Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS RENCANA PENELITIAN

Tingkat kejadian resistensi antimikroba pada produk asal hewan di Provinsi DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

OLEH
AJI BARBORA NIASONO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2016

1
Latar Belakang

Antimikroba adalah bahan-bahan atau obat-obat yang digunakan untuk


memberantas/membasmi infeksi mikroba, khususnya yang merugikan manusia.
Antibiotika adalah suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, yang dalam
konsentrasi kecil mempunyai kemampuan menghambat atau membunuh mikroorganisme
lain. Antibiotik bersifat toksik secara selektif pada bakteri, namun tidak toksik pada sel
inang (host). Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba terutama fungi baik
secara alami maupun buatan (sintetik) yang dapat menghambat atau membasmi mikroba
jenis lain (Ganiswarna et al, 1995). Antibiotika banyak digunakan pada hewan secara
intensif untuk pengobatan, pencegahan penyakit dan pemacu pertumbuhan (Noor et al.
2004)
Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisir dan melemahkan daya
kerja antibiotik. (Drlica & Perlin, 2011): Sifat ini merupakan suatu mekanisme alamiah
untuk bertahan hidup Penyebab utama kejadian resistensi adalah karena penggunaan
antibiotik yang tidak bijak pada manusia dan hewan. Adanya resistensi antibiotika
menyebabkan penurunan kemampuan dalam mengobati infeksi dan penyakit.
Dampak dari resitensi antimikroba adalah pengobatan akan menjadi lebih sulit dan
membutuhkan biaya kesehatan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu resistensi antimikroba
akan menimbulkan kerugian yang luas, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi..
Resistensi beberapa antibiotika terhadap foodborne bakteri mengakibatkan kegagalan
dalam pengobatan infeksi gastrointestinal pada manusia (Noor et al. 2004). Masalah
resistensi antimikroba terutama resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan
masyarakat secara global. Penggunaan antimikro khususnya antibiotik yang tidak rasional
dan tidak terkendali merupakan sebab utama timbul dan menyebarnya resistensi
antimikroba secara global, termasuk munculnya mikroba yang multiresisten terhadap
sekelompok antibiotik.
Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study) terbukti dari
2494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis
antibiotik antara lain: ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%). Hasil
penelitian 781 pasien yang dirawat di rumah sakit didapatkan 81% Escherichia coli
resisten terhadap berbagai jenis antibiotik, yaitu ampisilin (73%), kotrimoksazol (56%),
kloramfenikol (43%), siprofloksasin (22%), dan gentamisin (18%) (Hadi et al 2013),
sedangkan pada produk peternakan ditemukan beberapa residu antibiotika (Yuningsih,
2009)

2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditentukan perumusan masalah yakni jenis
mikroba yang telah terjadi resistensi antimikroba, Jenis antimikroba yang telah resisten
dan tingkat kejadian resistensi antimikroba

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran Tingkat kejadian resistensi
antimikroba pada produk asal hewan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan,
mengenai Tingkat kejadian resistensi antimikroba pada produk asal hewan di Provinsi DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
penjelasan kuantitatif dan menggunakan teknik pengambilan data primer dan data
sekunder dari hasil pengujian Balai Veteriner di wilayah kerja DKI Jakarta, Jawa Barat
dan Banten.

Daftar Pustaka
Ganiswarna SG, Setiabudi R, Suyatna FD, Astuti P, Nafrialdi. 1995. Farmakologi
dan Terapi . Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Yuningsih. 2004. Keberadaan residu antibiotika dalam produk peternakan (susu
dan daging). Di Dalam: Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan.
Bogor: Balai Penelitian Veteriner.
Karl Drlica, David S. Perlin. 2011. Antibiotic Resistance Understanding and
Responding to an Emerging Crisis. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New
Jersey
Susan Maphilindawati Noor, Masniari Poeloengan. 2004. Pemakaian antibiotika
pada ternak dan dampaknya pada kesehatan manusia. Di dalam: lokakarya nasional
keamanan pangan produk peternakan. Bogor: Balai Penelitian Veteriner
Usman Hadi, Kuntaman, Mariyatul Qiptiyah, Hari Paraton. 2013. Problem of
antibiotic use and antimicrobial resistance in indonesia: are we really making progress?.
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Diseases Vol. 4. No. 4 OctoberDecember
2013
3

Anda mungkin juga menyukai