Anda di halaman 1dari 27

KEGIATAN BELAJAR 1

MENGUKUR NILAI TAHANAN MOTOR LISTRIK

Lembar Informasi
1. Multimeter
Alat untuk mengukur tahanan adalah Ohm meter. Pada umumnya
alat ini telah digabungkan dalam sebuah instrumen dengan Ampere meter
dan Voltmeter yang dinamakan AVO meter/multimeter/multitester.
Bentuk dan tipe multimeter sangat beragam dari yang sederhana
sampai dengan yang multi fungsi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Terdapat 2 macam tampilan dari multimeter yaitu multimeter analog dan
multimeter digital yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Multimeter analog

1
Keterangan gambar :
1. Terminal negatif untuk DC 11. Batas ukur arus DC
2. Terminal untuk 12. Pengatur skala nol
pengukuran tahanan pengukuran tahanan
3. Terminal positif untuk DC 13. Sakelar pemilih
4. Terminal untuk 14. Batas ukur tegangan DC
pengukuran DC volt, AC 15. Batas ukur tegangan AC
volt dan arus 16. Tanda tes tegangan 3000
5. Cermin untuk pembacaan volt
skala yang benar 17. Simbol! Bacalah buku
6. Skala untuk pengukuran petunjuk!
arus dan tegangan 18. Simbol prinsip kerja meter
7. Skala untuk tahanan 19. Simbol alat ukur
8. Data tahanan dalam meter 20. Skala untuk tegangan AC
9. Batas ukur AC dan arus
10. Simbol arus yang diijinkan 21. Skala untuk tegangan DC
maksimum 5 A dan arus

Gambar 2. Multimeter digital

2
Keterangan gambar :
1. Terminal negatif untuk 8. Batas ukur tegangan DC
DCvolt 9. Batas ukur tegangan AC
2. Terminal positif untuk 10. Test baterai
DCvolt 11. Sakelar pemilih
3. Display 12. Sambungan ke sumber
4. Data meter utama
5. Batas ukur arus meter AC 13. Terminal untuk arus DC
6. Batas ukur arus meter DC 10A
7. Batas ukur tahanan

2. Insulation Tester/Meger
Didalam sebuah meger terdapat dinamo/generator yang kerjanya
digerakkan dengan tangan. Dinamo tersebut membangkitkan tegangan
sebesar 500V dan 1000V, oleh karena itu batas ukur dari meger menjadi
lebih besar yaitu dapat mengukur tahanan sampai dengan 1000M.
Kecepatan putaran harus dipilih sedemikian besar agar mendapatkan
hasil yang lebih tepat, 120 rpm. Meger ini digunakan untuk mengukur
besarnya tahanan isolasi suatu instalasi maupun perlengkapan mesin.
Tahan isolasi yang dimaksud adalah :
1. Besarnya tahanan antara 2 kabel penghantar.
2. Besarnya tahanan antara salah satu penghantar dengan tanah.
3. Besarnya tahanan antara seluruh instalasi/perlengkapan
dengan tanah.
4. Besarnya tahanan antara ujung kumparan mesin listrik dengan
bodi/pelindung.
5. Besarnya tahanan antara ujung kumparan yang satu dengan
yang lain.
Besarnya suatu tahanan isolasi suatu perlengkapan listrik harus lebih
besar dari 1000 kali tegangan sumber, atau : Ri>1000V, dimana Ri adalah
besarnya tahanan isolasi dan V adalah besarnya tegangan.

3
Gambar 3. Megger

3. Cara memilih batas ukur


Batas ukur (BU) adalah kemampuan maksimum suatu alat ukur
yang ditunjukkan pada angka akhir skala atau angka penunjukan skala
perubahan batas ukur. Untuk alat ukur yang memiliki batas ukur lebih dari
satu macam maka untuk memilihnya berlaku aturan bahwa batas ukur
yang dipakai adalah angka yang diatas lebih besar sedikit dari angka kira-
kira yang akan diukur.
Contoh : Apabila kita akan mengukur tegangan 220V, maka batas ukur
yang paling tepat kita ambil adalah 250V.

