Anda di halaman 1dari 10

PICO HYDRO PLANT DENGAN MENGGUNAKAN JENIS TURBIN PROPPLER

TIPE OPEN FLUME TC 60 YANG DIAPLIKASIKAN PADA DAERAH TERPENCIL


DARATAN RENDAH

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Mesin Konversi Energi 2
yang dibina oleh Dr. Retno Wulandari, S.T. M.T.

Oleh :
Anwar Faishol Faridi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
Tahun 2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman yang serba
modern ini semakin canggih, khususnya di bidang kelistrikan. Dimana
kebutuhan akan listrik pada saat ini sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga
kebutuhan energi listrik dalam setiap aktivitas masyarakat akan semakin
meningkat serta menuntut kualitas yang lebih baik.
Dengam berkembangnya kebutuhan energi listrik, maka seharusnya
berbanding lurus dengan pembangkit listrik agar kebutuhan energi listrik tetap
stabil. Perkembangan pembangkit listrik berlangsung dengan cepat, hal ini
dikarenakan bertambahnya permintaan beban dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), dan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD), kemudian disalurkan melalui saluran transmisi untuk
selanjutnya mengalami proses perubahan tegangan sampai akhirnya dapat
disalurkan ke konsumen.
Perkembangan kelistrikan itu tentu saja sangat dibutuhkan oleh daerah-
daerah yang yang terpencil, karena tidak dapat dipungkiri, hampir semua
kegiatan penduduk membutuhkan tenaga listrik, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Hal ini menyebabkan jumlah daya listrik yang disediakan lebih
kecil dari kebutuhan konsumen, yang pada akhirnya akan menyebabkan
terjadinya pemadaman listrik secara bergilir atau bahkan beberapa daerah yang
belum memiliki fasilitas energi listrik yang disediakan oleh PLN. Oleh sebab,
itu banyak dibeberapa daerah khususnya daerah terpencil yang belum bisa
tersentuh oleh energi listrik, memenfaatkan beberapa cara untuk mendapatkan
energi listrik yaitu dengan membuat pembangkit berskala kecil dengan swadaya
masyarakat disekitarnya. Hal tersebut biasa dinamakan sebagai alternatif
pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan beberapa sumber alam yang
berada di daerah sekitar lingkungan masyarakat.
Di negara berkembang seperti Indonesia yang kaya dengan sumber daya
alam, yang dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit
energi listrik. Hal ini dibungktikan dengan letak geografis Indonesia yang
dikelilingi oleh pulau - pulau dan dikelilingi oleh samudra yang memiliki
sumber air yang sangat melimpah. Oleh karena itu, air merupakan energi yang
relatif mudah didapat di Indonesia, dan dapat digunakan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berskala besar atau yang berskala kecil seperti
mini hydro, micro hydro dan pico hydro.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka akan
terdapat pembahas mengenai bagaimana mengoptimalkan pengoperasian PLTA
Pico Hydro. Dengan melihat aspek - aspek berikut :
1. Pengembangan pico hydro menggunakan turbin proppler tipe open
fulme tc 60 ?

1.3 TUJUAN
Secara lebih jelas, tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah
mengoptimalkan pengoperasian PLTA Berskala Pico Hydro, dengan aspek-
aspek sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil yang di dapat dari penggunaan turbin proppler
tipe open flume tc 60.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PICO HYDRO PLANT DAN CARA KERJA


