Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala
seluk beluknya secara ilmiah.
Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah Johan Gregor Mendel. Orang yang
pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah Haeckel
(1868).Blendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum).
Tiap sifat organisma hidup dikendalikan oleh sepasang "faktor keturunan". Pada
waktu itu Mendel belummenggunakan istilah "gen", Tiap pasangan faktor keturunan
menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, kedua bentuk alternatif disebut pasangan Alela,
Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif bila keduanya ada
bersama-sama. Pada pembentukan "gamet" alela akan memisah, setiap gamet menerima satu
faktor alela tersebut.
Gen , Istilahadalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diprkirakan 4-50
gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti istilah factor
keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah
berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang
dapat diwariskan. Ia menyebutnya 'faktor', Pada 1910,
Sedangkan factor yang menentukan jenis kelamin ada 2 yaitu factor lingkungan dan factor
genetik dan untuk menentukan golongan darah bias dengan menggunakan sistem AOB atau
bias dengan sistem rhesus.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian hereditas dan siapa orang pertama yang menemukan ilmu hareditas ?
2. Jelaskan pengertian dari gen dan apa saja kerakteristik dari gen ?
3. Jelaskan bagaimana struktur dari gen ?
4. Jelaskan pengertian gametogenesis dan jelaskan proses terbentuknya sel gamet ?
5. Faktor genetik apa saja yang dapat menentukan jenis kelamin ?
6. Faktor lingkungan apa saja yang dapat menentukan jenis kelamin ?
7. Bagaimanakah cara menentukan jenis kelamin ?
8. Jelaskan proses penentuan golongan dara dengan menggunakan sistem ABO ?
9. Jelaskan proses penentuan golongan darah dengan menggunakan sistem Rhesus ?

1
1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan dari makalah ini dalah:


1. Agar kira dapat mengetahui pengertian hereditas dan siapa orang pertama yang menemukan
ilmu hareditas.
2. Agar kira dapat mengetahui pengertian dari gen dan apa saja kerakteristik dari gen.
3. Agar kira dapat mengetahui bagaimana struktur dari gen.
4. Agar kira dapat mengetahui pengertian gametogenesis dan proses terbentuknya sel gamet.
5. Agar kira dapat mengetahui faktor genetik apa saja yang dapat menentukan jenis kelamin.
6. Agar kira dapat mengetahui faktor lingkungan apa saja yang dapat menentukan jenis
kelamin.
7. Agar kira dapat mengetahui cara menentukan jenis kelamin.
8. Agar kira dapat mengetahui proses penentuan golongan dara dengan menggunakan sistem
ABO.
9. Agar kira dapat mengetahui proses penentuan golongan darah dengan menggunakan sistem
Rhesus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Materi Genetik


Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk
beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah Johan
Gregor Mendel.
Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma
adalah Haeckel (1868), Mendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum
sativum) dengan alasan:
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok.
2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination).
3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang.
4. Segera menghasilkan keturuna.
Galur Murni adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homozigot.Simbol "F"
(Filium) menyatakan turunan, sedang simbol "P" (Parentum) menyatakan induk. Hibrida
(Bastar) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat-sifat beda, jika satu sifat
beda disebut Monohibrida, jika 2 sifat beda disebut Dihibrida dst. Dominan adalah sifat-sifat
yang tampak (manifes) pada keturunan. Sedangkan Resesif adalah sifat-sifat yang tidak
muncul pada keturunan.

A. Hipotesis Mendel

Tiap sifat organisma hidup dikendalikan oleh sepasang "faktor keturunan". Pada
waktu itu Mendel belum menggunakan istilah "gen". Tiap pasangan faktor keturunan
menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, kedua bentuk alternatif disebut pasangan Alela.
Satu dari pasangam alela itu dominan dan menutup alela yang resesif bila keduanya ada
bersama-sama. Pada pembentukan "gamet" alela akan memisah, setiap gamet menerima satu
faktor alela tersebut dikenal sebagai Hukum Pemisahan Mendel atau Prinsip Segregasi
Secara Bebas. Individu Murni mempunyai dua alela yang sama (homozigot), alel dominan
diberi simbol huruf besar sedang alel resesif huruf kecil. Genotip adalah komposisi faktor
keturunan (tidak tampak secara fisik). Fenotip adalah sifat yang tampak pada keturunan.Pada
hibrida atau polihibrida berlaku Prinsip Berpasangan Secara Bebas. Monohibrida 3 : 1
(Hukum Dominasi penuh) n = 1, jumlah gamet = 2Dihibrida 9 : 3 : 3 : 1n = 2, jumlah gamet
= 4Trihibrida 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1 n = 3, jumlah gamet = 8Polihibrida (3 : 1)n n = n,
jumlah gamet = 2n (n) = jenis sifat berbeda (hibridanya). Intermediat 1 : 2 : 1, sifat "sama
dominan".

3
Penyimpangan Hukum Mendel
Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-
sendiri tetapi mempengaruhi bagian yang same dari suatu organisme.
Kriptomeri adalah pembastaran heterozigot dengan adanya sifat yang "tersembunyi"
(Kriptos) yang dipengaruhi oleh suatu keadaan, pada bunga Linaria maroccana adalah pH air
sel.
Epistasis adalah faktor pembawa sifat yang menutup pemunculan sifat yang lain
sekalipun sifat tersebut dominan
Hipostasis adalah faktor yang tertutupi oleh faktor lain.ATAVlSME adalah sifat yang
hipostasis pada suatu keturunan yang pada suatu seat muncul kembali (reappearence).
Komplementer merupakan bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi
untuk memunculkan suatu karakter.
Interaksi alel merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi
antar gen dominan maupun antar gen resesif.

B. Gen
Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun, . Istilah gen pertamaBesarnya diprkirakan 4-
50
kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti istilah factor keturunan atau
elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah berasumsi tentang
adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan, Ia
menyebutnya 'faktor', Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa g en terletak di
kromosom. Selanjutnya, terjadi 'perlombaan' seru untuk menemukan substansi yang
merupakan gen.
Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik fisik maupun
psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit dibentuk oleh
keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb, globulin, dan fibrinogen), jaringan
pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari Ossein, tulang rawan dari kondrin.
Genterletak dikromosom, yaitu di dalam manik manik yang disebut kromomer atau
nukleusom dari kromonema. menurut morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus
yang khas dalam kromosom. Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi
genetik dan mengatur sifat- sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom.
Setiap kromosom mengandung banyk gen. Oleh sebab itu, dalam setiap kromonema
terdapat deretan lokus. Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak jelas seperti
deretan kotak kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada
kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen. Melalui
penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943), serta Alfred Hershey dan

4
Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah orang mengetahui
bahwa DNA adalah bahan genetik.
Gen terdiri dari AND yang diselaputi dan diikat oleh protein, Jadi secara kimia dapat
disebut bahwa bahan genetis itu adalah AND.
Gen mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
b) Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya
c) Saebagai zarah tersendiri dalam kromosom, Zarah adalah zat terkecil yang tidak dapat
dibagi bagi lagi
d) Setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom
Gen bersifat antara lain :
a) Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom
b) Mengandung informasi genetika
c) Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel

C. Struktur Gen Manusia Secama Umum

Manusia memiliki banyak sekali gen-gen, dan kumpulan dari gen-gen ini disebut genom
yang berada dalam sebuah kromosom.

Gambar 1. Kumpulan gen manusia yang terdapat didalam kromosom


Sumber : wofford-ecs.org
Secara umum struktur utama dari gen manusia adalah DNA.

