Anda di halaman 1dari 8

Masalah-masalah dalam Instruksional dan Implikasinya

Tabel 1. Tipe Masalah-masalah Itruksional


No Tipe Deskripsi Masalah Beberapa
Masalah Konsekuensi
1 Pengarahan Tujuan umum dan Siswa menduga-duga
khusus tidak diketahui guru
oleh siswa
2 Penilaian Prosedur evaluasi tidak Testing dan prosedur
diketahui siswa pemberian angka
kurang jujur, sehingga
siswa tidak puas
3 Isi dan Isi pelajaran hilang tidak Pembelajaran diterima
Urutan terdapat usaha untuk sebagai sesuatu yang
Pelajaran urut-urutan dan struktur kurang bermanfaat,
yang logis tidak relevan dan tidak
terorganisasi
4 Metode Kondisi yang lemah Siswa tidak
untuk mendorong atau termotivasi dan tidak
meningkatkan belajar belajar
5 Hambatan- Sumber-sumber seperti Kurang menghargai
hambatan keterampilan guru, kemampuan sendiri
kemampuan siswa, dan dan kemampuan siswa,
sumber-sumber sekolah kegagalan
diabaikan memanfaatkan
sumber-sumber yang
tersedia
(Davis, dalam Roestiyah)
Di dalam pelaksanaan perencanaan instruksional, kadang-
kadang timbul masalah yang tidak terduga sejak semula, sehingga
mungkinakan menjadi penghambat untuk kelancaran pelaksanaan
intruksional tersebut. Maka seorang desainer harus sudah memikirkan
waktu merencanakan suat disain sistem intruksional, kemungkinan-
kemungkinan timbulnya masalah itu. Dengan harapan paling tidak
sudah dapat meramalkan dan mencari jalan keluar untuk
pemecahannya.
Dalam usaha guru membantu siswa belajar akan menghadapi
berbagai masalah seperti tabel 1. Tetapi di dalam pelaksanaan
kenyataannya masalah-masalah yang ditemui tidak terbatas seperti
yang digambarkan oleh Davis. Berdasarkan pengalaman guru di
lapangan, masalah-masalah yang timbul di dalam pelaksanaan
pengajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Masalah Pengarahan
Di waktu melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar
mengajar, kebanyakan guru kurang memiliki keterampilan dalam:
a. Berorientasi kepada tujuan pembelajaran
b. Mengomunikasikan tujuan pembelajaran kepada siswa
c. Memahami cara merumuskan tujuan umum dan khusus
d. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dangan kemampuan dan
kebutuhan siswa
e. Merumuskan tujuan instruksional dengan jelas

Keadaan ini mengakibatkan siswa bertanya: Apakah tujuan kami


mempelajari materi ini? Mereka tidak mendapat kepuasan dalam
menerima pelajaran. Siswa menyadari bahwa tujuan pelajaran
yang diberikan guru tidak relevan dengan kebutuhannya dan tidak
bermakna bagi kehidupannya di kemudian hari.
Untuk mencegah kemungkinan timbulnya masalah tersebut, maka
seorang guru harus memilikikemampuan sebagai berikut:
a. Harus selalu berorientasi dengan tujuan
b. Memahami cara merumuskan tujuan umum dan khusus
c. Merumuskan tujuan instruksional dengan jelas
d. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa
e. Mengomunikasikan tujuan pembelajaran kepada siswa dengan
baik

2. Masalah Evaluasi atau Penilaian


Guru dalam tugasnya untuk merencanakan, melaksanakan evaluasi
dan mengadministrasikan hasil evaluasi, menemukan masalah-
masalah berikut:
a. Guru dalam menyususn criteria keberhasilan tidak jelas
b. Prosedur evaluasi tidak jelas
c. Guru tidak melakukan prinsip-prinsip evaluasi yang efesien dan
efektif
d. Kebanyakan guru memiliki cara penilaian yang tidak seragam
e. Dalam merumuskan tujuan evaluasi tidak jelas
f. Guru kurang menguasai teknik-teknik evaluasi
g. Guru menggunakan instrument evaluasi tidak tepat
h. Guru tidak melakukan administrasi hasil evaluasi denga baik
i. Guru tidak memanfaatkan analisa hasil evaluasi sebagai bahan
feed back

Dengan evaluasi semacam ini, siswa yang menerima evaluasi


tidak puas. Mereka tidak mengerti arti angka-angka yang
diterimanya. Guru juga tidak mengetahui apakahmuridnya sudah
mempelajari materi yang diberikan atau belum. Usaha untuk
mengatasi kemungkinan timbulnya masalah ini, kepada guru
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Menentukan criteria keberhasilan yang jelas
b. Menyususn prosedur evaluasi yang jelas
c. Melaksanakan prinsip evaluasi yang efektif dan efisien
d. Menyeragamkan sistem evaluasi
e. Merumuskan tujuan evalluasi yang jelas
f. Menguasai teknik-teknik evaluasi
g. Menggunakan instrument evaluasi dengan tepat
h. Mengadministrasi hasil evaluasi dengan baik
i. Menggunakan analisa hasil evaluasi untuk bahan umpan balik