Pengertian
Pembangkit Listrik Tenaga Air Pico Hydro (PLTA Pico Hydro) adalah
salah satu dari jenis pembangkit listrik dengan mengkonversikan energi
potensial air menjadi energi listrik, dengan skala yang relatif lebih kecil.
Tujuan dari optimalisasi pengoperasian pembangkit listrik tenaga air pico
hydro yang dilakukan yaitu untuk memperbaiki pengoperasian pembangkit
melalui hasil output yang dihasilkan oleh generator.
Cara kerja pico hydro
Pembangkit listrik pico hydro merupakan pembangkit listrik tenaga air jenis
terusan air (water way) yang menggunakan turbin pelton poros tegak. Jenis
pengbangkit ini menggunakan tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan ( gradient) yang
agak kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan ketinggihan
air terjun dari kemiringan sungai. Pembangkit listrik ini juga menggunakan
aliran sungai secara langsung dengan menggunakan kolam tandon dimana air
singai di alirkan ke kolam melalui saluran terbuka dan tertutup dengan di saring
terlebih dahulu dan di tampung disuatu kolam yang berfungsi untuk
mengendapkan pasir dan lumpur dan sekaligus sebagai waduk. Air dari kolam
tersebut dialirkan melalui pipa pesat menggerakan turbin untuk
membangkitkan tenaga listrik.
Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut:

P = .Q.h.g
Dimana : P = daya keluar (watt)
= massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggihan (m)
g = gaya gravitasi (m/s2)
daya yang keluar dari generator di peroleh dari perkalian efisiensi dari turbin
dan generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat
dipahami dari rumus di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi
jatuh dan debit air, oleh karena itu berhasilnya pembangkit listrik tenaga air
tergantung usaha untuk mendapatkan mendapatkan tinggi jatuh air dan debit
yang besar secara efektif.
Besarnya daya listrik sebelum masuk turbin secara matematis dapat di
tuliskan sebagai berikut:
Pin turbin = p.Q.h.g
Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :
Pout turbin = p.Q.h.g.turbin
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan penmbangkit adalah :
Preal = p.Q.h.g. turbin. generator. transmisi
Dimana : Pin turbin = daya masukan ke turbin (kW)
Pout turbin = daya keluaran dari turbin (kW)
Preal = daya sebenarnya yang dihasilkan (kW)
= efisiensi
transmisi = efisiensi air yang lewat

2.2 BAGIAN BAGIAN PICO HYDRO PLANT


Dalam sistem PLTA Pico Hydro memiliki beberapa bagian untuk
memutarkan turbin dan selanjutnya akan memutarkan generator untuk
menghasilkan energi listrik. Untuk lebih jelas dapat dilihat diagram blok PLTA
Pico Hydro sebagai berikut :
Berikut adalah penjelasan dari diagram blok diatas :

1. Aliran sungai yang memiliki debit tertentu akan di manfaatkan sebagai


penggerak turbin.
2. Aliran air tersebut dibendung terlebih dahulu agar aliran air bisa masuk
kedalam pipa saluran intake yang berada di samping bendungan.
3. Kemudian aliran air yang telah masuk melalui pipa saluran intake dialirkan
melalui head race (pipa pembawa air).
4. Setelah melalui head race (pipa pembawa air), kemudian aliran air tersebut
di tampung terlebih dahulu kedalam kolam penenang dan kolam turbin.
5. Kemudian air tersebut nantinya akan masuk kedalam penstock (saluran
pembuangan turbin).
6. Secara bersamaan air yang telah terbuang melalui penstock (saluran
pembuangan) akan memutarkan sudu atau baling-baling turbin karena
adanya sedotan dari air yang telah dibuang melalui sungai.
7. Setelah turbin berputar maka generator yang berada tepat di atas turbin
tersebutpun akan ikut berputar dan akan menghasilkan energi listrik.
8. Kemudian generator yang telah menghasilkan energi listrik tersebut
dihubungkan dengan Automatic Load Control (ALC) sebelum menuju
konsumen, hal tersebut dilakukan agar beban dapat diatur secara seimbang.

Sekema Pembangkit listrik pico hydro.

