Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PERKEMBANGAN USIA DEWASA/PERTENGAHAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Komunitas Pada Perkembangan Usia Dewasa/ Usia
pertengahan yang berjudul Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan
Pasangan Baru Menikah tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih baik
lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Bangkalan, 2011

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek
keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka
perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap perkembangan keluarga dan
tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya mempengaruhi jalanya
suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam pembuatran keputusan
dan dan prose terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga
merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu
rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga
tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan kita
ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi pertengkaran di
antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang askep tahap perkembangan
keluarga dengan pasangan baru menikah.
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-harapan
masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar
hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga,membesarkan anak-
anak,mengelola sebuah rumah tangga,menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan
bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah Askep
Tahap Perkembangan Keluarga dengan Perkembangan usia Dewasa/usia pertengahan, yaitu :
1. Apa pengertian Keluarga ?
2. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga usia pertengahan/dewasa ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga pada usia dewasa/pertengahan
1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Komunitas tentang
Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan usia dewasa/pertengahan. Tujuan khusus penulisan
makalah ini adalah menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar
penulis ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan Keluarga pada usia dewasa

BAB II
KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga


Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga kulawarga yang berarti anggota
kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki
tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit
individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya
f. Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama
atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang
lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan
mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga


Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :

a. Pasangan baru (keluarga baru)


Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga
masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat anak berusia 5
tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal.
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga,
atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan pensiun,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah


Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan masa
tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga
tahun pertama perkawinan. Pasangan jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually
satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan juga
harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, misal : melanjutkan
sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd orangtua (tempat tinggal, finansial),
hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada fase
pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain : (Duvall, sociological
perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa (pembagian
peran & tanggung jawab)
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :


1. Membina hubungan intim yang memuaskan.
- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru
- Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan.
- Peran berubah.
- Fungsi baru diterima.
- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling
menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan.
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina hubungan dengan
keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan
dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk
kepentingan perkawinannya.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah


Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga.

Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :


1. Pengkajian keluarga dan individu dalam keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian keluarga adalah :
a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yag digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga
Yang termasuk dalam pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah :
a. Fisik
b. Mental
c. Emosi
d. Spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan rencana keperawatan
Rencana disusun untuk menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya
keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang telah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang
ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.

5. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan

BAB IV
PEMBAHASAN

PROSES KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.F (PASANGAN BARU
MENIKAH)

A. PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Umur : 22 tahun
3. Alamat : -
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Perajin Bambu
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SMK
6. Tipe Keluarga : Keluarga inti
7. Suku Bangsa
Tn. A dan Ny. F sama-sama berasal dari suku Jawa. Mereka bisa menerima kebiaasaan mereka
satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada kesulitan-kesulitan
yang mereka rasakan terhadap perbedaan.
8. Agama
Agama Tn. A adalah Islam, begitu pula dengan Ny.F. Tn. A dan Ny. F selalu berusaha untuk
memenuhi shalat 5 waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah kecuali jika Tn. A dan Ny. F
sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dalam keluarganya yang menjadi tulang punggung adalah Tn. A sebagai kepala rumah tangga.
Penghasilan keluarga berdua sekitar Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 1.500.000.- dan saat ini
belum tahu pengelolaannya bagaimana karena masih baru dan belum ada kesepakatan-
kesepakatan dalam pengelolaan keuangan nantinya. Sementara ini penghasilan banyak
dipergunakan untuk keperluan makan dan lain-lain. Namun, keluarga Tn. A dan Ny. F
mempunyai juga tabungan.
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah rekreasi secara khusus atau rutin, hanya kadang-kadang saja jika ada
acara.

RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dan Ny. F baru menikah 8 bulan yang lalu dan belum mempunyai anak, jadi
keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki anak dan rencana
untuk memiliki anak menurut Ny. F nanti setelah 1 tahun menikah, berapa jumlah anak yang
diinginkan belum pernah dibicarakan dengan suaminya. Menurut Ny. F saat ini dia dengan
suaminya berusaha untuk membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat
sekitar. Menurut Ny. F pula bahwa dirinya dan suaminya mau bekerja mencari uang dulu baru
merencanakan punya anak. Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A masih menumpang di rumah orang
tuanya Tn. A dan belum ada rencana untuk memiliki rumah sendiri dan rencananya akan tinggal
dengan keluarga Ny. F.
c. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena hubungan pacaran di antara keduanya.
Ny. F : Menurut Ny. F pernah mengalami sakit ISK dan sudah beberapa kali berobat ke dokter.
Sekarang dinyatakan sudah sembuh.
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya batuk pilek biasa saja
Menurut Ny. F jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke bidan terdekat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan
di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A
tidak ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit keturunan.

STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa jawa, menurut
Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. F selalu memutuskan secara bersama-
sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Dalam keluarga Ny. F, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk
keluarga dan dibantu oleh Ny. F yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap
melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah.
Menurutnya di rumah jarang masak karena cuma berdua sehingga sering membeli yang sudah
jadi saja.
d. Nilai dan norma keluarga
Sebagai bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki nilai-nilai dan
norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini
dirinya dan suaminya makan bersama kalau malam hari, karena siang hari suaminya kerja
sampai sore.