4. Cara membaca hasil pengukuran


Hasil pengukuran untuk lat-alat ukur yang menggunakan jarum
dapat diketahui dengan rumus :
APJ
HP = X BU
AAS
Dimana : HP = hasil pengukuran
APJ = angka penunjukan jarum
AAS = angka akhir skala
BU = batas ukur

2
5. Aturan-aturan untuk memilih batas ukur
Cara memilih suatu alat ukur untuk suatu pengukuran harus
diperhatikan beberapa aturan supaya alat tersebut jangan sampai rusak
dan hasil pengukurannya sebaik mungkin.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Selesaikanlah pengukuran secara hati-hati dan dengan
kecermatan yang tinggi, karena sebuah alat ukur merupakan alat
sangat berharga dan mahal.
2. Tulislah terlebih dahulu dengan gambar sambungan dengan alat
dan perlengkapan yang lengkap.
3. Pilihlah alat ukur menurut sistem arus (DC/AC), tujuan
(voltmeter/amperemeter/ohmmeter) dan batas ukur.
4. Tentukan secara hitungan kira-kira besarnya nilai yang dinantikan
kemudian pilihlah batas ukur diatasnya.
5. Jika perkiraan nilai tidak diketahui pilihlah batas ukur yang
tertinggi dan sesuaikan dengan hasil pengukuran.
6. Periksalah apabila meter dalam keadaan tidak berarus, jarum
penunjuk tetap pada angka nol (zero), apabila diperlukan Aturlah
dengan skrip koreksi (corrector).
7. Periksalah sekali lagi lingkaran arus, sebelum sumber listrik
dihubungkan.

6. Nilai tahanan kumparan


Pada motor induksi 1 fasa, nilai tahanan kumparan utama (running
winding) ditentukan dengan rumus :
L
R = .
A
Dimana : R = tahanan kawat email
= tahanan jenis (tembaga = 0,0175)
L = panjang kawat
A = luas penampang kawat

3
Dari rumus tersebut dapat diketahui nilai tahanan kumparan utama
lebih kecil daripada kumparan bantu, karena penampangnya lebih besar.
Hal ini untuk pedoman pengetesan maupun untuk menentukan
sambungan. Perlu diingat bahwa nilai tahanan kumparan motor kecil
sehingga dipergunakan ohmmeter skala kecil.
Pada motor induksi 3 fasa, nilai tahanan ketiga kumparan harus
sama, karena kumparannya digulung dengan perhitungan yang sama dan
simetris. Hal ini digunakan sebagai pedoman pengetesan setelah
kumparan selesai digulung ulang.

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Multimeter...................................................................... 1 buah
2. Insulation tester ............................................................. 1 buah
3. Motor induksi 1 fasa....................................................... 1 buah
4. Motor induksi 3 fasa....................................................... 1 buah
5. Kabel penghubung......................................................... secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian kerja!
2. Hati-hati menggunakan alat ukur!
3. Gunakanlah alat ukur sesuai fungsi dan tempatkan ditempat yang
aman!
4. Janganlah memegang terminal megger pada waktu engkol diputar!

Langkah Kerja
1. Mengukur nilai tahanan motor kapasitor dengan 3 terminal
1.1. Persiapkanlah alat dan bahan yang diperlukan!
1.2. Tentukanlah saklar pemilih pada posisi ohmmeter dengan
batas ukur x1 (BU terkecil).
1.3. Ukurlah ujung kabel motor 1-2, 2-3, dan 1-3, catatlah
hasilnya!

4
1.4. Tentukanlah ujung-ujung kumparan sebagai C, S dan R.
apabila hasilnya dapat dipergunakan untuk menentukan
ketiga ujung maka kondisi kumparan terbalik. Nilai tahanan C-
R (tahanan utama) kecil, nilai tahanan C-S (tahanan bantu) lebih
besar dan nilai tahanan R-S = C-R + C-S

Terminal motor

1 2 3

Gambar 3. Mengukur Nilai Tahanan Motor Kapasitor 3 Terminal

2. Mengukur nilai tahanan motor 3 fasa


2.1. Persiapkanlah alat dan bahan yang diperlukan!
2.2. Tentukanlah sakelar pemilih pada posisi ohmmeter dengan
batas ukur x1 (BU terkecil).
2.3. Ukurlah ujung kabel U-X, V-Y dan W-Z kemudian catatlah
hasilnya. Apabila ketiga kumparan motor nilai tahanannya
seimbang maka hasil menggulung terbalik. Nilai tahanan U-X =
V-Y = W -Z.

