Anda di halaman 1dari 1

Nabi Nuh Alaihis salam berdakwah sepanjang hari, siang dan malam, dengan beragam cara.

Akan tetapi, tiada yang menggubris dakwah Rasul pertama ini kecuali hanya beberapa
gelintir orang-orang terpilih. Bahkan istri dan anaknya ikut tenggelam dalam air bah yang
menggunung; sebagai balasan atas kekafiran mereka di dunia dan kelak ditambah dengan
siksa di neraka.

Saat melihat bekas-bekas banjir itulah, Nabi Nuh Alaihis salam melihat iblis. Keduanya
terlibat dalam sebuah dialog.

Kamu, kata Nabi Nuh kepada iblis, telah membinasakan manusia. Lanjutnya, Mereka
tenggelam karena ulahmu.

Lalu, jawab iblis, apa yang harus aku lakukan?

Bertaubatlah, perintah Nabi Nuh yang langsung dijawab oleh setan, Apakah taubatku akan
diterima? Iblis pun melanjutkan, Berdoalah kepada Tuhanmu!

Abul Aliyah menuturkan, Nabi Nuh Alaihis salam pun berdoa. Lalu Allah Taala
memberitahukan cara taubatnya setan.

Kamu, terang Nabi Nuh Alaihis salam kepada iblis, telah diberi kesempatan untuk
bertaubat.

Caranya? sambar iblis bertanya.

Sujudlah (sebagai tanda hormat, bukan penghambaan) kepada kubur Nabi Adam Alaihis
salam. jelas Nuh Alaihis salam.

Mendengar penjelasan Nabiyullah Nuh Alaihis salam, setan pun marah besar. Katanya
sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dunya dalam Makayid asy-Syaithan yang dikutip
oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam bukunya Agar Tidak Diperdaya Setan, Aku tidak
bersujud (sebagai tanda hormat) kepadanya saat dia masih hidup, lalu aku bersujud
kepadanya saat ia telah mati?!

Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Umar juga terdapat makna serupa. Nabi Musa
Kalimullah bertemu dengan iblis. Iblis mengakui dosa yang dia lakukan, lalu bertanya kepada
Nabi Musa. Nabi yang sempat menjadi anak angkatnya Firaun ini pun menyampaikan bahwa
Allah Taala memberi kesempatan taubat kepada iblis dengan bersujud sebagai tanda hormat
kepada kubur Nabi Adam Alaihis salam.

Serupa dengan riwayat pertama dalam dialog dengan Nabi Nuh Alaihis salam, setan pun
marah ketika mendengar penuturan Nabi Musa Alaihis salam seraya berkata, Aku menolak
sujud kepada Adam saat ia masih hidup. Haruskah aku bersujud kepadanya saat dia telah
mati?!

Peluang untuk bertaubat, sejatinya senantiasa terbuka. Akan tetapi, diri sendirilah yang sering
menolak dengan menciptakan banyak penutup atas pintu taubat yang telah dibuka oleh Allah
Taala.

Anda mungkin juga menyukai