Anda di halaman 1dari 2

Gerak Lapisan Bumi

Litosfer adalah lapisan paling luar pada kulit bumi. Litosfer tersusun atas dua lapisan, yaitu kerak
dan selubung yang tebalnya 50-100 km. Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga
menimbulkan pergeseran benua. Panas di dalam bumi (tenaga endogen) adalah penggerak
tektonik lempeng, yakni proses yang menyebabkan dasar samudra melempar dan benua-benua
berpindah. Sewaktu panas ini naik melalui selubung litosfer (kulit getas berupa batuan tegar yang
membentuk lapisan luar planet ini) berubah bentuk dan terpecah menjadi lempeng-lempeng besar,
masing-masing setebal 100 km. Lempeng itu bergerak lambat tetapi ajeg di atas astenosfer,
lapisan batuan selubung atas yang begitu panas hingga lunak dan mengalir seperti plastik leleh.
Tenaga endogen bersifat membangun dan sangat mempengaruhi keragaman bentuk kulit bumi
seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah. Bila dua lempeng saling menjauh, batuan leleh
naik dari astenosfer untuk memenuhi celahnya, dengan menciptakan litosfer baru. Kalau dua
lempeng bertabrakan, sisi salah satu lempeng mengunjam di bawah lempeng lainnya masuk
astenosfer, dan disitu luluh karena sangat panasnya selubung; inilah subduksi atau penunjaman
(masuknya lempeng kerak ke bawah lempeng lain sewaktu terjadi tabrakan). Ahli-ahli geologi
berteori bahwa gerakan panas yang disebut arus konveksi memberi tenaga bagi gerak lempeng;
menurut teori ini, panas tinggi dalam bumi mencampur bahan selubung seperti bubur yang
mendidih di dalam panci. Tetapi bagaimana lempeng bergerak masih diperdebatkan. Ada yang
berpendapat bahwa lempeng secara pasif menumpang kolom-kolom panas yang naik turun.
Menurut pendapat lain, lempeng itu secara aktif menggerakkan dirinya; berat bagian ujung yang
tenggelam akan menarik bagian lempeng selebihnya menuju zona penujaman.

a. Tektonisme Ada beberapa jenis atau dampak dari tenaga endogen, yaitu tektonisme,
vulkanisme dan gempa. Tektonisme ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi
dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan dan lempeng tektonik. Kerak bumi, yang disebut juga
litosfer, terpecah-pecah menjadi sekitar 12 lempeng. Dinamakan lempeng karena bagian ini
mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horisontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran
kecil pada arah vertikal. Lempeng-lempeng itu masing-masing memiliki gerak pergeseran
mendatar yang disebut dengan lempeng tektonik. Jadi lempeng tektonik adalah bagian tegar kerak
bumi dan selubung atas yang bergerak lambat-lambat melalui bagian atas astenosfer.

Akibat arah pergeseran yang tidak sama, terjadi tiga jenis batas pertemuan (perbatasan)
antara lempeng-lempeng itu yaitu:

1. Dua lempeng saling menjauhi (divergent-junctions).

2. Dua lempeng saling bertumbukan (subduction zone).

3. Dua lempeng saling berpapasan (transform fault).


Sebuah perbatasan divergen (menyebar) menandai garis tempat dua lempeng memisah.
Contoh perbatasan divergen mencakup pematang samudra dan Lembah Retak Besar Afrika.
Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling menjauh yaitu:

1. Perenggangan lempeng yang disertai tumbukan kedua tepi lempeng. Pembentukan tanggul
dasar samudra di sepanjang perenggangan lempeng. Misalnya tanggul yang terdapat di Lautan
Atlantik, memanjang dari dekat kutub utara sampai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan
benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. Di Samudra Pasifik
terdapat tanggul Tenggara samudra ini, membujur ke utara sampai teluk California. Di bagian
selatan Samudra Hindia, tanggul seperti itu memanjang dari Barat ke Timur, mendorong lempeng
dasar Samudra Hindia ((lempeng Indo-Australia) ke arah utara. Pergeseran lempeng itu
mendorong anak benua India yang berasal dari dekat Antartika bertabrakan dengan lempeng
benua Asia dan menyebabkan pembentukan pegunungan Himalaya.

2. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal)
serta hamparan lelehan lava encer.

3. Aktivitas gempa

Perbatasan konvergen (memusat) terbentuk di tempat bertabrakannya dua lempeng. Kalau


salah satu atau kedua lempeng adalah bagian dasar samudra, tabrakan menimbulkan suatu parit
samudra yang dalam (palung), karena kerak samudra memiliki jenis batuan yang lebih berat.
Misalnya palung laut Aleut, Jepang, Guam, Mindanao dan palung Jawa. Kalau kedua lempeng
membawa benua (kerak lempeng benua mengandung batuan yang lebih ringan), tepi benua
bertabrakan, berkerut, dan naik menjadi barisan pegunungan, misalnya di tepi Pegunungan
Himalaya dan Alpen. Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan pulau Sumatra, Jawa,dan Nusa
Tenggara itu akibat dari pembengkakan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau itu
bermunculan gunung api, dan sering terjadi gempa bumi dasyat. Jadi di daerah pertumbukan dua
lempeng bisa terjadi fenomena: 1. lempeng dasar samudra menunjam ke bawah benua. 2.
terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu. 3. pembengkakan tepi lempeng benua yang
merupakan deretan pegunungan. 4. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi. 5.
merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam 6. penghancuran lempeng akibat
pergesekan lempeng 7. timbunan sedimen campuran. Ada beberapa lempeng besar yang terdapat
di dunia, yaitu: 1. Lempeng Afrika. 2. Lempeng Australia. 3. Lempeng Amerika Utara. 4.
Lempeng Pasifik. 5. Lempeng Nazca. 6. Lempeng Antartika. 7. Lempeng Eurasia. 8. Lempeng
Amerika Selatan. 9. Lempeng Cocos 10. Lempeng India.

Anda mungkin juga menyukai