
III.2.1.2 Pengembangan; dan atau
III.2.1.3 Perekayasaan; dan atau
III.2.1.4 Pengoperasian.
III.2.2 Memenuhi standar kompetensi sebagaimana tertulis pada
huruf III.1

III.3 Tata Cara Uji Kompetensi


III.3.1 Sekretariat mengumumkan rencana pelaksanaan uji
kompetensi melalui surat dan/atau website Pusbindiklat BPPT
kepada Tim Uji Kompetensi dan peserta uji kompetensi.
III.3.2 Sekretariat menginformasikan pelaksanaan uji kompetensi
paling lambat 1 (satu) bulan setelah melakukan penilaian
substansi.
III.3.3 Sekretariat menetapkan lokasi dan jadwal uji kompetensi
melalui surat dan/atau website Pusbindiklat BPPT.
-20-

III.3.4 Tim melakukan uji kompetensi melalui portofolio dan/atau


wawancara yang berdasarkan pada hasil sidang penilaian
substansi.
III.3.5 Tim uji kompetensi menandatangani Berita Acara Uji
Kompetensi.
III.3.6 Sekretaris Tim Uji Kompetensi membuat laporan tertulis yang
disampaikan kepada Kepala BPPT/Instansi Pembina tentang
hasil uji kompetensi dan rekomendasi pengangkatan calon
pejabat fungsional perekayasa melalui penyesuaian/inpassing.
III.3.7 Sekretariat menyiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan
penandatangan Berita Acara Uji Kompetensi oleh Ketua dan
Anggota Tim Uji Kompetensi.
III.3.8 Sekretaris Uji Kompetensi membuat surat tentang hasil
penilaian calon pejabat fungsional perekayasa yang
direkomendasi dapat diangkat dan tidak dapat diangkat melalui
penyesuaian/inpassing, yang ditandatangani oleh Kepala
BPPT/Instansi Pembina dan dikirimkan kepada Pimpinan
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
Pemerintah provinsi/Kabupaten/Kota.

III.4 Lokasi Uji Kompetensi


Uji kompetensi dilaksanakan di kantor Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (Instansi Pembina), Jln. Mh. Thamrin No.
8, Jakarta 10340, Telp 3169183, Fax. 021-3101416

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN


PENERAPAN TEKNOLOGI

ttd

UNGGUL PRIYANTO.
-21-

ANAK LAMPIRAN 1
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 10 TAHUN 2017
TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

DAFTAR PENDIDIKAN DENGAN KUALIFIKASI BIDANG TEKNOLOGI

MATHEMATICS
1. Algebra 7. Numerical analysis
2. Analysis and functional analysis 8. Operations research
3. Computer science 9. Probability
4. Geometry 10. Statistics
5. Number theory 11. Other mathematical specialities
6. Topology

ASTRONOMY & ASTROPHYSICS


1. Cosmology and cosmogony 5. Radio-astronomy
2. Interplanetary medium 6. Solar system
3. Optical astronomy 7. Other astronomical specialities
4. Planetology

PHYSICS
1. Acoustics 9. Optics
2. Electro-magnetism 10. Physical chemistry
3. Electronics 11. Solid state physics
4. Fluid (physics of) 12. Thoeritical physics
5. Mechanics 13. Thermodynamics
6. Molecular physics 14. Units and constants
7. Nuclear physics 15. Other physical specialities
8. Nucleonic

CHEMISTRY
1. Analytical chemistry 5. Nuclear chemistry
2. Biochemistry 6. Organic chemistry
3. Inorganic chemistry 7. Physical chemistry
4. Macromolecular chemistry 8. Other chemical specialities

LIFE SCIENCES
1. Animal biology (zoology) 11. Immunology
2. Anthropology (physical) 12. Insect biology (entomology)
3. Biochemistry 13. Microbiology
4. Biomathematics 14. Molecular biology
5. Biometrics 15. Palaentology
6. Cell biology 16. Plant biology (botany)
7. Ethology 17. Radiobiology
8. Genetics 18. Symbiosis
9. Human biology 19. Virology
10. Human physiology 20. Other biological specialities
-22-

