Anda di halaman 1dari 3

Cara Menulis Esai

1. Menentukan Tema/Topik
Apabila tidak ada tema/topik yang ditentukan untuk ditulis, maka kita
bisa memilihnya secara bebas. Karena kita bebas memilih, maka akan
banyak pilihan bermunculan atau justru tidak ad aide satupun yang
uncul karena kita bingung dalam menentukannya sendiri. Untuk
mengatasi hal tersebut, disarankan agar kita memilih tema/topik yang
menarik perhatian kita, yang kita sukai, atau yang kita kuasai kuasai
dan pahami. Sehingga, kita akan lebih mudah membuat kerangka
tulisan karena kita tahu apa saja yang akan kita tulis dalam esai
tersebut.

2. Menentukan tujuan tulisan


Hal ini cukup penting untuk diperhatikan agar tulisan kita menjadi
lebih terarah dan dan fokus. Apabila kita telah mengetahui tujuan dari
menulis esai tersebut tentu akan memudahkan kita dalam membuat
argument atau detil informasi yang akan disajikan.

3. Merumuskan masalah dan gagasan


Merumuskan masalah artinya kita menganalisa isu apa yang akan
diangkat dalam tema/topic yang akan kita tulis. Merumuskan gagasan
artinya kita membuat opinin atau pandangan-pandangan kita tentang
isu yang diangkat.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mataram Kuno, Peninggalan, Silsilah, dan


Letaknya

4. Research (Penelitian)
Agar tulisan Anda meyakinkan pembaca, lakukanlah research dengan
mencari data atau fakta yang dapat mendukung opini yang Anda
bangun dalam esai. Sumber nya bisa berasal dari media cetak atau
elektronik, buku, tinjauan langsung atau observasi, dan lain-lain.

5. Membuat Outline (Kerangka)


Hal ini dilakukan untuk memudahkan Anda menulis esai sehingga
esai koheren dan Anda tidak keluar jalur dari topik yang dibahas.
Selain itu, kerangka digunakan untuk membuat tulisan menjadi
terorganisir dengan menyusun opini dan data ke dalam satu kesatuan.
6. Menulis Essai
Tulislah esai berdasarkan kerangka yang telah dibuat. Ikutilah struktur
dalam penulisan esai. Seperti yang kita ketahui bahwa pada umumnya
esai terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup/kesimpulan.

7. Mengevaluasi esai yang telah ditulis


Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah esai yang kita tulis sudah
baik, yaitu dengan memeriksa apakah ide-ide yang ditulis koheren,
apakah diksi yang digunakan tepat, apakah kalimat yang digunakan
efektif, dn lain-lain. Hal yang diperiksa berkaitan dengan mekanis dan
isi dari esai.

Baca Juga: Materi Tenses: Simple Future Tense

Contoh Esai Pendidikan


Dampak Perubahan Kurikulum di Indonesia
Seperti yang kita ketahui, perubahan kurikulum pendidikan di tingkat
sekolah dasar dan menengah sudah terjadi berkali-kali di Indonesia.
Perubahan tersebut dari waktu ke waktu tentunya menimbulkan suatu
dampak yang cukup besar. Dapat diibaratkan bahwa kurikulum adalah
setir kendali kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang mana guru
adalah seorang supirnya. Erat sekali dampak perubahan kurikulum
tersebut terhadap performa guru dalam mengajar.

Kegamangan yang dirasakan guru-guru di sekolah terjadi sejak


diberlakukannya kurikulum 2013 yang mana terdapat cukup banyak
perubahan didalamnya. Kegamangan tersebut semakin diperparah
dengan adanya kebijakan pemerintah memberlakukan 2 kurikulum
berbeda, yaitu kurikulum 2006 dan 2013. setalah adanya tinjauan
bahwa kurikum 2013 dianggap belum benar-benar matang dan guru-
guru dianggap belum siap menerapkannya. Tetap diterapkannya
kurikulum 2013 yaitu di sekolah-sekolah yang dianggap telah mampu
menjalankannya dengan cukup baik.

Kegelisahan yang dirasakan guru-guru tentunya berdampak pada


performa mereka dalam mengajar. Kegelisahan tersebut adalah
tentang teknik dan metode mengajar apa yang seharusnya guru
gunakan di dalam kelas dan bagaimana membuat siswa juga nyaman
belajar dengan tuntutan kurikulum yang baru. Ada kalangan guru yang
mengeluh bahwa siswa mereka tidak menyukai pembelajaran dengan
kurikulum baru yang cenderung melatih siswa untuk menjadi mandiri
dalam banyak aspek sedangkan mereka sebelumnya telah terbiasa
dengan metode spoonfed yang mana guru banyak memberi penjelasan
dan murid menyimak. Kalangan guru-guru yang sudah lanjut usia juga
mengalami dampak dari perubahan tersebut dimana kurikulum 2013
membutuhkan keahlian dalam teknologi sedangkan mereka merasa
sudah tua untuk belajar tentang teknologi.

Baca Juga: 2 Contoh Karangan Deskripsi tentang Sekolah (Terbaru)

Namun, dibalik kalangan guru yang merasa gelisah dengan adanya


pergantian kurikulum tersebut, ada pula kalangan guru yang merasa
senang dengan pergantian tersebut. Mereka beranggapan bahwa
kurikulum 2013 adalah suatu inovasi yang dapat mengubah
perilaku/sikap siswa menjadi lebih baik. Sehingga, siswa menjadi
anak yang cerdas dan baik budipekertinya.

Baik dampak negatif, maupun positif, hal ini tentu dapat menjadi
refleksi diri bagi kalangan guru tentang performa mengajar mereka
didalam kelas. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi pihak pemerintah
untuk mangkaji secara lebih detil dalam penerapan kurikulum
sehingga dampak-dampak perubahan tersebut dapat lebih
diminimalisir dan dengan mudah pula menentukan jalan keluarnya.

Anda mungkin juga menyukai