Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

MENGGAMBAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG KRESNA


RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Praktik Keperawatan Jiwa
Pembimbing Akademik: Ns. Sri Padma Sari, S.Kep.,MNS
Pembimbing Klinik: Sujarwo, S.Kep.,Ners

Disusun oleh:
Sarah Aritonang 22020116220110
Santi Widianingrum 22020116220115
Linda Riana Putri 22020116220114
Atikah Rasa Fauzia 22020116220112

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
MENGGAMBAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG KRESNA
RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan sehat fisik, mental, sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa
penyakit atau kelemahan. Orang yang memiliki kesejahteraan emosional,
fisik, dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab kehidupan, berfungsi
dengan efektif dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan hubungan
interpersonal dan diri mereka sendiri. Berdasarkan definisi tersebut,
kesehatan jiwa juga termasuk dalam bagian konsep sehat.
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis,
dan sosial yang terkihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan,
perilaku, dan koping yang efektif, konsep diri positif, dan kestabilan
emosional. Kesehatan jiwa dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut
antara lain otonomi dan kemandirian, memaksimalkan potensi diri,
menoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai lingkungan, orientasi
realitas dan manajemen stress.
Manajemen stress pada seseorang dengan gangguan jiwa akan berbeda
dengan orang dengan sehat jiwa. Masalah kejiwaan dapat menyebabkan
penderitanya tidak sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi
menguasai dirinya untuk mencegah mengganggu orang lain atau
merusak/menyakiti dirinya sendiri (Baihaqi,dkk, 2005).
Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yang komprehensif
meliputi kesehatan jiwa dan fisik sangat diperlukan. Salah satu tujuan
perawatan klien dengan gangguan jiwa di rumah sakit adalah dengan melatih
klien untuk mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga klien
memiliki perilaku konstruktif. Ketika klien mampu berinteraksi dan memiliki
perilaku konstruktif diharapkan klien dapat kembali berfungsi di masyarakat
dan mampu melakukan perannya di masyarakat.
Perilaku konstruktif pada klien dengan masalah kejiwaan perlu dilatih
agar dapat mengontrol luapan perasaan secara mandiri. Mengungkapkan
perasaan adalah salah satu cara penyaluran emosi yang dapat melegakan
individu. Terapi aktivitas kelompok (TAK) yang mengakomodasi tujuan ini
adalah TAK stimulasi kognitif/persepsi, salah satunya dengan menggambar.
Diharapkan dengan melakukan TAK stimulasi kognitif menggambar
klien dapat menyalurkan suatu respon dengan lebih adaptif. Klien yang
adaptif dengan lingkungan dapat menjadi individu yang konstruktif dalam
berinteraksi terhadap orang lain.

B. Topik
Menggambar dan eksplorasi perasaan

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pasien dapat mengungkapkan perasaan secara adaptif
2. Tujuan Khusus
- Klien dapat membuat gambar sesuai keinginannya
- Klien dapat menceritakan gambar yang dibuatnya
- Klien dapat berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya

D. Kriteria Klien
Klien yang dapat mengikuti TAK menggambar adalah klien dengan
diagnosa medis skizofrenia yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Pasien yang kooperatif dan tidak mngganggu jalannya TAK
2. Pasien yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain
3. Pasien dengan kondisi fisik yang baik
4. Pasien yang mau mengikuti TAK
E. Struktur Kegiatan
1. Tempat : Ruang Kresna RSJD Dr. Amino Gondohutomo
2. Hari/tanggal : Senin, 28 Agustus 2017
3. Waktu : 08.30-09.30
4. Jumlah klien : 8 orang
5. Setting tempat :

Keterangan gambar:

: Klien : Fasilitator

: Leader

6. Metode TAK
Metode pelaksanaan TAK menggambar terdiri dari ceramah, praktik
menggambar, permainan, dan diskusi yang berupa menceritakan gambar
yang telah dibuat dan dapat ditanggapi oleh peserta lain.

7. Pembagian tugas
Peran Tugas Mahasiswa
Leader Memimpin jalannya TAK Sarah Aritonang
Menjelaskan manfaat dan tujuan TAK
Mengatur jalannya TAK
Mengambil keputusan dalam TAK
Membukan dan menutup TAK
Observer Mengobservasi jalannya TAK mulai Santi Widianingrum
persiapan hingga penutupan
Memberikan penilaian terhadap perilaku
klien selama TAK
Fasilitator Mendampingi dan mengarahkan peserta Linda Riana Putri
selama pelaksanaan TAK Atikah Rasa Fauzia
Memfasilitasi klien yang kurang aktif
agar mau berinteraksi

F. Alat dan Media


1. Kertas gambar
2. Alat menggambar dan mewarnai
3. Bola
4. Speaker

G. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan saat TAK
b. Memilih dan mengajak peserta berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan
c. Peserta datang maksimal 5 menit sebelum TAK dimulai

2. Orientasi
a. Kelompok mahasiswa memberikan salam dan memperkenalkan diri
b. Leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
c. Melakukan kontrak waktu pelaksanaan TAK
d. Bila pasien akan mengemukakan perasaannnya atau bertanya diminta
menunjuk tangan.
e. Bila pasien akan keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin
pada lader dengan cara menunjuk tangan.

3. Tahap Kerja
a. Pasien diberikan alat tulis dan media satu persatu
b. Leader menerangkan topik menggambar tentang perasaan atau
keinginan yang saat ini ingin dicapai
c. Fasilitator mendorong pasien untuk menggambar tentang perasaannya
atau keinginannya
d. Selesai menggambar, leader memimpin permainan memutar bola
sambil diiringi musik
e. Peserta yang mendapat bola saat musik berhenti harus
memperkenalkan diri dan menceritakan gambarnya
f. Fasilitator mendorong pasien menceritakan gambarnya
g. Leader memimpin untuk memberikan reward berupa tepuk tangan
kepada peserta yang mampu menceritakan gambarnya

4. Terminasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader menyimpulkan keberhasilan TAK dan memberikan
reinforcement

5. Evaluasi
a. Evalusi Struktur
- Preplanning sudah disiapkan dan dikonsultasikan sebelumnya
- Kontrak waktu yang disusun sudah mempertimbangkan kondisi
klien
- Media dan alat yang dipilih sudah tepat sesuai tindakan yang akan
dilakukan
b. Evaluasi Proses
- Peserta TAK sudah diseleksi sesuai dengan kriteria yang
ditentukan
- Kegiatan berlangsung di tempat dan waktu yang sudah disepakati
- Media dan alat bantu digunakan sesuai dengan fungsinya
- Leader, observer dan, fasilitator melakukan peran masing-masing
- 80%-100% peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
- Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi jalannya kegiatan serta
melakukan kontrak tindakan yang akan datang
c. Evaluasi Hasil
- Peserta mampu melakukan TAK menggambar
- Peserta mampu menceritakan gambarnya kepada peserta lain
- Peserta mampu berinteraksi dengan orang lain
Evaluasi TAK

Nama (inisial) :
Umur :
Dx. Keperawatan :

Evaluasi Ya Tidak
Peserta mampu mengikuti kegiatan dengan kooperatif dan
tidak melakukan keributan selama kegiatan TAK
Peserta tidak meninggalkan tempat dan kegiatan TAK
tanpa ijin leader
Peserta mampu mengikuti TAK sesuai arahan yang
diberikan
Peserta mampu membuat gambar
Peserta mampu menceritakan gambar yang dibuat
Peserta mampu memberikan tanggapan terhadap cerita
peserta lain
Peserta mampu berinteraksi dengan peserta lain

Anda mungkin juga menyukai