Anda di halaman 1dari 2

ISTRI AGAR DI CINTAI SUAMI

Istri yang shalehah selalu konsisten dalam menjalankan agama Allah lahir dan batin,
tanpa ragu, malas ataupun nafsu. Tidak ada masalah antara dirinya dengan sang
suaminya dalam masalah ketaatan terhadap Allah SWT dan Rasulullah saw.
Senantiasa menjalankan syariat, menjauhi semua larangan-Nya. Dia adalah istri yang
sangat komitmen dengan penuh kesadaran.
Akhlaknya baik, sikapnya tenang, lembut dan fleksibel, ucapannya bagus,
penampilannya sederhana, perilakunya konsisten, tidak dengki, tidak pula
pendendam, tidak membangkang perintah suaminya, juga tidak sombong.
Dia menuntut ilmu syariat, mengetahui kedudukan ilmu dan keutamaannya serta
urgensinya. Dia antusias dalam menuntutnya, memiliki suatu metode ilmiah yang
sesuai kemampuannya. Dia meneladani para Ummahatul Mukminin dan para istri
pendahulu umat ini dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya
Dia mengerti kedudukan suami yang telah digariskan oleh islam. Dia menunaikan
kewajibannya dengan sesempurna mungkin, berdasarkan kesadaran bahwa kewajiban
ini merupakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT
Dia memiliki kepekaan untuk meminta keridhaan dari sang suami. Perasaannya kuat
dan tajam. Dia memiliki wajah yang berseri-seri dan cerah yang semakin menambah
kebahagiaan rumah tangganya
Dia siap berkorban, menafikkan pribadinya dan melupakan dirinya sendiri serta lebih
mengutamakan suaminya daripada diri sendiri. Mendahulukan keridhaan suami
daripada keridhaan dirinya sendiri, keiinginan suami daripada keinginannya sendiri,
hal yang disukai oleh sang suami daripada yang disukai oleh dirinya sendiri.
Ketaatannya dalam hal selain maksiat benar-benar tulus murni berasal dari lubuk
hatinya yang paling dalam. Apabila dia kehilangan suami, seolah-olah dia kehilangan
udara untuk bernafas
Seorang istri yang hemat, tidak boros dan tidak berbangga diri dengan harta suaminya
jika sang suami kaya, tidak pula mengeluhkan sedikitnya harta jika sang suami
miskin. Dia tahu kapan harus berinfak, dia dermawan dan tidak kikir, pandai
mengatur keuangan dan tidak menghambur-hamburkan uang. Rela dengan pembagian
dari Allah SWT dalam segala hal, puas dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan
kepadanya
Dia tidak tergiur dunia seperti istri lainnya yang mengoleksi banyak pakaian, jajanan,
perhiasan dan emas. Sebaliknya, dia cerdas dan bersikap zuhud, dia mengoleksi
perhiasan rumah tangganya di dunia dengan iman dan amal shaleh, di akhirat dengan
penerimaan di sisi Tuhannya
Dia memperhatikan kecantikan diri, menebar aroma harum, membuat suasana rumah
menjadi nyaman
Berterima kasih kepada suami atas kerja keras dan kelelahannya dalam mencukupi
diri dan anak-anaknya. Berterima kasih juga atas terpenuhinya kebutuhan primer,
seperti makanan dan minuman yang diusahakan suami. Senantiasa mendoakan suami
agar memperoleh ganjaran dan pahala pengganti dari jerih payahnya serta tidak
mengingkari kenikmatan yang diberikan suami
Berbakti kepada keluarga suami, yakni orang tua dan saudara-saudaranya serta
menjalin silaturahim dengan mereka dala rangka menyenangkan hati suami sekaligus
menjalankan perintah Allah SWT
Dia adalah seorang istri yang cerdas dan bijaksana, tidak mengeluhkan suaminya
kepada seorang pun, meski kepada kedua orangtuanya sekalipun. Apabila suatu
masalah menjadi serius, dia bersama suaminya berkonsultasi kepada ulama yang
bertakwa dan shaleh, itupun dalam batasan yang paling ketat. Dia tidak membocorkan
rahasia-rahasia rumah tangganya, menasehati suaminya untuk menjaga adab, bersikap
tawadhu, cinta dan berakhlak baik
Dia tetap tinggal di rumahnya. Dia keluar rumah untuk suatu keperluan, bukan untuk
memuaskan hawa nafsu ataupun menghabiskan waktunya. Apabila hendak keluar
rumah, dia meminta izin dari suami. Dia keluar rumah dengan pakaian menutup aurat,
tidak memakai wewangian, berjalan dengan sikap tawadhu dengan penuh adab, penuh
rasa malu dan tenang. Dia tidak menggubris suara-suara yang ditujukan kepadanya di
jalanan dan tidak memakai gelang kaki ataupun sepatu yang berbunyi sewaktu
dipijakkan ke tanah
Dia menaruh perhatian besar pada pendidikan islam yang benar dan sempurna bagi
anak-anaknya, bukan sekedar kulit dan penampilan. Targetnya adalah menyiapkan
sebuah generasi shaleh mujahid yang mengusung panji dakwah menjalankan perintah
Allah SWT
Istri yang shaleh sangat menjaga waktu dan mengerti betul untuk apa dia
menggunakannya. Dia tidak memiliki waktu untuk bergosip, membicarakan dunia
atau bersenda gurau. Majelisnya hanyalah majelis-majelis dzikir, perdamaian antar
manusia, amar maruf dan nahi munkar
Istri shalehah senantiasa beribadah kepada Allah, banyak berdzikir, bertahajjud,
bersedekah, banyak berpuasa dan khusyu. Dia mengenakan pakaian kewibawaan dan
ketenangan. Ambisinya tinggi untuk melanjutkan ibadah ke tingkat yang lebih tinggi
setelah menunaikannya. Dia tidak jemu dan tidak malas, meneladani para Ummahatul
Mukminin dan para istri kaum salaf yang ahli ibadah dan shalehah
Dia senantiasa mengingat kematian, mempersiapkan diri untuk memasuki alam kubur.
Tidak melalaikan pertemuan dengan Allah SWT dan akhirat
Dia adalah seorang mukminah yang berjuang dengan penuh kesabaran. Apabila diuji
dengan suatu cobaan mengenai dirinya, hartanya, anaknya atau suaminya, dia
bersabar dan mengharapkan pahalanya di sisi Allah SWT dan tidak marah atau
mengutuk diri seperti kutukan orang-orang jahiliyah. Allah SWT senantiasa
melihatnya melakukan tindakan yang disukai-Nya. Keimanan kepada qadha dan qadar
betsemayam dalam kalbunya
Dia menyeru orang kepada Allah SWT untuk berbuat kebaikan dan mencegah
keburukan, menuntun perempuan-perempuan yang lalai dengan lemah lembut menuju
keamanan. Dia tidak mengambil keuntungan dari dakwahnya, tidak pula menyerang
dunia laki-laki. Dia berdakwah dengan akhlak mulia. Dia tidak mengharapkan pujian
ataupun bayaran dari sana-sini, tetapi mengikhlaskan amalnya, bahkan dan sebisa
mungkin menyembunyikannya.

Anda mungkin juga menyukai