Anda di halaman 1dari 1

Indonesia merupakan salah satu Negara yang dikenal sebagai penghasil pisang di dunia.

Produksi buah
pisang menduduki peringkat pertama pada industri pertanian. Adapun beberapa jenis pisang di Indonesia
diantaranya adalah pisang ambon, pisang raja, pisang kepok, pisang tanduk, pisang batu, pisang klutuk dan
masih lain-lain. Dalam industri, pisang dapat diolah menjadi tepung, keripik, cuka, dan bir. (Rumpis, 2011).
Namun tingginya produksi buah pisang, tidak diimbangi dengan pengolahan limbah kulit pisang yang
dihasilkan oleh pisang tersebut. Jika dibiarkan begitu saja maka akan menimbulkan banyak kerugian dan
menganggu masyarakat. (Wahyudi, 2011). Pisang kepok merupakan pisang berkulit tebal dan memiliki
kulit berwarna kuning apabila sudah matang. Hampir setiap manusia mengkonsumsi buah ini secara
langsung atau diolah sebagai produk konsumsi lain seperti keripik pisang, pisang goreng, dll. Namun,
pemanfaatan buah pisang yang besar ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah kulit pisang yang
dihasilkan

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai penghasil pisang di dunia. salah satunya
adalah pisang kepok.Hampir setiap manusia mengkonsumsi buah ini secara langsung atau diolah sebagai
produk konsumsi lain seperti keripik pisang, pisang goreng, dll. Namun, pemanfaatan buah pisang yang
besar ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah kulit pisang yang dihasilkan. Kandungan yang
terdapat pada kulit pisang kepok ialah selulosa. Selulosa yang terkandung pada kulit pisang kepok
memiliki banyak manfaat jika diolah lebih lanjut. Salah satunya adalah sebagai alternatif bahan baku
pembuatan masker dari selulosa asetat yang diketahui memiliki daya saring yang baik jika diaplikasikan
dalam bentuk masker. Maka perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan sumber alternatif bahan dasar
selulosa asetat dengan memanfaatkan bahan dasar yang tersedia di Indonesia. Pada penelitian ini,belum
pernah dilakukan dengan menggunakan pisang yang spesifik dengan proses akselerasi pada waktu delignifikasi
untuk mendapatkan selulosa asetat dan metode yang digunakan penambahan basa kuat untuk proses delignifikasi.
Sedangkan pada tahap asetilasi dipilih metode solvent proses. Berdasarkan pada penelitian sintesis selulosa
asetat dari pemanfaatan limbah kulit pisang diaplikasikan sebagai masker asap rokok (Gema,2016). Proses dengan
variasi waktu asetilasi 4, 5, 6, 7, 8 jam dihasilkan reaksi terbaik pada waktu 6 jam dengan yield 50% dan pada
penelitian pengaruh waktu delignifikasi terhadap lignin dan waktu SSF terhadap etanol pembuatan bioethanol dari
sekam padi (Novia,2017) dengan menggunakan variasi waktu delignifikasi 30, 45, 60, 75, dan 90 menit dihasilkan
delignifikasi terbaik ialah pada waktu delignifikasi 90 menit yang menghasilkan kadar lignin 1,09%.

Anda mungkin juga menyukai