Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

2
BAB III

ANALISIS JURNAL

A. Judul
Jurnal yang akan dianalisis berjudul Effect Of Electrical
Stimulation And Active Muscle Contractions In Bells Palsy yang artinya
Pengaruh Stimulasi Listrik dan Kontraksi Otot Aktif Pada Bell's Palsy.

B. Peneliti
Peneliti jurnal tersebut antara lain Gitanjali R. Patil dan Suraj B.
Kanase dari International Journal of Science and Research (IJSR).

C. Metode
30 responden yang memiliki penyakit Bell's palsy yang bersedia
melakukan perawatan selama 5 minggu direkrut untuk mengikuti
intervensi. Responden disaring dan dikelompokkan ke salah satu
kelompok A (stimulasi listrik dan kontraksi otot aktif) dan kelompok B
(listrik stimulasi) dengan menggunakan metode undian.
Kriteria inklusi antara lain responden laki-laki dan perempuan yang
memiliki penyakit Bells palsy secara simptomatik, terkena paparan
dingin. Kriteria eksklusi antara lain responden di bawah usia 15 tahun,
sedang hamil, dan menggunakan alat pacu jantung.
Kedua kelompok tersebut di intervensi dengan arus galvanic yang
digunakan untuk merangsang otot wajah dan arus faradic digunakan untuk
setiap batang saraf wajah. Mode dengan 100 milidetik arus galvanic
intermiten untuk penanganan titik motor, 30 kali sebagai 3 putaran ke
setiap titik, dan pada intensitas saat sebagai untuk mendapatkan kontraksi
minimal. 30 kontraksi diberikan kepada masing otot dalam 3 sesi dan 10
kontraksi diberikan setiap batang saraf wajah. Rangsangan listrik
diberikan pada pasien sekali sehari sampai pasien mampu melakukan.

3
Pasien di kedua kelompok diminta mencoba melakukan facial
latihan di depan cermin selama program latihan umpan balik visual Kedua
kelompok meminta mencoba melakukan facial cermin selama program
latihan untuk umpan balik visual.

D. Hasil
30 responden dengan Bell's palsy, di atas usia 15 tahun itu diambil
Dari 30 subjek, Kelompok A memiliki 7 laki-laki dan 8 perempuan dan
kelompok B memiliki 8 laki-laki dan 7 perempuan. Yang berarti usia
peserta di Grup A adalah 41 21.458 dan di Kelompok B adalah 40
17.397. Tidak ada hasil yang signifikan perbedaan antara usia rata-rata
peserta di keduanya kelompok. (P = 0,8968).

Pre intervention analysis showed no significant difference


between Group A and Group B( p= 0.1987). Post
intervention analysis showed significant difference between
Group A and Group B (p= <0.0001)

In the present study pre interventional mean occipital


frontalis MMT was 0.6 O.5071 in Group A and 0.666
0.5071 in Group B whereas post-intervention
In the present study pre interventional mean occipital In the present study pre interventional mean
occipital In
frontalis MMT was 0.6 O.5071
0.5071 in Group B whereas post-intervention in Group B whereas post-intervention in
occipitofrontalis MMT was 2.6 0.5071
1.9333 0.4577 in Group B respectively. in Group B respectively. in
occipitofrontalis MMT was 2.6 0.5071 in Group A and
1.9333 0.4577 in Group B respectively.
Intra group statistical analysis revealed statistically
extremely significant increase in occipitofrontalis in occipitofrontalis in
interventional for both the groups. This was done
paired t test Group A (t
14
Intra group statistical analysis revealed statistically
extremely significant increase in occipitofrontalis MMT post
interventional for both the groups. This was done by using
paired t test Group A (t
14
=20.494, p<0.0001), Group B
(t
14
=20.494, p<0.0001), Group B
(t
14
=10.583, p<0.0001).
=10.583, p<0.0001).

4
Pre intervention analysis showed no significant difference
between Group A and Group B( p= 0.0004). Post
intervention analysis showed significant difference between
Group A and Group B (p= <0.0001).

In the present study pre interventional mean orbicularis oculi


MMT was 0.5333 0.5164 in Group A and 0.6 0.5071 in
In the present study pre interventional mean orbicularis oculi In the present study pre
interventional mean orbicularis oculi In
Group B whereas post-interventional mean of orbicularis
oculi MMT was 2.5333 0.5164 in Group A and 1.9333
0.4577 in Group B respectively.
Intra group statistical analysis revealed statistically
extremely significant increase in orbicularis oculi MMT post
interventional for both the groups. This was done by using
paired t test Group A (t=14.491, p<0.0001), Group B
(t=8.367, p<0.0001).
Pre intervention analysis showed no significant difference
between Group A and Group B( p= 0.7240). Post
intervention analysis showed significant difference between
Group A and Group B (p=0.0022).

E. Analisis

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

5
B. Saran
Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan intervensi keperawatan
berupa pendidikan kesehatan pada calon ibu mengenai cara tidur yang
aman bagi bayi.
Institusi pendidikan dapat memberikan pendidikan yang mendalam
mengenai analisis jurnal terbaru tindakan keperawatan, agar mahasiswa
dapat menerapkan intervensi keperawatan tersebut dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai