Raskin merupakan subsidi pangan dalam bentuk beras yang diperuntukkan bagi rumahtangga
berpenghasilan rendah sebagai upayadari pemerintah untuk meningkatkan ketahananpangan dan
memberikan perlindungan sosial padarumah tangga sasaran. Keberhasilan Program Raskin
diukur berdasarkantingkat pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran,tepat jumlah, tepat
harga, tepat waktu, tepat kualitas,dan tepat administrasi.Program ini bertujuan untuk mengurangi
bebanpengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melaluipemenuhan sebagian kebutuhan
pangan pokok dalambentuk beras dan mencegah penurunan konsumsienergi dan protein.Selain
itu raskin bertujuan untukmeningkatkan/membuka akses pangan keluargamelalui penjualan
beras kepada keluarga penerimamanfaat dengan jumlah yang telah ditentukan.
Program Raskin adalah program nasional lintas sektoral baik vertikal (Pemerintah Pusat
sampai dengan Pemerintah Daerah) maupun horizontal (lintas Kementerian/Lembaga),
sehingga semua pihak yang terkait bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan dan pencapaian tujuan Program
Raskin.
Lebih jauh, program raskin bertujuan untuk membantu kelompok miskindan rentan
miskin mendapat cukup pangan dan nutrisi karbohidrat tanpa kendala. Efektivitas Raskin
sebagai perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan sangat bergantung pada
kecupan nilai transfer pendapatan dan ketepatan sasaran kepada kelompok miskin dan
rentan.
PROGRAM KUBE
1. PENGERTIAN
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok warga atau keluarga binaan sosial yang
dibentuk oleh warga atau keluarga binaan sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan
PROKESOS untuk melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam
semangat kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
2. KUBE merupakan metode pendekatan yang terintegrasi dan keseluruhan proses PROKESOS
dalam rangka MPMK
3. KUBE tidak dimaksudkan untuk menggantikan keseluruhan prosedur baku PROKESOS kecuali
untuk Program Bantuan Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin yang mencakup keseluruhan proses.
Pembentukan KUBE dimulai dengan proses pembentukan kelompok sebagai hasil bimbingan
sosial, pelatihan ketrampilan berusaha, bantuan stimulans dan pendampingan.
Sasaran PROKESOS dalam kaitan dengan kebijakan MPMK adalah PMKS yang hidup dibawah garis
kemiskinan dengan rincian sebagai berikut :
1. Keluarga Fakir Miskin yang dibina melalui Program Bantuan Kesejahteraan Sosial Fakir miskin
2. Kelompok Masyarakat Terasing yang dibina melalui Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial
Masyarakat Terasing.
3. Para Penyandang Cacat yang dibina melalui Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat
4. Lanjut Usia yang dibina melalui Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
5. Anak Terlantar yang dibina melalui Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar
6. Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang dibina melalui Program Peningkatan Peranan Wanita di
Bidang Kesejahteraan Sosial
7. Keluarga Muda Mandiri yang dibina melalui Program Pembinaan Keluarga Muda Mandiri
8. Remaja dan Pemuda yang dibina melalui Program Pembinaan Karang Taruna
9. Keluarga Miskin di Daerah Kumuh yang dibina melalui Program Rehabilitasi Sosial Daerah
Kumuh (RSDK).
SASARAN LK3
Individu, Keluarga, kelompok instansi dan organisasi yang membutuhkan informasi untuk
mengatasi masalah keluarga Keluarga yang membutuhkan pelayanan advokasi sosial Keluarga
yang mengalami masalah psikososial Masyarakat atau karyawan/ pekerja pada instansi/
organisasi
PRINSIP LK3
Menjaga kerahasian klien partisipasi keluarga secara aktif menjunjung tinggi harkat dan
martabat keluarga tidak diskriminatif mewujudkan tanggung jawab sosial memberikan
keleluasaan kepada klien untuk menentukan alternative pemecahan masalah.
FUNGSI LK3
Pemberdayaan Fakir Miskin merupakan salah satu upaya strategis nasional dalam mewujudkan
system ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial dan melindungi hak asasi manusia terutama
dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kementerian Sosial sebagai bagian dari lembaga
yang berfokus pada program pembangunan kesejahteraan sosial melaksanakan kegiatan yang
bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin. Salah satu program yang
dilaksanakan adalah menyelenggarakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) dengan
pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan pemberian modal usaha yang disalurkan
melalui perbankan. Adapun bentuk program yang dilaksanakan adalah Bantuan Langsung
Pemberdayaan Sosial (BLPS) dengan penguatan modal usaha untuk memfasilitasi kelompok
fakir miskin yang telah diwadahi dalam KUBE untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif
(UEP).
1. Sasaran bagi pelaksana Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui BLPS, adalah :
2. Sasaran Program dan kriteria Kabupaten/Kota maupun KUBE yang layak mendapatkan
Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui BLPS, adalah :
a. Kabupaten/Kota
c. Sasaran Khusus
1. Ditujukan pada upaya pemberdayaan fakir mjiskin yang membutuhkan penanganan secara
cepat dan spesifik atau pertimbangan khusus yang menjadi prioritas;
2. Model sinergitas P2FM-BLPS dengan program lain dalam upaya peningkatan kualitas hasil
hidup, seperti : Sinergitas P2FM-BLPS dengan Program Keluarga Harapan (PKH),
Pemberdayaan Fakir Miskin dengan pola kemitraan dengan lembaga lainnya dan dunia usaha.
3. Stimulan UEP Pengembangan Program Lanjutan (Pola terpadu KUBE-LKM). Dalam rangka
penguatan menuju kemandirian, KUBE yang telah mendapatkan BLPS tahun sebelumnya, dapat
dialokasikan kegiatan lanjutan melalui stimulan pengembangan lanjutan dengan penumbuhan
lembaga keuangan mikro. Calon KUBE penerima stimulant pengembangan lanjutan ini telah
diseleksi dan dikategorikan berkembang baik (sesuai SK Direktur Jenderal Pemberdayaan
Sosial).