Anda di halaman 1dari 14

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN

PERSPEKTIF AKUNTANSI MANAJEMEN


Akuntansi adalah Proses pencatatan (recording), penggolongan (classifying),
pengikhtisaran (summarizing) dan pelaporan (reporting) data keuangan (financial data) dari suatu
perusahaan untuk kemudiaan dilakukan analisis/interpretasi (interpreting).
Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi ekonomi/keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas
dan tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi tersebut di mana titik sentralnya untuk
pihak-pihak di dalam organisasi/perusahaan.
Akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan dua fungsi pokok
manajemen: perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.

ORGANISASI DAN TUJUANNYA


Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling
ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Tujuan organnisasi : Sasaran merupakan Tujuan bersama yang mengarahkan kerja organisasi.
Bagi beberapa organisasi sasarannya adalah membuat produk dan menghasilkan keuntungan.

PERANAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Perilaku Etis Akuntan Manajemen


Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta tepat. Tingkah
laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat
adil atau berat sebelah.

PERBEDAAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEUANGAN


Keterangan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Audience Eksternal Internal
Tujuan Melaporkan kinerja masa Memberitahukan perbuatan keputusan
lalu pada pihak eksternal internal oleh tenaga dan manajer umpan
balik dan pengendalian kinerja operasi
Waktu Terlambat, historis Saat ini, orientasi masa yang akan datang.
Tipe Informasi Hanya mengukur keuangan. Keuangan dan operasional dan pengukuran
fisik proses, teknologi, supplier, pelanggan
dan kompetitor
Batasan Regulasi, dikendalikan oleh Tidak ada regulasi, system dan informasi
aturan-aturan standar ditentukan oleh manajemen untuk
keuangan mempertemukan kebutuhan stratejik dan
operasional
Sifat informasi Objektif, dapat di Lebih subjektif dengan pertimbangan valid,
audit,reliable, konsisten, dan relevan dan akurat
tepat
Cakupan Laporan organisasi Memberitahukan keputusan dan tindakan
keseluruhan
PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI
DI MASA YANG AKAN DATANG

Pada tahap awal perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen
berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas produk secara
individual dan penggunaan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategik bagi
pemimpin perusahaan dan pemakai intern lainnya. Pada tahun-tahun terakhir ini, lingkungan
bisnis yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi
USA sehingga munculnya Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen, yaitu :

1) Kemajuan teknologi informasi


2) Implementasi just-in time (JIT) manufacturing
3) Meningkatnya tuntutan mutu
4) Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur hidup
produk
5) Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing (CIM)
I. PENGERTIAN BIAYA DAN KONSEP BIAYA
PENGERTIAN BIAYA DAN KONSEP BIAYA
Di dalam semua bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya (expense). Biaya sebagai cost berbeda
dengan expense.
Pengertian Cost
Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang dikorbankan) untuk memperoleh atau
memproduksi barang yang dianggap akan memberi manfaat di waktu yang akan datang dan oleh
sebab itu akan dicantumkan dalam neraca.
Pengertian Expense
Expense adalah pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu yang
dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh laba.

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.
Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut
ini :

1. Produk ( satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa )
2. Volume Produksi
3. Departemen, proses, pusat biaya (cost centre), atau subdivisi lain dari manufaktur
4. Periode akuntansi
5. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi

Manfaat Informasi Biaya bagi Manager :

Penilaian Persediaan
Penentuan Laba
Perencanaan Keuangan
Pengendalian Kegiatan Usaha
Pengambilan Keputusan
Definisi Harga Pokok Variabel (Variabel Costing)

Variabel costing / harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok
produksi.

Perbandingan Variabel Costing Dengan Absorption Costing

Perbedaan antara kedua konsep tersebut terletak pada tujuan utamanya, yaitu konsep variabel
costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan internal sedangkan konsep absorption/ full
costing mempunyai tujuan utama untuk pelaporan eksternal. Adanya kedua perbedaan tersebut
mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap yang selanjutnya
mempengaruhi:
1. Penentuan besarnya harga pokok produk dan besarnya harga pokok persediaan.
2. Penggolongan dan penyajian di dalam laporan laba-rugi.

