Anda di halaman 1dari 6

INDIKATOR PEMBANGUNAN

A. INDIKATOR EKONOMI

1. Pendapatan Perkapita/GNP Perkapita

Bank Dunia (World Bank) mengklasifikasikan negara di dunia berdasarkan

tingkat GNP Perkapitanya sebagai berikut :

Negara berpendapatan rendah (low income economies)

Kelompok negara-negara dgn GNP Perkapita US$ 785 tahun 1997.

Negara berpendapatan menengah (middle income economies)

Kelompok negara-negara dgn GNP Perkapita US$ 786 US$ 3.125.

Negara berpenghasilan tinggi (high income economies)

Kelompok negara-negara dgn GNP Perkapita > US$ 3.126

2. Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare)

Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan

nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dgn dua

cara :

1
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan

perekonomian sektor informal.

- Waktu luang kepuasan psikis = kepuasan memperoleh barang dan jasa.

Kepuasan yang diperoleh dari waktu senggang perlu dimasukan dalam

perhit GNP. Maka tingkat kesejahteraan meningkat namun GNP menurun.

- Ada 2 kegiatan informal :

Kegiatan ekonomi illegal/melawan hukum (perdagangan narkotika,

pembunuh bayaran). Ahli ekonomi sdh sepakat, tidak dimasukan dalam

GNP karena melawan hukum/ berdampak sosial yang buruk.

Kegiatan ekonomi legal tapi tidak tercatat (tukang batu memperbaiki

pagar rumah kita, tukang kebun membersihkan rumput di rumah kita, dll).

Pendapatan yang mereka peroleh biasanya luput dalam pencatatan.

Seharusnya pandapatan sektor informal ini perlu dihitung dalam GNP.

b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan

Biaya eksternalitas yang timbul akibat pembangunan, perlu dikeluarkan dari

GNP.

2
B. INDIKATOR NON EKONOMI

1. Indikator Sosial

Diperkenalkan oleh UNRISD (United Nations Research Institute on Social

Development) tahun 1970. Lembaga ini mengembangkan indicator sosial

ekonomi yang terdiri dari 16 indikator gabungan :

Daftar indicator pembangunan sosial ekonomi versi UNRISD sbb :

1) Harapan hidup.

2) Persentase penduduk yang tinggal di desa.

3) Konsumsi protein hewani per kapita per hari.

4) Kombinasi tingkat pendidikan dasar dan menengah.

5) Rasio pendidikan luar sekolah.

6) Rata-rata jumlah orang per kamar.

7) Sirkulasi surat khabar per 1000 penduduk.

8) Persentase penduduk usia kerja dengan pasokan listrik, gas, air dsb.

9) Produksi pertanian per pekerja pria di sektor pertanian.

10) Persentase tenaga kerja pria dewasa di sektor pertanian.

11) Konsumsi listrik kw per kapita.

12) Konsumsi baja kg per kapita.

13) Konsumsi energi lain (batubara) per kapita.

14) Persentase sektor manufaktur dalam GDP.

15) Perdagangan luar negeri per kapita.

16) Persentase penerima gaji/upah terhadap angkatan kerja.

3
2. Indeks Kualitas Hidup (IKH)

Morris D. Morris : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas

Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor :

1). Tingkat Harapan Hidup pada usia 1 tahun.

2). Angka Kematian

3). Tingkat Melek Huruf.

Skala 1 100 untuk masing2 indikator, 1 : kinerja terjelek, 100 : kinerja terbaik.

3. Human Development Index (HDI)

Diperkenalkan oleh UNDP (United Nations Development Program) tahun 1990,

dengan nama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau (Human

Development Index = HDI) :

HDI menggunakan 3 indikator :

1). Tingkat harapan hidup (panjang usia)

2). Tingkat melek huruf masyarakat (

3). Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat berdasarkan daya beli mata

uang masing-masing negara.

Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan

manusianya tinggi demikian sebaliknya.

4
3. Indikator Campuran

BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) :

1). Pendidikan

tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.

2). Kesehatan

rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan

3). Perumahan

sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah

4). Angkatan Kerja

partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status

pekerjaan

5). Keluarga Berencana dan Fertilisasi

Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada

kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

6). Ekonomi

Tingkat konsumsi perkapita

5
7). Kriminalitas

Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan

pertahun.

8). Perjalanan wisata

Frekuensi perjalanan wisata pertahun

9). Akses di media massa

Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi

Anda mungkin juga menyukai