Anda di halaman 1dari 6

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi

FORMULASI KRIM EKSTRAK ETANOL


DAUN LAMUN (Syringodium isoetifolium)

ABSTRACT

Seagrass (Syringodium isoetifolium) is a plant that lives submerged at sea, this flowering
plant, leaves, and stems that are plugged into a powerful in water. The chemical content of
the leaves of the Seagrass is a flavonoid, phenol, hydroquinone, and antioxidants.This study
aims to determine the quality of the cream of seagrass leaf extracts using a concentration of
5%, 10%, 20% dan 40%. on organoleptic testing conducted cream, homogeneity test, test
dispersive power, pH and absorbance test. results obtained in the organoleptic seen from the
color green, semi-solid dosage forms and distinctive smell seagrass cream. homogeneity test.
homogeneity test cream seagrass leaf extract with a concentration of 5% 10% 20% and 40%
did not experience any clumping or phase separation dispersive power test creams ranged
from 2.5 cm - 3.5 cm. pH ranged from 4.93 - 5.96 and test absorption ranged from 3.7 ml - 5
ml. seagrass leaf extract cream with type W/O creams that meet the test of homogeneity test
quality, dispersive power test, test and test pH absorption
Keyword : Syringodium isoetifolium, Seagrass Leaves, Cream W/O

ABSTRAK

Lamun (Syringodium isoetifolium) merupakan tumbuhan yang hidup terendam dilaut,


berbunga, berdaun, serta batang yang tertancap kuat didasar perairan. Kandungan kimia yang
terdapat dalam daun Lamun berupa flavonoid, fenol, hidroquinon, dan antioksidan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kualitas krim dari ekstrak daun lamun dengan menggunakan
konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40%. Pada pengujian krim dilakukan uji organoleptik, uji
homogenitas, uji daya sebar, uji pH dan uji daya serap. Hasil yang didapat pada uji
organoleptik dilihat dari warna hijau, bentuk sediaan setengah padat, dan bau krim khas
lamun, uji homogenitas krim dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% tidak mengalami
penggumpalan atau pemisahan fase, uji daya sebar krim berkisar dari 2,5cm -3,5 cm, uji pH
krim berkisar 4,93-5,96, dan uji daya serap berkisar dar 3,7 ml 5 ml. Krim ekstrak daun
lamun dengan tipe A/M memenuhi uji kualitas krim yaitu uji homogenitas, uji daya sebar, uji
pH dan uji daya serap.
Kata kunci : Syringodium isoetifolium, Daun Lamun, Krim A/M

1
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
Lamun merupakan produktifitas Penelitian ini dilakukan pada bulan
primer di perairan dangkal diseluruh dunia November-Desember 2012 di
dan merupakan sumber makanan penting Laboratorium Farmasetika, program studi
bagi banyak organisme. Lamun ialah farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
substrat lumpur berpasir yang terdapat Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas
diperairan dangkal dengan kedalaman kira- Sam Ratulangi, Manado. Penelitian ini
kira 2 sampai 12 meter, kemudian dapat bersifat deskriptif karena pada penelitian
membentuk komunitas yang lebat ini tidak melakukan kontrol dan
sehingga sering disebut padang lamun manupulasi variabel penelitian.
(Bengen, 2004).
Daun lamun memiliki kandungan Alat dan Bahan
nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak Alat yang akan digunakan pada
dan serat pangan yang merupakan sumber penelitian ini yaitu alat gelas, batang
makanan. Kandungan kimia daun lamun pengaduk, kapas, evaporator, lumpang dan
diantaranya favonoid, fenol, hidrokuinon alu, water bath, cawan porselen, wadah
dan potensi flavonoid sebagai antioksidan krim, pH meter, cawan petri, kaca
(Ukhty, 2011). Selain itu didapat golongan transparan, kertas saring, sendok tanduk
khalkon pada identifikasi flavonoid daun dan timbangan analitik.
Lamun (Rompas, 2012). Bahan yang digunakan pada
Krim adalah sediaan setengah penelitian ini yaitu daun Lamun, etanol
padat, berupa emulsi yang mengandung air 96%, kertas saring, aquades, parafin cair,
tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan cera alba, sorbitan monostearat dan
untuk pemakaian luar (Anonim, 1979). trietanolamin.
Krim ada dua tipe yakni krim tipe M/A
dan tipe A/M. Krim yang dapat dicuci Penyiapan Sampel dan Ekstrak
dengan air (M/A), ditujukan untuk Daun lamun (Syringodium
penggunaan kosmetika dan estetika. isoetifolium) diambil dari pantai Molas
Sifat umum sediaan krim ialah Kecamatan Bunaken. Daun Lamun yang
mampu melekat pada permukaan tempat diperoleh segera dicuci bersih dengan
pemakaian dalam waktu yang cukup lama tujuan untuk menghilangkan kotoran dan
sebelum sediaan ini dicuci atau lumpur yang melekat pada daun lamun,
dihilangkan. Krim dapat memberikan efek selanjutnya dipotong-potong menjadi
mengkilap, berminyak, melembapkan, dan bagian kecil.
mudah tersebar merata, mudah Sebanyak 1500 gram daun lamun
berpenetrasi pada kulit, mudah/sulit dimasukkan kedalam bekker gelas
diusap, mudah/sulit dicuci air (Anwar, kemudian ditambahkan pelarut etanol 96%
2012). sebanyak 4500 ml, selanjutnya dimaserasi
Keuntungan sediaan krim ialah selama 5 hari pada suhu kamar dan
kemampuan penyebarannya yang baik sesekali di aduk. Setelah 5 hari, larutan di
pada kulit, memberikan efek dingin karena filtrasi atau dipisahkan selanjutnya debris
lambatnya penguapan air padda kulit, diremaserasi selama 2 hari menggunakan
memberikan efek dingin karena lambatnya etanol 96% sebanyak 3000 ml dengan
penguapan air pada kulit, mudah dicuci perbandingan 1:5, kemudian remaserasi
dengan air, serta pelepasan obat yang baik. disaring. Sampel kemudian diuapkan
Selain itu tidak terjadi penyumbatan menggunakan evaporator dan dilanjutkan
dikulit dan krimnya tampak putih dan menggunakan water bath dengan suhu 60 0
bersifat lembut kecuali krim asam stearat untuk memperoleh ekstrak kental.
(Voight,1994).