Terminal motor

U V V

Z X Y

Gambar 4. Mengukur Nilai Tahanan Motor 3 Fasa

5
3. Mengukur tahanan isolasi
3.1. Persiapkanlah alat dan bahan yang diperlukan!
3.2. Hubungkanlah ujung-ujung kabel megger dengan ujung
kumparan dan bodi motor.
3.3. Putarlah engkol/alat pemutar megger dengan cepat dan
catatlah hasilnya!
3.4. Ulangilah langkah 3.3 dengan memindahkan ujung kumparan
yang lain. Apabila hasil pengukuran dalam batas mega ohm,
kumparan dalam keadaan baik.

Gambar 5. Mengukur Nilai Tahanan Isolasi

Lembar Latihan
1. Jelaskan tentang pekerjaan mengukur dalam praktek?
2. Apakah kegunaan pengukuran listrik?
3. Apakah tujuan pengelompokan alat ukur?
4. Jelaskan cara mengukur tahanan kumparan motor untuk menentukan
ujung kumparan C, S, dan R dengan menggunakan multimeter?

6
KEGIATAN BELAJAR 2

MENGELAK KUMPARAN STATOR MOTOR LISTRIK

Lembar Informasi
Pada pekerjaan pengelakan yang perlu diperhatikan adalah sifat-
sifat dari lak atau pernis yang dipergunakan. Kegunaan dari proses
mengelak/memernis adalah agar kumparan menjadi menyatu dan
mengeras. Disamping itu, dengan lapisan lak kumparan menjadi
terlindung dari goresan maupun gesekan. Dengan pekerjaan pengelakan
ini sifat tahanan isolasi harus dipertahankan dan bagian yang lemah
menjadi tertutup dan tetap aman. Kertas isolasi yang dipergunakan untuk
pelapisan/pengelakan pada motor-motor listrik terdiri dari beberapa
macam yaitu kertas kraft, kain mengkilat berpernis, fiber (serat), dan
lapisan tipis (film) polyester.
Berikut ini tabel-tabel yang berhubungan dengan pekerjaan
pengelakan kawat email dengan lak.

Tabel 1. Tipe-tipe Tabung Berpernis

Tipe pernis Kode Kegunaan


1 VS-1 Isolasi umum
2 VS-2 Membran pernis tipis dan masih tetap
luwes/fleksibilitas tinggi walaupun dalam
suhu panas
3 VS-3 Warna terang dan tidak sesuai untuk
penggunaan dalam suhu tinggi
4 VS-4 Sesuai untuk penggunaan dalam suhu tinggi

7
Tabel 2. Tipe Pelapisan Pernis
Tipe Kode Warna Lama Kegunaan
pengeringan
Pengeringan W10 Hitam Kurang dari Tahan oli,
alami 5 jam pada mencegah
lapisan akhir suhu normal karat pada
peralatan
listrik
Pengeringan W23 Kuning sawo Kurang dari Pelapisan
alami 24 jam pada kumparan
lapisan suhu normal untuk
kumparan lubang
peralatan
listrik besar
dan diisi oli
Pengeringan W25 Hitam Kurang dari Pelapisan
kumpatan 3 jam pada kumparan
dengan suhu 105C untuk
pemanasan lubang
peralatan
listrik kecil
dan tidak
diisi oli
W28 Kuning sawo Pelapisan
kumparan
untuk
lubang
peralatan
listrik besar
dan diisi oli
W125 Hitam Pelapisan
kumparan
untuk
peralatan
listrik tipe E
tanpa diisi
oli
W128 Kuning sawo Kurang dari Pelapisan
3 jam pada kumparan
suhu 120C untuk
peralatan
listrik tipe E
diisi oli

