1. P
a. Problem:
Critikal thinking:
Akupresur adalah bentuk fisioterapi dengan
pemijatan/massase yang menstlimulasi titik-titik tertentu pada
tubuh, pemijatan tersebut beguna untuk mengurangi
bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi
ketegangan. Tindakan ini merupakan jenis terapi yang
menggunakan titik-titik acupoint/titik-titik meridian/titik
akupuntur (Kemenkes RI, 2014).
Menurut Danuatmaja & Meillasari (2014), pijatan
merangsang senyawa endorfin yang merupakan pereda rasa
sakit, pijatan lembut membantu menjadi rileks dan nyaman.
b. Populasi
Pada penelitian ini dilakukan di rumah sakit Shohadaye
Ashayer pada 160 pasien yang terbagi menjadi 2 kelompok yang
mempunyai trauma ringan. Kelompok pertama diberi nama
akupresure sebanyak 80 orang, sedangkan kelompok kedua
adalah kelompok kontrol diberi nama false point dengan jumlah
80 orang. Dimana kriteria inklusi penelitian ini adalah 1) antara
18-50 tahun 2) melakukan persetujuan secara tertulis. Sedangkan
kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah 1) menggunakan
analgesik 2) memiliki riwayat sakit kronik 3) memiliki penyakit
kulit 4) memiliki nyeri lebih dari 8 pada skala VAS (visual analog
scale) 5) memiliki trauma di daerah digunakan untuk pijat. 6)
terdapat gangguan mental keluhan pada saat melakukan
prosedur.
2. I
Intervensi:
Penelitian ini menggunakan studi single blind randomized
clinical trial yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu akupresur (N
= 80) dan kontrol (N = 80). Langkah pertama setelah pasien
harus di pindahkan dari ruang gawat darurat menuju ruang
perawatan yang memiliki lingkungan, suhu, cahaya, suara yang
tenang. Setelah itu pasien di pasien di kaji demografis meliputi
(usia, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, riwayat
penggunaan narkoba, tingkat pendidikan, tempat tinggal) dan
dikaji juga nyeri pasien dengan memilih skor nyerinnya
menggunakan VAS (dalam hal ini nilai nyeri maksimum adalah 10
dan tidak ada nyeri memiliki nilai 0). Setelah itu pasien lakukan
tindakan sesuai dengan kelompoknya:
a. Pada kelompok akupresure
Peneliti menentukan titik yang akan diberikan intervensi
(akupresure) dengan titik akupunktur LI4, SP6, Yin tang.
Setelah ditemukan titik akupuntur tersebut, titik-titik di pijat
dengan total lama pemijatan 9 menit yang terbagi 3 menit
dalam 1 titik dengan kekuatan atau beban 3 kg agar pasien
dapat mentolelir rasa sakit di daerah pemijatan
b. Pada kelompok kontrol
Untuk kelompok kontrol, pijat dilakukan juga dengan
jarak 3 cm dari titik asal dan dengan menggunakan teknik
yang sama untuk poin yang benar. Lokasi ini dipilih sehingga
mereka tidak pada saluran energi.
Setelah intervensi tersebut, pasien diukur nyerinya kembali
menggunakan VAS. Kemudian diolah dengan menggunakan
program SPSS versi 21, untuk analisa data dapat menggunakan
one way analisis varian (analisa satu arah varian), dan komparasi
kedua, uji Mann-Whitney, dan komparasi perbandingan sebelum
dan sesudah masing-masing kelompok, uji t berpasangan dan
Wilcoxon digunakan.
3. C
Comparison
Penelitian Barker, yang dilakukan pada tahun 2006, dapat
disimpulkan bahwa efek dari intervensi seperti akupresur dan
akupunktur penyebab merangsang serabut saraf, mereka
berdampak pada impuls yang berhubungan dengan sumsum
tulang belakang, otak tengah, hipofisis dan hipotalamus dan
menyebabkan pelepasan endorfin dalam darah, di samping itu,
neurotransmiter, termasuk serotonin, norepinefrin, dan mungkin
gamma- aminobutyric acid disekresikan dari sistem saraf pusat.
Hasilnya menunjukkan bahwa akupresur dapat mengurangi rasa
sakit pada pasien dengan trauma minor.
Studi yang dilakukan oleh Kober et al., Tujuannya adalah
untuk mengetahui pengaruh akupresur pada nyeri pada pasien
dengan trauma minor selama transportasi ke rumah sakit,
penelitian tersebut dilakukan pada tiga kelompok 20 orang,
untuk kelompok pertama (pijat poin benar dilakukan), untuk
kelompok kedua (pijat titik palsu dilakukan) dan untuk kelompok
ketiga hanya intervensi umum dilakukan. Kemudian rasa nyeri
pasien diukur kembali dengan VAS untuk membandingkan
sebelum dan setelah intervensi. Penelitian ini mempunyai hasil
akupresure sangat menguangi nyeri. Perbedaan penelitian Kober
dengan penelitian ini adalah menggunakan 5 titik pada kelompok
true yaitu tiitk LI4, KS9, KS6, BL60, LG20 sedangkan pada
penelitian ini yang dipergunakan adalah 3 titik yaitu LI4, SP6, Yin
Tang.
Penelitian oleh Lang, 2007 tentang akupresure
menghilangkan rasa sakit pada pasien dengan fraktur radial
sebelum masuk rumah sakit. Penelitian ini hampir sama dengan
penelitian oleh lang yaitu memberikan akupresure selama 3,
menit dititik-titik, mempunyai kelompok akupresure dan
kelompok kontrol yaitu false point, namun yang membedakan
adalah titik apda penlitian lang hanya 2 titik, peda penelitian ini
terdapat 3 titik.
4. O
Outcome
Dari 160 pasien yang diteliti, 58,1% adalah laki-laki dan
41,9% adalah perempuan. Usia rata-rata adalah 28,91 9,053
tahun. Berdasarkan temuan, usia rata-rata dari kelompok
Akupresure adalah 28,24 8,326 dan pada kelompok kontrol
29,59 9,731, yang ada secara statistik tidak berbeda antara
kedua kelompok. Menurut uji chi-square, tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok dalam karakteristik demografi
seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, status
pekerjaan, riwayat penggunaan narkoba, tingkat pendidikan,
tempat tinggal. Temuan Tabel 1 menunjukkan bahwa frekuensi
terbanyak pada pasien contusio dan patah tulang sederhana.
Tabel 1: Frekuensi jenis trauma minor dalam dua
kelompok akupresur dan palsu.
kelompok akupresure kelompok Kontrol /
Jenis
false point
trauma
frekuensi % frekuensi persen
Laserasi 3 3,75 2 2,5
Contusio 34 42,5 30 37,5
Muscle 3 3,75 5 6,25
strain
Simple 30 37,5 28 35
frakture
Sprain 7 8,75 10 12,5
Minor injuri 3 3,75 2 2,5
of chest
Minor injuri 0 0 3 3,75
of head
Total 80 100 80 100
Tabel 2: Perbandingan nyeri pada dua kelompok akupresur dan kelompok komtrol
sebelum dan sesudah intervensi.
Kelompok Sebelum Sesudah Perubahan
intervensi intervensi
Akupuntur 5,66 1,043 4,35 1,043 - 1,31
Kontrol/false 5,60 0,821 5,74 0,725 0,14
point
Hasil test 0,674 0,000
Lampiran
Titik LI4
Titik SP6