EARTH AND SPACE SCIENCES


1. Atmospheric sciences 6. Hydrology
2. Climatology 7. Meteorology
3. Geochemistry 8. Oceanography
4. Geodesy 9. Soil science
5. Geography 10. Space science
11. Geology 13. Other earth, space or
environmental specialities
12. Geophysics

AGRICULTURAL SCIENCES
1. Agricultural chemistry 6. Forestry
2. Agricultural engineering 7. Horticulture
3. Agronomy 8. Phytopathology
4. Animal husbandry 9. Veterinary sciences
5. Fish and wildlife 10. Other agricuktural specialities

MEDICAL SCIENCES
1. Clinical sciences 9. Pharmacology
2. Epidemiology 10. Preventive medicine
3. Forensic medicine 11. Psychiatry
4. Occupational medicine 12. Public health
5. Internal medicine 13. Surgery
6. Nutrition sciences 14. Toxicology
7. Pathology 15. Other medical specialities
8. Pharmacodynamics

TECHNOLOGICAL SCIENCES
1. Aeronautical technology 16. Metal products technology
2. Biochemical technology 17. Motor vehicle technology
3. Chemical technology 18. Mining technology
4. Computer technology 19. Naval technology
5. Construction technology 20. Nuclear technology
6. Electrical technology 21. Petroleum and coal technology
7. Electronic technology 22. Power technology
8. Environmental technology 23. Railway technology
9. Food technology 24. Space technology
10. Industrial technology 25. Telecommunications technology
11. Instrumentation technology 26. Textile technology
12. Materials technology 27. Transportation systems
technology
13. Mechanical technology 28. Unit operations technology
14. Medical technology 29. Urban planning
15. Metallurgical technology 30. Other technological specialities
-23-

ENGINEERING AND TECHNOLOGY


1. Civil Engineering 12. Enviromental Biotechnology
2. Electrical Engineering 13. Aerospace Engineering
3. Electronic Engineering 14. Information and communication
Technology
4. Information Engineering 15. Marine Technology
5. Mechanical Engineering 16. physics Engineering
6. Chemical Engineering 17. Measurement Testing and Quality
Control Engineering
7. Material Engineering 18. Nuclear Engineering
8. Medical Engineering 19. Transportation Engineering
9. Enviromental Engineering
10. Industrial Engineering
11. Nano Technology
-24-

ANAK LAMPIRAN 2
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 10 TAHUN 2017
TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI
NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PEREKAYASA MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

ANGKA KREDIT KUMULATIF PENYESUAIAN/INPASSING DALAM


JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
Angka Kredit dan Masa Kepangkatan
Golongan
No Ijazah Kurang 4 Tahun
Ruang 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun
1 Tahun / lebih
1 2 3 4 5 6 7 8
1 III/a S-1 / D-IV 100 106 118 130 142
S-1 / D-IV 150 154 165 178 190
2 III/b
S-2 150 155 168 181 195
S-1 / D-IV 200 214 237 261 285
3 III/c S-2 200 214 239 264 290
S-3 200 216 241 268 294
S-1 / D-IV 300 309 332 356 380
4 III/d S-2 300 310 334 359 385
S-3 300 311 336 363 390
S-1 / D-IV * 400 415 450 486 522
5 IV/a S-2 400 416 453 490 527
S-3 400 418 456 494 532
S-1 / D-IV * 550 558 593 629 665
6 IV/b S-2 550 559 595 632 670
S-3 550 560 598 636 674
S-1 / D-IV * 700 698 731 765 798
7 IV/c S-2 700 699 733 768 803
S-3 700 700 735 771 807
S-2 * 850 856 903 949 993
8 IV/d
S-3 850 857 904 950 997
9 IV/e S-2 */S-3 1.050 1.050 1.050 1.050 1.050
* dengan persyaratan khusus
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI

ttd

UNGGUL PRIYANTO.

Anda mungkin juga menyukai