Gametogenesis

Skema yang menunjukan analogi proses pendewasaan sel telur dan perkembangan
spermatid. Oosit dan spermatosit keduanya merupakan gametosit. Ova dan spermatids
adalah gamet yang lengkap.
Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan
diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa, Tergantung dari siklus hidup biologis
organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi
berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya, tanaman
menghasilkan gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh dari spora haploid
setelah meiosis spora.
Gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis. spermatogenesis merupakan
pembentukan sel kelamin jantan (inti sel sperma), oogenesis merupakan pembentukan sel
kelamin betina (inti sel telur/ovum), Gametogenesis melibatkan proses pembelahan sel
mitosis dan meiosis.

5
Pembentukan Gamet (Gametogenesis)

Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses
pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis, Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan
terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan
sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan
proses pembelahan meiosis.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang
jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23
pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya
bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan
oogenesis,

Spermatogenesis

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses
kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi
sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini:

1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin
jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi
diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak
yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang
kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi
disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus
seminiferus.
4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang
berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing
memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y
atau X).
5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi
yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan
dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini
menghabiskan waktu sekitar 64 hari.

6
2.2 PENENTUAN JENIS KELAMIN

Keberadaan gen berangkai pada suatu spesies organisme, yang meliputi urutan dan
jaraknya satu sama lain, menghasilkan peta kromosom untuk spesies tersebut, Gen-gen yang
terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen rangkai kelamin (sex-linked genes)
sementara fenomena yang melibatkan pewarisan gen-gen ini disebut peristiwa rangkai
kelamin (linkage), Adapun gen berangkai adalah gen-gen yang terletak pada kromosom
selain kromosom kelamin, yaitu kromosom yang pada individu jantan dan betina sama
strukturnya sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Kromosom
semacam ini dinamakan autosom.
Seperti halnya gen berangkai (autosomal), gen-gen rangkai kelamin tidak mengalami
segregasi dan penggabungan secara acak di dalam gamet-gamet yang terbentuk. Akibatnya,
individu-individu yang dihasilkan melalui kombinasi gamet tersebut memperlihatkan nisbah
fenotipe dan genotipe yang menyimpang dari hukum Mendel. Selain itu, jika pada percobaan
Mendel perkawinan resiprok (genotipe tetua jantan dan betina dipertukarkan) menghasilkan
keturunan yang sama, tidak demikian halnya untuk sifat-sifat yang diatur oleh gen rangkai
kelamin.
Gen rangkai kelamin dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan atas macam
kromosom kelamin tempatnya berada. Oleh karena kromosom kelamin pada umumnya dapat
dibedakan menjadi kromosom X dan Y, maka gen rangkai kelamin dapat menjadi gen
rangkai X (X-linked genes) dan gen rangkai Y (Y-linked genes). Di samping itu, ada pula
beberapa gen yang terletak pada kromosom X tetapi memiliki pasangan pada kromosom Y.
Gen semacam ini dinamakan gen rangkai kelamin tak sempurna (incompletely sex-linked
genes).

Beberapa sistem penentuan jenis kelamin pada berbagai spesies organisme :

Pewarisan Rangkai X

Percobaan yang pertama kali mengungkapkan adanya peristiwa rangkai kelamin


dilakukan oleh T.H Morgan pada tahun 1910.

Rangkai X pada manusia

Salah satu contoh gen rangkai X pada manusia adalah gen resesif yang menyebabkan
penyakit hemofilia, yaitu gangguan dalam proses pembekuan darah. Sebenarnya, kasus
hemofilia telah dijumpai sejak lama di negara-negara Arab ketika beberapa anak laki-laki
meninggal akibat pendarahan hebat setelah dikhitan. Namun, waktu itu kematian akibat
perdarahan ini hanya dianggap sebagai takdir semata.