2
Pembuatan Krim HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan-bahan yang berfase air Hasil Penelitian
(trietanolamin dan aquades) dipisahkan Uji Kualitas Krim
dengan bahan-bahan yang berfase minyak Uji organoleptis dimaksudkan
(sera alba, parafin cair dan sorbitan untuk melihat tampilan fisik suatu sediaan
monostearat). Fase air dilarutkan dengan yang meliputi bentuk, warna dan bau.
pemanasan menggunakan hot plate. Berdasarkan hasil yang didapat bentuk
Sedangkan fase minyak, dilebur dengan sediaan yang didapat berupa setengah
0 0
penangas air dengan suhu 70 -75 C. padat, warna hijau sesuai dengan warna
Setelah semuanya melarut, fase air daun lamun dan bau yang dihasilkan
ditambahkan perlahan-lahan kedalam adalah khas lamun. Aroma atau bau dan
lumpang panas yang berisi fase minyak warna yang dihasilkan krim ekstrak daun
selanjutnya diaduk dengan kecepatan lamun tergantung dari konsentrasi krim
konstan hingga terbentuk masa krim. yang digunakan. Semakin tinggi
Ekstrak daun lamun yang sudah ditimbang konsentrasi ekstrak aroma atau bau khas
dicampurkan kedalam basis krim sedikit lamun semakin meningkat dan warna krim
demi sedikit hingga homogen, selanjutnya menjadi hijau kehitaman.
dibuat krim dengan cara yang sama untuk Uji homogenitas bertujuan untuk
konsentrasi ekstrak yang berbeda-beda. melihatdan mengetahui tercampurnya
Selengkapnya formulasi krim dengan bahan-bahan sediaan krim. Hasil yang
konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% dapat didapat tidak adanya gumpalan-gumpalan.
dilihat pada tabel 1. Ini diduga karena sifat zat akif dari ekstrak
daun lamun yaitu flavonoid mudah
Pengujian Sediaan Krim bercampur denga basis A/M sehingga
Uji organoleptik. Diamati bentuk tidak terjadi penggumpalan atau
krim, warna dan bau krim. Ini dilakukan pemisahan fase.
untuk mengetahui krim yang dibuat sesuai Uji pH bertujuan mengetahui
dengan warna dan bau ekstrak yang keamanan sediaan krim saat digunakan
digunakan. sehingga tidak mengiritasi kulit. Hasil pH
Uji homogenitas. Diambil 1 gram krim ekstrak daun lamun tipe A/m yang
krim lamun pada bagian atas, tengah, dan didapat berkisar antara 4,93-5,96
bawah kemudian dioleskan pada sekeping (selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2).
kaca transparan. Diamati jika terjadi Perbedaan nilai pH tidak terlalu
pemisahan fase. berpengaruh selama masih pada batas 4,5-
Uji pH. Ditimbang sebanyak 1 6,5(Tranggono dan latifah,2007).
gram ekstrak krim lamun dan diencerkan Uji daya serap untuk mengetahui
dengan 10 ml aquades. Kemudian gunakan kemampuan krim dalam menyerap air.
pH-meter yang bagian sensornya dan Krim menyerap air dengan maksimum jika
dibaca pH pada bagian monitor. krim sudah tidak menyerap air lagi,
Uji daya serap. Ditimbang krim sehingga terjadi pemisahan antara krim
ekstrak daun lamun sebanyak 1 gram, dan air. Hasil yang didapat pada uji daya
kemudian ditetesi air sambil diaduk atau serap krim ekstrak daun lamun yakni daya
dikocok. penetesan air pada krim dlakukan serap berkisar pada 3,7 ml-5 ml
sampai tidak dapat menyerap air lagi atau (selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3).
krim memisah dengan air. Kemudian Syarat uji daya serap pada kulit harus
dihitung jumlah air yang dibutuhkan mempunyai kelarutan yang sesuai dalam
hinggga krim memisah. mineral dan air dengan kadar lebih dari 1
mg krim dapat larut dalam 1 mg air.
Pengujian daya serap krim memenuhi

