FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS GAJAH MADA 2014 Kasus WorldCom WorldCom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990 menjadi $392 milyar pada 2001. Akuisisi yang besar telah terjadi pada tahun 1998 pada saat WorldCom mengambil alih perusahaan MCI, yaitu peruahaan kedua terbesar di Amerika yang bergerak pada bidang telekomunikasi jarak jauh. Dan pada tahun yang sama WorldCom membeli perusahaan UUNet, Compuserve, dan jaringan data AOL (american Online) yang mengukuhkan posisi WorldCom menjadi operator pertama dalam infrastruktur internet. Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendpatan ini jauh dari yang diharapkan.padahal untuk biaya akuisisi dan untuk membiayai investasi infrastruktur WorldCom menggunakan sumber pendanaan dari luar atau utang. WorldCom bukan satu-satunya perusahaan yang memiliki masalah keuangan pada saat itu Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar $150 milyar (Januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini mebuat pihak manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut. Praktek Akuntansi Dalam laporannya pada 25 Juni WorldCom mengakui bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $3,8 milyar untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal. Beban jaringan adalah beban yang dibayar oleh WorldCom kepada perusahaan lain untuk jaringan telekomunikasi, seperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi WorldCom. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, WorldCom mampu menaikkan pendapatan atau laba. WorldCom mampu menaikan laba karena akun beban dicatat lebih rendah, sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena beban kapitalisasi disajikan sebagai beban investasi. Kalau hal itu tidak terdeteksi, praktek ini akan berakibat pendapatan bersih yang lebih rendah dalam tahun-tahun berikutnya karena beban kapitalisasi jaringan tersebut akan didepresiasikan. Secara esensi beban kapitalisasi jaringan akan memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biayanya dalam beberapa tahun dimasa depan, mungkin antara 10 tahun bahkan lebih. Staf akuntan WorldCom telah diwawancara sebelum tanggal 25 Juni. Pada Maret 2002 SEC meminta data dari perusahaan berupa item-item yang berhubungan dengan Laporan Keuangan. Termasuk didalamnya : 1. komisi penjualan dan tagihan-tagihan yang bermasalah, 2. sanksi administrsi terhadap pendapatan yang berhubungn dengan pelanggan dalam sekala besar, 3. kebijakan akuntansi untuk merger, 4. pinjaman kepada CEO, 5. integrasi sistem komputer WorldCom dengan MCI, 6. analisis ekspektasi pendapatan saham WC. 1 Juli 2002 WorldCom mengumumkan bahwa akun cadangan di WorldCom juga diinvestigasi/diperiksa. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian- kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi, seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan. Pada 8 Agustus, WorldCom mengakui bahwa mereka telah menggunakan akun cadangan secara tidak benar untuk menutupi biaya jaringan yang telah dikapitalisasi. Pertanyaan Audit Berdasarkan latar belakang tersebut, penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukanoleh internal auditor Cynthia Cooper. Mei 2002 Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan WorldCom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt, sekitar 12 Juni. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada AA selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi. Kepala keuangan WorldCom diminta untuk mengkoreksi salah saji/salah pengklasifikasiannya. Setelah berdiskusi lebih lanjut Scott D. Sullivan dipecat pada saat WorldCom mengadakan pengumuman. Pada hari yang sama David F. Myers mengundurkan diri. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Artuhr Anderson selaku auditor eksernal pada tahun 2001 dan AA-pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengan nya. Pada tanggal 15 Juli, Tauzi yang merupakan House Energy and Commerce Committee mengatakan bahwa berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email WorldCom mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal musim panas 2000 silam. Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan kecurangan akuntansi. Satu pertanyaan kepada Internal Auditor WorldCom adalah kenapa butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva harusnnya bisa diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa AA tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak WorldCom. Karena seharusnya AA bertugas untuk mengaudit kesalah semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa AA seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan WorldCom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakuakan hal diluar kewajaran praktek akuntansi. Pertanyaan dan Jawaban 1. Jelaskan mekanisme yang manajemen WorldCom gunakan untuk mentransfer keuntungan dari periode waktu lain untuk menggelembungkan angka pada periode berjalan. Manajemen WorldCom menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara menggelembungkan arus kas dan pendapatan. Hal ini di lakukan dengan cara memanipulasi salah satu pengeluran utama WorldCom yaitu biaya jaringan atau biaya yang dibayarkan kepada pihak ketiga dari penyedian jaringan telekomunikasi atas hak untuk mengakses jaringan pihak ketiga, di pertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana seharusnya biaya jaringan ini dibebankan dalam laporan laba rugi, tetapi oleh WorldCom di bebankan ke rekening modal. Hal ini dapat menjadikan laba periode berjalan tampak lebih besar dari laba sebenarnya yang seharusnya diperoleh oleh perusahaan. Dengan cara ini WorldCom dapat menggelembungkan pendapatan sebesar $3,85 miliar. Selain itu WorldCom juga menciptakan dana cadangan untuk beberapa biaya operasional yang dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan cara ini ini, Worldcom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $2 M. Manipulasi cadangan ini dalam akuntansi di kenal sebagai akuntansi cookie jar 2. Mengapa Arthur Andersen menyetujui tindakan manipulasi ini? Arthur Andersen menyetujui tindakan manipulasi ini karena AA memiliki kepentingan pribadi sama seperti pada kasus Enron dimana KAP AA tidak memiliki integritas, kejujuran dan tidak tegas mepertimbangkan fakta dalam praktek auditnya, sehingga kecurangan yang terjadi di WorldCom tidak di ungkapkan oleh AA. Selain itu adanya hubungan antara AA dengan WorldCom, dimana Scott Sullivan (CFO WorldCom) dan David Myres (controller) merupakan mantan karyawan AA.
