Anda di halaman 1dari 2

Kerusakan Prasarana Jalan dan Fasilitas Umum

Dampak ini timbul akibat pekerjaan pengangkutan tanah dan aterial jalan yang melalui jalan
umum, serta pembersihan dan pematangan lahan serta pekerjaan tanah yang berada disekitar
prasarana dan utilitas umum tersebut.
Indicator dampak dapat dilihat dari kerusakan prasarana jalan dan utilitas umum yang dapat
mengganggu berfungsinya utulitas umum tersebut, serta keluhan masyarakat disekitar lokasi
kegiatan.
Upaya penanganan dampak yang timbul tersebut antara lain dengan cara :
1. Memperbaiki dengan segera prasarana jalan dan utilitas umum yang rusak,
2. Memindahkan lebih dahulu utilitas umum yang terdapat dilokasi kegiatan ke tempat yang
aman.
Gangguan Lalu Lintas
Dampak ini timbul akibat yang pekerjaan pengangkutan tanah dan material jalan serta
pelaksanaan yang terletak disekitar/berada di tepi prasarana jalan umum, yang lalu lintasnya tidak
boleh terhenti oleh pekerjaan konstruksi.
Indicator dampak dilihat dari adanya kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan dan
tanggapan negative dari masyarakat disekitarnya.
Upaya penanganan dampak tersebut dapat dilakukan antara lain :
1. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang baik dengan memberi prioritas pada kelancaran
arus lalu lintas.
2. Pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material jalan pada saat tidak jam sibuk.
3. Pembuatan rambu lalu lintas dan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan.
4. Menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.
Berkurangnya Keaneka-ragaman Flora dan Fauna
Dampak ini timbul akibat pekerjaan pembersihan dan pematangan lahan serta pekerjaan
tanah terutama pada lokasi-lokasi yang mempunyai kondisi biologi yang masih alami, seperti hutan.
Indicator dampak dapat dilihat dari jenis dan jumlah tanaman yang ditebang khususnya jenis-
jenis tanaman langka dan dilindungi serta adanya reaksi masyarakat.
Upaya penanganan dampak tersebut dapat dilakukan antara lain :
1. Pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang memadai
2. Penanaman kembali jenis-jenis pohon yang ditebang di sekitar lokasi kegiatan.
Selain dampak primer tersebut diatas masih dampak-dampak sekunder akibat pekerjaan
konstruksi yang perlu mendapat perhatian bagi pelaksana konstruksi, seperti :
1. Terjadinya interaksi social, (positif/negative) antara penduduk setempat dengan para pekerja
pendatang dari luar daerah.
2. Dapat meningkatkan peluang kerja dan kesempatan berusaha pada masyarakat setempat,
serta meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.

PT. SUMBERSARI CIPTA MARGA | RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN 5
D. Pengaturan Lalu Lintas di Lingkungan Kegiatan Konstruksi
Sebagaimana diatur dalam spesifikasi pekerjaan jalan, pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
di jalan yang ada, seperti pekerjaan pemeliharaan jalan, peningkatan jalan atau penggantian
jembatan, walaupun diharuskan untuk tidak mengganggu kelancaran lalu lintas yang ada, namun
gangguan terhadap kelancaran lalu lintas tersebu sering tidak dapat dihindari sepenuhnya. Walupun
tak terhindarkan, namun upaya-upaya memperkecil gangguan tersebut harus dilakukan oleh
pelaksana proyek dengan cara pengaturan lalu lintas sedemikian rupa sehinggan kelancaran dan
keselamatan lalu lintas tetap terkendali.
Pengaturan lalu lintas dalam rangka menjaga kelancaran dan keamanan lalu lintas serta
keamanan dan kemudahan penduduk sekitar proyek untuk masuk ke jalan yang ada tersebut
dilakukan dengan menempatkan lampu isyarat, lentera, kerucut lalu lintas, tiang penghalang, brikade
dan rambu-rambu sementara (berupa rambu perintah arah, rambu peringatan adanya pekerjaan
tanda jalan menyempit, tanda untuk berhenti atau berjalan) yang akan menjadi petunjuk bagi
pengguna jalan memasuki daerah kerja termasuk jalan atau jembatan sementara (khusus apabila
harus menutup seluru lajur jalan).
Dalam hal tertentu pengaturan lalu lintas dapat dilakukan dengan pengalihan lalu lintas ke jalan
darurat. Selain terhadap keamanan pengguna jalan, perhatian terhadap pekerjaan pengatur lalu
lintas juga harus diberikan secara memadai dengan pemberian pakaian dan peralatan keamanan
yang memenuhi aspek keamanan.
Pengaturan lalu lintas juga diperlukan pada pelaksanaan penanganan halangan-halangan yang
terjadi pada jalur lalu lintas yang mengganggu atau menutup lalu lintas seperti pohon tumbang,
longsor tanah, atau badan jalan.
Pada proyek penanganan jalan yang padat lalu lintasnya terutama pada jalan-jalan perkotaan,
pengaturan lalu lintas ini harus diperhitungkan dengan cermat sehingga hambatan terhadap
kelancaran lalu lintas pada jam sibuk. Apabila diperlukan termasuk penyediaan lajur pengganti
sesuai lebar dan jumlah lajur yang ditutup dengan kondisi permukaan jalan yang sama dengan
kondisi permukaan yang digantikannya.
Perlindungan Pekerjaan Terhadap kerusakan Oleh Lalu Lintas
Pelaksanaan pekerjaan proyek harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut
terlindungi dari kerusakan oleh lalu lintas umum maupun oleh konstruksi.
Perhatian khusus harus diberikan terhadap pengaturan lalu lintas pada saat cuaca buruk
(misalnya hujan, badai, angina rebut, dan lain sebagainya), pada saat lalu lintas padat dan pada
saat pelaksanaan pekerjaan yang mudah rusak (seperti pengaspalan dan pengecoran beton
semen).

PT. SUMBERSARI CIPTA MARGA | RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN 6

Anda mungkin juga menyukai