3
syarat uji daya serap karena > 1mg /1ml DAFTAR PUSTAKA
air. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia
Uji daya sebar untuk mengetahui Edisi ketiga. Depkes RI : Jakarta
kelunakkan sediaan krim saat dioleskan Anwar, Effionora. 2012. Eksipien dalam
kekulit. Daya sebar yang dihasilkan krim Sediaan Farmasi (Karakterisasi
tipe A/M ekstrak daun lamun dan Aplikasi). Dian Rakyat :
menghasilkan daya sebar yang besar yakni Jakarta
berkisar pada 2,5 cm - 2,8 cm Bengen, D.G. 2004. Ekosistem Sumber
(selengkapanya dapat dilihat pada tabel 4). Daya Alam Pesisir dan Laut Serta
Sediaan krim yang sesuai adalah sediaan Prinsip Penggolongannya. Pusat
krim yang jika dioleskan akan menyebar, kajian Sumber Daya Lautan. IPB :
berati krim tipe A/M mudah dioleskan. Bogor
Romario Aldi, Hosea Jaya Edy dan
KESIMPULAN DAN SARAN Adithya Yudistira. 2012. Isolasi
Krim A/M estrak daun lamun dan Identifikasi Flavonoid Dalam
dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan Daun Lamun (Syringodium
40% pada uji homogenitas tidak terjadi isoetifolium).[Skripsi]. F-MIPA
penggumpalan atau pemisahan fase. pH UNSRAT : Manado
yang dihasilkan krim A/M ekstrak daun Tranggono, R.I., Latifah, F. 2007. Buku
lamun yakni 4,93-5,39 masih aman untuk Pegangan Ilmu Pengetahuan
kulit. uji daya serap krim A/M ekstrak kosmetik. PT. Gramedia
1,8 : Jakarta
daun lamun memenuhi persyaratan daya Ukhty, N. 2011. Kandungan Senyawa
serap yakni lebih 1 mg/1 ml. Uji daya Fitokim, Total Fenol Dan
sebar krim A/M ekstrak daun lamun Aktivitas Antioksidan Lamun.
mudah dioleskan sehingga krim ekstrak [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan
daun lamun memenuhi uji daya sebar. Ilmu Kelautan : Bogor.
Voight Rudolf. 1994. Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi. Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta

LAMPIRAN
Tabel 1. Formulasi Krim

(mg)
0,12
0,18
0,9
34
Bahan Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
40%
5% 10% 20%
Ekstrak daun
0,5 1 2
Lamun
Paraffin cair 4,75 4,5 4
Sera alba 1,42 1,35 1,2
Sorbitan
0,19 0,18 0,6
monostearat
Trietanolamin 0,3 0,27 0,24
Aquades 2,85 2,7 2,4

4
Tabel 2. Uji pH Krim

Jenis krim pH
Dasar krim 4,98
Krim Ekstrak Daun Lamun
5,36
5%
Krim Ekstrak Daun
5,33
Lamun10%
Krim Ekstrak Daun Lamun
5,39
20%
Krim Ekstrak Daun Lamun
4,93
40%

Tabel 3. Uji Daya Serap

Jenis krim Daya serap (g/ml)


Dasar krim 5
Krim Ekstrak Daun Lamun
4,5
5%
Krim Ekstrak Daun
4,3
Lamun10%
Krim Ekstrak Daun Lamun
4
20%
Krim Ekstrak Daun Lamun
3,7
40%

Tabel 4. Uji daya Sebar

Jenis krim Daya sebar (cm)


Dasar krim 3,5
Krim Ekstrak Daun Lamun
2,5
5%
Krim Ekstrak Daun
2,8
Lamun10%
Krim Ekstrak Daun Lamun
2,5
20%
Krim Ekstrak Daun Lamun 2,5
40%

Anda mungkin juga menyukai