Kehamilan Ektopik Terganggu
Kehamilan Ektopik Terganggu
Definisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus). Hampir 95% kehamilan
ektopik terjadi di berbagai segmen tuba Falopii, dengan 5% sisanya terdapat di ovarium, rongga
peritoneum atau di dalam serviks. Apabila terjadi ruptur di lokasi implantasi kehamilan, maka
akan terjadi keadaan perdarahan masif dan nyeri abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik
terganggu.
Diagnosis
Faktor Predisposisi
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau Ringer Laktat (500 mL
dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama.
Segera rujuk ibu ke rumah sakit.
b. Tatalaksana Khusus
Segera uji silang darah dan persiapan laparotomi (lihat lampiran A.20).
Saat laparotomi, lakukan eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii:
o Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingektomi (eksisi bagian tuba yang
mengandung hasil konsepsi)
o Jika terjadi kerusakan ringan pada tuba, usahakan melakukan salpingostomi untuk
mempertahankan tuba (hasil konsepsi dikeluarkan, tuba dipertahankan)
Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan kontrasepsi.
Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu. Atasi anemia dengan pemberian tablet besi
sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6 bulan.
MOLA HIDATIDOSA
Definisi
Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit trofoblastik gestasional, yang disebabkan oleh
kelainan pada villi khorionik yang disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edem
Diagnosis
Faktor Predisposisi
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
Perhatian! Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas kesehatan dasar, ibu
harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Jika serviks tertutup, pasang batang laminaria selama 24 jam untuk mendilatasi serviks.
Siapkan darah untuk transfusi, terutama pada mola berukuran besar.
b. Tatalaksana Khusus
Lakukan evakuasi dengan menggunakan Aspirasi Vakum Manual (AVM) dan kosongkan
isi uterus secara cepat (lihat Lampiran A.3 dan A.4). Pastikan tersedia tiga tabung AVM
yang siap dipakai karena banyaknya jaringan yang dievakuasi. Aspirasi vakum elektrik
lebih diutamakan bila tersedia.
Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl
0.9% atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit untuk mencegah perdarahan.
Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih ingin memiliki anak, atau
tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
Selanjutnya ibu dipantau:
o Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
o Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-
turut, ibu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
o HCG urin yang belum memberi hasil negatif setelah 8 minggu juga mengindikasikan
ibu perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier.