Anda di halaman 1dari 3

Simetri

Konsep tentang simetri mempunyai arti yang penting bagi studi tentang struktur
molekul dan atom, baik secara teori, maupun eksperimental. Prinsip dasar dari simetri
digunakan dalam mekanika kuantum, spektroskopi dan penemuan struktur dengan sinar-X,
difraksi netron, dan elektron. Alam sendiri menunjukan banyak kesimetrian. Hal ini jelas
terlihat ketika molekul-molekul dalam konfigurasi kesetimbangannya dipelajari. Yang
dimaksudkan dengan konfigurasi kesetimbangan disini adalah susunan atom pada posisi
utamanya. Adanya simetri dalam molekul dapat menyederhanakan perhitungan tertentu dan
juga menentukan apakah suatu molekul bersifat aktif optik atau mempunyai momen dipol.
Berbeda dengan zat padat yang kristalin, molekul tunggal tidak dibatasi oleh jenis simetri
yang dapat dimilikinya.
Penggunaan mekanika kuantum pada molekul telah memungkinkan dimengertinya
makna dari ikatan kimia. Penggunaan mekanika kuantum pada molekul-molekul (selain H)
memerlukan pendekatan, tetapi tingkat energi, panjang ikatan, dan sudut ikatan dapat
dihitung cukup teliti bagi kebanyakan molekul kecil. Hitungan pendekatan bagi molekul yang
lebih besar juga berguna. Penerapan dari mekanika kuantum molekular meningkat dengan
cepat karena makin bertambah ampuhnyakomputer elektronik.
Mekanika kuantum memberikan landasan bagi pemahaman spektroskopi.
Spektroskopi berguna untuk mengenali molekul dan menentukan konsentrasinya, tetapi
spektroskopi khususnya penting dalam kimia fisika karena memberi keterangan mengenai
molekul satu per satu. Spektrum gelombang dan infra merah jauh memberi keterangan
tentang jarak antara inti dan sudut ikatan. Spektroskopi infra merah dan Raman memberikan
keterangan tentang frekuensi vibrasi. Spektroskopi sinar tampak dan ultra violet (UV)
memberi keterangan tentang energi disosiasi dan tingkat elektronik tereksitasi. Spektroskopi
resonansi magnet inti dapat terjadi karena inti yang memiliki spin dan spektroskopi resonansi
spin elektron dapat terjadi oleh karena elektron-elektron tak berpasangan dalam molekul,
atom bebas dan radikal.

Asal-usul atau dasar munculnya spektra


Asal-usul spektra dalam spektroskopi molekul adalah emisi atau absorpsi sebuah
foton, ketika energi molekul berubah. Perbedaannya dengan spektroskopi atom adalah energi
molekul dapat berubah tidak hanya sebagai hasil transisi elektronik, tetapi juga karena
transisi antara keadaan vibrasi dan rotasinya. Karena itu, spektra molekul lebih rumit
daripada spektra atom. Spektra molekul juga mengandung informasi yang berhubungan
dengan banyak sifat. Analisisnya menghasilkan nilai tentang kekuatan, panjangn dan sudut
ikatan. Spektra molekul juga menyediakan cara untuk mengukur berbagai sifat molekul
khususnya momen dipol listrik.
Spektra rotasi murni (spektra dengan hanya keadaan rotasi molekul yang berubah)
dapat diamati, tetapi spektra vibrasi yang bersamaan. Demikian pula, spektra elektronik
menunjukan ciri-ciri yang timbul dari transisi vibrasi dan rotasi yang terjadi bersama. Cara
termudah untuk menghadapi kerumitan ini adalah dengan membahas setiap jenis transisi
secara bergantian, dan kemudian melihat bagaimana perubahan yang bersamaan itu
mempengaruhi kemunculan spektrum itu.

DARI BUKU RHAYMOND CHANG (2004:190)


Di awal abad ke-19, fisikawan Jerman Joseph Fraunhofer, mempelajari warna
spektrum yang dihasilkan matahari dan mengamati adanya beberapa garis berwarna gelap.
Masing-masing warna terdapat dalam spektrum kontinu yang berhubungan dengan
gelombang cahaya yang mempunyai panjang gelombang tertentu, sehingga garis-garis gelap
tadi harus mewakili panjang gelombang sinar yang diserap sebelum berkas cahaya matahari
mencapai bumi. Garis-garis seperti itu disebut garis serapan (absorption lines).
Saat ini kita mengetahui bahwa garis Fraunhofer menyatakan berkas sinar matahari
yang telah diserap oleh atom-atom gas yang dilalui oleh radiasi matahari. Karena perbedaan
struktur antara atom-atom dari unsur yang berbeda, maka setiap unsur memiliki spektrum
yang khas, dimana sinar dengan panjang gelombang tertentu dipancarkan atau diserap.
Serupa dengan sidik jari, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang sebab
setiap individu memiliki ciri khas yang unik, garis spektrum memungkinkan ilmuwan untuk
memungkinkan komposisi matahari dan fenomena luar angkasa lainnya, termasuk gas-gas
yang menyebabkan munculnya garis Fraunhofer. Bahkan, satu unsur telah teridentifikasi
dalam spektrum matahari sebelum untuk tersebut ditemukan di Bumi. Di tahun 1868,
fisikawan Perancis Pierre Janssen mendeteksi satu garis gelap dalam spektrum matahari yang
tidak cocok dengan spektrum unsur apapun yang telah dikenal. Unsur baru tersebut diberi
nama Helium (dari bahasa Yunani helios, yang berarti matahari), yang baru ditemukkan di
bumi 27 tahun kemudian.

Penerapan
Salah satu penerapan spektroskopi vibrasi Raman adalah untuk menentukan struktur
molekul simetri seperti XeF4 dan SF6. Intensitas biasanya transisi Raman yang bergantung
pada polarisabilitas molekul, lebih mudah dipindahkan dari molekul ke molekul. Sedangkan
intensitas spektra infra-merah (IR), yang bergantung pada momen dipol dan lebih peka
terhadap golongan lain yang ada dalam molekul dan terhadap pelarut, lebih sukar
dipindahkan. Kenyataan spesies organik anorganik dalam larutan. Sebuah contoh teknik

Anda mungkin juga menyukai