Anda di halaman 1dari 13

Laboratorium

Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Filter Suara Dengan Pole zero

Pemrosesan Sinyal Digital 1601A044

Nama : Tabah Arivianto

Martin Siswanto

N.R.P : 160115023

160115003

KP : -

Semester Genap

Tahun Akademik 2016 2017

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Abstrak
Filter adalah adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita
frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian lain dari
filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan
dan menahan (couple) atau membuang (by pass) frekuensi lainnya.

Filter yang sering digunakan adalah filter untuk menyaring sinyal berdasarkan
frekuensi sinyal, artinya sinyal dengan frekuensi tertentu dibiarkan lewat, sinyal frekuensi
yang lain ditahan.

Filter IIR (Infinite Impulse Response) adalah salah satu tipe dari filter digital yang
dipakai pada aplikasi Digital Signal Processing (DSP). Keuntungan filter IIR antara lain
adalah membutuhkan koefesien yang lebih sedikit untuk respon frekuensi yang curam
sehingga dapat mengurangi jumlah waktu komputasi.

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Proses Filter Suara


1. Pengambilan file suara
File suara yang akan difilter (dihilangkan noisenya) adalah suara1.wav. sebelum kita
mengambil file suara yang akan kita filter kita sesuaikan direktori di MATLAB sesuai dengan
tempat kita menaruh file yang akan kita ambil ke Matlab.

Untuk memasukan file suara tersebut beserta dengan frekuensi samplingnya dalam MATLAB,
menggunakan perintah

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

2. Mencari letak noise


Untuk mencari letak noise dalam file suara tersebut, yang harus dilakukan pertama kali adalah
mendengarkan suara tersebut. Perintah yang digunakan untuk mendengarkan file suara
tersebut adalah

sound (s,fs)

Setelah file suara dimainkan, diketahui bahwa suara noise ada pada seluruh bagian dari file
suara tersebut. Untuk dapat memproses noise tersebut, diperlukan bagian pada file suara
dimana hanya terdapat suara noise saja dan tidak ada suara lain. Pada bagian awal, terdapat
sedikit bagian dimana hanya suara noise saja yang berbunyi. Untuk memproses bagian
tersebut, bagian dari file tersebut perlu dipotong. Digunakan perintah

plot(s)

untuk mengetahui bagian awal yang mana yang harus dipotong. Perintah di atas menghasilkan
gambar grafik sebagai berikut :

Yang perlu dipotong adalah bagian awal dari titik 1 hingga 2000

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Pemotongannya dilakukan dengan perintah :

S=s(1:2000);

3. Mencari frekuensi noise


Setelah mendapatkan bagian yang hanya berisi noise, selanjutnya adalah mencari frekuensi
dari noise tersebut . Caranya adalah dengan metode FFT (Fast Fourier Transform). Dengan
menggunakan perintah :

h=fft(S);

Dengan begitu, seluruh bagian file tersebut akan ditampilkan dalam domain frekuensi. Untuk
menampilkan hasil FFT tersebut, digunakan perintah

plot(abs(h))

Digunakan abs (absolute) untuk menghilangkan bilangan imajiner dari hasil fungsi FFT.
Gambar grafik yang dihasilkan adalah

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Kemudian, dilakukan pencarian range frekuensi dari suara noise tersebut dengan cara
melakukan zoom terhadap frekuensi suara noise dengan cara sebagai berikut :

Bagian awal dari noise seperti terlihat pada gambar dimulai dari titik ke-75, maka cara
mencari nilai frekuensi di titik ke-75 tersebut adalah dengan menggunakan rumus :
f = (titik) / (total nilai titik) x (frekuensi sampling)
f = 75 /2000x 16000
f = 600 Hz
Setelah itu, bagian akhir dari noise terlihat pada titik ke-400. Maka nilai frekuensi di titik
tersebut adalah :
f = 400/2000 x 16000
Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

f = 3200 Hz
Maka dapat disimpulkan bahwa range frekuensi noise adalah dari frekuensi 800 Hz hingga
3200 Hz

4. Menyusun filter
Filter yang diperlukan untuk menyaring noise ini adalah filterbandstop dengan frekuensi cut
off dari 600 Hz hingga 3200 Hz (pemotongan suara dilakukan dari frekuensi noise yaitu
frekuensi 600 Hz hingga 3200 Hz).
Filter yang dibuat dapat diagmbarkan oleh diagram sebagai berikut :

Filterbandstop yang dibuat ini merupakan gabungan antara filter lowpass dan filter highpass.
Filter tersebut bila digambarkan dalam domain frekuensi adalah sebagai berikut :

Pembuatan filter ini akan dilakukan secara terpisah antara filter lowpass dan fitler highpass.
Kemudian suara rekaman akan diproses oleh kedua filtertersebut. Hasil pemrosesan tersebut
dijumlah dan menghasilkan suara rekaman yang bersih dari noise yang diinginkan. Kedua
filter yang dibuat secara terpisah ini akan dibuat pada orde 4 (dimana semakin tinggi orde,
pemotongan suara akan terjadi secara lebih pressi atau menurunnya garis pada frekuensi cut-
off akan sangat halus).