7
Hemofilia baru menjadi terkenal dan dipelajari pola pewarisannya setelah beberapa
anggota keluarga Kerajaan Inggris mengalaminya. Awalnya, salah seorang di antara putra
Ratu Victoria menderita hemofilia sementara dua di antara putrinya karier atau heterozigot.
Dari kedua putri yang heterozigot ini lahir tiga cucu laki-laki yang menderita hemofilia dan
empat cucu wanita yang heterozigot. Melalui dua dari keempat cucu yang heterozigot inilah
penyakit hemofilia tersebar di kalangan keluarga Kerajaan Rusia dan Spanyol. Sementara
itu, anggota keluarga Kerajaan Inggris saat ini yang merupakan keturunan putra/putri normal
Ratu Victoria bebas dari penyakit hemofilia.

Pewarisan Rangkai Y

Pada umumnya kromosom Y hanya sedikit sekali mengandung gen yang aktif. Jumlah
yang sangat sedikit ini mungkin disebabkan oleh sulitnya menemukan alel mutan bagi gen
rangkai Y yang dapat menghasilkan fenotipe abnormal. Biasanya suatu gen/alel dapat
dideteksi keberadaannya apabila fenotipe yang dihasilkannya adalah abnormal. Oleh karena
fenotipe abnormal yang disebabkan oleh gen rangkai Y jumlahnya sangat sedikit, maka gen
rangkai Y diduga merupakan gen yang sangat stabil.
Gen rangkai Y jelas tidak mungkin diekspresikan pada individu betina/wanita sehingga
gen ini disebut juga gen holandrik. Contoh gen holandrik pada manusia adalah Hg dengan
alelnya hg yang menyebabkan bulu kasar dan panjang, Ht dengan alelnya ht yang
menyebabkan pertumbuhan bulu panjang di sekitar telinga, dan Wt dengan alelnya wt yang
menyebabkan abnormalitas kulit pada jari.

1. Cacat menurun yang terpaut kromosom X


Dua contoh cacat menurun yang terpaut kromosom X adalah hemofili dan butawarna.
a. Hemofili
Hemofili merupakan suatu kelainan dimana darah seseorang sulit untuk membeku.
Penyakit ini disebabkan gen resesif h, sedangkan sifat normal dikendalikan oleh gen H.
Seorang wanita normal memiliki dua gen H pada masing-masing kromosom X. Bila salah
satu kromosom X terdapat gen h, wanita ini termasuk wanita normal tetapi membawa sifat
hemofili (carrier). Bila pada kedua kromosom X terdapat gen h wanita tersebut menderita
hemofili dan umumnya lethal. Pria menderita hemofili bila pada kromosom X-nya terdapat
gen H, dan normal bila terdapat gen H. Seorang anak laki-laki hemofili dapat lahir dari ibu
carrier.
Ratu Victoria dari Kerajaan Inggris

8
Menurut sejarah, wanita pertama carrier hemofili adalah Ratu Victoria. Disebut
pertama karena silsilah di atas Ratu Vicotria tidak diketahui. Pangeran Andrew mewarisi gen
ini dari ibunya dan meninggal saat kecelakaan dengan luka yang tidak seberapa parah.
P : pria normal x wanita carrier
XHY XHXh
G : XH, Y XH, Xh
F : XHXH : wanita normal XHY : pria normal
XHXh : wanita normal carrier Xhy : pria hemofili

b. Butawarna (colorblind)
Butawarna merupakan cacat menurun dimana seseorang tidak bisa membedakan warna.
Umumnya tidak bisa membedakan warna merah dan hijau (dikromatis). Sedangkan pada
butawarna total orang tidak bisa melihat warna. Kelainan ini juga disebabkan gen resesif c,
sedangkan sifat normal dikendalikan gen dominan C.
Anak perempuan buta warna dapat dilahirkan dari pria butawarna yang menikah dengan
wanita carrier.
P : pria butawarna x wanita carrier
XcY XCXc
G : Xc, Y XC, Xc
F : XCXc : wanita normal carrier
XcXc : wanita butawarna
XCY : pria normal
XcY : pria butawarna

2. Cacat menurun yang terpaut kromosom Y


Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh
karena itu sering disebut sebagai gen holandrik.
Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah: hypertrichosis, hystrixgraviour, dan
webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen resesif.

a. Hypertrichosis

Seorang pria dengan hypertrichosis


Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun
telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria Pakistan.
P : XYht x XX
F : XYht : laki-laki hypertrichosis
b. Hystrixgraviour

9
Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan
kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal dikendalikan gen Hg.

c. Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki katak.
Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt.

