A. USAHA PERTANIAN
Jumlah usaha pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Mei 2013 sebanyak 778.685
rumah tangga usaha pertanian, sebanyak 127 perusahaan pertanian berbadan hukum, dan sebanyak
465 usaha pertanian lainnya.
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan
sebanyak 49.348 rumah tangga dari 729.337 rumah tangga pada tahun 2003 (Sensus Pertanian 2003)
menjadi 778.685 rumah tangga pada tahun 2013, yang berarti rata-rata kenaikan per tahun sebesar
0,68 persen.
B. SAPI DAN KERBAU
Populasi sapi dan kerbau 2013 sebanyak 929.324 ekor, NAIK 0,07 persen dibandingkan dengan hasil
Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011 sebanyak 928.703 ekor.
1. PENDAHULUAN
Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan
Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan
amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah
rekomendasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang menetapkan The World Programme
for the 2010 Around Agricultural Censuses Covering Periode 2006-2015. Pelaksanaan ST2013
dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkap usaha pertanian pada Mei 2013, dilanjutkan dengan
pendataan rinci melalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada November 2013 dan
Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategis dalam setiap subsektor pertanian pada Mei-
Oktober 2014.
Usaha Pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risiko usaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha
pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untuk
dijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.
Gambar 1
Perbandingan Persentase Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian dan
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2003 dan 2013
70
063
060
058
057
60
042
2003
Persentase (%)
040
037
0
Pulau Flores Luar Pulau Flores
Tabel 1
Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Cakupan Usaha Pertanian
2003 2013 Pertumbuhan (20032013)
No. Kabupaten/Kota Perusa- Perusa- RTP Perusahaan
RTP RTP Lainnya
haan haan Absolut % Absolut %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (11) (12)
1 Sumba Barat 15.532 5 16.693 4 8 1.161 7,47 (1) -20,00
2 Sumba Timur 32.956 3 36.940 3 9 3.984 12,09 0 0,00
3 Kupang 52.155 2 57.093 9 12 4.938 9,47 7 350,00
4 Timor Tengah Selatan 91.454 3 101.069 4 70 9.615 10,51 1 33,33
5 Timor Tengah Utara 43.423 1 44.947 3 11 1.524 3,51 2 200,00
6 Belu 57.186 1 57.869 8 6 683 1,19 7 700,00
7 Alor 31.305 1 31.488 2 14 183 0,58 1 100,00
8 Lembata 20.239 0 21.621 7 81 1.382 6,83 7 -
9 Flores Timur 38.695 2 38.906 6 16 211 0,55 4 200,00
10 Sikka 46.322 5 46.721 7 9 399 0,86 2 40,00
11 Ende 40.240 0 36.281 3 4 (3.959) -9,84 3 -
12 Ngada 22.466 2 24.009 7 15 1.543 6,87 5 250,00
13 Manggarai 44.482 4 48.239 6 14 3.757 8,45 2 50,00
14 Rote Ndao 21.901 0 21.576 31 5 (325) -1,48 31 -
15 Manggara Barat 35.080 0 41.456 10 85 6.376 18,18 10 -
16 Sumba Tengah 10.340 0 11.663 1 6 1.323 12,79 1 -
17 Sumba Barat Daya 37.795 0 46.326 3 5 8.531 22,57 3 -
18 Nagekeo 21.119 0 22.618 4 35 1.499 7,10 4 -
19 Manggarai Timur 43.740 0 49.411 1 39 5.671 12,97 1 -
20 Sabu Raijua 14.824 0 15.835 0 10 1.011 6,82 0 -
21 Kota Kupang 8.083 6 7.924 8 11 (159) -1,97 2 33,33
Jumlah 729.337 35 778.685 127 465 49.348 6,77 92 262,86
Catatan: Untuk tahun 2003 tidak dilakukan pendataan terhadap perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan rumah tangga usaha pertanian
Keterangan: RTP (Rumah Tangga Usaha Pertanian), Perusahaan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum), Lainnya (Selain Rumah Tangga Usaha
Pertanian dan Perusahaan Berbadan Hukum)
Gambar 2
Jumlah Sapi dan Kerbau di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2011 dan 2013
750000.0
500000.0
250000.0
.0
2011 2013
Berdasarkan hasil ST2013 apabila dirinci menurut wilayah (lihat Tabel 2), tiga kabupaten yang
memiliki sapi dan kerbau paling banyak adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan jumlah populasi
sebanyak 160.088 ekor, kemudian Kabupaten Kupang (147.715 ekor), dan Kabupaten Belu (116.528
ekor). Sementara itu, kabupaten yang memiliki sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kabupaten Flores
Timur dengan jumlah populasi sebanyak 1.901 ekor.
Secara absolut, penurunan populasi sapi dan kerbau terbesar dari tahun 2011 ke tahun 2013 terjadi
di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan penurunan terendah terjadi di Kabupaten Manggarai Timur;
yaitu masing-masing turun sebanyak 8.243 ekor dan 603 ekor. Sementara itu, kenaikan populasi sapi dan
kerbau terbesar terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara dan kenaikan terkecil di Kabupaten Alor, yaitu
masing-masing naik sebesar 6.346 ekor dan 28 ekor.