8
Tabel 3. Tipe Isolasi dan Suhu Maksimum
Isolasi Suhu maksimum Komposisi
yang diijinkan
Y 90C Serat pabrik (buatan), sutera dan bahan-
bahan kertas, tanta pernis atau bahan-
bahan yang tidak menyerap oli.
A 105C Serat pabrik, sutera dan kertas dengan
pernis atau bahan-bahan lain yang
menyerap oli.
E 120C Bahan-bahan polyethylene yang
biasanya digunakan untuk membuat film.
B 130C Mica, asbestors, fiberglas dan campuran
(cement).
F 155C Mica, asbestors, fiberglas dan campuran
silikon alkidresin.
H 180C Mica, asbestors, fiberglas yang
dipergunakan bersama silikonresin
termasuk didalamnya kotak dimana
bahan yang dipergunakan hanya plastik
atau silikonresin padat dan bahan-bahan
setara
C Diatas 180C Mica mentah, asbestors fiberglas dan
campuran (cement).

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Oven pengering......................................................... 1 buah
2. Tabung pelarut pernis................................................ 1 buah
3. Kuas .......................................................................... 1 buah
4. Kertas gosok ............................................................. secukupnya
5. Pernis ........................................................................ secukupnya
6. Canting ...................................................................... 1 buah
7. Stator yang telah digulung ulang ............................... 1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian kerja!
2. Hati-hatilah saat menggunakan oven!
3. Jagalah kebersihan tempat kerja dari tumpahan pernis!

9
Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan!
2. isolasilah kumparan stator dengan lak penyekat dengan
menggunakan canting!
3. Ratakanlah lak dengan menggunakan kuas!
4. Panaskanlah stator pada suhu 90C 95C dalam oven pengering
selama 10-20 jam!
5. Celupkanlah seluruh lapisan stator kedalam tabung pernis selama
dalam keadaan panas, sampai gelembung udara berhenti keluar
dari gulungan!
6. Angkatlah stator dari tangki dan biarkanlah kering sendiri!
7. Keringkanlah stator tersebut selama 15-20 jam pada suhu 100C-
120C!
8. Buanglah pernis yang berlebihan dengan menggunakan kertas
pasir!
9. Kembalikanlah peralatan ke tempatnya dan bersihkan tempat
praktik dari kotoran yang ada!

Lembar Latihan
1. Apakah kegunaan proses pengelakan?
2. Jelaskan kegunaan kode warna dari berbagai tipe pelapisan pernis!

10
KEGIATAN BELAJAR 3

MENJALANKAN MOTOR INDUKSI 1 FASA DAN 3 FASA

Lembar Informasi
1. Mengukur arus
Arus listrik akan mengalir jika terjadi rangkaian tertutup dan terjadi
perbedaan tegangan antara 2 ujung hantaran. Perbedaan tegangan ini
dinyatakan dengan E. Besarnya arus yang mengalir tergantung dari nilai
tahanan (beban) dan perbedaan tegangan. Besarnya arus dapat diukur
dengan instrumen pengukur arus, galvanometer, dan amperemeter.
Amperemeter harus dihubungkan seri seperti pada Gambar 6, sehingga
arus yang mengalir pada beban sama dengan arus yang mengalir pada
alat ukur. Agar tegangan jatuh tidak berpengaruh terhadap arus yang
mengalir maka tahanan dalam amperemeter sangat kecil.

I A

Rd
E Eb R beban

Gambar 6. Cara Mengukur Arus Listrik

Tahanan dalam (Rd) kecil dan dalam alat ukur amperemeter mengalir arus
I, maka tegangan jatuh pada alat ukur tersebut adalah :
Ed = I . Rd jadi untuk Eb = E Ed
Apabila Rd besar maka tegangan jatuh Ed akan semakin besar sehingga
tegangan beban Eb menjadi berkurang. Disamping itu dengan Rd yang
besar maka panas yang ditimbulkan akan meningkat bila arus meningkat.