2.3 GOLONGAN DARAH

SISTEM ABO

Ada banyak klasifikasi golongan darah, diantaranya adalah golongan ABO, Rhesus, dan
MN. Dua yang pertama memiliki nilai medis, sedang yang terakhir tidak. Ketiga golongan
tersebut ditemukan oleh K. Landsteiner.

Golongan ABO
Golongan ini membagi golongan darah menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O, didasarkan
pada adanya jenis antigen tertentu pada sel darah yang disebut isoaglutinogen. Susunan
genotif dan kemungkinan gamet yang dibentuk dapat dilihat pada tabel berikut.
Golongan darah ABO dikendalikan oleh alela ganda IA, IB, dan IO. IA dan IB
kodominan, dan keduanya dominan terhadap IO.
Contoh: perkawinan antara pria golongan A heterozigot dengan wanita B heterozigot
.
P : IAIO x IBIO
G : IA , IO IB , IO
F : IAIB : golongan AB
IAIO : golongan A
BIO : golongan B
IOIO : golongan O

Golongan Rhesus

Golongan ini dinamakan berdasar nama kera dari India, Macacus rhesus, yang dulu sering
digunakan untuk mengetes darah orang.Golongan darah ini ada dua yaitu Rhesus + dan
Rhesus -. Susunan genotif dan kemungkinan gamet dapat dilihat pada tabel berikut.

10
Golongan Rhesus ini memiliki arti penting pada perkawinan. Bila seorang pria Rhesus +
menikah dengan wanita Rhesus -, kemungkinan anaknya menderita eritroblastosis fetalis
(penyakit kuning bayi).
Contoh: perkawinan antara pria Rh + dengan wanita Rh -
P : pria Rhesus + x wanita Rhesus
RhRh rhrh
G : Rh rh
F : Rhrh Rhesus + (eritroblastosis fetalis)

Kasus eritroblastosis: perhatikan bahwa eritrosit anak golongan Rh+ digumpalkan oleh
antibodi ibu (warna putih) yang bergolongan Rh- ketika dalam kandungan

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala
seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah Johan
Gregor Mendel.
Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma
adalah Haeckel (1868), Mendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum
sativum)Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun, Besarnya diprkirakan . Istilah gen
pertama4-50 kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti istilah factor
keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel.
Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis
proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis,sedangkan faktor yang mempengaruhi
pembentukanjenis kelamin ada 2 yaitu faktor lingkungan danfaktor genetik, Golongandarah
sistem AOB membagi golongan darah menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O, didasarkan
pada adanya jenis antigen tertentu pada sel darah yang disebut isoaglutinogen. Golongan
darah sistem rhesus tidak memiliki nilai medis karena hanya dijumpai antigen penentu
golongan dalam eritrosit dan tidak dijumpai antibodi dalam plasma.

12
DAFTAR PUSTAKA

Suryo, 2005. Genetika strata 1. Cet ke-11, Yogyakarta: gadjah mada university press.
Pratiwi d.a, dkk, 2007. biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Syarifuddin, 2006.
anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. Jakarta: buku kedokteran.
www.crayonpedia.org/mw/G.hereditas pada manusia12.1
www.psb-psma.org/content/powerpoint/hereditas-pada-manusia
www.duniawedding.com/.../1652-faktor-penentu-jenis-kelamin-bayi.

13

Anda mungkin juga menyukai