Hal paling penting yang harus dipenuhi dalam kontruksi bangunan sipil adalah
sebagai berikut :

1. Tercapainya head dari permukaan air dalam bak turbin hingga


permukaan air pada sungai. Lebih rendah dari 3 meter menyebabkan
daya listrik yang dihasilkan tidak optimal.
2. Ujung pipa terendam dalam air
3. Tidak terjadi kebocoran udara masuk pada sepanjang pipa hisap, yang
ditandai dengan gelembung - gelembung udara pada keluaran pipa
hisap.
4. Air harus lancar keluar dari pipa sehingga tidak boleh ada penghalang
baik didalam pipa maupun pada keluaran.
5. Penopang kolam harus kokoh, tidak ada kebocoran dan tahan terhadap
getaran yang ditimbulkan.
6. Dudukan turbin pada kolam turbin harus tegak lurus tidak longgar dan
harus pas dengan lubang pembuangan
7. Wajib menggunkan saringan sampah untuk memudahkan perawatan,
pengoperasian dan agar sampah tidak masuk kedalam kolam penenang
atau kolam turbin. Saringan dapat dipasang pada intake atau pada
samping bendungan
2.3 TURBINE PROPPLER TIPE OPEN FLUME TC 60
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan dari jenis - jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat
spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan
mempertimbangkan parameter - parameter khusus yang mempengaruhi sistem
operasi turbin, yaitu dengan mempertimbangkan :
1. Faktor tinggi jatuhan air efektif (Head) dan debit yang akan
dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh adalah turbin
pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin
propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.
2. Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan
debit yang tersedia.
3. Kecepatan (putaran) turbin akan ditransmisikan ke generator.
Sebagai contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator
dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller)
dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton
dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan
menyebabkan sistem tidak beroperasi.

Dengan mengetahui kecepatan dan besaran spesifik turbin maka


perencanaan pemilihan jenis turbin akan menjadi lebih mudah dan dapat
diestimasi (diperkirakan). Pada perencanaan PLTA Pico Hydro ini, pemilihan
turbin yang cocok untuk lokasi yang tersedia adalah Turbin Propeller Tipe
Open Flume TC 60 untuk head rendah 3 meter.

Dalam proses perancangan sistem kelistrikan PLTA Pico Hydro yang


berkapasitas 100 VA, penulis menggunakan turbin jenis propeller tipe open
flume TC 60 karena berputar antara kisaran 2700 rpm dan memiliki baling -
baling pada turbin dan, memiliki lima sudu yang sudut kemiringannya kurang
lebih 35 .

Pemasangan turbin ini adalah dicelupkan ke dalam kolam penempatan


turbin, yang terdapat lubang pada dasar kolam. Penempatan turbin ini harus
tepat dan tidak boleh miring ataupun ada kebocoran pada penempatannya,
karena akan menyebabkan air lebih banyak yang terbuang sehingga turbin
tidak akan berputar atau tidak berjalan. Turbin ini disambung langsung dengan
generator sehingga memiliki efisiensi yang tinggi, selain itu keuntungan
digunakannya sambungan langsung ini adalah untuk memudahkan proses
pemeliharaan.

Keterangan dari komponen - komponen yang terdapat pada turbin propeller tipe
open flume TC 60 :

1. Propeller Fix Blade. 6. Seal 11. Kabel generator


2. Housing Propeller. 7. Mekanikal seal
3. Fix Guide Vane. 8. Rumah bearing
4. Shaft. 9. Generator
5. Bearing Standart 10.tutup generator
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas mengenai
Optimalisasi Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Pico Hydro
dengan menggunakan turbin proppler tipe open flume tc 60 yang di aplikasikan di
daerah daratan rendah, sehingga pada daerah terpencil yang tidak memiliki
daratan tinggi bisa menggunakan listrik dengan metode ini.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil yang telah
dibahas mengenai Optimalisasi Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air
Skala Pico Hydro yang menggunakan turbin proppler yaitu Dengan potensi
pembangkit yang tersedia di sungai cukup besar, memungkinkan untuk
membangun lebih dari satu pembangkit dengan kapasitas yang sama untuk
menghasilkan energi listrik yang leih besar.

Anda mungkin juga menyukai