11
1. Mengukur arus searah
Hal yang sangat penting untuk penggunaan arus searah yaitu
dalam menghubungkan alat ukur harus diperhatikan arah
polaritasnya. Sebab, apabila polaritasnya terbalik maka alat ukur
akan menunjuk kekiri yang bisa mengakibatkan kerusakan pada
alat ukur.
2. Mengukur arus bolak-balik
Perbedaan sifat arus bolak-balik dengan arus searah seperti hal
tersebut diatas harus diingat penerapannya. Selanjutnya hal-hal
yang perlu diingat yaitu :
- arus searah tidak mengalami perubahan frekuensi
- arus bolak-balik mengalami perubahan frekuensi

2. Perluasan batas ukur


Untuk mendapatkan pembacaan alat pada skala yang lebih mudah
dan agar mendapat hasil yang baik maka pada instrumen biasanya terdiri
dari skala yang bertingkat. Dengan bertingkatnya skala maka menghemat
banyaknya pemakaian alat ukur. Tujuan perluasan alat ukur adalah agar
sebuah alat ukur yang mempunyai kemampuan rendah dapat
dipergunakan untuk pengukuran kemampuan yang lebih tinggi. Salah satu
cara yang banyak dipergunakan yaitu dengan menambahkan suatu
tahanan yang dipasang secara pararel dengan alat ukur tersebut. Hal ini
dikenal dengan tahanan shunt. Gambar 7 memperlihatkan bagan
hubungan amperemeter, dan kumparan putar yang dipergunakan untuk
penyimpangan arus penuh IA dan tegangan amperemeter EA.
EA = IA x RA
Pada saat dilakukan pengukuran maka sebagian arus akan
dialirkan melalui tahanan shunt sehingga Ish = I IA.

12
R sh

I
A

Rd
E Eb R beban

Gambar 7. Pemasangan tahanan Shunt pada Amperemeter

Apabila amperemeter akan digunakan untuk mengukur arus


sebesar M x IA, berarti telah dinaikkan batas ukurnya. Untuk itu
diperlukan tahanan shunt yang mampu mengalirkan arus lebih. Besarnya
tahanan shunt dapat dihitung pada tegangan tetap EA.
EA
Rsh =
( MxIA) IA
EA
=
IA( M A)

EA Ra
karena : = Ra maka :Rsh =
IA M 1
Ra
Jika amperemeter diperbesar dengan R = maka pada plat
M 1
ampermeter akan ditulis M, untuk itu penunjukan arus harus dikalikan
dengan M. sebagai contoh pengukuran arus serah dengan multirange
dapat dilihat pada Gambar 8.
Jika sakelar S pada batas 1 mA, maka arus langsung mengalir ke
alat ukur, dengan batas ukur 0-1 mA dengan tahanan dalam alat ukur
105. Apabila posisi sakelar pada 10 mA maka arus sebagian melalui alat
ukur dan sebagian lagi melalui tahanan shunt. Menurut rumus :
Ra
Rsh = = 105/10-1 = 105/9 = 11.67
M 1

13
Dengan M = 10, karena batas mula-mula 1mA diperluas menjadi
10mA berarti merupakan 1 kalinya sehingga besar tahanan shunt Rsh =
11,67.
Catatan :
Apabila instrumen diganti tahanan dalam alat ukur tidak lagi
dengan 105 maka harus ditambah dengan suatu tahanan yang
besarnya sama dengan selisih antara nilai Ra dan Ra1 (nilai
tahanan alat ).

3. Pengukuran tegangan
Sebagai pengukur tegangan dipergunakan voltmeter. Pada
dasarnya voltmeter dan amperemeter itu sama, sebab untuk simpangan
penunjuknya berdasarkan arus yang mengalir pada pesawatnya.
Perbedaanya terletak pada cara penyambungannya dimana voltmeter
dihubungkan pararel sedangkan amperemeter dihubungkan seri dengan
alat yang akan diukur.

Sumber
AC/DC V R beban

Gambar 8. Pemasangan Voltmeter

Voltmeter harus mempunyai tahan dalam yang besar supaya tidak


menarik arus yang besar. Hal ini karena dapat menyebabkan turunnya
tegangan sumber dan menyebabkan kerugian tegangan tambahan pada
penghantar.
Pada kenyataannya, voltmeter tidak mempunyai tahanan dalam
yang cukup besar sehingga untuk memenuhi fungsinya sebagai voltmeter
yang baik ditambahkan suatu tahanan yang disebut tahanan seri.