Kelemahan Dan Kelebihan Metode Variabel Costing Dan Absorption Costing

Kelemahan Variable Costing


1. Kesulitan pemisahan biaya variable dan biaya tetap
2. Bentuk laporan variable costing tidak diterima untuk pihak ekstern
3. Tidak diperhitungkan biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan dan harga pokok
persediaan.
Kelebihan Variable Costing
1. Data yang diperlukan dapat diambil langsung dari Laporan Rugi Laba yang disusun dengan
format kontribusi.
2. Laba akan terarah pada Penjualan karena Laba yang diperoleh tidak dipengaruhi oleh
tingkat persediaan.
3. Manajer selalu berasumsi bahwa yang dinamakan biaya produksi hanyalah yang bersifat
variabel saja, sehingga akan menjadi masalah kalau diterapkan Absorption Costing karena
disamping ada biaya produksi variabel juga dimasukkan unsur biaya tetap.
Kelemahan Absorption Costing (Full Costing)

Kelemahan dari konsep full costing method adalah seringkali tidak relevan untuk tujuan
managerial control di dalam jangka pendek
Kelebihan Absorption Costing (Full Costing)

Konsep full costing method juga mempunyai kelebihan yaitu konsep baku yang sudah
diterima umum, di mana pihak extern lebih mudah memahaminya.

1. Definisi dan asumsi yang mendasari BEP


Definisi
BEP (Break Even Point) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-
biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan/ profit.

Asumsi
Adapun asumsi-asumsi BEP adalah sebagai berikut :
1. Biaya
2. Biaya tetap (Fixed Cost)
3. Biaya variabel (Variable Cost)
4. Harga Jual
5. Tidak Ada Perubahan Harga Jual

2. Perhitungan BEP, LABA, dan MOS


BEP

Rumus/Cara Menghitung BEP


1. BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga per unit Biaya Variable per Unit)
2. BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga per Unit)
LABA

CARA MENGHITUNG LABA/ RUGI


Laba Bersih = Laba Kotor Beban Usaha
Laba Kotor = Penjualan Bersih Harga Pokok Penjaualan
Penjualan Bersih = Penjualan Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Potongan
Penjualan
Catatan Atas Laporan Keuangan

MOS

MOS (Mean Opinion Score) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk kualitas transmisi audio dan video dalam jaringan IP. Pengujiannya dapat
menggunakan dua uji yakni conversation opinion test dan listening test. Dari uji ini
akan diperoleh lima jenis nilai MOS sebagai berikut :
1. Nilai MOS 5, artinya opini sangat baik
2. Nilai MOS 4, artinya opini baik
3. Nilai MOS 3, artinya opini cukup baik
4. Nilai MOS 2, artinya opini tidak baik
5. Nilai MOS 1, artinya opini buruk

3. BEP untuk produksi lebih dari satu


Bila mana peusahaan menjual dua macam produk yakni A dan B yang berbeda dalam harga jual
per unit maupun biaya variabel per unit. Namun kedua produk itu dihasilkan dengan mesin yang
sama, sehingga perbebanan biaya tetap terhadap masing-masing jenis produk tidak mungkin
dilakukan tanpa perhitungan yang masak.
4. Aplikasi manajerial dari analisis biaya
volume laba
Analisa Biaya-Volume-Laba adalah alat yang sangat berguna bagi manajer untuk menjalankan
fungsinya. Alat ini membantu mereka untuk memahami hubung-an antara biaya, volume dan
laba organisasi dengan memfokuskan hubungan lima elemen berikut: (1) Harga produk; (2)
Volume atau tingkat aktivitas; (3) Biaya variabel per unit; (4) Total biaya tetap; (5) Bauran
produk yang dijual.

Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu :


1.Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.
2. Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara
akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.
3.Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap.
4.Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang diproduksi
sama dengan unit yang terjual.

1. BIAYA RELEVAN
Biaya Relevan ( Relevan Cost) adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang dan
berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan dalam suatu keputusan.

2. INFORMASI DIFFERENSIAL
Konsep Informasi Diferensial merupakan informasi yang dihubungkan dengan
pemilihan alternatif suatu tindakan tertentu dibandingkan dengan tindakan lain. Dengan
kata lain informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan
mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.

3. MENYEWAKAN ATAU MENJUAL


Manajemen barangkali menghadapi pilihan antara menyewakan atau menjual peralatan yang
tidak lagi diperlukan dalam bisnis.ketika memutuskan pilihan mana yang paling baik,
manajemen dapat mengaplikasikan analisis differensial.
4. MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Analisis Differensial dapat digunakan untuk mengevaluasi differential revenue and cost yang
berhubungan dengan pesanan khusus ini.

5. MEMPERTAHANKAN ATAU MENUTUP SUATU LINI PRODUK


Penghapusan lini produk merupakan keputusan yang sangat signifikan dan mendapat perhatian
sangat besar dari manajemen. Penyikapan yang tepat untuk menganalisis permasalahan ini
adalah dengan menghitung perubahan laba yang diakibatkan oleh penghapusan lini produk.
Apabila laba meningkat, perusahaan harus menghapus lini produk tersebut. Sebaliknya, jika laba
ternyata menurun, perusahaan patut mempertahankan lini produk tersebut.

6. MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT


Dalam kasus tertentu, setelah titik pemisahan semua produk adalah produk akhir yang
harus dijual kepada pelanggan. Dalam kasus lain, setelah titik pemisah, satu atau lebih
produk dapat langsung dijual kepada pelanggan atau dapat diproses lebih lanjut. Jika
produk diproses lebih lanjut tentu dibutuhkan biaya produksi tambahan. Setelah proses
lanjutan ini selesai, produk dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
produk yang langsung dijual. Keputusan managemen yang rasional, apakah produk lebih
baik dijual langsung setalah split off-point atau diproses lebih lanjut.

7. MEMBUAT ATAU MEMBELI


Keputusan lain yang penting adalah apakah perusahaan harus membuat sendiri
salah satu produknya atau membeli dari pihak luar. Masalahnya terletak pada dua pilihan,
di satu pihak perusahaan mampu memproduksi sendiri seluruh suku cadangnya, sementara
di lain pihak ada satu suku cadang atau lebih yang tersedia di pasar. Analisis differnsial
dapat digunakan untuk memcahkan masalah ini.
A. TUJUAN PENGANGGARAN

Tujuan penganggaran adalah sebagai berikut :

a. Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta nonfinansial di masa yang akan datang,
mengidentifikasi berbagi sasaran finansial dan operasi tertentu yang menjadi tujuan
manajemen di masa depan.
b. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.

B. MANFAAT PENGANGGARAN

Manfaat penganggaran antara lain sebagai berikut :

a. Perencanaan
b. Komunikasi
c. Koordinasi
d. Pengendalian

C. SISTEM PENGANGGARAN UNTUK AKTIVITAS BISNIS

Terdapat empat ancangan dasar terhadap anggara,yaitu :

1. Anggaran Inkremental(Incremental Budget)

Penganggaran inkremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan


sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya.

2. Anggaran Basis Nol (Zero-Based-Budget)

Dalam penganggaran basis nol, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi
kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.
3. Anggaran Statik(Static Budget)

Penganggaran static merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan pada
banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi,dan bagian hukum.

4. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)

Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih berfaedah karena
anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.

D. PENYUSUNAN INDUK ANGGARAN (MASTER BUDGET)

Induk anggaran (master budget) adalah sebuah anggaran komperehensif yang


menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang.

1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan (sales budget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan


penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang.