Yang pertama akan dibuat adalah filter lowpass. Pembuatan filter lowpass tersebut dilakukan
dengan metode pole zero.
Pole zero adalah metode pembuatan filter yang dilakukan dengan peletakan titik pole dan zero
pada diagram lingkaran (titik-titik pada lingkaran menandakan posisi frekuensi) frekuensi.
Ditemukan posisi titik-titik cocok adalah sebagai berikut :
Zero =
Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

-1.0002
-1.0000 + 0.0002i
-1.0000 - 0.0002i
-0.9998
Pole =
0.8926 + 0.1980i
0.8926 - 0.1980i
0.7999 + 0.0735i
0.7999 - 0.0735i

Gambar diagram pole zero yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Sebenarnya ada 4 titik Zero, tetapi karena posisinya berdekatan, maka terlihat sebagai 1 titik.

Kemudian Dilakukan penghitungan untuk mencari persamaan H(Z) :

Kemudian filter tersebut akan dipasangkan pada file suara1.wav dengan menggunakan kode :
b=[1 4 6 4 1];
a=[1 -3.3852 4.337 -2.489054 0.53922];
y=filter(b,a,s);
Maka dihasilkanlah suara yang telah difilter dengan menggunakan filter lowpass.

Filter kedua yang akan dibuat adalah filter highpass. Pembuatan filter ini juga menggunakan
metode pole zero dan ditemukan titik Pole dan Zero sebagai berikut
Zero =
Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

1.0002
1.0000 + 0.0002i
1.0000 - 0.0002i
0.9998
Pole =
0.2266 + 0.6442i
0.2266 - 0.6442i
0.1645 + 0.1937i
0.1645 - 0.1937i

Gambar diagram pole zero yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Perhitungan untuk mencari persamaan dari filter adalah sebagai berikut :

Kemudian filter tersebut akan dipasangkan pada file suara1.wav dengan menggunakan kode :
c=[1- 4 6 -4 1];
d=[1 -0.7822 0.68 -0.1827 0.0301];
y2=filter(c,d,s);
Maka dihasilkanlah suara yang telah difilter dengan menggunakan filterhighpass.

Kemudian, kedua suara hasil filter lowpass dan highpass tersebut akan dijumlahkan sesuai
dengan diagram yang ada di atas dengan menggunakan kode
yy=y+y2;

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Akhirnya didapatkanlah file suara hasil filter bandstop yang diinginkan. Kemudian, file suara
akan dicoba untuk dibunyikan dengan menggunakan kode
sound(yy,fs)
Dihasilkan suara dengan volume yang sangat keras hingga suara yang terdengar pecah. Suara
yang terjadi memiliki bentuk gelombang sebagai berikut :

Maka ditarik kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengecilan (pemberian nilai gain) terhadap
dari persamaan yang diperoleh dalam perhitungan.
Nilai gain untuk kedua filter tersebut diperoleh dari perhitungan, dimana ketika H(1) = 1.

Untuk pencarian gain filter lowpass(k=gain)

k = 1.22875e-04
Untuk pencarian gain filter highpass (k=gain), adalah ketika z=-1. Maka nilai k :

Nilai k yang diperoleh =0.1672

b=b*1.22875e-04
c=c*0.1672
Sehingga diperoleh nilai b dan c yang baru, yaitu :
b = 0.1229 0.4915 0.7372 0.4915 0.1229
c = 0.1672 -0.6688 1.0032 -0.6688 0.1672

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Kemudian filter akan dibuat sekali lagi seperti langkah di atas dan dihasilkan suara dengan
kualitas yang cukup bagus dengan noise yang teredam. Bentuk gelombang suara tersebut
adalah sebagai berikut :

Dapat dilihat dari gambar di atas, bahwa setelah noise difilter, gelombang noise pada awalnya
memiliki amplitude cukup besar di awal rekaman menjadi diperkecil setelah proses filtering
dilakukan.

Suara asli :

Suara hasil filter :

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Demikian proses filtering yang dilakukan untuk menghilangkan noise yang ada pada rekaman
suara1.wav.

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded


Laboratorium
Otomasi Industri dan Sistem Embedded
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Surabaya

Kesimpulan

Filter IIR membutuhkan koefesien yang lebih sedikit untuk respon frekuensi
yang curam sehingga dapat mengurangi jumlah waktu komputasi.
Pembuatan filter pada proyek ini adalah filter bandpass
Pembuatan filter bandpass dilakukan secara terpisah antara filter lowpass dan fitler
highpass. Kemudian suara rekaman akan diproses oleh kedua filtertersebut. Hasil
pemrosesan tersebut dijumlah dan menghasilkan suara rekaman yang bersih dari
noise yang diinginkan.
Kedua filter yang dibuat secara terpisah dibuat pada orde 4 (dimana semakin tinggi
orde, pemotongan suara akan terjadi secara lebih pressi atau menurunnya garis pada
frekuensi cut-off akan sangat halus).

Laboratorium Otomasi Industri dan Sistem Embedded

Anda mungkin juga menyukai