3. Bagaimana seharusnya Dewan Direksi Worldcom mencegah manipulasi yang
dilakukan oleh manajemen? Cara yang dapat dilakukan Dewan Direksi Worldcom untuk mencegah manipulasi yang dilakukan oleh manajemen yaitu dewan direksi harus lebih memantau apa yang dilakukan oleh pihak manajemen dan setiap keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen hendaknya meminta persetujuan dari dewan direksi. Selain itu dewan direksi seharusnya bisa menciptakan budaya yang etis. Dewan direksi juga bisa membentuk komite audit yang sepenuhnya memenuhi asas integritas dan independensi. Hal ini agar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan WorldCom dilakukan dengan benar sehingga tidak ada informasi yang ditutupi. Masih banyak hal lainnya yang dapat dilakukan oleh dewan direksi, misalnya mengevaluasi pengendalian internal WorldCom dan lain-lain. 4. Bernie Ebbers bukan akuntan, jadi ia membutuhkan kerja sama dari para akuntan untuk menjamin keberhasilan manipulasinya. Mengapa para akuntan WorldCom mau bekerja sama? Alasan para akuntan WorldCom mau diajak bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan yaitu: a. Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di WorldCom tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kode etik profesi akuntansi. b. Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan keuangan. Jika tidak dituruti, ancamannya para akuntan dipecat. c. Budaya perusahaan yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan tidak turun drastis. d. Adanya kesempatan untuk memanipulasi laporan keuangan WorldCom, dimana dalam hal ini semua pihak terlibat untuk memanipulasi laporan keuangan perusahaan. e. Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan. f. Adanya intensif berupa uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan. 5. Mengapa dewan direksi menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua dan CEO? Dewan direksi menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua (J.Ebbers) dan CEO karena dana sebesar $408,2 juta itu awalnya ditujukan untuk membeli saham worldcom atau untuk margin call seiring harga saham worldcom yang jatuh. Tujuan ini mendukung tujuan perusahaan, oleh karena itu dewan direksi menyetujui pemberian dana pinjaman. Tapi kepercayaan dewan direksi tidak dijaga oleh Ebbers, Ebbers malah mnggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadinya sendiri. 6. Bagaimana dewan memastikan bahwa whistle-blower akan berani maju untuk memberitahukan mereka tentang kegiatan yang dipertanyakan atau meragukan? Dewan direksi dapat menjelaskan bagi semua karyawan siapa saja yang menjadi whistle blower dalam perusahaan akan mendapat perlindungan hukum dari Negara walaupun mereka mendapatkan tekanan atau insentif untuk tetap menjaga informasi mengenai kegiatan yang dipertanyakan atau meragukan dalam perusahaan. Analisis Kasus Pihak manajemen dan pemilik WorldCom melakukan suatu itikad bisnis yang tidak baik. Manajemen WorldCom dengan sengaja memalsukan data keuangan mereka dengan cara membebankan biaya ke rekening modal dan menciptakan kelebihan cadangan atau ketentuan untuk biaya akan datang, yang kemudian dibebaskan atau dikurangi sehingga menambah keuntungan (cookie jar). CEO WorldCom, Ebbers, juga menyalahgunakan wewenangnya sebagai pemilik untuk memperoleh keuntungan pribadi. Selain itu, Arthur Andersen yang seharusnya melakukan pengungkapan atas kecurangan yang dilakukan oleh WorldCom, justru bekerjasama dengan manajemen untuk menutupi kecurangan yang dilakukan WorldCom. AA telah melanggar kode etiknya sebagai auditor, yaitu bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan. Menurut kelompok kami, pihak-pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini yaitu: a. CEO WorldCom-Bernard J. Ebbers Ebbers menyalahgunakan wewenangnya sebagai pemilik untuk memperoleh keuntungan pribadi dari dana yang dipinjamkan WorldCom. Ebbers juga menyatakan bahwa kode etik merupakan tindakan yang menghabiskan waktu saja (mengabaikan kode etik). b. Manajemen WorldCom Manajemen WorldCom dalam dengan sengaja menyetujui pemalsukan data keuangan WorldCom agar laporan keuangan terlihat bagus dan kinerja mereka dinilai bagus pula. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya masa jabatan manajemen senior tidak dipersingkat dan pinjaman pribadi yang beredar tidak ditarik. c. Auditor internal WorldCom Auditor internal perusahaan tidak menggungkapkan kesalahan praktik-praktik akuntansi dan kecurangan akuntansi yang dilakukan manajemen perusahaan. Mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva, harusnnya praktik ini bisa diungkap lebih cepat. d. Auditor eksternal WorldCom-Arthur Endersen AA mengetahui salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. AA seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan WorldCom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakuakan hal diluar kewajaran praktek akuntansi.
Sumber : Leonard J. Brooks and Paul Dunn (2012). Bussiness & Professional Ethics for Directors, Executives and Accountants, 6th edition.