2. Anggaran Produksi

Setelah anggaran penjualan selesai di susun, kebutuhan produksi untuk periode


anggaran yang akan datang dapat ditentukan dan diorganisasikan dalam bentuk
anggaran produksi.

3. Anggaran Bahan Baku Langsung

Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct


materialbudget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran
produksi.

5. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran overhead pabrikasi (manufacturing overhead budget) merupakan skedul


rinci taksiran biaya produksi, selain biaya bahan baku dan biaya tenapa kerja langsung,
yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspekstasi produksi di masa yang akan
datang.

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai disusun,


kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya pokok barang jadi.

7. Anggaran Beban Penjualan dan Administratif

Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administratife expense


budget) berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan
dikeluarkan dalam periode anggaran.

8. Anggaran Kas

Anggaran kas (cash budget) suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagamana
sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu.

9. Laporan Laba Rugi Dianggarkan

Laporan laba rugi dianggarkan (budget income statement) dianggarkan merupakan


salah satu skedul kunci dalam anggaran.
10. Neraca Dianggarkan

Neraca dianggarkan (budget balance sheet) mengestimasi kondisi keuangan pada


akhir periode anggaran.

Definisi Penganggaran Modal

Penganggaran modal adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan
pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investaso) dimana jangka waktu
kembalinya dana tsb melebihi waktu 1 tahun.

Model Dengan dan Tanpa Pendiskontoan Arus Kas

Model keputusan investasi modal dapat diklasifikasikan kedalam dua katagori : model tanpa
pendiskontoan arus kas dan model pendiskontoan arus kas.

Periode Pengambilan (payback periode)

Jenis pertama Model tanpa pendiskontoan arus kas adalah periode pengambialan. periode
pengambilan (payback periode) adalah waktu yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk menutupi
investasi semula.

Proses pendiskontoan aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu:

a. Perkiraan (estimasi) aliran kas di masa yang akan datang

b. Penilaian risiko aliran kas di masa yang akan datang

c. Menganalisis penilaian risiko dihubungkan dengan aliran kas

d. Penentuan nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow)

Pendiskontoan aliran kas ini penting untuk menetapkan suatu tingkat diskonto atau bunga yang
akan digunakan untuk menilai aliran kas yang akan datang jika dinilai saat ini.
Net Present Value (NPV)

NET PRESENT VALUE adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan dengan
memperhatikan time value of money.

Rumus time value of money yang present value adalah untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh
karena uang tersebut akan diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita
terima sekarang.

Pertimbangan Kualitatif dalam Analisis Investasi Modal

Perkiraan dari variabel input kunci (seperti tingkat diskonto, daur hidup proyek yang diusulkan,
arus kas setelah pajak terkait proyek) dan ciri alamiah di masa depan (misalnya ekonomi baik VS
buruk, harga minyak/energi yang tinggi VS rendah) adalah subyek utama ketidakpastian, dan
makin panjang jangka waktu investasi, makin besar ketidakpastian mengenai perkiraan ini.

Analisis sensitivitas merupakan proses untuk secara selektif memvariasikan variabel input
kunci, misalnya tingkat diskonto, untuk mengidentifikasi kisaran dimana keputusan penganggaran
modal dapat dianggap valid.

Tiga jenis analisis sensitivitas :


a) Analisis What-If

Analisis what-if adalah pendekatan dasar untuk melihat pengaruh independen pada variabel-
variabel tunggal.

b) Analisis Skenario

Analisis skenario adalah bentuk analisis sensitivitas yang tidak hanya terlihat pada profitabilitas
proyek yang sesuai dengan satu atau lebih skenario yang masuk akal.
c) Simulasi Monte Carlo
Simulasi Monte Carlo adalah perluasan analisis skenario dimana komputer menyediakan
distribusi hasil yang keluar berdasarkan sampling dari distribusi terkait setiap variabel input
dalam keputusan model.

Anda mungkin juga menyukai