14
Pemasangan tahanan seri pada voltmeter dimaksudkan untuk :
1. Memperluas daerah pengukuran
2. Membatasi arus yang lebih tinggi dari tegangan yang telah
dipersiapkan bagi voltmeter, sehingga arus hanya dipergunakan
untuk menyimpangkan penunjuknya saja.
3. Mencegah kenaikan suhu
Apabila voltmeter itu mengalirkan arus maka akan meningkatkan
kenaikan suhu sehingga menyebabkan harga tahanan bertambah.
Hal ini mengakibatkan arus yang diperoleh pada suatu tegangan
tertentu menjadi berkurang yang mengakibatkan terjadi kesalahan
penunjukan.
Mengingat tahanan seri tidak hanya untuk keperluan perluasan
batas ukur saja, maka perlu dipilih bahan yang tepat dan yang mudah
untuk dilaksanakan. Dengan demikian tahanan tidak mudah berubah
nilainya. Besarnya nilai tahanan suatu voltmeter biasanya dituliskan pada
plat skalanya, harga ini diberikan sebagai jumlah tahanan per Volt (/V),
sehingga jumlah tahanan keseluruhan dapat dihitung dengan
memperhatikan angka tersebut dengan batas ukur voltmeternya.

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Multimeter............................................................................ 1 buah
2. Voltmeter ............................................................................. 1 buah
3. Amperemeter...................................................................... 1 buah
4. Motor listrik 1 fasa................................................................ 1 buah
5. Kabel penghubung............................................................... secukupnya
6. Power supply....................................................................... 1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian kerja!
2. Hati-hatilah saat menggunakan alat ukur!

15
Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan!
2. Perhatikanlah alat ukur yang akan dipergunakan, ceklah sebelum
dipergunakan!
3. Rangkailah alat ukur sesuai dengan Gambar 9 dan Gambar 10!
4. Hubungkanlah rangkaian dengan sumber listrik!
5. Perhatikanlah hasil pengukuran dari alat ukur dan catatlah hasilnya!

sekering

sakelar

A V

Terminal motor induksi I fasa

Gambar 9. Mengoperasikan Motor Induksi 1 Fasa

16
R
S
T
N

V VL
V1 V

Terminal Motor Induksi 3


Fasa Sambungan

Gambar 10. Mengoperasikan Motor Induksi 3 Fasa

Lembar Latihan
1. Mengapa amperemeter tidak boleh dipasang pararel dengan beban?
2. Mengapa voltmeter perlu dipasang tahanan seri?
3. Jelaskan akibatnya apabila motor listrik dihubungkan ke sumber
listrik hanya berdengung dan tidak berputar?

17
LEMBAR EVALUASI

Pertanyaan
1. Jelaskan Maksud dari pengukuran tahanan isolasi pada pengujian
hasil perbaikan motor listrik dan jelaskan cara pengukurannya ?
2. Jelaskan keuntungan dan kerugian penggunaan multimeter !
3. Terangkan langkah-langkah pada pekerjaan mengelak kumparan
motor yag saudara kerjakan !
4. Jelaskan langkah mengukur tergangan dan arus pada motor tiga
fasa sambungan bintang (Y) ?
5. Apa akibatnta jika penyambungan motor tiga fasa tidak benar
antara bintang dan segitiga ?

Kriteria Kelulusan

No Kriteria Skor
Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
1 Aspek Kognitif 2
Kebenaran
2 2
rangkaian
3 Langkah kerja dan
2 Syarat lulus :
kecepatan kerja
4 Perolehan data Nilai minimal 70
analisis data dan 3
interpretasi
5 Keselamatan Kerja 1
Nilai Akhir

18
LEMBAR KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1


1. Mengukur pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu
zat/benda kedalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut
sebagai hasil pengukuran. Dengan demikian pengukuran listrik
dimaksudkan cara: untuk menentukan besaran-besaran listrik.
Jelaslah bahwa pengukuran sebagai suatu proses yang sangat
tergantung dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur terpenting dalam
proses pengukuran antara lain:
- Alat yang dipergunakan sebagai pembanding / petunjuk
- Orang yang melaksanakan pengukuran.
- Cara melaksanakan pengukuran.
2. Kegunaan pengukuran instrumen listrik sangat luas meliputi bidang
penelitian, produksi, pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya.
Oleh sebab itu instrumen dibuat kepekaan yang berbeda dan
ketelitian penunjukan disesuaikan kebutuhan. Misalnya instrumen
laboratorium diperlukan ketelitian dan kepekaan yang tinggi,
sedang di industri mengutamakan kepraktisan. Pemeliharaan
instrumen mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- dapat dipercaya
- mudah penggunaan
- kecermatan
- pemakaian tenaga
- ukuran
- bentuk
- berat
- harga
3. Maksud dan tujuan pengelompokan ialah mempermudah
pengaturan pemakaian, penyimpanan dan lain-lain keperluan, jadi
untuk tertib administrasi.

