Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya kami selaku kelompok 11 dapat menyusun makalah
dengan tema LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3), dimana
kami mengambil salah satu pokok bahasan dalam Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) yaitu mengenai klasifikasi limbah ( B3) berdasarkan sumbernya .

Dalam makalah yang kami susun ini terdapat pengertian tentang limbah
(B3) dan penjelasan serta klasifikasi limbah (B3) berdasarkan sumbernya. Tujuan
dari penulisan makalah ini tak terlepas dari tugas pengantar ilmu rekayasa
lingkungan yang diampu oleh Bapak M. Arief B, ST, MEng.,Ph.D

Namun kami (penulis) cukup menyadari bahwa makalah yang kami buat
ini jauh dari kata sempurna , maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun .Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
. i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

.1
B. Tujuan

2
C. Masalah

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian limbah (B3)


B. Limbah berdasarkan sumber spesifik
C. Limbah berdasarkan sumber tidak spesifik
D. Limbah (B3) dari sisa kemasan, tumpahan dan bahan kadaluarsa

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

. 35
B. Saran

35

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk lebih mengenal klasifikasi Limbah B3


berdasarkan sumbernya , baik secara spesifik, tidak spesifik, maupun dari sisa
kemasan, tumpahan dan bahan kadaluarsa.

C. Masalah

1. Apa pengertian Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) ?

2. Bagaimana klasifikasi limbah (B3) berdasarkan sumbernya ?


BAB II

PEMBAHASAN

Menurut PP No. 12/1995 Limbah B3 didefinisikan sebagai setiap limbah yang


mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat
mencemarkan lingkungan hidup dan/atau membahayakan manusia. Definisi lain dari
limbah B3 adalah bahan buangan bentuk (padat, cair, dan gas) yang dihasilkan baik dari
proses produksi maupun dari proses pemanfaatan produksi industri tersebut yang
mempunyai sifat berbahaya dan sifat beracun terhadap ekosistem karena dapat bersifat
kororsif, eksplosif, toksik, reaktif, mudah terbakar, menghasilkan bau, radioaktif dan
bersifat karsinogenik maupun mutagenik terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Di dalam PP No.12/1995 Limbah B3 dari jenis radioaktif tidak termasuk dalam kategori
yang dikelola sebagai limbah hasil industri.

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan


berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun
tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah
bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-
lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Menurut PP No.12/1995, Limbah B3 dikelompokkan berdasarkan atas


sumbernya dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

1.) Sumber spesifik

Limbah B3 ini merupakan sisa proses suatu industri atau kegiatan tertentu.

Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil
dan mudah menguap.
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi

Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa
lumpur dari hasil proses tersebut.

Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan
cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

2.) Sumber tidak spesifik


Limbah B3 dari sumber yang tidak spesifik ini berasal bukan dari
proses utamanya, misalnya dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian,
inhibitor, korosi, pelarut perak, pengemasan, dan lain lain.

3.) Limbah (B3) dari sisa kemasan, tumpahan dan bahan kadaluarsa
Limbah B3 jenis ini tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau
tidak dapat dimanfaatkan kembali, sehingga memrlukan pengelolaan
seperti limbah B3 lainnya.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pengelolaan limbah B3 perlu adanya prosedur prosedur baik dalam
pengelolaannya dikarenakan limbah B3 adalah termasuk limbah yang berbahaya
dan beracun karena sifat atau pun konsentrasinya yang dapat merusak,
mencemari, dan mengganggu lingkungan hidup dan makhluk hidup secara
langsung maupun tidak langsung, maka perlunya penanganan yang serius dan
tertata dengan baik sesuai standar nasional dan internasional dalam
pengelolaan limbah B3
B. SARAN
Diharapkan melalui makalah pengelolaan limbah B3 ini, pembaca dapat
mengetahui proses proses dalam pengelolaan limbah B3
DAFTAR PUSTAKA

www.radioaktif.com 15.14 Kamis 18 februari 2010

www.wikipedia.co.id 15.23 Kamis 18 Februari 2010

www.limbahradioaktif.com 15.46 Kamis 18 februari 2010

radioaktif/bahaya%20radioaktif.htm15.52 Kamis 18 Februari 2010


www.pencemaranlimbah.com 16.02 Kamis 18 februari 2010

www.departemenkesehatan.com 16.13 Kamis 18 Februari 2010

Anda mungkin juga menyukai