PERUBAHAN KEPEMILIKAN
PERSEKUTUAN
Ketika persekutuan secara hukum resmi didisolusi baik dengan
masuknya sekutu baru atau dengan berhenti atau meninggalnya sekutu
lama. Suatu perjanjian persekutuan baru perlu dibuat untuk kelanjutan
usaha persekutuan. Namun, apakah aktiva dari usaha persekutuan yang
sedang berlangsung harus dinilai ulang? Pendekatan penilaian kembali
mengacu pada prosedur goodwill, sedangkan pendekatan tanpa penilaian
mengacu pada prosedur bonus.
CONTOH 2
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 100% hak B, baik hak atas
modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000
CONTOH 3
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak A, B, dan C, baik
hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 100.000
CONTOH 4
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 100% hak A dan D, baik hak
atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 200.000
CONTOH 6
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik
hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000
CONTOH 7
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik
hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000
persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan
perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis.
berikut, yaitu
(1) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang sama dengan saldo
akhir modalnya,
(2) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih besar daripada
modal akhirnya,
(3) sekutu yang mengundurkan diri menerima jumlah yang lebih kecil
Jika sekutu mengalami kondisi pertama, maka ayat jurnal yang diperlukan adalah mengurangkan
perkiraan modalnya dan mengkredit kas. Bila sekutu mengalami kondisi kedua dan/atau ketiga,
cara penilaian ulang/goodwill dan cara tanpa penilaian ulang/bonus memberikan alternatif
Diasumsikan bahwa Rere, Etik, dan Surya adalah sekutu dengan rasio pembagian laba masing-
masing 40%, 20% dan 40% , dan Surya memutuskan untuk mengundurkan
diri.Modal dan besarnya kepemilikan dari ketiga sekutu pada saat Dadi mengundurkan diri
Berdasarkan pada ilustrasi diatas, sekutu sepakat bahwa usaha dinilai terlalu rendah
dalam buku persekutuan dan bahwa Surya akan dibayar sebesar Rp92.000.000 untuk
kepemilikannya dalam persekutuan pada penyelesaian akhir. Kelebihan pembayaran ini bisa
dicatat dengan tiga metode, yaitu:
Penarikan yang dilakukan Surya dari persekutuan dengan cara bonus dicatat sebagai berikut:
Kas Rp92.000.000
Jurnal ini menggambarkan bonus yang diberikan kepada Surya sebesar Rp12.000.000 yang
dikurangkan dari modal Rere dan Etik dengan rasio pembagian laba masing-masing 40:20.
Metode kedua untuk mencatat penarikan Surya ialah dengan mencatat kelebihan kas yang
dibayarkan pada Surya sebesar Rp12.000.000 dari sisa modalnya sebagai goodwill dengan
jurnal:
Goodwill 12.000.000
Kas Rp92.000.000
Pendekatan ini dinilai tidak konsisten dan tidak logis karena hanya menilai ulang atas
kepemilikan Surya dalam aktiva persekutuan, tidak mencakup kepemilikan Rere dan Etik.
Melalui pendekatan ketiga ini, modal keseluruhan persekutuan dinilai ulang, dimana
dalam kasus diatas didasarkan pada kelebihan pembayaran sebesar Rp12.000.000 . Dengan
metode ini, modal keseluruhan persekutuan dinilai sebagai berikut:
Pendekatan ini dapat diterima apabila modal dan kepemilikan dari sekutu yang mengundurkan
diri disamakan. Jika penyamaan ini tidak ada, pendekatan alternatif ini akan membawa hasil
yang salah.
Pembayaran pengunduran diri Surya lebih rendah Rp8.000.000 dari saldo modal akhirnya
mengindikasikan bahwa modal persekutuan yang berjalan dinilai terlalu tinggi sebesar
Rp20.000.000 . Penilaian ulang dan pembayaran kepada Surya dicatat sebagai berikut:
Kas Rp72.000.000
Kas 72.000.000
Bonus dihitung dari kelebihan saldo modal Surya atas kas yang dibayar oleh persekutuan untuk
40% kepemilikannya.