19
a. Menurut macam arus, ialah:
- Arus searah
- Arus bolak-balik
- Arus searah dan bolak-balik
b. Menurut instrumen untuk pasaran:
- Mili Amperemeter, Amperemeter untuk pengukuran arus.
- Voltmeter, kilo Voltmeter untuk mengukur tegangan.
- Ohmmeter, megger untuk mengukur tahanan.
- Wattmeter, kilo Wattmeter untuk mengukur daya.
- Watt jam meter (Wh-meter), KWH meter pengukur energi
- Frekuensi meter untuk mengukur tegangan per detik
- Cosinus 4 meter untuk mengukur faktor kerja.
c. Menurut sifat penggunaan:
- Portable (mudah dipindah)
- Papan penghubung (tetap)
4. Cara mengukur tahan kumparan motor untuk menentukan C, S,
dan R.
a. Saklar pengatur dari multi meter pada posisi dan BU pada 1x
karena perkiraan hasil nilai tahanannya kecil.
b. Mengukur nilai tahan ujung-ujung kumparan pada terminal
motor tiga kali pengukuran misalnya:

1
3 2

Pengukuran 1 : ujung 1-5 = 15


Pengukuran 2 : ujung 2-3 = 25
Pengukuran 3 : ujung 1-3 = 10

20
Dari hasil pengukuran tersebut dapat ditentukan ujung-ujung
kumparan, yaitu :
No 1-3 = 10 (terkecil) adalah C-R (kumparan utama)
No. 1-2 = 15 (sedang) adalah ujung C-S (kumparan bantu)
No. 2-3 = 25 (terbesar) adalah ujung R-S
Jadi No1. adalah C, No. 2 adalah S dan No 3. adalah R

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2


1. Kegunaan dari kumparan motor dilak adalah:
a. Agar ikatan kawat email menjadi kuat (menyatu), tidak kendor,
tidak mudah bergeser letaknya dan tidak berdengung.
b. Tahanan isolasi menjadi baik / besar, karena bagian-bagian
yang lemah isolasinya dapat tertutup oleh lak
c. Melindungi kawat email dan bagian lainnya agar tidak berkarat,
menahan kotoran, melindungi dari gesekan dan tahan lembab.
2. Kegunaan Kode warna dari berbagai type lapisan pernis /lak:
a. Agar pada waktu pengerjaan dapat sesuai dengan sifat lak.
b. Agar penggunaan lak dapat sesuai dengan fungsi mesin dan
klasifikasi mesin
c. Mempermudah untuk mengidentifikasi pada waktu
pemeliharaan, perbaikan maupun pergantian.

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3


1. Ampere meter tidak boleh dipasang pararel dengan beban sebab
mengakibatkan sekering pengaman putus karena arus yang
mengalir besar sekali. Hal ini karena kumparan Ampere meter
tahanan dalamnya sangat kecil sehingga jika disambung pararel
seperti halnya terjadi hubung pendek / singkat (short circuit). Akibat
lain adalah ampere meter menjadi rusak / terbakar karena arus
yang besar tadi.

21
2. Pemasangan tahan depan pada Volt meter karena beberapa hal
yaitu:
a. Memperluas daerah pengukuran Volt meter
b. Membatasi arus pada tegangan yang lebih tinggi dari pad
tegangan yang telah direncanakan sebagai penyimpangan
penunjukan saja.
c. Untuk mencegah kenaikan suhu, apabila Voltmeter itu
mengalirkan arus yang akan menyebabkan kenaikan suhu
tersebut, harga tahanannya akan bertambah, sehingga arus
yang diperoleh pada suatu tegangan tertentu menjadi
berkurang. Akibatnya akan terjadi kesalahan penunjukan
pesawat.
3. Akibat jika motor listrik hanya berdengung dan tidak segera
diputuskan:
a. Arus yang mengalir besar, jika pengaman tidak segera diputus
maka merupakan kerugian daya.
b. Arus yang besar menyebabkan kumparan menjadi panas, jika
agak lama kumparan menjadi terbakar.
c. Arus yang besar juga menyebabkan tegangan sumber
berkurang (drop), sehingga merugikan beban yang lain, misal
lampu redup beberapa saat.