3. Masalah Isi dan Urutan-urutan Pelajaran


Dalam membuat pelaksanaan pengajaran, yang kemudian akan
dilakukan dan dievaluasi, guru dalam menyususn isi dan urutan
bahan pelajaran menemukan masalah sebagai berikut:
a. Guru kurang menguasai materi
b. Materi yang disampaikan tidak relevan dengan tujuan
c. Sekuensa dari materi pelajaran tidak berstruktur
d. Materi yang diberikan sangat luas
e. Sekuensa materi tidak sistematis dan tidak logis
f. Guru kurang mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan
dengan waktu yang tersedia
g. Guru urang terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran
h. Guru kurang mampu mengembangkan materi pelajaran yang
diberikan
i. Guru kurang mempertimbangkan urutan tingkat kesukaran dari
matri pelajaran yang diberikan

Akibat dari keadaan materi pelajaran semacam itu ialah siswa


merasa tidak senang kepada pelajaran yang diberikan oleh guru.
Untuk mencegah kemungkinan ini, guru dituntut untuk memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Menguasai materi pelajaran dengan baik
b. Menyususn materi yang relevan dengan tujuan
c. Membuat sekuensa materi pelajaran yang berstruktur
d. Membatasi daerah materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang
diharapkan
e. Menyusun sistematika dan logika dari urutan materi
pelajarannya
f. Mempertimbangkan urutan tingkat kesukaran
g. Menyesuaikan penyajian bahan dengan waktu yang tersedia
h. Guru harus terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran,
sehingga menimbukan kegiatan belajar yang menarik
i. Mampu mengembangkan bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhan anak

4. Masalah Metode dan Sistem Penyajian Bahan Pelajaran


Agar guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan manarik dan
berhasil, maka perlu menguasai beberapa teknik sistempenyajian.
Juga dapat memilih sistem penyajian yang tepat untuk setiap
meteri tertentu yang disajikan, ataupun dapat mebuat variasi dalam
menyajikan bahan tersebut. Namun demikian, dalam pengamatan
pelaksanaan pengajaran itu para guru menemukan masalah-
masalah berikut:
a. Guru kurang menguasai beberapa sistem penyajian yang
menarik dan efektif
b. Pemilihan metode kurang relevan dengan materi pelajaran
c. Kurang terampil dalam menggunakan metode
d. Kurang bervariasi dalam menggunakan metode
e. Cara menyajikan kurang membangkitkan motivasi
f. Sangat terikat pada satu metode saja
g. Guru tidak memberi feed back pada tugas yang dikerjakan
siswa.

Akibat dari situasi ini, murid menjadi jemu mendengarkan


pelajaran. Untuk mencegah kemungkinan yang dapat timbul itu
perlu guru menguasai kemampuan sebagai berikut:
a. Menguasai beberapa sistem penyajian yang efektif
b. Memilih sistem penyajian yang relevan dengan tujuan dan
materi pelajaran
c. Terampil menggunakan setiap metode dengan baik
d. Pandai menyusun variasi metode
e. Menggunakan metode yang menimbulkan motivasi
f. Memberi feed back pada tugas-tugas yang dikerjakan siswa

5. Masalah Hambatan-hambatan
Dalam pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui
banyak hambatan, yaitu:
a. Banyak guru kurang menggunakan perpustakaan sebagai
sumber belajar
b. Guru kurang membimbing bagaimana seharusnya cara belajar
efektif itu
c. Guru kurang kompeten
d. Guru kurang memerhatikan dan memanfaatkan asesmen siswa
e. Guru belum menggunakan media dengan tepat
f. Guru kurang memerhatikan latar belakang siswa yang tidak
sama
g. Guru kurang mengerti tentang kemampuan dasar siswa yang
kurang
h. Kurangnya buku-buku bacaan yang ilmiah
i. Keadaan sarana yang kurang
j. Jumlah buku-buku yang berbahasa Indonesia masih terbatas
k. Guru dan murid kurang mampu mempelajari bahasa inggris

Dengan menemukan hambatan-hambatan itu, dalam pengajara


menjadi kurang lancar. Untuk mencegah keadaan ini, guru perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Dapat memanfaatkan perpustakaan dan sumber-sumber belajar
yang lain
b. Menguasai bahasa inggris agar dapat membaca buku-buku
aslinya
c. Memerhatikan siswa baik kemapuan dasar, atau pun
kemampuan-kemampuan siswa yang lain
d. Mengusahakan memperbanyak jenis-jenis buku bacaan ilmiah
e. Meningkatkan kopetensi guru

Tujuan istruksional menentukan arah dan strategi kegiatan


pembelajaran.

Menurut Semiawan, 2002, usia sekolah (6-12 tahun) adalah usia


yang ditanndai oleh tahap perkembangan operasional konkret. Anak
pada masa ini harus belajar, namun seringkali justru pada masa ini
terjadi creativity drop karena sering kali pengetahuan yang diberikan
itu adalah pengetahuan yang bersifat memorisasi dan kemampuan lain
yang memiliki kadarmental rendah.
Daftar Pustaka

Roestiyah. 1994. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta:


Rineka Cipta.
Semiawan, C. 2002. Pendidikan Keluarga dalam Era Global. Jakarta:
Prehallindo.

Anda mungkin juga menyukai