PLTMH PDF
PLTMH PDF
PLTMH PDF
1. Potensi PLTA
2. Jenis PLTA
3. Prinsip Kerja
4. Komponen PLTA
5. Perencanaan PLTA
6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA
1. POTENSI PLTA
Teoritis
Jumlah potensi tenaga air di permukaan tanah
Teknis
Sumber-sumber air yang dapat dikembangkan
ditinjau dari segi teknis
Ekonomis
Sumber-sumber yang dapat dikembangkan
secara ekonomi
Potensi PLTA
Kapasitas PLTA saat ini
Total output 715,000 MW
19% dari semua energi yang
diproduksi
By 2006
Negara Potensi ekonomis tenaga air
(GW)
Uni Soviet 1.100
Amerika Serikat 648
Kanada 218
Jepang 130
Norwegia 105
Swedia 85
Perancis 76
Italia 60
Austria 43
Swiss 33
Jerman Barat 25
2. JENIS PLTA
Berdasarkan tinggi terjun yang ada
Jenis terusan air
Jenis bendungan
Jenis bendungan dan terusan air
Bendungan urugan
Bendungan urugan batu
Bendungan urugan tanah
Bendungan besi
Bendungan kayu
Bendungan Beton
Bendungan gravitasi
Bendungan ini menahan tekanan air semata-mata
dengan kekuatan gravitasi dari masa bendungan
tersebut
Bendungan busur
Bendungan yang cocok untuk lembah yang berbentuk U
atau bentuk bendungan rendah, tidak cocok untuk
bendungan tinggi
Bendungan rongga
Bendungan ini biasanya ekonomis karena lebih sedikit
menggunakan bahan-bahan, tetapi lebih rendah nilainya
daripada bendungan gravitasi dilihat dari segi
kemanannya
Bendungan Beton
Bendungan Beton
Bendungan Beton
Bendungan Urugan
Bendungan urugan merupakan
bendungan yang dibuat dengan urugan
batu, bendungan tanah, dan bendungan
campuran dari kedua jenis tersebut.
Bendungan ini tidak membutuhkan
pondasi yang baik.
Bendungan tanah
Bendungan batu
Bendungan Urugan
Bendungan Urugan
Bendungan Besi
Bendungan Kayu
Komponen Pendukung
Bendungan
Saluran curam banjir
Saluran yang dibangun dalam bendungan untuk
mengalirkan air yang berlebih, seperti banjir, dan lain
sebagainya
Pipa kuras
Pipa yang dibangun untuk membersihkan bendungan
dari kotoran seperti tanah, pasir, batu, dll
Pintu dan Katup
Pintu air geser tegak
Pintu air limpah silindrik
Pintu tainter
Pintu air gerigi
Komponen Pendukung
Bendungan
Bangunan ambil air
Kolam pengendap pasir
Saluran atas
Tangki pendatar
Saluran pipa tekan
Saluran bawah
Skema Jalanan Air
Turbin Air
Turbin air dikembangkan pada
abad 19 dan digunakan
secara luas untuk tenaga
industri untuk jaringan listrik.
Sekarang lebih umum dipakai
untuk generator listrik. Turbin
kini dimanfaatkan secara luas
dan merupakan sumber energi
yang dapat diperbaharukan.
Klasifikasi Turbin Air
Impulse
Pelton
Turgo
Cross
flow
Reaction
Francis
Propeller
Kaplan
Tubular
Tyson
Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil
khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada
sudu sehingga runner (bagian turbin yang
berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai
turbin reaksi. Runner turbin reaksi sepenuhnya
tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.
Contoh : Turbin Francis
Turbin Reaksi
Turbin Impuls
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada
nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan
tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu
arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin
akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan
sama karena aliran air yang keluar dari nosel
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir
sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dan tekanan
ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan.
Contoh : Turbin Pelton
Klasifikasi Turbin Air
Pelton
300 m (high), turbin kecepatan tinggi
lokasi; gunung-gunung tinggi
Klasifikasi Turbin Air
Francis
50-300 m (medium), turbin kecepatan sedang
Dilengkapi dengan dam yang besar guna mendapatkan debit air yang
besar
Klasifikasi Turbin Air
Kaplan
<50 m (low), turbin kecepatan rendah(francis)
Memerlukan sungai dengan debit yang besar
Kekurangan PLTA
Dampak lingkungan
Relokasi penduduk
Kegagalan bendungan
Investasi awal yang tinggi
Rentan terhadap musim kemarau