22
Kunci Jawaban Lembar Evaluasi

1. Pengukuran tahan isolasi pada motor agar dapat ditentukan


kualitas atau nilai tahanan isolasi rendah yaitu dibawah 1000 /v
maka pekerjaan tersebut gagal. Pada umumnya nilai tahanan
isolasi diatas 1 M.
Cara pengukuran : dengan menggunakan Megger (Insulation
Tester), diukur nilai tahan antara ujung kumparan dengan bodi dan
antara ujung-ujung kumparan didalamnya tidak disambung/ belum
disambung, misal pada motor 3 fasa antara U-V, U-W, dan V-W.
2. Keuntungan menggunakan Multi tester : Multi tester sangat praktis
digunakan untuk berbagai macam keperluan pengukuran besaran
listrik.
Kerugian menggunakan Multi tester : jika salah memakainya,
menyebabkan kerusakan fatal pada alat ukur, contoh: saklar
pengatur pada posisi meter, digunakan untuk mengukur
tegangan AC, maka alat ukur tersebut menjadi rusak / terbakar. Hal
ini dimungkinkan karena faktor tergesa0gesa atau kurang teliti.
3. Langkah untuk mengelak dengan kuas dan canting:
- Menyiapkan alat dan bahan
- Mengecek sekali lagi keadaan kumparan, ikatan sambungan,
pasak, dan prespan.
- Mengecek tingkat kekeringan kumparan, jika agak lembab
dikeringkan dulu.
- Menuangkan lak dengan canting dan meratakan dengan kuas.
- Mengeringkan kumparan dengan sinar lampu pijar atau
dengan oven.
- Membersihkan kelebihan lak pada inti stator, agar rotor dapat
masuk.

23
4. Langkah mengukur arus dan tegangan pada motor 3 fasa:
a. Pengukuran arus.
Mengukur arus IR dan IS dan IT pada waktu start maupun pada
waktu rating / berputar normal. Pada sambungan bintang arus
line (IL) sama dengan arus fasa (IF).
b. Pengukuran tegangan
Mengukur tegangan Line (VL) : R-S (U-V); R-T (U-W); S-T(V-W)
Mengukur Tegangan Fasa (Vf) : R-N (U-X); S-N (V-Y); T-N (W-
Z)
Hasil Pengukuran VL = v 3 Vf.
5. Jika sambungan motor 3 fasa tidak tepat akan menyebabkan hal
sebagai berikut:
a. Jika motor seharusnya disambung bintang maka daya motor
menjadi berkurang, karena tegangan sumber ke kumparan
motor rendah yaitu Vf = VL / v 3. Pada umumnya sambungan
bintang ini hanya untuk start sebelum ke segitiga.
b. Jika motor seharusnya disambung bintang tetapi disambung
segitiga, maka motor akan terbakar, karena tegangan sumber
ke kumparan terlalu tinggi yaitu VL = Vf

24
DAFTAR PUSTAKA

Fitzgerald, Kinsley, Charles, Djoko, 1986, Mesin-mesin listrik . Jakarta


Erlangga

Rosenberg, Robert, 1970. Electric Motor Repair . New York

-----------, 1985, Coil Winding & insulation Work . Tokyo, VTMRC

-----------, 1994, Reparasi Motor Listrik , Jakarta, Depnaker

Sapiie, Soedjana, 1994, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik , Jakarta,


Pradnya Paramita

E setiawan & Van harten, 1985, Instalasi listrik arus kuat 3 , Bandung,
Angkasa Offset

Soelaiman & Magarisawa, mabuchi, 1984, Mesin Tak serempak dalam


Praktek , Jakarta, Pradnya Paramita

25

Anda mungkin juga menyukai