B. PEMERIKSAAN FISIK
Nama Anggota Keluarga
NO Pemeriksaan Fisik
Tn. A Ny. F
1. Keadaan Umum
BB 60 kg 42 kg
TB 165 cm 155 cm
2. Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan
bersih
Mata Konjungtiva an anemis, Konjungtiva an anemis,
sclera an ikterik, sclera an ikterik,
penglihatan baik penglihatan baik
sinusitis (-),
Hidung sinusitis (-), polip (-), penciuman
polip (-), penciuman baik
baik mulut bersih, mukosa
Mulut mulut bersih, mukosa lembab, lidah bersih,
lembab, lidah bersih, gigi cukup.
gigi cukup. Pendengaran baik,
Telinga Pendengaran baik, serumen (-)
serumen (-)
3. Leher
JVP Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid vena jugularis vena jugularis
Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
4. Dada
Mamae
Inspeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,simetris pembengkakan,simetris
antara kiri dan kanan antara kiri dan kanan
Palpasi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
Paru
Inspeksi Saat bernafas tidak Saat bernafas tidak
menggunakan otot menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan.
Palpasi Tidak ada bengkak, lesi Tidak ada bengkak, lesi
(-) (-)
Perkusi Tidak ada penimbunan Tidak ada penimbunan
cairan cairan
Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Bunyi nafas vesikuler,
RR normal RR normal
Jantung
Palpasi Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2 dan
3 5dan 6 3 5dan 6
Perkusi Ictus cordis normal Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6
Auskultasi Irama teratur, suara Irama teratur, sura
tambahan tidak ada tambahan tidak ada
TD : 120/70 mmHg TD : 110/70 mmHg
5. Abdomen
Inspeksi Simetris, warna normal, Simetris, warna
asites (-) normal, asites (-)
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan tidak ada benjolan
Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
Perkusi Organ pada abdomen Organ pada abdomen
normal normal
6. Genetalia - -
7. Eksremitas atas dan
bawah
Inspeksi Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
Perkusi Reflek patella (+) Reflek patella (+)

C. ANALISA DATA
Data Kemungkinan Masalah /
Penyebab Diagnosis
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kurang pengetahuan
- Ny. F mengatakan keluarga mengenal tentang tugas
belum masalah tugas perkembangan
merencanakan perkembangan keluarga baru
kapan akan punya keluarga baru menikah
anak dan berapa menikah
jumlah anak yang
diinginkan
- Ny. F mengatakan
belum tahu tentang
apa itu kesehatan
reproduksi
- Ny. F mengatakan
belum tahu tentang
sex yang sehat
- Ny. F mengatakan
belum tahu apa
yang harus
dipersiapkan untuk
hamil
- Ny. F mengatakan
rencana punya anak
nanti setelah usia
pernikahan 1 tahun

Data Objektif :
- Usia pernikahan 8
bulan
- Usia Ny. F 20
tahun dan Tn. A 22
tahun
Data Subjektif : Ketidakmampuan Kerusakan
- Ny. F mengatakan keluarga melakukan pemeliharaan rumah
malas untuk perawatan rumah
membuka jendela yang sehat
karena di rumah
sering tinggal
sendiri

Data Objektif :
- Ruangan dalam
rumah tampak
gelap
- Jendela sebagian
besar tertutup
hanya pintu depan
yang terbuka
- Penataan
perabotan kurang
teratur terutama
bagian dalam
rumah dan dapur

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah pada keluarga Tn. A
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah
Tujuan
Setelah dilakukan intervensi selama 2x 45 menit keluarga dapat :
1. Mengenal masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah dengan kriteria :
~ Menyebutkan tugas perkembangan keluarga baru menikah
~ Menjelaskan cara menjaga kesehatan reproduksi wanita
~ Menjelaskan macam alat kontrsepsi yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan jika
diinginkan
~ Menjelaskan alasan aktivitas sex bisa membuat hidup lebih sehat dan bahagia dalam membina
hubungan intim dengan pasangan

2. Kerusakan pemeliharaan rumah pada keluarga Tn. A b.d ketidakmampuan keluarga melakukan
perawatan rumah yang sehat
Tujuan
Setelah dilakukan intervensi selama 2x 45 menit keluarga dapat :
Mengenal masalah perawatan rumah yang menunjang kesehatan dengan kriteria :
~ Menjelaskan rumah sehat
~ Menjelaskan efek perawatan rumah yang kurang baik terhadap kesehatan keluarga
~ Menjelaskan penyakit-penyakit yang dapat muncul akibat lingkungan rumah yang tidak
mendukung kesehatan

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga kulawarga yang berarti
anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis (perubahan yang
bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian
lainnya, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis), progresif
(perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif/fisik mapun
kualitatif/psikis), dan berkesinambungan (perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara beraturan atau berurutan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya. (Yusuf, 2003:15). Setiap individu akan mengalami
proses perkembangan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan secara berantai.
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa ini dipusatkan pada harapan-harapan
masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih seorang teman hidup, belajar
hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu keluarga,membesarkan anak-
anak,mengelola sebuah rumah tangga,menerima tanggung jawab sebagai warga Negara dan
bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.

5.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat
berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika


Gde Manuaba, Ida Bagus. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta :Arcan
Setiadi.2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
Vonz.http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/05/perkembangan keluarga.html.
Muslim, Zitalal Khairul.http://duta4diagnosa.blogspot.com/2010/06/tugas-keluarga-dalam-
perkembangan.html.
Agustiansyah, Tri Aan.http://ners86.wordpress.com/2009/06/01/asuhan-keperawatan-keluarga-
pasangan-baru-menikah
Soetjiningsih, (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.
Suherman, (2000). Perkembangan Anak. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai